Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Tingkat Kekumuhan Pada Lokasi Permukiman di Perkotaan (Studi Kasus : Kampung Rawa Badung, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur) Marselly Dwiputri; Nurjannah Hamdani; Bambang Perkasa Alam
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.466 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.5924

Abstract

Kemunculan kawasan kumuh di perkotaan merupakan fenomena yang banyak terjadi di kota-kota besar di Indonesia, kondisi yang terjadi di Kampung-kampung kota saat ini tengah menghadapi berbagai permasalahan khususnya kualitas dan kuantitas di lingkungan permukiman yang terkait dengan kondisi sarana, prasarana, dan kondisi bangunan di kawasan tempat tinggal. Kampung Rawa Badung merupakan salah satu kawasan permukiman yang bukan hanya memiliki pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan kepadatan penduduk yang tinggi, tetapi juga memiliki kondisi sarana dan prasarana permukiman yang tidak memadai sehingga terindikasi merupakan kawasan kumuh karena dipengaruhi faktor lingkungan, terutama lingkungan tempat tinggal. oleh karena itu, digunakan metode skoring pada penelitian ini dalam melakukan identifikasi kawasan permukiman kumuh, yang kemudian diklasifikasikan berdasarkan empat tingkat kekumuhan yaitu bukan kawasan kumuh, kawasan kumuh ringan, kawasan kumuh sedang dan kawasan kumuh berat. Dari tujuh indikator kekumuhan, Kampung Rawa Badung masuk pada kategori sedang dengan legalitas lahan legal, dan hasil analisis SWOT sebagai acuan solusi penanganan kawasan kumuh di Kampung Rawa Badung dan sebagai penentuan prioritas penanganan di kawasan permukiman.
EVALUASI NILAI ESTETIKA PADA TAMAN KENCANA DI BOGOR Nurjannah Hamdani; Cici Nurfatimah; Marselly Dwiputri
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 01 (2020): Lakar : Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.367 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i01.5923

Abstract

Taman merupakan  ruang terbuka hijan yang dikelola dan digunakan oleh publik untuk berbagai aktifitas diluar ruangan. Taman biasanya telah ditata  oleh pengurus taman agar memiliki nilai keindahan dan kenyamanan bagi penggunan taman. Lanskap taman yang indah, menarik, dan serasi diperlukan untuk mencapai kenyamanan bagi penikmat visual pengguna taman. Penataan taman sebagai ruang terbuka hijau yang indah dapat menarik pengguna taman untuk sering berkunjung ketaman. Tujuan dari penelitian evaluasi dilakkukan untuk analisis fungsi RTH sebagai estetika. Metode yang digunakan pada penelitian ini melakukan survei dan skoring yang dilakukan dengan menghitung persentase efektifitas fungsi, dengan menghitung persentase ketercapaian kriteria. Hasil yang dicapai ruang terbuka hijau Taman Kencana memiliki nilai efektivitas fungsi RTH untuk estetika bernilai sedang, dengan nilai 63,98%. Hal ini dikarenakan fungsi-fungsi ruang terbuka hijau tidak berperan secara maksimal.
KONSEP DESAIN VERTICAL GARDEN DI KAMPUNG TANGGUH KECAMATAN CURUG KOTA DEPOK Atie Ernawati; Nurjannah Hamdani; Marselly Dwiputri
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.309 KB) | DOI: 10.30998/lja.v5i1.12269

