Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN OBAT PENURUN PANAS PADA BALITA DI POSYANDU MELATI PUSKESMAS KAWATUNA PALU Arini Arini; Masfufah Masfufah
Jurnal Ners Widya Nusantara Palu (Ners Journal of Widya Nusantara Palu) Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : STIKes Widya Nusantara Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanganan demam pada anak sangat tergantung pada peran ibu.Ibu yang memiliki pengetahuan tentang demam dan memiliki sikap yang baik dalam memberikan perawatan.Obat penurun panas seperti parasetamol banyak dipakai orang tua untuk mengatasi demam pada anaknya akan tetapit idak semua orangtu amemberikannya dalam dosis yang tepat dan sebagian dari itu dosisnya terlalu besar. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian obat penurun panas pada balita di Posyandu Melati Puskesmas Kawatuna Palu. Jenis penelitian Quasi Eksperimen. Jumlah populasi penelitian adalah 32 orang ibu dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan total populasi. Analisis data menggunakn univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan responden yang baik sebelum di beri penyuluhan (Pretest) adalah15 dari 32 responden dengan nilai rata-rata 3,66. Sesudah di berikan penyuluhan (Posttest) yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 23 responden dengan nilai rata-rata 7,28. Hasil analsisis uji paired T Test didapatkan nilai probabilitas (p=0,000), dan ini berarti P value = 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan tentang pemberian obat penurun panas pada balita.
Stunting berdasarkan Budaya Makan Suku Makassar, Toraja dan Bugis Armenia Eka Putriana; Masfufah Masfufah; Ni Ketut Kariani
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Volume 1, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v1i2.9349

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kejadian stunting berdasarkan budaya makan yang terjadi pada suku Makassar, Bugis dan Toraja. Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Subjek penelitian ini adalah baduta (7-24 bulan). Pengolahan dan analisis data menggunakan program Microsoft Office Excel dan SPSS secara deskriptif. Analisis bivariat yang digunakan adalah chi-square dan uji Fisher (uji alternatif chi-square). Analisis multivariat yang digunakan adalah regresi logistik. Analisis regresi logistik dilakukan dengan menggunakan metode Backward: Wald dengan tingkat kepercayaan CI 95%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek-praktek budaya makan pada suku Makassar, Bugis dan Toraja memiliki beraneka ragam ciri khas yang berdasarkan kepercayaan masing-masing. Proporsi baduta mengalami stunting lebih banyak terdapat pada suku Bugis sebesar 85.8% dibandingkan dengan baduta pada suku Makassar sebesar 52.5% dan baduta di suku Toraja sebesar 23.3%.Kata kunci : Budaya makan, Stunting, Stunting dan budaya. ABSTRACT The research was conducted with the aim to determine the incidence of stunting based on eating culture that occurred in Makassar, Bugis and Toraja tirbes. The design of this research is cross sectional study. The subject of this study is Baduta (7-24 months). Processing and analyzing data using Microsoft Office Excel programs and SPSS descriptively. Bivariate analysis used is chi-square and Fisher test (CHI-square alternative test). The multivariate analysis used is logistic regression. The analysis of logistical regression was conducted using the Backward: Wald method with CI confidence level 95%. Results showed that the cultural practices of eating at the Makassar, Bugis and Toraja tribes have a wide variety of distinctive features based on their respective beliefs. The proportion of Baduta has stunting more in the Bugis tribe by 85.8% compared with the Baduta in the Makassar tribe by 52.5% and Baduta in the Toraja tribe of 23.3%.Keywords : Stunting, eating culture, Stunting and culture
Penyuluhan Tentang Teknik Menyusui Pada Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna Palu Arini Arini; Iin Octaviana; Masfufah Masfufah
Medani : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.285 KB) | DOI: 10.59086/jpm.v1i1.100

Abstract

Menyusui adalah proses memberikan makanan pada bayi dengan menggunakan air susu ibu langsung dari payudara ibu. Salah satu kandungan dari ASI yaitu mengandung zat infeksi, bayi akan terlindungi dari berbagai macam infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau parasit. Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan seorang ibu kepada bayi, demi mencukupi kebutuhan nutrisi bayinya. Teknik menyusui ialah cara membrikan ASI untuk bayi dengan mendekatkan posisi tubuh ibu dan bayi dengan benar. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukanpengetahuan mengenai teknik menyusui. Banyak para ibu yang tidak mengetahui teknik menyusui yang benar mengalami masalah terutama lecet pada puting, ASI tidak lancar keluar, bayi tidak mau menyusui, sehingga para ibu mengalami kesulitan. Diharapakan dengan adanya penyuluhan mengenai teknik menyusui dapat membantu para ibu dalam mengatasi masalah menyusui. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada ibu menyusui tentang tentang posisi menyusui. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan dan pendampingan yang ditujukan kepada masyarakat terutama ibu menyusui. Metode penyuluhan dan pendampingan ditujukan untuk meningkatkan pemahaman para ibu menyusui.