Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PROFIL PASIEN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA LAYANAN PRIMER TINGKAT I DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Resati Nando Panonsih
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 3 (2016): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.631 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i3.2024

Abstract

Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah insfeksi yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. Carahubungan seksual tidak hanya terbatas secara genito-genital saja, tetapi dapat juga secara oto-genital, atau ano-genital,sehingga kelainan yang timbul akibat penyakit kelamin ini tidak terbatas hanya pada daerah genital saja. Menurut dataKemenkes RI tahun 2011, menunjukkan prevalensi gonore berkisar WPS langsung 56%, WPS tidak langsung 47% danwaria 43% sedangkan sifilis berkisar penasun 3%, waria 28% dan LSL 13%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profilpasien PMS pada layanan primer tingkat I di Kota Bandar Lampung tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah deskriptifdengan rancangan cross sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder dari catatan medik pasien PMS. Sampeldalam penelitian ini adalah seluruh pasien PMS di dua puskesmas yaitu Puskesmas Rawat Inap Panjang dan PuskesmasRawat Inap Sukaraja Kota Bandar Lampung pada bulan Januari-Desember 2015. Teknik sampling yang digunakan adalahtotal sampling. Sebagian besar responden di dua puskesmas yang paling banyak adalah perempuan dengan usia 25-49tahun, lulusan SMP dengan faktor risiko yaitu WPS. Diagnosis terbanyak di dua puskesmas adalah Bakterial Vaginosis.Pengobatan PMS yang sering digunakan di dua puskesmas adalah metronidazol yang diberikan pada diagnosis BakterialVaginosis.
PERILAKU PEKERJA SEKS KOMERSIAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL DI PUSKESMAS PANJANG Resati Nando Panonsih; Eka Silvia
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 3 (2014): Volume 1 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.324 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i3.1926

Abstract

Latar Belakang :IMS (infeksi menular seksual) adalah golongan penyakit menular atau penyakit infeksi yang ditularkan terutama dengan cara hubungan seksual melalui penis, vagina, anal dan oral.Berdasarkan hasilprasurveydiketahuidata jumlah PSK yang terdata di PuskesmasPanjangtahun 2013 lebih kurang berjumlah 303orang yang terdiri dari wilayahpemandangan kurang lebih 158 orang dan wilayah pantai harapan lebih kurang 145 orang, dan jumlah data yangmelakukan pemeriksaan dari bulan januari – oktober 2013 berjumlah 761 orang dari jumlah tersebut diantaranya menderitaIMS yaitu 365 orang terkena servisitis/proctitis, 3 orang kandidiasis dan 393 orang lain – lain ( BV, Bubo kondiloma, LGV).Tujuan :Untuk mengetahui perilaku PSK berupa usaha medis dannon medis diPuskesmasPanjang.Metode Penelitian :menggunakan metode Deskriptif Analitik. Desain penelitian adalah Cross-Sectional. Subjekpenelitian adalah seluruh wanita PSK yang memeriksakan diri di Puskesmas Panjang.Hasil : dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji statistikuntuk upaya medis didapat pvalue= 0,03 ( p-value < α = 0,05 ) yang berarti bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara upaya medis dengankejadian IMS pada PSK di Puskesmas Panjang dan untuk
HUBUNGAN LAMANYA SAKIT, USIA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS DI KOMUNITAS LAMPUNG TAHUN 2019 Okvien Puspita Sari; Resati Nando Panonsih; Ratna Purwaningrum; Firhat Esfandiari
HUMAN CARE JOURNAL Vol 5, No 4 (2020): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v5i4.734

Abstract

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) is a systemic disease with the characteristics of the antinuclear antibody (ANA) that attacks the vascular system and connective tissue. SLE is more common in women of childbearing age with a vulnerable age 15 to 45 years. To improve the quality of life, a Odapus (people with Lupus) should consume a variety of drugs all his life To determine the correlation between of the length of illness, age of the patient taking medication compliance Systemic Lupus Erythematosus in Comunity Lampung 2019. This type of research is research analytic method with cross sectional approach. Samples of this research that people with lupus in Lampung as many as 26 people. Data obtained through questionnaires filled medication adherence, age and informed consent questionnaire. Data analysis techniques to test the hypothesis that statistic Pearson. There research showed a correlation between age and medication adherence which from a statistical test Pearson gained significance level (p-value) amounted to (0.134), which means greater than the value of alpha (0.05) and no significant correlation between the duration of illness and whereby adherence of the statistical test Pearson gained significance level (p-value) amounted to (0.060), which means greater than the value of alpha (0.05).
HUBUNGAN LAMA SAKIT DENGAN MANIFESTASI KLINIS PADA PASIEN CUTANEOUS LUPUS ERYTHEMATOSUS DI KOMUNITAS LAMPUNG TAHUN 2019 Vini Nugraheni; Resati Nando Panonsih; Ratna Purwaningrum; Toni Prasetia
HUMAN CARE JOURNAL Vol 5, No 4 (2020): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v5i4.735

Abstract

Cutaneous Lupus Erythematosus (CLE) is a chronic disease of the skin that may require a long-term care and follow-up. Erythema, burning, scaling, itching, scarring, dyspigmentation, as well as the pain and the length of one of these diseases can be divided into acute and chronic.To the purpose of this research was to determine the correlatiom between long sick with clinical manifestasions in Cutaneous Lupus Erythematosus (CLE) patients in Lampung year 2020. This type of research is peneltian observational analytic with cross sectional approach. Samples of this research that people with lupus in Lampung as many as 45 people. Data were obtained through a questionnaire to fill a long illness and a physical examination. Data analysis techniques to test the hypothesis that the Chi-square test. The research showed a correlation between long sick with clinical manifestasions in Cutaneous Lupus Erythematosus (CLE) in Lampung Year 2019. Given between long sick with clinical manifestasions in Cutaneous Lupus Erythematosus (CLE) that the statistical test results obtained with p-value 0.000 (less than ɑ 0,05) which means Ha accepted.  
HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA PENYAKIT KUSTA DI RSUD Dr. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016 Resati Nando Panonsih; Friska Al Lestari
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.614 KB) | DOI: 10.33024/.v4i1.767

Abstract

Kusta merupakan penyakit infeksi mikobakterium yang bersifat kronik progresif, yang menyerang saraf tepi dan terdapat manifestasi kulit. Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti oleh masyarakat, keluarga dan termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan, masih kurangnya pengetahuan dan kepercayaan yang keliru terhadap kusta serta cacat yang ditimbulkannya. Hal tersebut mempengaruhi kepatuhan penderita menjalani pengobatan yang masih rendah, akibatnya banyak penderita yang droup out dari pengobatan tersebut. Lamanya masa pengobatan mempengaruhi kepatuhan minum obat pada penderita kusta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga dengan kepatuhan berobat penderita kusta di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar LampungJenis penelitian ini adalah analitik korelasi, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling berjumlah 32 orang meliputi keluarga penderita kusta dan pasien penderita kusta di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung pada bulan April 2016. Analisa pada penelitian di lakukan dengan  menggunakan uji spearman’s.Hasil analisis univariat didapatkan median (min-max) pengetahuan keluarga sebesar 26.00 (19.00-30.00) dan median (min-max) kepatuhan pasien sebesar 5.00 (1.00-5.00). Hasil analisis bivariat didapatkan nilai (p=0.003) dengan korelasi (r=0.511)Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan keluarga dengan kepatuhan berobat penderita penyakit kusta dengan koefisien korelasi 0.511 dengan kekuatan hubungan yang kuat.