Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Manajemen Pelatihan Permainan Tradisional Edukatif Berbasis Potensi Lokal Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Keterampilan Orang Tua Anak Usia Dini Abdul Rahmat; Mira Mirnawati
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 1, No 4 (2021): December
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.1.4.137-142.2021

Abstract

The results of this study generally concluded (1) study participants do not yet have advanced literacy skills that are meaningful to the needs of life, because the materials learning materials and learning activities do not fit the needs of local tutors, (2) development of literacy learning model based on local potential of agriculture can significantly empower Indigenous Communities. Local potential is developed into a learning module literacy, literacy tutor training, learning implementation, and evaluation of results provided by the potential skills of local content, (3) implementation of the development of functional literacy learning model based on local potential of agriculture is packaged in three stages, namely preparation, implementation, and evaluation (4) the effectiveness of the development model of literacy learning in study groups to apply model-based functional literacy development of local potential is better when compared with the study group who did not apply the intervention model development study. The effectiveness of model development, learning development and empowerment of remote indigenous communities in literacy programs, with one another have a significant positive relationship. The effectiveness of model development and learning development partially or simultaneously both significant positive effect on the empowerment of remote indigenous communities in the functional literacy program.
Bentuk Lingual Metafora Bahasa Indonesia dalam Surat Kabar Haris Danial; Mira Mirnawati
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 6 No 3 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v6i3.284

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengurai cara mengklasifikasi bentuk lingual metafora dalam wacana surat kabar Gorontalo Pos serta makna yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ditemukan bahwa dari segi bentuknya, metafora dalam wacana surat kabar memiliki bentuk yang khas yang ditunjukkan oleh kata dasar dan bentukan yang mendukung terbentuknya ungkapan metaforis. Hal ini dapat dikaitkan dengan konsep bahwa metafora merefleksikan apa yang dipersepsikan, dialami, dan dipikirkan orang tentang kenyataan dunia. Dari pernyataan ini dapat dikatakan bahwa metafora berkaitan dengan persepsi manusia terhadap apa yang dipikirkan dan dirasakannya. Abstract This study aims to parse how to classify the metaphorical lingual form in the discourse of the Gorontalo Pos newspaper and the meanings contained in it. This research uses descriptive qualitative research. The results showed that in terms of form, the metaphor in newspaper discourse has a distinctive form which is indicated by the basic words and forms that support the formation of metaphorical expressions. This can be related to the concept that metaphors reflect what people perceive, experience, and think about the reality of the world. From this statement it can be said that metaphors are related to human perception of what they think and feel.
Pendidikan Masyarakat Pada Pertunjukan Turunani Dalam Upacara Adat Gorontalo La Ode Karlan; Abdul Rahmat; Mira Mirnawati
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 5, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.5.3.163-170.2019

Abstract

Turunani yang dihadirkan dalam berbagai upacara adat peralihan masyarakat Desa Kramat, Kecamatan Tapa, memiliki perbedaan dari aspek kebentukannya, seperti: pada upacara adat aqiqah, khitanan, dan pernikahan. Sehingga muncul pertanyaan bagaimana bentuk pertunjukan turunani dalam berbagai upacara adat peralihan tersebut, dan alasan-alasan apa saja sehingga turunani dapat dihadirkan dalam upacara adat tersebut. Sehingga, dalam penelitian ini ditemukan bentuk secara musikal seperti teknik permainan pola tabuhan 3, 7, dan 9 yang digunakan pada prosesi upacara adat dalam konteks tertentu, dengan lantunan syair yang bermakna pembinaan moral, pembentukan ahlak, dan peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, melalui sanjungan dan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW menurut ajaran agama islam, sehingga menjadi pegangan hidup yang kokoh bagi masyarakat khususnya di Desa Kramat. Dengan demikian, terkait dengan maksud-maksud tersebut, maka fungsi turunani ditemukan 4 fungsi yang melingkupi kehadirannya dalam berbagai upacara adat peralihan yakni: Turunani sebagai fungsi Hiburan, sebagai fungsi komunikatif, sebagai fungsi yang berkaitan dengan norma sosial, dan turunani sebagai fungsi kesinambungan budaya.
Model Participation Action Research Dalam Pemberdayaan Masyarakat Abdul Rahmat; Mira Mirnawati
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 6, No 1 (2020): January 2020
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.6.1.62-71.2020