Abstract

Depok City is one of the cities that experienced quite rapid development, the high population density in Depok City affects the needs and availability of urban facilities and infrastructure of Depok City, one of which is the green open space facilities that tend to decrease over time, especially in residential areas, One of the settlements affected by the lack of availability of RTH in Depok City is Kampung Tangguh.  Kampung Tangguh is one of the residents' settlements located in Depok City. The conditions in Kampung Tangguh are densely populated housing with green open space that is owned very minimal. So that the residents of Kampung Tangguh are accustomed to gather and interact socially on the neighborhood road located in the settlement location. The purpose of this writing is to provide an alternative design of green open space on limited land in densely populated residential areas with case studies in Kampung Tangguh, Depok City. This research is carried out as a solution to deal with land limitations to provide green open space facilities in urban areas and design concepts are needed that can take advantage of limited space and potentially have aesthetic value, it is hoped that in addition to providing a green feel can also create the beauty of urban settlements, especially in Kampung Tangguh Depok City. The result of this study is a vertical garden design concept that can adapt the principle of green architecture to road corridors in densely populated urban settlements. The design concept can improve air quality in residential environments by greening vertical elements such as building walls and street furniture media and can provide improvements to open space conditions in kampung tangguh residential areas.
KAJIAN PERBANDINGAN SUHU PANAS SIANG HARI TANPA NAUNGAN DAN DI BAWAH NAUNGAN TANAMAN RAMBAT MARKISAH (PASSIFLORA EDULIS) Nurjannah Hamdani; Marselly Dwiputri
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 4, No 2 (2021): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2400.717 KB) | DOI: 10.30998/lja.v4i2.10322

Abstract

Suhu panas pada siang hari yang disebabkan oleh teriknya matahari dapat di kontrol dengan penataan tanaman yang tepat. Suhu udara siang hari dapat dikondisikan dengan menurunkan suhu udara panas, penataan vegetasi menjadi solusi dalam menurunkan suhu. Penataan vegetasi dapat berupa tanaman rambatan di perkarangan rumah. Kajian ini dilakukan untuk melihat seberapa evektifnya tanaman rambatan markisah yang di pasang sebagai kanopi dapat menurunka suhu dibawah nya. Tujaan penelitian ini untuk melihat perbandingan suhu dibawah naungan tanaman markisah dan tanpa naungan. Metode penilitian ini di lakukan dengan pengamatan selama tiga hari dengan alat ukur temperature humidity. Hasil penelitian menunjukan bahwa kanopi rambatan tanaman markisah sangat efektif dalam mengontrol suhu panas, suhu dapat lebih stabil berada dibawah naungan tanaman rambatan markisah, suhu berkurang sekitar 1-6 oC.
KAJIAN KOMPATIBILITY GREEN TRANSPORTATION UNTUK KOTA BOGOR Marselly Dwiputri; Isro Saputra; Iklima Alimah; Nurjannah Hamdani
RUSTIC Vol 1 No 1 (2021): RUSTIC
Publisher : ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.886 KB) | DOI: 10.32546/rustic.v1i1.886

Abstract

Transportasi merupakan infrastruktur utama yang menjadi bagian penting dalam pemenuhan aktivitas manusia. Kota Bogor merupakan salah satu kota dengan jumlah kendaraan tinggi. Berdasarkan data dari dari badan pusat statistik, diketahui bahwa jumlah kendaraan bermotor di Kota Bogor pada tahun 2019 adalah berjumlah 480.100 kendaraan dan pertumbuhan kendaraan bermotor meningkat rata – rata sebesar 15%. Semakin berkembangnya pertumbuhan kendaraan di Kota Bogor akan semakin meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak serta memberikan kontribusi terhadap pencemaran udara. Dalam mengantisipasi dampak buruk yang ditimbulkan, diperlukan suatu konsep pengembangan transportasi yaitu green transportation yang merupakan suatu konsep untuk mewujudkan transportasi ramah lingkungan dalam upaya memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan konsep pengembangan green transportation yang sesuai dalam pengembangan transportasi berkelanjutan di Kota Bogor. Dalam penulisan ini metode yang dilakukan adalah metode kualitatif, sedangkan untuk cara analisis yang akan dilakukan peneliti menggunakan suatu metode deskriptif komparatif, dimana dilakukan suatu kajian perbandingan literatur yang akan digunakan untuk melihat pengembangan konsep green transportation.Hasil yang didapatkan menunjukkanbahwa penerapan green transportation Kota Bogor masih belum dapat diterapkan dengan baik, karena kondisi transportasi di Kota Bogor belum memenuhi seluruh indikator dari green transportation.
STRATEGI KINERJA JALUR PEDESTRIAN PADA RUAS JALAN SOEKARNO-HATTA KOTA BANDUNG DALAM TRANSISI MENUJU MASA ENDEMI COVID-19 Marselly Dwiputri; Nurjannah Hamdani; Asri Budiarto
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v5i2.14117

