Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JANITA

Pemeriksaan Tekanan Darah Dan Konseling Tentang Hipertensi dan Komplikasinya Pada Lansia Di Desa Kromasan Kabupaten Tulungagung Siti Suciati; Ernik Rustiana
JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.212 KB) | DOI: 10.36563/pengabdian.v1i1.283

Abstract

Abstract The main problem in various countries related to health is heart disease and blood vessels. Hypnosis is one of the first triggers in the world annually. The number of people with hypertension continues to increase every year. It is estimated that in 2025 there will be 1.5 billion people who suffer from hypertension, and it is predicted that 10.44 million people die annually due to hypertension and its complications. Management of hypertension can be done from the knowledge of the elderly about hypertension and hypertension diet regulation. Activities that have been carried out include providing health education related to hypertension, blood pressure checks, being taught progressive muscle relaxation techniques, and being given an understanding of making cucumber juice and starfruit to control hypertension. The purpose of this activity is expected to be an increase in awareness, knowledge, and behavior of the elderly in a healthy life regarding hypertension so that the elderly realizes the importance of maintaining blood pressure experienced at this time. Community service activities in Kromasan Village, NgunutTulungagungSubdistrict were carried out in September 2019. Of the 110 elderly people present, 41 elderly people were found with blood pressure above normal (140-90 mmHg). It can be said that the prevalence of hypertension is only 37.3%, because other elderly people have been controlled by using anti-hypertensive drugs given from the Ngunut Health Center. Abstrak Masalah utama di berbagai negara yang berkaitan dengan kesehatan adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipetensi merupakan salah satu pemicu pertama di dunia per tahunya. Angka penderita hipertensi terus mengalami peningkatan setiap tahunya. Diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang menderita hipertensi, dan diprediksi per tahunnya 10,44 juta orang meninggal yang disebabkan karena hipertensi dan komplikasinya. Manajemen hipertensi dapat dilakukan dari pengetahuan lansia mengenai hipertensi serta pengaturan diet hipertensi. Kegiatan yang telah dilakukan yaitu memberikan pendidikan kesehatan terkait penyakit hipertensi, pemeriksaan tekanan darah, tehnik relaksasi otot progresif, dan diberi pemahaman tentang pembuatan jus timun dan belimbing untuk mengontrol hipertensi. Tujuan dari kegiatan ini diharapakan ada peningkatan kesadaran, pengetahuan, maupun perilaku lansia sehingga menyadari pentingnya menjaga tekanan darah yang dialami saat ini. Kegiatan dilaksanakan pada bulan September 2019. Dari110 lansia yang hadir, ditemukan 41orang lansia dengan tekanan darah diatas normal (140 90mmHg). Hal ini dapat dikatakan prevalensi yang memiliki hipertensi hanya 37,3%, dikarenakan lansia lainnya telah terkontrol dengan menggunakan obat anti hipertensi yang diberikan dari Puskesmas Ngunut.
Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan Ibu dan Anak melalui Pendidikan Kesehatan Siti Suciati; Anita Dwi Agustinasari; Ernik Rustiana
JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/pengabdian.v2i1.436

Abstract

Abstract Toddler age is a golden period of growth and development of children where their nutritional needs must be met properly. In Indonesia, there are still many children under five who are classified as stunting. Children under five with stunting status have a risk of 5 to 10 points of intelligence, which tends to be lower than normal children. Fulfillment of inadequate nutrition in toddlers is one of the causes of stunting. In toddlers the problem that is often faced is a lack of appetite. The fact that parents often do if their child has no appetite is giving multivitamins where they do not think about the long-term effects. There are non-pharmacological therapies that can be given to children with poor appetite, one of which is TuiNa massage therapy. Community service activities that have been carried out at Bunda_Q SPA House in February 2020 aim to increase the knowledge and skills of parents who have toddlers to do Tui Na massage. By doing an independent tuina massage at home on a regular basis, it is hoped that the child's appetite will be good so that the nutritional needs of the child are fulfilled and become healthy. In addition, being able to do self-massage at home will reduce costs and when the child is healthy, the expenditure for treatment will be small. Abstrak Usia balita merupakan masa emas pertumbuhan dan perkembangan anak dimana kebutuhan nutrisinya harus terpenuhi dengan baik. DiIndonesia saat ini masih banyak balita yang tergolong stunting. Anak balita dengan status stunting memiliki resiko tingkat kecerdasannya 5 sampai 10 poin cenderung rendah dibandingkan anak normal.Pemenuhan nutrisi yang kurang pada balita merupakan salah satu penyebab dari kejadian stunting. Pada balita masalah yang sering dihadapi adalah kurangnya nafsu makan. Kenyataan yang sering dilakukan orang tua apabila anak tidak nafsu makan adalah pemberian multivitamin dimana mereka tidak memikirkan efek jangka panjangnya. Ada terapi non farmakologi yang dapat diberikan pada anak dengan nafsu makan yang kurang salah satunya adalah dengan terapi pijat TuiNa.Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan di Rumah SPA Bunda_Q pada bulan Februari 2020 bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para orang tua yang memiliki balita untuk melakukan pijat Tui Na.Dengan melakukan pijat tuina mandiri di rumah secara rutin diharapkan nafsu makan anaknya baik sehingga kebutuhan gizi anak tercukupi serta menjadi sehat. Selain itu dengan dapat melakukan pijat sendiri di rumah maka akan mengurangi biaya dan ketika anak sehat maka pengeluaran untuk berobat menjadi kecil