Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Implementasi Pembelajaran Seni Tari Pada Anak Tunaganda di YPAC Surabaya Amelia Rizky Idhartono
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 10 No. 3 (2021): DIDAKTIKA Agustus 2021
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.98

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran seni tari pada anak tunaganda di YPAC Surabaya. Penelitian ini didasarkan atas observasi di yayasan tersebut. Subjek dalam penelitian ini adalah anak tunaganda yang memiliki dua ketunaan, yaitu tunagrahita dan cerebral palsy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Peneliti mendeskripsikan implementasi pembelajaran seni tari yang dilaksanakan di YPAC Surabaya. Dalam proses pelaksanaannya, peneliti melalui beberapa tahapan yaitu tahap awal, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan untuk uji keabsahan data digunakan triangulasi waktu. Peneliti juga menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dalam menganalisis data. Hasil dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa dengan memberikan pembelajaran seni tari kepada anak dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan anak baik secara sosial emosi, motorik, maupun bahasa. Anak dapat tampil percaya diri, mampu bersosialisasi dengan orang lain dan mampu menyampaikan apa yang mereka inginkan.
Studi Literatur : Analisis Pembelajaran Daring Anak Berkebutuhan Khusus di Masa Pandemi Amelia Rizky Idhartono
Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran Vol. 3 No. 3 (2020)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/jsgp.3.3.2020.541

Abstract

The pandemic requires schools to conduct online learning. This is in accordance with the Circular Letter from the Ministry of Education and Culture which requires schools to hold online learning. This condition is a lot of obstacles, especially in teaching materials to children with special needs. obstacles faced by teachers and students include the problem of limited devices and quotas. In addition, it is necessary to creativity teachers in developing strategies that motivate children with special needs for interests and enjoy learning. This research is a literature study that examines research relevant to the topic of discussion. From the results of the discussion, teachers can use a variety of strategies, namely ASIK strategy and 5M strategy.
PENANGANAN HOLISTIK UNTUK ANAK TUNARUNGU Amelia Rizky Idhartono; Sambira Mambela
SNHRP Vol. 3 (2021): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 3 Tahun 2021
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.436 KB)

Abstract

Mitra dalam Program Kemitraan Masyarakat ini adalah guru Bhakti Luhur dan KKG Jombang. Total jumlah peserta yang diberikan pelatihan adalah sejumlah 100 orang. Masalah yang dihadapi guru dalam menghadapi anak tunarungu adalah tentang cara anak untuk mencoba mendengar dan berbicara dengan memanfaatkan sisa pendengarannya menggunakan Alat Bantu Dengar (ABD). Solusi yang ditawarkan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini adalah berupa pelatihan dan pendampingan terapi AVT (Audiotory Verbal Therapy) Setting pelatihan ini yaitu semua materi disampaikan dalam bentuk diskusi, kemudian pada pertemuan berikutnya guru diajak untuk mempraktikkan terapi AVT untuk anak tunarungu. Pelatihan disampaikan dalam bentuk daring menggunakan google meet. Target dari program pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengaplikasikan dan mempraktikkan terapi AVT.
Kecakapan Literasi Bercerita Pada Anak Tunagrahita di YPAC Surabaya Amelia Widya Hanindita; Amelia Rizky Idhartono
Jurnal ORTOPEDAGOGIA Vol 8, No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v8i22022p147-157

Abstract

Literasi membaca dan menulis merupakan fondasi dasar yang harus dikuasai peserta didik untuk dapat memperoleh segala informasi dan mengemukakan gagasan melalui bahasa tulis. Literasi juga merupakan sebuah kecakapan dalam berpikir untuk menentukan dan menggunakan segala bentuk informasi yang ada baik itu melalui media cetak, audio, visual, audiovisual, ataupun yang lainnya. Penelitian ini berfokus pada kecakapan literasi bercerita anak tunagrahita. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun penelitiannya berjenis deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan kecakapan literasi menyimak dan berbicara melalui kegiatan bercerita pada anak tunagrahita di YPAC Surabaya. Terdapat dua kecakapan yang dilihat dalam penelitian ini yaitu kecakapan menyimak dan kecakapan literasi berbicara. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kecakapan menyimak pada masing-masing tahapan yaitu mulai tahap ke-1 sampai dengan tahap ke-5 mengalami kenaikan yaitu anak tunagrahita berinisial CE menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menyimak sejumlah 25%. Kemudian, DA menunjukkan peningkatan sejumlah 22%. Lalu, JH menunjukkan peningkatan sejumlah 28% sedangkan NH 25%. Hal yang sama juga terjadi pada kecakapan literasi berbicara dengan hasil anak tunagrahita berinisial CE menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berbicara sejumlah 28%. Kemudian, DA menunjukkan peningkatan sejumlah 16%. Lalu, JH menunjukkan peningkatan sejumlah 18% sedangkan NH 38%.
LITERASI DIGITAL PADA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR BAGI ANAK Amelia Rizky Idhartono
Devosi : Jurnal Teknologi Pembelajaran Vol 12 No 2 (2023): DEVOSI
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/devosi.v6i1.6150

Abstract

Kurikulum merdeka belajar merupakan kurikulum yang digagas oleh Pemerintah untuk mengatasi hilangnya pembelajaran (learning loss). Karakteristik utama dari kurikulum merdeka belajar yaitu (1) pembelajaran berbasis projek sebagai pengembangan soft skill dan sesuai dengan karakter pelajar Pancasila, (2) fokus pada materi esensial agar terdapat waktu yang cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi dan (3) fleksibilitas untuk guru melakukan pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks muatan lokal. Fokus dalam penelitian ini yaitu tentang literasi yang dikaitkan dengan media digital dengan peserta didik anak tunagrahita. Penelitian ini merupakan penelitian literature review. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa literasi sangat penting dikuasai oleh anak tunagrahita, terutama literasi dasar. Literasi dasar merupakan salah satu karakteristik utama dalam kurikulum merdeka belajar. Guru dapat menggunakan media digital dalam kegiatan belajar mengajar terutama untuk anak tunagrahita.
Inovasi Global Pembelajaran ABK Selama Masa Pandemi Amelia Rizky Idhartono; Ana Rafikayati
Kanigara Vol 1 No 2 (2021): Kanigara
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/kanigara.v1i2.4259