Abstract

Jalan Soekarno-Hatta adalah jalan utama atau hirarki jaringan jalan arteri primer yang berada di Kota Bandung yang memiliki penggunaan lahan campuran sebagai kawasan permukiman, perdagangan, perkantoran, dan industri, Jalan ini banyak dilalui berbagai angkutan kota baik lokal maupun antar kota dengan kemudahan akses transportasi dan prasarana jalan dan pedestrian yang cukup besar, akan tetapi semakin lama kondisi pedestrian di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta semakin kurang baik, beberapa sisi jalannya mengalami kerusakan dan digunakan para pedagang untuk menyimpan barang dagangannya, sehingga dapat mengakibatkan penurunan keamanan dan kenyamanan para pejalan kaki di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat keamanan dan kenyamanan penduduk yang menggunakan pedestrian di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta setelah dilakukannya penerapan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) dan di masa peralihan dari fase pandemi menjadi fase endemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif kualitatif. Dalam melakukan analisa pelayanan fasilitas pejalan kaki dengan pendekatan teknis, yang meliputi kinerja tingkat pelayanan dan kebutuhan fasilitas pejalan kaki, hasil analisis pada penelitian ini adalah tingkat pelayanan pedestrian pada status transisi pandemi menuju endemi pada hari biasa berada pada level A dan B, dengan kondisi arus dan volume kepadatan yang cenderung rendah di koridor pedestrian di Jalan Soekarno-Hatta.
Persepsi dan Preferensi Masyarakat Kota Bandung terhadap Ruang Publik Stadion Gelora Bandung Lautan Api Marselly Dwiputri; Sarah Aisha; Rafi Mentari; Nurjannah Hamdani
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v6i1.16560

Abstract

The Gedebage Primary Center is planned to answer the problem of population density and activity density in the North Bandung Region as the Primary Center for the City of Bandung, so that the Gedebage Region is designated as the Second Primary Center for the City of Bandung in the Urban Spatial Plan. One of the infrastructures that has been built is Gelora Bandung Lautan Api Stadium. This study aims to determine the perceptions and preferences of the people of Bandung City regarding aspects of space size, security, comfort, and circulation conditions to the research area. The method used in this study is to use a quantitative descriptive method using SPSS software. The benefit of this research is to add information about the perceptions and satisfaction of the people of Bandung City towards the Gelora Bandung Lautan Api Stadium as a sports facility and one of the public space facilities. From the research conducted, the results of the analysis show that in terms of people's perception of the use of space, it is necessary to expand the jogging track and bicycle path because most of the people who come to the sports area are for jogging and cycling activities, coupled with supporting facilities, for commercial activities and recreation.
Perencanaan Konsep Desain Sekolah TK Al-Fath Nurjannah Hamdani; Marselly Dwiputri; Prima Pantau Putri Santosa
KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/kangmas.v4i2.1161

