Diana Apipideli
Program Studi Psikologi, FKM Undana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENTINGNYA SARAPAN SEHAT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DAN PENCEGAHAN STUNTING PADA PELAJAR SMP NEGERI 16, KELAS IX KOTA KUPANG Intje Picauly; Noorce Ch. Berek; Diana Apipideli
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Edisi April 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian (15—30%) kebutuhan gizi harian untuk mewujudkan hidup sehat, aktif, dan cerdas. Berbagai kajian membuktikan bahwa gizi yang cukup dari sarapan dapat membekali tubuh untuk berpikir, beraktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi. Bagi anak sekolah, sarapan terbukti dapat meningkatkan kemampuan belajar dan stamina anak. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memampukan siswa dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang pentingnya sarapan pagi dan memampukan mereka dalam mengukur dan menentukan status gizi dan mengambil tindakan preventive yang baik dalam hal menyiapkan sarapan pagi. Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode “Pendidikan dan Pelatihan kepada Masyarakat”. Dimana, para peserta didik (siswa/siswi) akan diberikan pengajaran dan praktek dengan tujuan agar mereka mampu memilih atau menentukan sendiri jenis sarapan sehat dan mampu untuk melakukan penilaian atau pengukuran status gizi mereka. Metode ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dengan kombinasi “Simulasi”. Selanjutnya, akan dilakukan evaluasi pre dan post test untuk mengukur perubahan sikap siswa tentang materi penyuluhan. Adapun jumlah sampel adalah 36 orang siswa kelas IX. Kegiatan penyuluhan ini menemukan hasil bahwa dari 35 anak yang tidak sarapan pagi sebanyak 31 orang siswa. Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa 94% tidak melakukan sarapak pagi sewaktu berangkat kesekolah. Setelah dikonfirmasi, diketahui bahwa 94% siswa tersebut tidak terbiasa melakukan sarapan pagi. Setelah melakukan penyuluhan ditemukan bahwa semua siswa mempunyai ketertarikan dan peningkatan ketrampilan dalam menentukan status gizi serta memilih jenis pangan atau makanan serta jajanan yang sehat bagi tubuh mereka.