Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Motivasi Belajar Kepada Mahasiswa Di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Maluku Wahyuni Sammeng; Michran Marsaoly
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 3, No 1 (2022): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v3i1.15382

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian motivasi belajar terhadap keinginan berhasil, dorongan belajar, dan cita-cita di masa depan. Penelitian ini dilakukan pada 46 orang responden selama bulan Juli-September 2019. Penyampaian materi menggunakan pendekatan model pembelajaran attention, relevance, confidence, dan satisfacation (ARCS) yaitu metode dengan memfokuskan perhatian mahasiswa dengan menyesuaikan materi pembelajaran dengan kondisi mahasiswa untuk meningkatkan percaya diri dan kepuasan dari mahasiswa. Analisis univariat menunjukkan bahwa kategori umum responden yang terlibat dalam penelitian, minimal 17 tahun dan maksimal 24 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian motivasi belajar tidak berpengaruh pada keinginan berhasil dan dorongan belajar, namun bermakna pada cita-cita di masa depan. Efektivitas dalam pemberian intervensi perlu diperhatikan pada jumlah responden dalam satu kelas, waktu yang digunakan dan kondisi fisik dari fasilitator. Semakin baik kondisi kesehatan dan keadaan fasilitator memberikan hasil yang positif dalam intervensi kelas
PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II Michran Marsaoly; Khartini Kaluku
Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Vol 8 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Mei 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32695/jkt.v8i1.96

Abstract

About 90-95% of the incidence of diabetes worldwide is type II diabetes. Education is the main basisof treatment and prevention of perfect DM. This study aimed to determine the effect of mentoringprogram on knowledge, dietary compliance, medication adherence, physical activity and blood sugarlevels of type 2 DM patients in the Air Besar Health Center of Ambon City. Type of this research ispure experiment. In this design, grouping of sample members is done randomly. Mentoring program iscarried out before and after the intervention. This research was conducted at the Air Besar HealthCenter, from August to September 2015. The results showed that there were differences in knowledgebetween before and after mentoring program of type 2 DM patients with p value <0.05, there was aneffect of mentoring on diet compliance and blood glucose levels with p value <0.05. It is expected to beone of the information for health agencies, especially the Air Besar Health Center in order to improveservices to type 2 DM patients in an effort to increase metabolic control and as input for the MalukuProvincial Government, especially the Health Office in developing educational intervention programswith a mentoring approach in achieving better metabolic control.
Pendampingan Pembuatan MP-ASI Berbahan Lokal Dengan Media Booklet Resep Terhadap Pertumbuhan Anak 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Air Besar Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon Michran Marsaoly; Nilfar Ruaida; Deby Nur Fajni
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 6, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.098 KB) | DOI: 10.33846/ghs6108

Abstract

Pemberian MP-ASI lokal memiliki beberapa dampak positif, antara lain; ibu lebih memahami dan lebih terampil dalam membuat MP-ASI dari bahan pangan local sesuai dengan kebiasaan dan social budaya setempat, sehingga ibu dapat melanjutkan pemberian MP-ASI local secara mandiri; meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat sertamemperkuat kelembagaan seperti PKK dan Posyandu; memiliki potensi meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penjualan hasil pertanian; dan sebagai sarana dalam pendidikan atau penyuluhan gizi. Tujuan Penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh pendampingan Pembuatan MP ASI Berbahanl okaldengan media booklet resep terhadap pertumbuhan anak umur 6 – 24 bulan. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi-Experimental Design (eksperimensemu), dengan rancangan Pretest-Posttest Group Design. Sampel adalah 40 ibu yang memiliki anak umur 6 sampai dengan 24 bulan yang menetap di wilayah kerja Puskesmas Air Besar, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok control. Kelompok pertama 20 ibu untuk kelompok perlakuan yaitu penyuluhan dengan metode ceramah dan pendampingan dengan media booklet dan 20 ibu untuk kelompok control yaitu penyuluhan dengan metode ceramah. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan uji statistik yang dipakai adalah uji Pair T-test dan Wilcoxon. Hasil Penelitian menunjukkan pemberian penyuluhan mampu meningkatkan pengetahuan ibu pada kelompok control, sedangkan pada kelompok perlakuan tidak berpengaruh. Tidak ada pengaruh pendampingan terhadap pemberian MP ASI. Kata kunci: MP-ASI; booklet resep; anak 6-24 bulan
Pembuatan Sagu Lempeng Dengan Substitusi Tepung Tulang Ikan Tuna (Thunnus albacores) Michran Marsaoly; Mahmud Mahmud
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 5, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.387 KB) | DOI: 10.33846/ghs5107