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh tim dari Jurusan Arsitektur di Universitas Indraprasta PGRI bekerjasama dengan sebuah yayasan pendidikan yaitu Sekolah TK Al-Fath di Kabupaten Tangerang. Tim Pengabdian Masyarakat membuat perencanaan konsep desain sekolah yang ditunjukan untuk sekolah TK Al- Fath yang akan dibangun pada lokasi Kp.Ganung RT 01 RW 05 Desa Buniayu Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang Banten. Rencana pembangunan sekolah ini dilatarbelakangi dari tidak adanya sekolah TK terdekat, warga desa membutuhkan sekolah TK untuk anak-anak mereka sebelum mengikuti sekolah lanjutan tingkat SD atau sederajat. Tujuan dari kegiatan ini untuk membantu merencanakan konsep desain sekolah TK yang sesuai dengan kebutuhan taman kanak-kanak dan sesuai dengan lahan yang ada, yang kemudian disusunnya program  pengabdian  masyarakat. Metode pelaksanaan program ini  dilakukan selama 14 minggu yang mencakup kegiatan survei lokasi, pengukuran lokasi serta mengindentifikasi masalah, serta pengambilan data fisik tapak, bentuk tapak dan luasan tapa setelah diperoleh dari pengukuran lalu  mengambil data foto-foto lokasi,  menyusun menyusun konsep desain yang sesuai untuk TK, hasil dari pengabdian kepada masyarakat berupa desain gambar yang diharapkan kemudian dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan juga sebagai dokumentasi dan pengurusan perizinan pembangunan gedung sekolah.
ANALISIS KENYAMANAN PADA BANGUNAN MASJID DITINJAU DARI SISI THERMAL DAN KEBISINGAN. Studi Kasus : Masjid Ukhuwah Islamiyah UI Depok Muhammad Sega Sufia Purnama; Mukhamad Risa Diki Pratama; Nurjannah Hamdani
NALARs Vol 23, No 1 (2024): NALARs Vol 23 No 1 Januari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.23.1.69-76

Abstract

The mosque is a place of worship for Muslims. These activities need a comfortable situation. The selected case study is the Ukhuwah Islamiyah Mosque, located within the University of Indonesia. Has a building area of approximately 2608 m2. This mosque is always crowded with students from various majors. This study aims to measure the level of thermal comfort and noise, compare it with existing standards, and prove the theory of passive design in tropical buildings. The method used in this research is direct measurement in the field. The sequence of work is to determine the measuring point and then place the measuring instrument at that point; the reading will be compared with the standard and analyzed. As a result, the temperature reading in the main prayer area shows the temperature is above the comfort standard of 300 - 320 C while the comfort standard is at 220 - 280 C. Judging from the measurements in the field, the noise ranges from 51 - 54 dB when compared with the average of comfort in a building of worship, which is 55 dB or still within reasonable limits. In conclusion, ventilation and noise are factors of tranquility in worship. In this study, the ventilation could be more optimal. However, the noise is still within reasonable limits. The application of tropical building theory has yet to provide maximum comfort.Masjid adalah tempat beribadah umat Islam. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, dibutuhkan kedaan yang nyaman. Studi kasus terpilh adalah Masjid Ukhuwah Islamiyah yang berada di dalam komplek Universitas Indonesia. Mempunyai luas bangunan kurang lebih 2608 m2.  Masjid ini selalu ramai oleh mahasiswa dari berbagai jurusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kenyamanan termal dan kebisingan lalu membandingkan dengan standar yang ada serta untuk membuktikan teori tentang desain pasif di bangunan tropis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran langsung di lapangan. Urutan kerjanya adalah menentukan titik ukur, lalu meletakan alat ukur di titik tersebut, pembacaan akan dibandingkan dengan standar dan di analisis. Hasilnya, Pembacaan suhu di daerah area shalat utama menunjukan suhu berada di atas standar kenyamanan yaitu 300 -  320 C sedangkan standar kenyamanan berada pada 220  -  280 C. Dilihat dari hasil pengukuran di lapangan, kebisingan suara berkisar antara 51 - 54 dB. Bila dibandingkan dengan standar kenyamanan dalam bangunan beribadah, yaitu 55 dB atau masih dalam batas wajar.  Kesimpulannya, Penghawaan dan kebisingan menjadi faktor ketenangan dalam melakukan ibadah. Dalam penelitian ini, penghawaan belum optimal namun, kebisingan masih di ambang batas wajar. Aplikasi teori bangunan tropis belum mampu memberikan kenyamanan secara maksimal.