Juraida Roito Harahap
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH DISTRIBUSI MAKANAN, BEBAN GANDA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RUMBIO JAYA KABUPATEN KAMPAR Juraida Roito Harahap
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 4 No 1 (2015): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.655 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v4i1.34

Abstract

FAKTOR RISIKO TERJADINYA STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBAN SARI PEKANBARU TAHUN 2016 JURAIDA ROITO HARAHAP; ISROWIYATUN DAIYAH
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 5 No 2 (2016): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.236 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v5i2.61

Abstract

Stunting dapat disebabkan kemiskinan dan pola asuh atau pemberian makanan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Data Riskesdas 2013 menunjukan prevalensi pendek secara nasional adalah 37,2% yang terdiri dari 18,0% anak sangat pendek dan 19,2% anak pendek. Dampak dari Stunting adalah tidak hanya pada fisik yang lebih pendek, Tetapi juga pada fungsi kognitifnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis factor Risiko terjadinya Stunting pada balita usia 25-36 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Umban Sari Pekanbaru Tahun 2016. Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis observasional dengan desain cros sectional. variabel dalam penelitian ini adalah tinggi badan ibu, berat badan lahir, pemberian ASI Ekslusif, pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI), Inisiasi Menyusui Dini (IMD), lamanya pemberian ASI, Pendidikan ibu. Populasi dalam penelitian ini adalah balita usia 25-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Umban Sari Pekanbaru tahun 2016, dilaksanakan mulai bulan April – November 2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengukuran. Analisa data dilakukan secara univariat, bivariat, dengan menggunakan Uji Chi Square dan analisa multivariat dengan Uji Regresi Logistik Ganda (Multiple Regresi Logistik). Hasil penelitian ditemukan ada hubungan antara pemberian ASI < 6 bulan dan pemberian MP-ASI < 6 bulan dengan terjadinya stunting. Hasil uji Multivariat ditemukan faktor yang paling berpengaruh terhadap resiko terjadinya stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Umban Sari adalah pemberian MP-ASI. Diharapkan kepada pimpinan Puskesmas Umban Sari untuk merencanakan program 1000 hari pertama kehidupan dimulai dari masa kehamilan sampai dengan masa nifas agar ibu-ibu memberikan ASI Eklusif dan pemberian MP-ASI > 6 Bulan.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TEKNIK MEMERAH DAN TEKNIK PIJATAN OKSITOSIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOMULYO RAWAT INAP KELURAHAN SIDOMULYO BARAT KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU Isrowiyatuh Daiyah; Juraida Roito Harahap
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan Di Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): EBIMA: Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.884 KB)

