Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI TENTANG DYSMENORHEA DI PRODI D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS TULUNGAGUNG Anita Dwi Agustinasari
Kebidanan Vol. 9 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.134 KB)

Abstract

ABSTRAK Ketidakseimbangan hormone progesterone di dalam darah dapat menyebabkan keluhan ginekologis seperti dysmenorrhea pada wanita hal ini akibat menimbulkan rasa nyeri, intensitas nyeri dapat berbeda-beda pada setiap wanita. Pada remaja wanita usia sekolah nyeri dapat menyebabkan terganggunya aktivitas dan dapat memberi dampak bagi fisik dan psikologis, sehingga mereka cepat merasa letih dan emosional. Hal ini diperlukan identifikasi tingkat pengetahuan mahasiswi tentang Dysmenorhea di Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung. Rancangan berupa penelitian deskriptif, dengan teknik total sampling didapatkan sampel sebanyak 70 mahasiswi. Variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan mahasisiwa tentang dysmenorrhea. Hasil analisa data Sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang dysminorrhea pada tingkat tahu hal ini termasuk dalam kriteria baik yaitu sebanyak 48 responden (69%). Pada tingkat paham sebesar 36 responden (52%) termasuk dalam kriteria baik sedangkan pada tingkat aplikasi hampir setengah reponden 36 (43%) dari 70 responden memiliki kriteria baik juga. Hampir semua wanita yang mengalami menstruasi merasakan nyeri haid, pengetahuan sangat penting dalam hal ini untuk mengurangi gejala yang dapat memperberat rasa nyeri sehingga dalam pelaksanaanya tidak akan mengganggu proses belajar. Tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat mendukung pengetahuan itu sendiri menjadi lebih aplikatif ABSTRACT An imbalance of the hormone progesterone in the blood can cause gynecological complaints such as dysmenorrhea in women, this is due to pain, pain intensity can vary for each woman. In adolescent girls of school age, pain can cause disruption of activities and can have physical and psychological impacts, so that they quickly feel tired and emotional. It is necessary to identify the level of knowledge of female students about dysmenorrhea in D3 Midwifery Study Program, University of Tulungagung. The design was a descriptive study, with a total sampling technique that obtained a sample of 70 female students. The single variable is the student's level of knowledge about dysmenorrhea. The single variable is the level of knowledge of students about dysmenorrhea. Results of data analysis. Most of the respondents had knowledge about dysminorrhea at the level of knowledge, this was included in the good criteria, namely as many as 48 respondents (69%). At the understanding level, 36 respondents (52%) were included in the good criteria, while at the application level almost half of the respondents (43%) of the 70 respondents had good criteria as well. Almost all women who experience menstruation experience menstrual pain, knowledge is very important in this case to reduce symptoms that can aggravate pain so that in practice it will not interfere with the learning process. A person's level of knowledge is influenced by several factors that can support the knowledge itself to be more applicable.
STUDI KOMPARATIF BERAT BADAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN KB SUNTIK 3 BULAN DI BPM NOVA FATMAWATI DESA TERTEK KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2018 Anita Dwi Agustinasari
Kebidanan Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.269 KB)

