Ritual tari dewa ayu sebagai media penyembuhan pada orang Bali bertujuan untuk untuk mengetahui dan mendeskripsikan alasan orang Bali di Desa Wapae Jaya mempertahankan ritual tari dewa ayu, kemudian untuk mengetahui etiologi penyakit pada orang Bali dan untuk mengetahui proses pelaksanaan ritual tari dewa ayu sebagai media penyembuhan. Penelitian ini menggunakan teori personalistik dalam etnomedisin dari Foster dan Anderson (1976). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif berupa deksripsi mendalam, dengan pengumpulan data menggunakan teknik pengamatan (observation) dan wawancara mendalam (indepth interview). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa alasan yang mendasari orang Bali sehingga masih mempertahankan ritual tari dewa ayu yaitu karena sudah menjadi tradisis yang dilakukan secara turun temurun, takut akan terjadi mala petaka dan sebagai media pengobatan. Etiologi atau penyebab penyakit pada orang Bali adalah etiologi personalistik yaitu penyakit yang disebabkan oleh gangguan leluhur atau makhluk halus. Sedangkan proses pelaksanaan ritual tari dewa ayu sebagai media penmgobatan adalah melalui beberapa tahapan yaitu, niat, mecaru ayam, upacara dan sembahyang di pura, tusuk keris (tari dewa ayu) dan nunas tirtha (air suci).