Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN ANAK SD MELALUI EDUKASI GIZI TENTANG MAKANAN JAJANAN SEHAT DAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DI SD TIYARAN 01 DAN 03 SUKOHARJO purwani, eni
WARTA WARTA Volume 19, Nomor 2 September 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.011 KB) | DOI: 10.23917/warta.v19i2.2754

Abstract

There are so many snack that sold at the school that has a high risk for the health. Range from snak that consume by student have a potential occur the contamination biology or chemical that disturb the health according the long term or the short term. In generally, the seller of the snack didn’t know the food safety that they sold. And so do the student at Tiyaran 1 and 3 Elementary School didn’t really know about the healthy snack. This activity is promotif and preventif efforts, so the student can know and understanding the healthy snack in the school also can do the protection toward dangerous food material. The methode that use for this activity is giving education through the media Pictorial Story Book that has content about things that concern the snack at the school that created in the form pictorial story that simple and interesting. The purpose using media pictorial story book is to be the participant to easy undertanding the material. Beside that do the demonstration test the dangerous substance that consist of Formalin test, Borax, and the food colour that dangerous such as Methanil Yellow and Rhodamin B. This education activity can improve the elementary student’s knowledge, teacher’s, and canteen organizer’s about the healthy snack. Beside that, also improve the knowledge about the dangerous material with test the snack at the school with reagen test to detect the existency of formalin, borax, methanil yellow, rhodamin B.
KADAR FENOLIK DAN AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL DPPH BERBAGAI JENIS EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale) Rauf, Rusdin; Purwani, Eni; Widiyaningsih, Endang Nur
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.952 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13580

Abstract

Jahe telah digunakan secara luas sebagai herbal yang kaya akan senyawa antioksidan. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui kadar fenolik dan aktivitas penangkapan radikal DPPH ekstrak jahe, menggunakanbeberapa metode, yaitu destilasi (air), Soxhlet (etanol), dan maserasi (etanol). Penelitian dilakukan denganmerebus jahe secara singkat dan tanpa perebusan untuk mengevaluasi efek dari proses inaktifasi enzim terhadapkadar fenolik dan aktivitas penangkapan radikal DPPH ekstrak jahe. Hasil penelitian menunjukkan bahwaminyak atsiri (ekstrak destilasi) tanpa perlakuan perebusan pendahuluan memiliki kadar fenolik tertinggi, yaitu7,54%. Aktivitas penangkapan radikal DPPH tertinggi dengan inkubasi 2,5 menit ditunjukkan oleh oleoresin(ekstrak Soxhlet) tanpa perlakuan perebusan, yaitu 77,30%.
Pengaruh Penambahan Sari Buah Nanas (Ananas Comosus) terhadap Jumlah Bakteri Asam Laktat (BAL) dan Nilai pH Soyghurt Wardani, Emiliya Kusuma; Zulaekah, Siti; Purwani, Eni
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurkes.v10i1.5494

Abstract

Penambahan sari buah nanas pada soyghurt dapat meningkatkan mutu organoleptik soyghurt. Sari buah nanas mengandung gula yang dapat meningkatkan aktivitas bakteri asam laktat (BAL). Sari buah nanas ditambahkan untuk memperbaiki citarasa soyghurt. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan sari buah nanas terhadap jumlah bakteri asam laktat (BAL) dan nilai pH soyghurt. Penelitian dilakukan dengan konsentrasi sari buah nanas pada pembuatan soyghurt dengan variasi konsentrasi 0%, 15% dan 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh penambahan sari buah nanas terhadap jumlah bakteri asam laktat (BAL) soyghurt dan kecenderungan adanya pengaruh penambahan sari buah nanas terhadap nilai pH soyghurt. Jumlah bakteri asam laktat (BAL) tertinggi diberikan oleh soyghurt dengan penambahan sari buah nanas pada konsentrasi 0% yaitu 2,88 x 14108"> ?CFU/ml. Nilai pH tertinggi diberikan oleh soyghurt dengan penambahan sari buah nanas pada konsentrasi 0% yaitu 4,15.
PENGEMBANGAN MODEL PENGAWET ALAMI DARI EKSTRAK LENGKUAS (LANGUAS GALANGA), KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA) DAN JAHE (ZINGIBER OFFICINALE) SEBAGAI PENGGANTI FORMALIN PADA DAGING SEGAR (THE NATURE PRESERVATIVE FROM EXTRACT OF LANGUAS GALANGA, CURCUMA DOMESTIC Purwani, Eni; Retnaningtyas, Estu; Widowati, Dyah
Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1 (2012): Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.959 KB)