Abstract

ABSTRAK Salah satu faktor penghambat dalam pemberian ASI adalah produksi ASI itu sendiri.Produksi ASI yang kurang dan lambat keluar dapat menyebabkan ibu tidak memberikan ASI padabayinya dan lebih memilih ke alternatif lain yaitu memberikan susu formula. Penurunan produksidan pengeluaran ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan dapat disebabkan oleh kurangnyarangsangan hormon prolaktin dan oksitosin yang sangat berperan dalam kelancaran produksi danpengeluaran ASI. Beberapa upaya yang akan meningkatkan produksi ASI adalah melakukan teknikmarmet dan pijat oksitosin. Teknik marmet dilakukan dengan prinsip mengosongkan ASI padadaerah sinus laktiferus, sehingga merangsang pengeluaran hormon prolaktin yang akan merangsangmammary alveoli untuk memproduksi ASI, sedangkan pijat oksitosin akan merangsang terjadinyarefleks let down. Refleks let down terjadi karena sel otot halus disekitar kelenjar payudara mengerutsehingga memerah ASI untuk keluar. Tujuan pengabdian masyarakat untukdapat memberikanpendidikan kesehatan tentang teknik memerah dan teknik pijat oksitosin pada ibu hamil TrimesterIII di Wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Kelurahan Sidomulyo Barat KecamatanTampan Kota Pekanbaru Tahun 2018. Pelaksanaan pengabmas ini berkoordinasi dengan bidanpenanggung jaawab wilayah kerjaPuskesmas Sidomulyo Rawat Inap Kelurahan Sidomulyo BaratKecamatan Tampan Kota Pekanbaru, ibu-ibu hamil trimester III dan tim pelaksana pengabdianmasyarakat yaitu dosen kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau. Metode pelaksanaan pengabdianmasyarakat ini meliputi beberapa tahap, yakni tahap penjajakan, pemberian materi pengabdianmasyarakat pada ibu hamil trimester III yang ada di Kelurahan Sidomulyo Barat, evaluasi hasilpengabdian masyarakat. Hasil pengabdian kepada masyarakat Ibu-ibu hamil Trimester IIImemperoleh pengetahuan tentang teknik memerah dan teknik pijat oksitosin serta mampumelakukan langkah-langkah teknik memerah dan langkah-langkah teknik pijat oksitosin. Sebelumdiberikan pendidikan tentang teknik memerah dan teknik pijat oksitosin ibu-ibu hamil 46%pemahamannya dan setelah dilakukan pendidikan tentang teknik memerah dan teknik pijat oksitosinibu-ibu hamil 100% pemahamannya. Untuk keterampilan melakukan teknik memerah dan teknikpijat oksitosin di nilai menggunakan daftar tilik didapati hasil pretest 0% dan posttes 100% ibumampu melakukan teknik memerah dan teknik pijat oksitosin. Dengan adanya pendidikankesehatan tentang Teknik Memerah dan Teknik Pijat Oksitosin pada Ibu Hamil trimester III terjadipeningkatan pengetahuan mengenaiTeknik Memerah dan Teknik Pijat Oksitosin dalam upayapeningkatan produksi ASI, di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap KelurahanSidomulyo Barat Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru”
PELAKSANAAN KELAS PRENATAL MENYUSUI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ORANG TUA DALAM KEBERHASILAN MENYUSUI PADA IBU HAMIL DI YAYASAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI AL FITYAH DAN KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBAN SARI KOT Juraida Roito Harahap; Siska Helina
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan Di Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): EBIMA: Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.436 KB)

Abstract

Rendahnya cakupan pemberian ASI Ekslusif di Puskesmas Umban Sari tahun 2018 sebesar 46,92% dan mengalami penurunan tahun 2019 sebesar 27,77 % yang berada dibawah cakupan ASI eksklusif sekota Pekanbaru sebesar 40,45% perlu menjadi perhatian bagi semua pihak. Salah satunya memberikan pendidikan pada kelas prenatal bagi ibu hamil secara langsung ataupun secara tidak langsung melaluii kader. Kelas prenatal merupakan suatu bentuk persiapan yang adekuat bagi orang tua baru dalam menjalani masa transisi menjadi orangtua, pada elemen kehamilan, persalinan dan kelahiran bayi, serta keterampilan umum sebagai orang tua. Berdasarkan data yang didapatkan dari pihak Kids Center bahwa 50% bayi dari guru yang dititipkan di Kids Center tidak mendapatkan ASI lagi dan sudah diberikan susu formula. Ibu merasa bahwa ASI akan berkurang karena ibu sudah bekerja. Tujuan pengabmas ini adalah melaksanakan pendidikan kelas prenatal menyusui sebagai upaya meningkatkan kepercayaan diri orang tua dalam keberhasilan menyusui. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring terhadap 11 orang ibu hamil dari Yayasan Pendidikan Dan Pengembangan Sumber Daya Insani Al Fityahdan 10 orang kader dari Puskesmas Umban Sari Pekanbaru. Waktu pelaksanaan selama 8 bulan.Metode pelaksanaan Pengabmas ini terdiri dari Pre test, Pendidikan kelas prenatal menyusui dan Evaluasi Post test. Hasil kegiatan pre dan postt test setelah 6 kali pertemuan pada kelompok ibu hamil didapatkan adanya peningkatan nilai pengetahuan ibu 78.18 menjadi 83.18, niat menyusui 12.45 menjadi 15.10 dan keyakinan diri dalam menyusui 54.36 menjadi 63.91, sedangkan pada kelompok kader ada peningkatan nilai pengetahuan dari 77 menjadi 87.5 setelah diberikan Pendidikan kelas prenatal menyusui. Disarankan adanya perhatian pada bentuk dukungan lain yang menunjang niat menyusui dan keyakinan diri ibu dalam menyusui seperti dukungan dari orang terdekat ibu hamil. Perlunya dilaksanakan Pembinaan secara berkala oleh bidan penanggung jawab agar kader tetap aktif dalam memberikan informasi tentang ASI kepada ibu hamil di Wilayah kerja Puskesmas Umban Sari. Kata kunci : kelas prenatal, ibu hamil, niat menyusui, keyakinan diri Daftar Pustaka : 25 (2002-2020)
THE EFFECT OF COMBINATION OF MARMET TECHNIQUES AND WARM COMPRESSES ON PRODUCTION ASI IN POSTPARTUM MOTHER IN INDEPENDENT MIDWIFE PRACTICE DINCE SAFRINA PEKANBARU CITY Lela Merlin; Lailiyana .; Juraida Roito Harahap
JURNAL IBU DAN ANAK Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Ibu dan Anak, Volume 8, No 2, November 2020
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.606 KB) | DOI: 10.36929/jia.v8i2.283

