Diki Febrianto
Universitas Muhammadiyah Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HEGEMONI KEKUASAAN DALAM NOVEL KOPLAK KARYA OKA RUSMINI: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Diki Febrianto; Candra Rahma Wijaya Putra
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 3, No 2 (2020): JURNAL KREDO VOLUME 3 NO 2 TAHUN 2020
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.519 KB) | DOI: 10.24176/kredo.v3i2.4347

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hegemoni kekuasaan yang terdapat di dalam novel Koplak karya Oka Rusmini, yang berkaitan dengan kelompok sosial yang mendominasi dan didominasi, supremasi kepemimpinan intelektual dan moral, serta kelompok politik. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis karena melakukan penggambaran yang berfokus kepada situasi atau proses yang diteliti atau dengan cara mendalami suatu fenomena di dalam suatu masalah. Pendekatan pada penelitian ini adalah pendektan sosiologi sastra. Sumber data penelitian yaitu novel Koplak karya Oki Rusmini. Data pada penelitian ini berupa kalimat maupun paragraf yang memiliki relevasi dengan representasi sebagai reflesi zaman, representasi kepengarangan, dan representasi dari kesejarahan.  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat.  Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode model Miles dan Hubermann. Menurut Huberman yang terdiri dari empat langkah, yaitu: data collection (pengumpulan data), data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), conclusion drawing (penarikan atau verifikasi kesimpulan) (Huberman, 2009: 30). Hasil penelitian menunjukan, kaum yang menduduki jabatan di pemerintahan, tidak selalu menjadi yang mendominasi, melainkan juga dapat menjadi yang didominasi. Selain itu, kepemimpinan intelektual dan morang melalui agama dan pendidikan. Konflik politik, ditunjukan melalui upaya dari masing-masing kandidat calon kepala desa.