Abstract

ABSTRAK   Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa rempah-rempah dan bumbu asli Indonesia ternyata banyak mengandung zat aktif anti mikrobia yang berpotensi untuk dijadikan sebagai pengawet alami. Rempah-rempah tersebut diantaranya adalah lengkuas, kunyit dan jahe. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah 1) Isolasi mikrobia daging (segar dan busuk), menentukan jumlah dan jenis isolat mikrobia 2) mengidentifikasi spesies dari isolat yang ditemukan 3) menganalisis konsentrasi ekstraks pengawet yang optimal berdasarkan besar daya hambat isolat yang ditemukan 4) menganalisis jenis pengawet yang optimal berdasarkan besar daya hambat. Desain penelitian ini adalah eksperimental murni dengan total perlakuan 4 x 5 perlakuan. Hasil yang diperoleh, total jumlah isolat mikrobia ditemukan sejumlah 80 koloni.  Hasil identifikasi spesies dari 80 isolat diperoleh jenis mikrobia perusak dan patogen sejumlah 7 spesies yaitu Bacillus licheniformis, Bacillus alvei, Klebsiella pneumonia, Acinetobacter calcoaceticus, Enterobacter aerogenes, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus cereus. Jenis pengawet yang optimal berdasarkan daya hambat mikrobia pada daging adalah ekstrak jahe (P<0.01).  Konsentrasi optimal pada daya hambat mikrobia pada daging adalah 35% untuk kunyit dan jahe dan 80% untuk laos. Kesimpulan dari penelitian ini, jenis pengawet yang optimal adalah jahe, sedangkan konsentrasi optimal pada daging adalah 35% untuk kunyit dan jahe dan 80% untuk laos. Saran dari Penelitian ini adalah konsentrasi 35% untuk semua jenis pengawet sudah menunjukkan adanya daya hambat meskipun masih kecil, sehingga untuk pengembangan penelitian bisa ditambahkan garam 5% untuk menguatkan besar daya hambat.   Kata kunci: antimikrobia,  daging, lengkuas, kunyit, jahe
KEANEKARAGAMAN STREPTOMYCES YANG BERASOSIASI DENGAN RIZOSFER JAGUNG (ZEA MAYS) Ambarwati, Ambarwati; Purwani, Eni
Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1 (2012): Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.968 KB)

