Yuliarti Yuliarti
Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbedaan Tingkat Pertumbuhan Seksual Sekunder Dan Menarche Berdasarkan Status Gizi Remaja Putri Di Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan yuliarti yuliarti yuliarti; M. Zen Rahfiludin; SA. Nugraheni
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 15 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i2.954

Abstract

Abstrak Prevalensi overweight di Provinsi Bengkulu pada anak umur 6-12 tahun adalah 8,9%. Hasil survey awal pada 470 siswi kelas V dan VI dari 14 sekolah dasar di Kecamatan Pasar Manna ditemukan 11,27% siswi overweight. Prevalensi menarche dini di Provinsi Bengkulu adalah 23,9%, lebih tinggi dari angka nasional (20,9%). Pernikahan usia dini (<20 tahun) meningkat dalam 3 tahun terakhir di Kecamatan Pasar Manna. Hal ini dapat berakibat buruk pada status gizi dan tumbuh kembang anak yang dilahirkan.Tujuan : Menganalisis perbedaan tingkat pertumbuhan seksual sekunder (payudara dan rambut pubis) dan status menarche berdasarkan kelompok status gizi indeks masa tubuh menurut umur (IMT/U) dan tinggi badan menurut umur (TB/U).Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Subjek sebanyak 168 remaja putri dari 8 sekolah dasar, dikelompokkan berdasarkan status gizi IMT/U dan TB/U. Instrumen penelitian menggunakan timbangan badan, microtoise, kuesioner dan Skala Tanner. Analisis data menggunakan uji Kruskal wallis, Post-hoc LSD, Mann Whitney, dan Chi-Square.Hasil : Berdasarkan IMT/U, kelompok underweight sebagian besar berada pada stadium 1-2 pertumbuhan payudara (70%) dan pertumbuhan rambut pubis (80%) sedangkan kelompok overweight sebagian besar berada pada stadium 4-5 pertumbuhan payudara (84%) dan stadium 3 pertumbuhan rambut pubis (52%). Pada kelompok normal (berdasarkan IMT/U dan TB/U) tingkat pertumbuhan payudara stadium 4-5 (72%) dan stadium 3 pertumbuhan rambut pubis (72%). Berdasarkan TB/U, kelompok stunted sebagian besar berada pada stadium 1-2 pertumbuhan payudara (56%) dan pertumbuhan rambut pubis (84%). Persentase menarche dini berdasarkan IMT/U kelompok underweight, normal, dan overweight berturut-turut adalah 14%, 30%, dan 38%. Persentase menarche dini berdasarkan TB/U, pada kelompok stunted adalah 6%. Ada perbedaan signifikan tingkat pertumbuhan seksual sekunder (pertumbuhan payudara dan rambut pubis) berdasarkan status gizi IMT/U maupun TB/U (p=0,001). Ada perbedaan signifikan status menarche berdasarkan IMT/U (p=0,023) dan TB/U (p=0,002).Simpulan : Pada kelompok overweight dan normal tingkat pertumbuhan seksual sekunder lebih cepat nampak dan usia menarche lebih awal dibandingkan dengan kelompok underweight dan stunted. Kata kunci :, menarche, status gizi, seksual sekunder   
Parenting Patterns and Family Characteristics among Stunted Toddlers in Palembang Indah Purnama Sari; Yustini Ardillah; Yuliarti Yuliarti
Media Gizi Indonesia Vol. 17 No. 2 (2022): JURNAL MEDIA GIZI INDONESIA (NATIONAL NUTRITION JOURNAL)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v17i2.136-143

Abstract

  Until today, there are still more than 20% children under five years old experiencing stunting due to malnutrition over a long time both in Indonesia and also globally. Therefore, an integrated program is needed to reduce the prevalence of stunting. This study investigated the correlation between parenting patterns and family characteristics with stunting. A matched case-control design was used based on age. Up to 40 cases and 40 controls of mothers having toddlers aged 24-59 months were selected as samples using simple random sampling technique. This study was conducted in Seberang Ulu I Sub-District, Palembang City, from September to October 2020. The data that has been collected were analyzed using univariate and bivariate analysis. The result showed that stunted and normal toddlers were mostly from mothers with poor parenting patterns in terms of feeding (72.5% & 45.0%), hygiene and sanitation (35.0% & 32.5%), and health care (42.5% & 15.0%). In addition, more cases of stunting came from mothers with high school education and below, low-income, at least 4 family members, and having more than 1 toddler. Feeding pattern, health care pattern, and mother’s education affect toddlers’ growth. The risk of stunting was higher in toddlers raised by mothers with low education, with poor feeding and health care practices than else.