Abstract

Mitra dalam kegiatan ini yaitu 134 peserta yang terdiri dari guru SLB, Guru sekolah inklusi, orang tua, mahasiswa, dan praktisi. Adapun koordinasi yang dilakukan diantaranya mengenai jadwal pelakasanaan pelatihan, observasi dan pendampingan, tempat pelaksanaan dan alat pendukung yang dibutuhkan selama pelaksanaan PPM. Dengan memperhatikan analisis situasi di atas, maka solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberikan pelatihan kepada peserta yang terdiri dari guru SLB, Guru sekolah inklusi, orang tua, mahasiswa, dan praktisi (guru) tentang inovasi pembelajaran ABK di masa pandemi. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan informasi tentang zoom meeting, google meet, google classroom, Learning Management System (LMS), dan video pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar secara daring. Dengan demikian harapan kami nantinya guru dapat lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun perangkat pembelajaran, terutama dalam proses belajar mengajar untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Selain diberikan informasi tersebut, peserta juga diberikan penguatan bahwa pentingnya peran keluarga dalam kegiatan pembelajaran secara daring. Sebab peserta didik full belajar di rumah dan dibutuhkan pengawasan yang ekstra dari pihak keluarga agar peserta didik dapat belajar secara maksimal.
Modifikasi Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Jenjang PAUD Amelia Rizky Idhartono; Nurul Hidayati; Arida Azka Nurina Ichwan; Sabrina Nur Fisabilillah
Kanigara Vol 3 No 2 (2023): Kanigara
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/kanigara.v3i2.7791

Abstract

Education is important for every human. Good education could bring great contribution and benefit in one quality improvement. Early education in PAUD, KB, and TK is the start of character building. Everyone have the right to have early education, including special needs children (ABK). Kurikulum merdeka has been implemented in teaching and learning process. The characteristic of kurikulum merdeka is suite the learning need of ABK that need flexibility in choosing learning tools, learning methods, learning strategy, learning media, and learning materials adjusted with competency and obstacles each special needs have. Teachers need to have deep understanding about those things so we can reach the purpose of special needs education. The education level in Indonesia starts from early childhood, family planning or kindergarten, elementary school, junior high school and high school. Education at the early childhood, family planning and kindergarten levels is the beginning of character building. At this level, it is also necessary to identify and early detect children with special needs. One of the efforts teachers can do to give the best educational service to ABK is to modified the learning tools of kurikulum merdeka in accordance with the needs and the capacity of each students. This efforts is needed so that each ABK could get suitable and good education. Partners in this PkM activity are PAUD, KB and TK teachers throughout Mojokerto. The problem faced by partners is the lack of understanding of learning tools in kurikulum merdeka for children with special needs at the level of PAUD, PG, and TK. This training and assistance was carried out online at gmeet which was held on June 3rd, 2023 from 14.00 to 17.00 WIB. In this PkM activity, the lecturers also involved 2 students from the Special Education Study Program. The conclusions of PkM activities are The conclusion of this PkM are: (1) The importance of deepening understanding about the needs and competencies of each special needs student; (2) The teacher must be able to decide which learning tools suite and fit each special needs student; (3) The importance the learning tools of kurikulum merdeka for ABK in PAUD level so that each student get the best education service that suite and fit their needs
- Impementasi Teknologi Asistif dalam Pembelajaran Bagi Siswa Berkebutuhan Khusus: - Amelia Rizky Idhartono; Nurul Hidayati; Sambira Mambela; Margareta Vernanda Moi; Aisyah Safarina Subekti
Kanigara Vol 4 No 1 (2024): Kanigara
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Every children of Indonesia have the same right to get a good educational quality in their life, including special needs children (ABK) with all the speciality and different characteristics they have. The held of special education had been a responsibility to be done and must be supported with good fasilities. It’s not a new thing if special needs teacher having difficulties in teaching his/heir students. That’s why it’s needed precise and careful decision from the teacher in doing teaching materials, strategy, methods, and teaching tools for special needs children, to be impelemnted in learning processes. Educational media as atools in delivering teaching materials has been one of the factors that could support the raising of the learning results. In digital transformation eras, assistive technology as learning media for special needs children is badly needed. The using of assistive technology that match the needs of special needs children can uprise the effectivity of the learning activities held by students inside and outside the class. Teachers were not only have the responsibility to make decision and implement assistive technology that match the learning needs. to each speciality, but they needed to develop the ideas and creativity to create and or modificate assistive technology independently. The expertise to own strategy and methods in using assistive technology must had by teachers so they could impelement them to their special needs children correctly. Besides, it needs an evaluation to the success of the use of assistive technology in the learning processes, so the could doing the right things if they were certain problems. The partner of this community service program (PkM) were the 50 teachers of SLB Dharma Wanita Sidoarjo. The aims of the training and monitoring held in the theme of “ The Implementation of Assistive Technology in The Learning of Special Needs Students” were to support the teacher to have the ability to decide and implement assistive technology that suite the learning needs. The community service program were held online at November 18th 2023 from 2 PM until 5 PM. At the program, beside the lecturer, there also the students of Pkh University PGRI Adi Buana were involved.