Anisa Anisa
Prodi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Konsep Arsitektur Hijau pada Bangunan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Herbal di Lembang Bandung Risyda Afifah; Anisa Anisa; Lukmanul Hakim
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 2, No 2 (2018): Purwarupa Vol 2 No 2 September 2018
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.248 KB)

Abstract

Herbal adalah tumbuhan yang mempunyai nilai lebih dalam pengobatan. Indonesia mempunyai kekayaan hayati yang sangat luarbiasa terhadap tanaman herbal. Tetapi potensi tanaman herbal masih belum digali terutama pada tanaman herbal asli Indonesia. Karena hal itu maka akan direncanakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Herbal yang berlokasi di Lembang Bandung. Lembang dipilih menjadi lokasi karena merupakan salah satu kota yang suhunya rendah, kondisi tanah yang subur dan berada di daratan tinggi yang cocok untuk tanaman herbal. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Herbal ini akan menerapkan konsep arsitektur hijau agar tidak merusak lingkungan sekitar.
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR PRILAKU PADA BANGUNAN PUSAT KOMUNITAS BLOGGER DI JAKARTA rahman rahman; Anisa Anisa; Yeptadian Sari
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 2, No 2 (2018): Purwarupa Vol 2 No 2 September 2018
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.842 KB)

Abstract

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR PRILAKU PADA BANGUNAN PUSAT KOMUNITAS BLOGGER DI JAKARTA
STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PANTAI TANJUNG PASIR SECARA TERINTEGRASI DAN BERKELANJUTAN (DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR WATERFRONT- FRANK LLOYD WRIGHT) Mustofa Sakhid; Ari Widyati Purwantiasning; Anisa Anisa
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2017): Purwarupa Vol 1 No 1 Maret 2017
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.25 KB)

Abstract

ABSTRAK. Fungsi wisata pada saat ini tidak lagi terbatas pada kegiatan santai/ piknik saja, akan tetapi dituntut untuk dapat menampung kegiatan lainnya, seperti rekreasi aktif, rekreasi pasif, hiburan, kontak sosial, acara adat dan sebagainya. Perencanaan dan Perancangan Pengembangan Kawasan Pantai Tanjung Pasir ini dimaksudkan untuk mendapatkan solusi perancangan dengan memanfaatan potensi alam secara maksimal dalam penataan tapak sebagai Kawasan Permukiman Nelayan dan Kawasan Wisata Laut.  Penekanan konsep Arsitektur Waterfront Frank Lloyd Wright dilakukan dengan mengadopsi Desain Arsitektur Recreational Waterfront pada karakteristik desain massa dan bentuk bangunan kawasan waterfront yang menyediakan sarana dan prasarana untuk kegiatan rekreasi. Pembangunan diarahkan di sepanjang badan air dan tetap mempertahankan ruang terbuka, serta kekhasan  arsitektur lokal yang dimanfaatkan secara komersial untuk menarik pengunjung.  Perencanaan kawasan Tanjung Pasir merupakan integrasi antara zona wisata dengan zona permukiman nelayannya dan merupakan “bagian integral “ didalam pembangunan Kabupaten Tangerang. Kata Kunci : Pengembangan Kawasan, Pantai Tanjung Pasir, Permukiman Nelayan, Wisata Pantai, Integrasi, Waterfront  ABSTRACT. Nowadays tourism is no longer limited to leisure activities/ picnic only, but must be able to accommodate other activities, such as active recreation, passive recreation, entertainment, social contact, the traditional activities as well as custom event. Planning and Design of Coastal Zone Development in Tanjung Pasir is aimed to find design solution by maximize natural potency in site planning as a Fisherment Settlement and Sea Tourism Area. The concept of Waterfront Architecture by Frank Lloyd Wright manifested by adopting Architectural Design Recreational waterfront on the design characteristics of the mass and shape of the building within waterfront area that provide facilities as well as infrastructures for recreational activitie. The area development directed along the beach while maintaining the presence of open space, as well as the peculiarities of local architecture that are commercially exploited in order to attract visitors. The planning of Tanjung Pasir area is an integration between tourism zone and fishermen’settlement and should be an "integral part" in the development of Tangerang regency. Keywords : Area Development, Tanjung Pasir Beach, Fishermen Settlement, Coast Tourism, Integration, Waterfront
KONSEP BUNGA ANGGREK PADA PERENCANAAN PASAR BUNGA DI BSD Evi Evi; Anisa Anisa; Ratna Dewi Nur'aini
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2017): Purwarupa Vol 1 No 1 Maret 2017
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.85 KB)

Abstract

ABSTRAK. Komoditas agribisnis florikultur terdiri dari bunga potong, bunga pot dan tanaman hias daun. Salah satu komoditas florikultur yang memiliki peluang usaha yang cukup baik untuk dikembangkan adalah bunga potong. Bunga potong banyak dibutuhkan oleh florist, dekorator, hotel, katering, perkantoran dan konsumen rumah tangga. Hal tersebut menunjukan bahwa usaha bunga potong memiliki pasar cukup luas untuk pemasaran hasil produksinya dan dapat dijadikan suatu peluang usaha yang cukup baik kedepannya. Untuk itu perlu upaya peningkatan daya saing di negara tujuan dan dukungan pemerintah yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan kebijakan segala sarana dan prasana yang mendukung arah perkembangan industri florikultur. Salah satunya dengan membangun pasar bunga sebagai wadah agribisnis florikultur ini. Kata Kunci: Florist, Pasar, Bunga, Tanaman Hias ABSTRACT. Floriculture agribusiness commodities consists of cut flowers, potted flowers and leaves of ornamental plants. Cut flower seen as floriculture commodities which have good business opportunity to develop. Cut flowers much needed by florists, decorators, hotels, catering, offices and consumer households. It shows that cut flowers have large market size for marketing and can be seen as a business opportunity for future. Therefore, cut flowers need some efforts to compete in market country and support from the government which has the authority to issue a policy for all facilities and infrastructures required to develop floriculture industry. One of effort is to build flower market to facilitate floriculture agribusiness. Keywords: Florist, Market, Flowers, Ornamental Plants