Abstract

Sagu adalah makanan pokok bagi warga Indonesia yang tinggal di sebagian besar wilayah Indonesia Timur. Mulai dari Maluku, Papua, bahkan Nusa Tenggara umumnya mengenal sagu dalam struktur menu makanan utama penduduk aslinya. Sagu sendiri sebenarnya berasal dari tepung yang didapat dari batang pohon sagu (Metroxylon sagu Rottb.) yang bentuknya menyerupai pohon palma. Mengingat sagu lempeng merupakan makanan khas Maluku dimana nilai gizinya rendah karena hanya mengandung karbohidrat saja, sedangkan limbah hasil laut (tulang ikan Tuna) juga tinggi dengan kandungan kalsium yang tinggi, maka penulis tertarik untuk berinovasi produk baru yaitu sagu lempeng yang disubtitusi dengan tepung tulang ikan tuna. Dengan tujuan meningkatkan kandungan gizi dari sagu lempeng, dimana sagu lempeng merupakan salah satu makanan yang digemari penduduk lokal Maluku. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk sagu lempeng yang disubstitusi tepung tulang ikan tuna sebagai pangan tinggi kalsium. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Penelitian dilaksanakan pada Tiga lokasi yaitu, pembutan sagu lempeng dilakukan pada laboratorium Penyelenggaraan Makanan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Maluku, uji kandungan gizi dilakukan pada Laboratorium Badan Perindustrian Provinsi Maluku dan uji organoleptic dilakukan di desa Tulehu. Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Mei 2018. Produk sagu lempeng dengan substitusi tepung tulang ikan tuna kurang disukai oleh panelis. Produk sagu lempeng dengan substitusi tepung tulang ikan tuna terbukti mempunyai kandungan gizi (kalsium, lemak, dan protein) yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sagu lempeng biasa tanpa substitusi dengan tepung tulang ikan tuna. Kata kunci: sagu lempeng; tulang ikan tuna
TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA SISWA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KAIRATU Nilfar Ruaida; Michran Marsaoly
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 2, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.092 KB) | DOI: 10.33846/ghs.v2i4.165

Abstract

Masalah gizi yang sering terjadi pada remaja putri adalah kurangnya asupan zat gizi yang akan menyebabkan gizi buruk, kurang energi kronis, kurang energi protein dan dapat terjadi anemia. Masalah tersebut akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya terdapat masalah penurunan konsentrasi belajar, pada WUS berisiko melahirkan bayi dengan berat badan bayi rendah (BBLR) maupun penurunan kesegaran jasmani. Di Indonesia banyak terjadi kasus kekurangan energi kronis terutama yang disebabkan karena adanya kurang asupan gizi seperti energi protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh tidak tercukupi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat konsumsi energi dan protein dengan kejadian Kurang Energi Protein pada siswa putri SMA Negeri 1 Kairatu dilaksanakan minggu ke 2 bulan November 2016.pada 88 sampel yang dipilih dengan cara Accidental Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putri/siswi SMA Negeri 1 Kairatu sebanyak 284 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lokasi penelitian melalui wawancara dengan pihak sekolah dilengkapi data-data penunjang. Pengukuran lingkar lengan atas siswa dengan menggunakan pita LILA dan wawancara konsumsi makan siswa menggunakan form recall selama 2 hari. Analisis data untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan Uji Chi Square untuk melihat hubungan KEK/tidak dengan asupan zat gizi (energi dan protein). Hasil penelitian didapatkan sebagian besar siswi menderita KEK (60,23%) dengan tingkat konsumsi Energi terbesar adalah Kurang (51,1%) dan tingkat konsumsi Protein terbesar adalah Cukup (44,3%). Uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan KEK dengan tingkat konsumsi Energi dan tidak terdapat hubungan KEK dengan tingkat konsumsi Protein. Kata Kunci: Tingkat konsumsi energi, Protein, KEK
Uji Kandungan Rhodamin B Pada Jajanan Es Yang Dijual di Sekitar Sekolah Dasar Wilayah Desa Passo Octovina Soumokil; Michran Marsaoly
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 7, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/ghs7301