Abstract

ABSTRAK Peningkatan berat badan merupakan efek samping yang sangat meresahkan bagi pengguna KB terutama KB suntik 3 bulanan. Hal ini dapat mengurangi keberhasilan Program Keluarga Berencana. Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan Berat Badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan KB suntik 3 bulan. Penelitian dilaksanakan bulan Maret 2018 di BPM Nova Fatmawati Tertek Kabupaten Tulungagung. Jenis penelitian pre eksperimen, dengan desain analitik. Variabel penelitian adalah berat badan sebelum dan setelah menggunakan KB suntik 3 bulan. Sampel diambil dengan teknik accidental sampling sejumlah 30 sampel. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon dengan menggunakan SPPS. Hasil penelitian didapatkan nilai Exact Sig.(2-tailed) = 0,001, H1 diterima, artinya pada akseptor terjadi perbedaan berat badan antara sebelum dan sesudah menggunakan KB suntik 3 bulanan. Hal ini bisa terjadi pada akseptor karena progestin yang terkandung dalam DMPA yang akan merangsang peningkatan rasa lapar yang lebih sering dari biasanya, sehingga konsumsi makanan yang berlebih ini mengakibatkan terjadinya penumpukan lemak pada tubuh. ABSTRACT Weight gain is a very troubling side effect for users of contraceptives, especially 3-monthly injectable contraceptives. This can reduce the success of the Family Planning Program. The purpose of this study was to find out whether there was a difference in maternal weight before and after using 3-month injectable contraceptives. The research was conducted in March 2018 at BPM Nova Fatmawati Tertek, Tulungagung Regency. This type of research is pre-experimental, with an analytical design. The research variables were body weight before and after using 3 months injectable contraception. Samples were taken by accidental sampling technique of 30 samples. Data were analyzed by Wilcoxon test using SPPS. Hasil penelitian didapatkan nilai Exact Sig.(2-tailed) = 0,001, H1 diterima, artinya pada akseptor perbedaan berat badan antara sebelum dan sebelum menggunakan KB suntik 3 bulanan. This can happen to the acceptor because the progestin contained in DMPA will stimulate an increase in hunger more often than usual, so that excessive food consumption results in the accumulation of fat in the body.
PERBEDAAN EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN KOMPRES PANAS KERING PADA PENURUNAN INTENSITAS NYERI DYSMENORRHEA PRIMER MAHASISWI PRODI D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS TULUNGAGUNG Anita Dwi Agustinasari
Kebidanan Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.286 KB)

Abstract

ABSTRAKTerganggunya aktivitas disekolah karena gangguan haid dapat berimbas pada penurunan prestasi dan semangat belajar. Nyeri yang dirasakan akibat ketidakseimbangan hormone progesterone yang ada di dalam darah. Selain gangguan fisik hal ini juga bisa berefek pada gangguan psikologis yang mengakibatkan seorang wanita menjadi cepat lelah dan marah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif antara Teknik Relaksasi Napas Dalam dan Kompres Panas Kering dalam Penurunan Intensitas Nyeri Dysmenorhea Primer. Merupakan Quasi Eksperimental dengan Pretest-Posttest, NonEquivalent Control Group Design. Sampling menggunakan Accidental dengan jumlah 60 mahasiswi kemudian dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Nilai Spearmean rho p-value lebih kecil dari 0,01 untuk perlakuan I, pada perlakuan II p-value kurang dari 0,01. Intensitas nyeri pada penderita dimenore primer menurun dibandingkan dengan sebelum dilakukan terapi. uji Wilcoxon untuk melihat pengaruh diperoleh nilai p-value = 0,615 yang artinya tidak ada perbedaan antar kedua tehnik untuk menurunkan nyeri. Terapi non farmakolog cukup efektif untuk menurunkan nyeri, sehingga hal ini bisa menjadi alternatif bagi penderita nyeri haid. Teknik yang dipakai mudah dan bisa dilakukan dimana saja sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar disekolah. ABSTRACTDisruption of school activities due to menstrual disorders can have an impact on decreased achievement and enthusiasm for learning. Pain is felt due to an imbalance of the hormone progesterone in the blood. In addition to physical disorders, this can also have an effect on psychological disorders that cause a woman to become tired and angry. This study aims to determine how effective the Deep Breathing Relaxation Technique and Dry Heat Compress are in Reducing Primary Dysmenorrhea Pain Intensity. It is a Quasi Experimental with Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design. Sampling using Accidental with a total of 60 female students then divided into 2 treatment groups. The Spearmean rho p-value is less than 0.01 for treatment I, in treatment II the p-value is less than 0.01. The intensity of pain in patients with primary dysmenorrhea decreased compared to before therapy. Wilcoxon test to see the effect obtained p-value = 0.615, which means there is no difference between the two techniques to reduce pain. Non-pharmacological therapy is quite effective in reducing pain, so this can be an alternative for people with menstrual pain. The technique used is easy and can be done anywhere so that it does not interfere with learning activities at school.
Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan Ibu dan Anak melalui Pendidikan Kesehatan Siti Suciati; Anita Dwi Agustinasari; Ernik Rustiana
JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/pengabdian.v2i1.436