Abstract

Abstract Breastfeeding problems that can arise from the first day to the third daypostpartum is ASI not streamlined. ASI does not streamlined make themother unable to meet the needs of the baby. The purpose of this studywas to determine the effect of a combination of the technique marmet andwarm compresses on milk production. The study was conducted in August2019 until April 2020 in PMB Dince Safrina City of Pekanbaru. This typeof research is quantitative research using a Quasi Experiment design. Thepopulation in this study were all postpartum mothers in January-February2020 who delivered at PMB Dince Safrina totaling 27 people. Thesample in this study were 20 postpartum mothers taken with incidentalsampling technique. Data collection uses the observation method using anobservation sheet. Data analysis used independent t test with asignificance level of 95%. The results showed that the average milkproduction in the combination intervention group was 107.00 ml (SD22.63) compared to the marmet technical intervention group which was77.00 ml (SD 27.10). The conclusion of the study is the influence of thetechnique of marmet with and without warm compresses on milkproduction in postpartum mothers (p = 0, 015), it intended thecombination of marmet technique and warm compresses is more effectivein increasing milk production. The advice given is that a combination of themarmet technique and warm compresses can be applied in midwiferycare for postpartum mothers to help increase and expedite milkproduction.
THE RELATIONSHIP OF PREGNANCY EXERCISE TO PERINEAL RUPTURE AMONG PRIMIPAROUS WOMEN AT PMB DINCE SAFRINA OF PEKANBARU IN 2015 -2018 ining Hardyanti; Juraida Roito Harahap; Ani Laila
JURNAL IBU DAN ANAK Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Ibu dan Anak, Volume 8, No 1, Mei 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau Under Health Ministry Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.568 KB) | DOI: 10.36929/jia.v8i1.285