Abstract

Penggunaan zat pewarna yang tidak diizinkan masih marak dilakukan oleh produsen makanan. Masih banyak produsen makanan menggunakan bahan pewarna tekstil sebagai bahan pewarnanya. Penggunaan Rhodamin B pada makanan dalam waktu yang lama akan dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati maupun kanker, dan bila terpapar Rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat akan terjadi gejala akut keracunan Rhodamin B. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi adanya bahan tambahan pewarna Rhodamin B di dalam jajanan es yang dijual di sekitar SD wilayah Desa Passo. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu dengan melakukan observasi pada minuman berwarna yang dicurigai mengandung rhodamin B dan dilanjutkan dengan melakukan analisis sampel dengan metode khromatografi Lapis Tipis di Laboratorium Kimia Dasar Universitas Pattimura. Sampel penelitian berasal dari jajanan es yang dijual di sekitar SD wilayah Desa Passo yang memenuhi kriteria inklusi: jajanan berwarna merah muda sampai keunguan, jajanan berupa es yang diberi pewarna.serta jajanan dibuat sendiri serta tidak memiliki lisensi dari BPOM. Sampel penelitian ini berupa es sirup merah dan ungu, es potong, es lilin ungu dan merah, es kelapa muda serta es pisang ijo. Hasil penelitian ditentukan berdasarkan perbandingan nilai Rf sampel dengan nilai Rf standar baku rhodamin B. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat kandungan rhodamin B pada semua sampel, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada kandungan rhodamin B pada es sirup merah dan ungu, es potong, es lilin ungu dan merah, es kelapa muda serta es pisang ijo yang berasal dari penjual es di sekitar SD wilayah Desa Passo. Kata kunci: kandungan rhodamin B; jajanan es
Sodium Intake and Nutritional Status Hypertension Patients In Hative Passo Hospital Wahyuni Sammeng; Meiske Sylvia Castanya; Michran Marsaoly; Nilfar Ruaida
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v1i3.78

Abstract

Hypertension is the result of measuring systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic blood pressure of more than 90 mmHg carried out twice with an interval of five minutes in a calm state with provisions for someone aged ≥ 18 years. Nutritional status is one of the factors that can increase a person's risk of hypertension. Someone who is overweight tends to experience hypertension because being overweight will affect a person's physiology, namely insulin resistance and hyperinsulinemia. The purpose of this study was to determine sodium intake and nutritional status in hypertensive patients at Hative Hospital, Passo. This research method is quantitative using a descriptive approach with a sample of 8 people. The number of outpatient visits of hypertensive patients without complications during May at the hospital was only 8 people. Data collection used a research instrument in the form of a semi-quantitative food frequency questionnaire (FFQ-SQ), as well as determining nutritional status by measuring body mass index (BMI). Data analysis technique using univariate analysis. Sodium intake of patients is categorized as grade I hypertension which is recommended for 3 (100%), grade II hypertension is recommended for 3 people (75%), 1 person (25%) is not recommended and grade III hypertension is not recommended 1 person (100%). Patients often consumed junk food with high sodium, resulting in an increase in blood volume and nutritional status caused by calorie intake, lack of physical activity, and other disease disorders
Uji Daya Terima dan Kandungan Gizi Abon Jantung Pisang dengan Penambahan Teri Nasi (Stolephorus sp) Wahyuni Sammeng; Michran Marsaoly; Nilfar Ruaida
Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Mei 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32695/jkt.v14i1.440

Abstract

Banana flower contains more nutrition. This research is an experimental type of banana blossom processed into shredded 6 samples with the addition of anchovies, using 30 untrained panelists for organoleptic tests. A nutritional content test was carried out to assess protein, fat, carbohydrates, ash content, water content, calcium, zinc, and iron. The results showed that there were differences in acceptability at S1, S2, S3, S4, S5, and S6. In the preference test, the most preferred color is S6, the most preferred taste is S5, the most preferred aroma and texture is S6. The highest water in S3, the highest ash in S2, the highest protein in S6, the highest fat in S5, highest carbohydrate in S1, the highest calcium in S6, the highest zinc in S1 and highest iron in S2. The more anchovies were given in formula, the panelists liked it more and the protein, fat, calcium, and iron content was higher. Conversely, the more banana flower, the higher carbohydrate and zinc content. The water and ash content in shredded beef is affected by the processing. Suggested further research to assess the content of minerals and other vitamins in banana flower shredded products with the addition of anchovies.
Potong Pele Stunting melalui Pelatihan Kader tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Berbasis Pangan Lokal: Potong Pele Stunting through Cadre Training on Local Food-Based Feeding of Infants and Children Muhamad Asrar; Ety Yuni Ristanti; Michran Marsaoly
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2023): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v8i4.4753

Abstract

Potong pele stunting is the slogan used by the Maluku government in handling stunting in Maluku. Central Maluku Regency is the district with the highest prevalence of stunting, which was 15,9% in 2020, and has been a locus of stunting since 2019. This community service aims to train posyandu cadres in providing counseling on local food-based infant and young child feeding (IYCF) and monitoring growth. The methods used are training, practice, monitoring, and evaluation. The number of cadres trained was 18 people. The results of the service showed an increase in the knowledge of cadres as indicated by the level of knowledge of the majority of participants before being given training in the less category as much as 70%. After being given training, most of them had sufficient (55%) and good (40%) levels of knowledge. Cadres are skilled in counseling mothers of toddlers about local food-based feeding infants and young children and monitoring growth.