R. Ganang Ibnusantosa
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Kualitas Tidur dengan Kejadian Dismenore Primer pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Richi Delistianti Y; Siska Nia Irasanti; Ferry A. F.M.; R. Ganang Ibnusantosa; Wawang S. Sukarya
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v1i2.4331

Abstract

Mayoritas mahasiswi Fakultas Kedokteran memiliki kualitas tidur yang buruk. Hal tersebut dihubungkan dengan sistem pendidikan di Fakultas Kedokteran yang sangat ketat dan waktu belajar yang tidak sebentar diduga menyebabkan kualitas tidur buruk pada mahasiswi. Beberapa penelitian menyatakan kualitas tidur dapat dihubungkan dengan patogenesis nyeri, termasuk dismenore primer. Kejadian dismenore primer pada perempuan juga dapat terjadi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kualitas tidur dengan angka kejadian dismenore primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung periode Maret–Mei 2018. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Subjek dipilih secara systematic random sampling dan didapatkan 106 sampel. Tiap-tiap responden menandatangani informed concent, kuesioner pittsburgh sleep quality index (PSQI), dan kuesioner numerical rating scale (NRS). Data dianalisis menggunakan program Epi Info 7. Hasil penelitian 62% memiliki kualitas tidur buruk, 49% dismenore primer sedang, 10% dismenore primer berat. Angka kejadian dismenore sedang pada kelompok subjek kualitas tidur buruk lebih besar daripada kualitas tidur baik, secara statistik perbedaan ini sangat bermakna (p=0,008). Angka kejadian dismenore berat pada kelompok subjek kualitas tidur buruk lebih besar daripada kualitas tidur baik, secara statistik perbedaan ini bermakna (p=0,04). Simpulan, terdapat hubungan kualitas tidur dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. RELATION BETWEEN SLEEP QUALITY AND PRIMARRY DYSMENORRHEA ON MEDICAL STUDENTS OF BANDUNG ISLAMIC UNIVERSITYMajority of medical students have poor sleep quality, related to the system of medical education which is very strict and long time study causing of poor sleep quality to the students, including female students. Some studies suggest that sleep quality may be associated with pathogenesis of pain, such as primarry dysmenorrhea. The incidence of primarry dysmenorrhea can also increase on students of Medical Faculty of Bandung Islamic University. The study aims to determine the relation between the quality of sleep and the incidence of dysmenorrhea in period March– May 2018. The type of research is analytic observational study with cross-sectional approach. The subjects were chosen by systematic random sampling and obtained 106 samples. Respondents fill out each informed consent, questionnaire pittsburgh sleep quality index (PSQI), and questionnaire numerical rating scale (NRS). Data were analized using Epi Info 7. The results of this study showed that 62% of female students had have poor sleep quality, 49% moderate primary dysmenorrhea, 10% severe primary dysmenorrhea. The incidence of moderate primarry dysmenorrhea on the subject poor sleep quality are greater than good sleep quality, has very statistically significant different (p=0.008). On the subjects with poor sleep quality, the incidence of severe primarry dysmenorrhea were found to be statistically significant (p=0.04). In conclusion there is a statistically significant relation between sleep quality and the incidence and degree of primary dysmenorrhea.
Gambaran Tingkat Kecemasan Mahasiswa Tingkat 1 Fakultas Kedokteran Unisba pada Sistem Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 Nurmalia Putri; Yuniarti; R. Ganang Ibnusantosa
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1437

Abstract

Abstract. The COVID-19 pandemic was declared a "public health emergency of international concern" by WHO on January 30, 2020, and designated a pandemic on March 11, 2020. The COVID-19 pandemic causes psychological and social effects. One of the psychological effects of the COVID-19 pandemic is anxiety. This anxiety can occur among students. Data from Chang et al in China shows that students have an incidence of mental disorders due to the COVID-19 pandemic, namely anxiety around 26.60%. This study aims to describe the level of anxiety in level 1 students of the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung for the 2020/2021 academic year in the online learning system during the COVID-19 pandemic. The research design used was descriptive observational, with a cross-sectional design. The sample size is 133 first-year students of the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung for the academic year 2020/2021 with a simple random sampling technique, the instrument used is the Zung Self Rating-Anxiety Scale (ZSAS) questionnaire. The results showed that most of the respondents did not experience anxiety as many as 104 people (76%) and the rest experienced mild anxiety as many as 32 people (24%). Students don’t experience anxiety (normal) because of their adaptability to prevent the emergence of anxiety that arises such as interesting learning, doing self-care, namely sleeping, physical activity, and meeting nutritional needs. Students who experience a mild level of anxiety means that students still have to self-focus on things that cause anxiety but are still able to do other activities. Abstrak. Pandemi COVID-19 dinyatakan sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" oleh WHO pada tanggal 30 Januari 2020, dan ditetapkan sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020. Pandemi COVID-19 menyebabkan efek psikologis dan sosial. Salah satu efek psikologis pandemi COVID-19 yaitu kecemasan. Kecemasan ini dapat terjadi di kalangan mahasiswa. Data dari Chang dkk di negara China menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kejadian gangguan mental akibat pandemi COVID-19 yaitu kecemasan sekitar 26,60%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat 1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun ajaran 2020/2021 pada sistem pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Desain penelitian yang digunakan adalah observational deskriptif, dengan rancangan cross sectional. Besar sampel berjumlah 133 mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun ajaran 2020/2021 dengan teknik simple random sampling, instrumen yang digunakan adalah kuesioner Zung Self Rating-Anxiety Scale (ZSAS). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden tidak mengalami kecemasan sebanyak 104 orang (76%) dan sisanya mengalami kecemasan ringan sebanyak 32 orang (24%). Mahasiswa tidak mengalami kecemasan (normal) karena kemampuan adaptasinya untuk mencegah timbulnya rasa cemas yang muncul seperti pembelajaran yang menarik, melakukan perawatan diri yaitu tidur, aktivitas fisik dan memenuhi kebutuhan nutrisi. Mahasiswa yang mengalami tingkat kecemasan ringan artinya mahasiswa masih mempunyai fokus diri terhadap hal- hal yang menimbulkan kecemasan tetapi masih mampu melakukan aktivitas lain.