Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Risiko Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Rumah Tangga Ramadhani Ferrial Nugraha; Titik Respati; Ami Rachmi
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v2i1.5603

Abstract

Nyeri punggung bawah (NPB) menjadi penyebab utama kecatatan di hampir semua negara. NPB merupakan nyeri yang terlokalisasi di bawah costal margin dan di atas gluteal fold. Masih sangat sedikit penelitian mengenai ibu rumah tangga yang mengalami nyeri punggung bawah. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor risiko yang dapat menyebabkan NPB pada ibu RT. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan desain cross sectional. Subjek diambil dengan consective sampling berdasar atas kedatangan pasien. Data didapat dari pasien yang datang pada periode Juni–Juli 2019 di RSUD Al-Ihsan Bandung sebanyak 40 subjek. Pengolahan data dilakukan menggunakan program SPSS versi 24. Hasil penelitian menunjukkan 40 orang subjek NPB dengan faktor risiko usia 30–50 tahun (73%), pendidikan SMA (35%), IMT dalam kategori normoweight (50%), posisi bekerja berdiri (82,5%), riwayat pernah bekerja (52,4%), lama kerja 5–10 tahun (20%), dan pasien yang melakukan terapi (62.5%). Simpulan penelitian ini risiko yang paling memengaruhi terjadi nyeri punggung bawah pada ibu rumah tangga adalah faktor usia, pendidikan SMA, IMT normoweight, posisi bekerja berdiri, dengan riwayat pernah melakukan pekerjaan. RISK FACTORS OF LOW BACK PAIN IN HOUSEWIFE Lower back pain (LBP) is the main cause of disability in almost all countries. LBP is pain localized below the costal margin and above the gluteal fold. There is still very little research on housewives who experience low back pain. The purpose of this study was to determine the risk factors that could cause NPB in Housewifes. This study used an observational descriptive method with cross sectional design. Subjects taken by consective sampling based on the arrival of patients. Data obtained from patients who came in the period June–July 2019 at Al-Ihsan Regional Hospital Bandung as many as 40 subjects. Data processing was carried out using SPSS version 24. The results showed 40 LBP subjects with risk factors age 30–50 years (73%), high school education (35%), BMI in the normoweight category (50%), work position standing (standing 82.5%), history of having worked (52.4%), working time 5–10 years (20%), and patients undergoing therapy (62.5%). The conclusion of this study the risks that most influence the occurrence of low back pain in housewives are age, high school education, BMI normoweight, standing work position, with a history of ever doing work.
Scoping Review: Efektivitas Pengonsumsian Probiotik terhadap Berat Badan pada Overweight dan Obesitas Dewasa Salsa Bila Yunisa Tri Utami; Uci Ary Lantika; Ami Rachmi
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.908

Abstract

Abstract. Obesity is a condition of excess fat accumulation due to an imbalance of energy intake and energy expenditure over a long period of time. According to the WHO, a person is diagnosed overweight if their Body Mass Index (BMI) 23-24,9 and obese if IMT ≥30. Probiotic consumption is one of management to encountered that condition. Probiotics have physiological function that contribute to food intake and appetite, weight loss, and metabolic function via gut microbiota. The purpose of this study was to determine the effectiveness of consuming probiotics on the body weight in adult obese conditions. This study was Scoping Review, by searching for articles from the PubMed, Springer Link, and Science Direct databases with keywords used probiotic and body weight and adult obesity randomized controlled trial ini the period 2019-2021. Articles that meet the inclusion criteria are 308 articles and those that are included in the exclusion criteria are 303 articles. From the results of the feasibility test based on on PICOS, 4 articles were obstained. The results of the analysis of 4 articles, there were 3 articles that state that the consumption of probiotics can lose body weight and more effectively if accompanied by a balanced diet and physical activity. In addition, there is 1 article that shows that the consumption of probiotic supplementation does not provide any difference between the intervention and control groups. As conclusion of this study is that the consumption of probiotics can lose body weight in overweight and obesity. However, this consumption must be accompanied by a balanced diet and physical activity. Abstrak. Obesitas adalah kondisi terjadinya penimbunan lemak berlebih akibat dari ketidakseimbangan asupan energi dan pengeluaran energi dalam jangka waktu yang panjang. Menurut WHO, seseorang dinyatakan overweight jika Indeks Massa Tubuh (IMT) 23-24,9 dan obesitas jika IMT ≥30. Untuk pemilihan makanan yang tepat dalam membantu menanggulangi kondisi overweight dan obesitas, salah satunya adalah pengkonsumsian probiotik. Probiotik memiliki salah satu fungsi fisiologis yang berkontribusi dalam kesehatan mikrobiota usus yang dapat mempengaruhi asupan makanan dan nafsu makan, berat badan serta fungsi metabolisme melalui jalur gastrointestinal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pengkonsumsian probiotik terhadap berat badan pada kondisi overweight dan obesitas dewasa. Penelitian ini merupakan Scoping Review, dengan mencari artikel dari database PubMed, Springer Link, dan Science Direct dengan keyword yang digunakan Probiotic AND body weight AND adult obesity randomized controlled trial dalam jangka waktu 2019-2021. Artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 308 artikel dan yang termasuk dalam kriteria eksklusi sebanyak 303 artikel. Hasil uji kelayakan berdasarkan PICOS sebanyak 4 artikel. Hasil analisis dari 4 artikel, terdapat 3 artikel yang menyatakan bahwa pengonsumsian probiotik dapat menurunkan berat badan dan lebih efektif jika dibarengi diet dan aktivitas fisik yang seimbang. Selain itu, terdapat 1 artikel yang menunjukan bahwa pengkonsumsian suplementasi probiotik tidak memberikan adanya perbedaan antara kelompok intervensi dan kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengonsumsian probiotik dapat menurunkan berat badan pada overweight dan obesitas. Namun demikian, pengkonsumsian ini harus dibarengi dengan diet dan aktivitas fisik yang seimbang.