Abstract

AbstractPerineal rupture is one of the complications that occurs during labor that can lead to death in the mother. The impact of perineal rupture is bleeding duringthe first hour after childbirth, fistulae, hematoma, and infection. One of thepreventive efforts that can be done to reduce perineal rupture is pregnancyexercises. The results of a preliminary survey conducted at PMB Dince Safrinashowed that 66.1% out of 186 women giving birth experienced perinealrupture. This study aimed to determine the relationship between pregnancyexercise and perineal rupture in primiparous women in PMB Dince Safrina in2015-2018. This quantitative research method used a cross sectional design.The population was all primiparous mothers at PMB Dince Safrina in 2015up to 2018 with 219 people. The sampling technique used was totalsampling. The data analysis used univariate and bivariate with the chi-squarestatistical test. The results showed that 55.25% of primiparous mothers didpregnancy exercise and 58.40% experienced perineal rupture. The results ofstatistical tests obtained a p-value of 0.000, meaning there was a significantrelationship between pregnancy exercise and the incidence of perinealrupture in primiparous women with OR of 0.239, indicating that those whodid not do pregnancy exercise would experience perineal rupture 0.239times than those who did. It is suggested to midwives to maintain pregnancyexercise classes and provide health education to pregnant women to be moreactive in carrying out pregnancy exercises to prevent the occurrence ofperineal rupture during labor.
DECREASED BACK PAIN IN TRIMESTER III PREGNANT WOMEN DUE TO PREGNANCY EXERCISE IN SIDOMULYO HEALTH CENTER OF PEKANBARU IN 2019 Okta Vitriani; Juraida Roito Harahap; Putri Aida Novance
JURNAL IBU DAN ANAK Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Ibu dan Anak, Volume 8, No 1, Mei 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau Under Health Ministry Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.723 KB) | DOI: 10.36929/jia.v8i1.297

Abstract

Abstract Based on Pekanbaru City Health Profile data in 2017, the coverage ofpregnant women's visits at Sidomulyo Health Center was 1.985. The results ofa preliminary survey at Sidomulyo Health Center found 80% of pregnantwomen experienced back pain. One of the non-pharmacological methods toreduce back pain during pregnancy is pregnancy exercise. This study aimedto determine the decrease in back pain in third trimester pregnant women withpregnancy exercise. This study used a pre-experimental designconducted inSidomulyo Community Health Center Pekanbaru from March to June 2019.The population was trimester III pregnant women who came to check theirpregnancy at the Sidomulyo Health Center in March-May 2019 with a samplesize of 15 taken using purposive sampling technique. Data collection was doneby assessing the back pain of pregnant women before and after pregnancyexercise. The results showed that the average back pain before pregnancyexercise was 3.87, whereas after pregnancy exercise was 1.73. There was adecrease in pain intensity after pregnancy exercise (p = 0.001). It isexpected that midwives should be able to conduct counseling especially inthird trimester pregnant women to do pregnancy exercises
PEMBERDAYAAN WANITA SEBAGAI TIM KELOMPOK PENDUKUNG (KEKEP) IBU NIFAS DALAM MENJAGA KENYAMANAN IBU SELAMA MASA NIFAS Juraida Roito Harahap; Siska Helina; Isrowiyatun Daiyah
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan Di Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): EBIMA: Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Postpartum mothers need real experience, one of which is being given support from support groups such as psychological support and also physical support that must also be met. This support group can come from the community who are in the community itself. In the area of ​​the Independent Practice Midwife Siti Juleha A.Md.Keb there are still cases of perineal sutures that re-open at 1 week postpartum in patients with poor personal hygiene and are not allowed to consume protein, 1 patient had never breastfed her baby for 1 week after delivery with the reason of being tired and wanting to rest. The purpose of this community service dedication (Pengabmas) is to form a Support Group Class team (KEKEP) for postpartum mothers. Community service activities were carried out in November 2016, at PMB Siti Juleha. The method of activity is question and answer lectures, brain storming, demonstrations and demonstrations. The materials used are leaflets, flipcharts, phantoms (props), mattresses, modules, postpartum pocket books and information sheet books. The results obtained were the formation of a postpartum women's KEKEP team consisting of 12 women. The most common problems during the puerperium are not good at breastfeeding, the most sources of information are parents and local residents, there is an increase in knowledge about the postpartum period and skills in breastfeeding techniques, breast care, breast exercise and baby massage. It is recommended for monitoring and evaluation (monev) of the role of KEKEP for postpartum mothers. Keywords: Empowerment, Woman, Postpartum, KEKEP