Abstract

ABSTRAK   Actinomycetes merupakan kelompok bakteri yang memiliki morfologi seperti fungi, hal ini dikarenakan struktur Actinomycetes berupa filament lembut yang sering disebut hyfa atau mycelia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi isolat Streptomyces berdasarkan hasil pewarnaan gram dan morfologi serta permukaan rantai spora isolat dengan mikroskop elektron (SEM) sehingga dapat diketahui keanekaragaman Streptomyces yang berasosiasi dengan rizosfer Jagung (Zea mays). Jenis penelitian ini adalah eksplorasi dengan pemeriksaan laboratorium. Untuk mencapai tujuan di atas maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:  1). Peremajaan kembali isolat dari rizosfer Jagung yang telah didapatkan pada penelitian sebelumnya dengan media Starch-Casein Agar (SCA), 2). Pewarnaan gram untuk mengetahui morfologi sel, 3). Colour grouping untuk melihat warna vegetatif dan aerial miselium dan 4). Identifikasi isolat dengan SEM. Berdasarkan hasil penelitian diketahui tujuh isolat yang diisolasi dari rizosfer dan non rizosfer tanaman jagung memiliki bentuk batang bercabang, berwarna ungu dan termasuk gram positif, yang mengindikasikan bahwa ketujuh isolat termasuk anggota Streptomycetes. Berdasarkan hasil analisis dengan SEM didapatkan hasil bahwa ketujuh isolat memiliki morfologi bulat (J10, J16, NJ20, dan NJ25), batang (NJ6 dan NJ13) dan loop (J23 dan NJ20) dengan ornamen permukaan spora halus (J16, J23, NJ6 dan NJ13) serta berkutil (J10, NJ20 dan NJ25).   Kata kunci:  biodiversitas, streptomyces, rizosfer dan non rizosfer jagung
KEANEKARAGAMAN STREPTOMYCES YANG BERASOSIASI DENGAN RIZOSFER JAGUNG (Zea mays) Ambarwati, Ambarwati; Purwani, Eni
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Actinomycetes merupakan kelompok bakteri yang memiliki morfologi seperti fungi, hal ini dikarenakan struktur Actinomycetes berupa filament lembut yang sering disebut hyfa atau mycelia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi isolat Streptomyces berdasarkan hasil pewarnaan gram dan morfologi serta permukaan rantai spora isolat dengan mikroskop elektron (SEM) sehingga dapat diketahui keanekaragaman Streptomyces yang berasosiasi dengan rizosfer Jagung (Zea mays). Jenis penelitian ini adalah eksplorasi dengan pemeriksaan laboratorium. Untuk mencapai tujuan di atas maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:  1). Peremajaan kembali isolat dari rizosfer Jagung yang telah didapatkan pada penelitian sebelumnya dengan media Starch-Casein Agar (SCA), 2). Pewarnaan gram untuk mengetahui morfologi sel, 3). Colour grouping untuk melihat warna vegetatif dan aerial miselium dan 4). Identifikasi isolat dengan SEM. Berdasarkan hasil penelitian diketahui tujuh isolat yang diisolasi dari rizosfer dan non rizosfer tanaman jagung memiliki bentuk batang bercabang, berwarna ungu dan termasuk gram positif, yang mengindikasikan bahwa ketujuh isolat termasuk anggota Streptomycetes. Berdasarkan hasil analisis dengan SEM didapatkan hasil bahwa ketujuh isolat memiliki morfologi bulat (J10, J16, NJ20, dan NJ25), batang (NJ6 dan NJ13) dan loop (J23 dan NJ20) dengan ornamen permukaan spora halus (J16, J23, NJ6 dan NJ13) serta berkutil (J10, NJ20 dan NJ25).   Kata kunci:  biodiversitas, streptomyces, rizosfer dan non rizosfer jagung
PENGEMBANGAN MODEL PENGAWET ALAMI DARI EKSTRAK LENGKUAS (Languas galanga), KUNYIT (Curcuma domestica) DAN JAHE (Zingiber officinale) SEBAGAI PENGGANTI FORMALIN PADA DAGING SEGAR (The Nature Preservative From Extract Of Languas galanga, Curcuma domestic Eni Purwani; Estu Retnaningtyas; Dyah Widowati
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa rempah-rempah dan bumbu asli Indonesia ternyata banyak mengandung zat aktif anti mikrobia yang berpotensi untuk dijadikan sebagai pengawet alami. Rempah-rempah tersebut diantaranya adalah lengkuas, kunyit dan jahe. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah 1) Isolasi mikrobia daging (segar dan busuk), menentukan jumlah dan jenis isolat mikrobia 2) mengidentifikasi spesies dari isolat yang ditemukan 3) menganalisis konsentrasi ekstraks pengawet yang optimal berdasarkan besar daya hambat isolat yang ditemukan 4) menganalisis jenis pengawet yang optimal berdasarkan besar daya hambat. Desain penelitian ini adalah eksperimental murni dengan total perlakuan 4 x 5 perlakuan. Hasil yang diperoleh, total jumlah isolat mikrobia ditemukan sejumlah 80 koloni.  Hasil identifikasi spesies dari 80 isolat diperoleh jenis mikrobia perusak dan patogen sejumlah 7 spesies yaitu Bacillus licheniformis, Bacillus alvei, Klebsiella pneumonia, Acinetobacter calcoaceticus, Enterobacter aerogenes, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus cereus. Jenis pengawet yang optimal berdasarkan daya hambat mikrobia pada daging adalah ekstrak jahe (P<0.01).  Konsentrasi optimal pada daya hambat mikrobia pada daging adalah 35% untuk kunyit dan jahe dan 80% untuk laos. Kesimpulan dari penelitian ini, jenis pengawet yang optimal adalah jahe, sedangkan konsentrasi optimal pada daging adalah 35% untuk kunyit dan jahe dan 80% untuk laos. Saran dari Penelitian ini adalah konsentrasi 35% untuk semua jenis pengawet sudah menunjukkan adanya daya hambat meskipun masih kecil, sehingga untuk pengembangan penelitian bisa ditambahkan garam 5% untuk menguatkan besar daya hambat.   Kata kunci: antimikrobia,  daging, lengkuas, kunyit, jahe