Abstract

Abstract Toddler age is a golden period of growth and development of children where their nutritional needs must be met properly. In Indonesia, there are still many children under five who are classified as stunting. Children under five with stunting status have a risk of 5 to 10 points of intelligence, which tends to be lower than normal children. Fulfillment of inadequate nutrition in toddlers is one of the causes of stunting. In toddlers the problem that is often faced is a lack of appetite. The fact that parents often do if their child has no appetite is giving multivitamins where they do not think about the long-term effects. There are non-pharmacological therapies that can be given to children with poor appetite, one of which is TuiNa massage therapy. Community service activities that have been carried out at Bunda_Q SPA House in February 2020 aim to increase the knowledge and skills of parents who have toddlers to do Tui Na massage. By doing an independent tuina massage at home on a regular basis, it is hoped that the child's appetite will be good so that the nutritional needs of the child are fulfilled and become healthy. In addition, being able to do self-massage at home will reduce costs and when the child is healthy, the expenditure for treatment will be small. Abstrak Usia balita merupakan masa emas pertumbuhan dan perkembangan anak dimana kebutuhan nutrisinya harus terpenuhi dengan baik. DiIndonesia saat ini masih banyak balita yang tergolong stunting. Anak balita dengan status stunting memiliki resiko tingkat kecerdasannya 5 sampai 10 poin cenderung rendah dibandingkan anak normal.Pemenuhan nutrisi yang kurang pada balita merupakan salah satu penyebab dari kejadian stunting. Pada balita masalah yang sering dihadapi adalah kurangnya nafsu makan. Kenyataan yang sering dilakukan orang tua apabila anak tidak nafsu makan adalah pemberian multivitamin dimana mereka tidak memikirkan efek jangka panjangnya. Ada terapi non farmakologi yang dapat diberikan pada anak dengan nafsu makan yang kurang salah satunya adalah dengan terapi pijat TuiNa.Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan di Rumah SPA Bunda_Q pada bulan Februari 2020 bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para orang tua yang memiliki balita untuk melakukan pijat Tui Na.Dengan melakukan pijat tuina mandiri di rumah secara rutin diharapkan nafsu makan anaknya baik sehingga kebutuhan gizi anak tercukupi serta menjadi sehat. Selain itu dengan dapat melakukan pijat sendiri di rumah maka akan mengurangi biaya dan ketika anak sehat maka pengeluaran untuk berobat menjadi kecil
Edukasi dan Penguatan Kapasitas Kader Posyandu Balita Post Covid-19 di Desa Waung Kec. Boyolangu Kab. Tulungagung Ainun Hanifa; Anita Dwi Agustinasari
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 4 (2023): Proceedings of the Midwifery Conference on Collaborative Maternity Care (DYNAMIC)
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v4i.559

Abstract

Covid-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh World Health Organization (WHO). Hal ini menyebabkan pelayanan kesehatan balita di Posyandu sempat terhenti sebagian bahkan secara keseluruhan. Mengingat pentingnya peran Posyandu maka dibutuhkan edukasi dan penguatan kembali peran kaderdalam kegiatan posyandu. Tujuan dilaksanakan pengabdian ini adalah untuk mengetahui keaktifan dan pengetahuan kader posyandu tentang pelaksanaan posyandu post covid 19 sesuai protokol kesehatan. Metode penelitian menggunakan deskriptif. Pelaksanaan kegiatan 3 kali periode posyandu mulai bulan Maret sampai Mei tahun 2022. Hasil pengabdian setelah dilaksanakan posyandu selama 3kali kegiatan didapatkan bahwa dari 24 kader posyandu hampir seluruh kader dinyatakan aktif yaitu 21 atau 87,5% yang dilihat dari kehadiran dan keikutsertaan dalam kegiatan posyandu baita post covid 19. Pengetahuan kader dinyatakan hampir seluruh responden baik yaitu 19 atau 79,2% yang dilihat dari proses pelayanan posyandu balita berjalan lancar sesuai dengan protokol kesehatan. Pengetahuan dan keaktifan kader sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan posyandu post covid karena dengan posyandu yang kembali berjalan akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya pada bayi balita.