Abstract

Tulisan ini akan menguraikan tentang action research (penelitian tindakan) sebagai salah satu alternatif  metode penelitian  dalam studi dan aksi pemberdayaan  masyarakat.  Penelitian tindakan didasarkan kepada asumsi bahwa penelitian harus dihubungkan dengan agenda perubahan dalam masyarakat. Penelitian tindakan dilakukan tidak hanya untuk memperoleh kebenaran semata namun juga menciptakan kondisi yang diharapkan. Penelitian tindakan dapat digunakan secara efektif dalam kajian maupun aksi pemberdayaan masyarakat mengingat karakteristiknya yang mementingkan partisipasi warga masyarakat secara aktif. Melalui penelitian tindakan akan dapat dihasilkan formula yang sesuai dengan kondisi masyarakat dalam melakukan upaya pemberdayaan masyarakat.
Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar di Indonesia Abdul Rahmat; Mira Mirnawati; Salma Halidu; Polan M. Dehi
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 4, No 3 (2018): September 2018
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.4.3.217-224.2018

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar. Instrument penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokmentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar sudah baik, dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, dan saat kegiatan pembelajaran, selain itu implementasi pendidikan karakter tidak hanya dilakukan di dalam kelas tapi juga dilakukan di luar kelas, seperti kegiatan upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin, kegiatan ekstrakulikuler Kepramukaan, Palang Merah Remaja, dan kerja bakti. Dengan mengangkat nilai mandiri, peduli lingkungan, cinta tanah air dan bersahabat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa implementasi pendidikan karakter sudah berjalan dengan baik dan diterapkan oleh anak di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.
Selisik Semiotik Sosial dalam Konflik Komunikasi Opini Pejabat Publik di Media Sosial Bambang Trimansyah; Mira Mirnawati
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 4 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i4.928

Abstract

A post on Budi Santosa Purwokartiko's (BSP) Facebook timeline on April 27, 2022, caused a stir. Here's a BSP sentence that sparked a communication conflict: So, none of the 12 female college students I interviewed closed their heads in the style of desert humans. As an LPDP interviewer for students applying for scholarships, BSP is considered to have committed blasphemy against SARA. The BSP's post was also highlighted for his status as an official rector at the Kalimantan Institute of Technology. Through the qualitative research method of description, the author uses Halliday and Hasan's approach of social semiotic analysis to show signs/symbols of innuendo opinions from the BSP that have triggered communication conflicts between the BSP and the public.
Opak Potensi Usaha Ekonomi Lokal Pajampangan Di Kabupaten Sukabumi Abdul Rahmat; Mira Mirnawati; Dian Heriyani
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.3.2359-2366.2022

Abstract

Kabupaten Sukabumi memiliki sektor ekonomi yang potensial untuk dikembangkan. Opak, sebagian masyarakat di Kabupaten Suabumi, Jawa Barat, tentu sudah tidak asing lagi dengan buah tangan khas Jampang Kulon dan Surade tersebut. Opak memang menjadi perbincangan wisatawan atau orang uar daerah yang berkunjung ke daerah tersebut. Maka dengan sistem ekonomi industri dilakukan strategi pemberdayaan sebagai pengembangan potensi usaha ekonomi lokal di suatu daerah dengan mendirikan usaha di sentra-sentra yang digunakan sebagai wadah untuk menuangkan ide dan aspirasi para pengusaha dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan industri. Saat geliat pariwisata wilayah selatan Kabupaten Sukabumi kian semarak oleh wisatawan, membuat pedagang oleh-oleh opak di Kampung Pasekon Surade menghasilkan pendapatan bersih hingga Rp500 ribu per hari. Dalam pelaksanaan berbagai program kegiatan dari 3 aspek yaitu Humas, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Pemberdayaan Masyarakat, ditemukan bahwa sentra opak, didukung oleh kesadaran para pelaku usahanya dan juga kerjasama dari pemerintah dan pihak terkait yang sinergis dalam menjalankan proses pembangunan.