Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDEKATAN URBAN GREEN BUILDING PADA BANGUNAN APARTEMEN Andiyan Andiyan; Andri Nurjaman
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 9 No 1 (2021): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.332 KB) | DOI: 10.37971/radial.v9i1.218

Abstract

Abstrak: Pendekatan Urban Green Building Pada Bangunan Apartemen. Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduk. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, saat ini perkembangan penduduk Kota Bandung berkembang pesat dan pada tahun 2018 tercatat 2 juta lebih penduduk, dengan berkembangnya jumlah penduduk yang semakin maju mengakibatkan aktivitas penduduk yang semakin produktif. Selain aktivitas penduduk yang semakin produktif kebutuhan akan tempat tinggal meningkat dan menjadi sebuah permasalahan terutama di perkotaan. Tingginya harga tanah dan semakin berkurangnya lahan kosong di kawasan perkotaan membuat masyarakat pendatang maupun masyarakat setempat kesulitan untuk membeli rumah maupun tanah di Kota Bandung. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah konsep hunian vertikal atau apartemen untuk tempat tinggal sebagai solusi akan mahalnya dan sulitnya lahan kosong di Kota Bandung. Minimnya ketersedian lahan kosong dan tingginya harga tanah di perkotaan beriringan dengan timbul beberapa permasalahan lingkungan yang terjadi seperti peningkatan sampah, efek rumah kaca, banjir dan lain-lain. Dengan adanya permasalahan ini timbul sebuah konsep urban green building. Urban Green Building adalah sebuah jaringan /system yang dibuat untuk mengurangi/ menanggulangi masalah-masalah di perkotaan dan perubahaan iklim dengan melibatkan alam. Kata Kunci: Apartemen, Urban Green Building, Arsitektur Abstract: Urban Green Building Approach in Apartment Building . The city of Bandung is the largest metropolitan city in West Java Province and is the capital of the province. The city is located 140 km southeast of Jakarta and is the third-largest city in Indonesia after Jakarta and Surabaya. Based on data from the Central Statistics Agency (BPS) of Bandung City, the population of Bandung is currently proliferating. In 2018 there were more than 2 million residents, with the development of an increasingly advanced population resulting in more productive population activities. In addition to increasingly productive population activities, the need for housing increases and becomes a problem, especially in urban areas. The high price of land and the decreasing number of vacant land in urban areas make it difficult for immigrants and local people to buy houses and land in Bandung. Therefore, a vertical residential concept or apartment for residence is needed to solve the high cost and difficulty of vacant land in the city of Bandung. The lack of availability of vacant land and the high price of land in urban areas is accompanied by several environmental problems such as increased waste, the greenhouse effect, floods, and others. With this problem, a concept of urban green building emerged. Urban Green Building is a network/system created to reduce/overcome urban areas and climate change problems by involving nature. This research is expected to be a reference for his research and can be developed again to a wider scale. Because research on cultural heritage buildings is still quite extensive and there are not many people who take this theme as the theme of their research. Keywords: Apartment, Urban Green Building, Architecture
KAJIAN PRINSIP ARSITEKTUR ANALOGI PADA MASSA BANGUNAN HOTEL U JANEVALLA BANDUNG Husna Izzati; Andri Nurjaman
Jurnal Arsitektur Archicentre Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur Archicentre
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknik (F-INTEN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.172 KB)

Abstract

Hotel merupakan akomodasi yang dikelola secara komersial dengan mengandalkan fasilitas pelayanan jasa, makanan, dan minuman serta jasa yang lainnya. Dalam perencanaannya, setiap hotel memiliki desain yang berbeda tergantung pada konsep bangunan dan tema yang diusung. Salah satu konsep desain yang banyak diterapkan pada desain hotel adalah analogi. Hasil karya analogi memiliki bentuk yang kontemporer dan cenderung menjadi karya yang spektakuler. Hotel U Janevalla menjadi salah satu dari sebagian banyak hotel yang menerapkan konsep arsitektur analogi. Desain massa bangunan yang dihasilkan cukup unik dan berbeda dari bangunan disekitarnya. Penelitian yang dilakukan pada obyek ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis lebih dalam tentang konsep desain pada massa bangunan Hotel U Janevalla. Metode penelitian yang digunakan pada analisis obyek ini adalah metoda kualitatif deskriptif. Metode ini lebih menekankan kepada proses pengumpulan data primer dan sekunder di sertai dengan melakukan observasi langsung di lapangan.. Hasil dari kajian teori dan observasi tersebut kemudian dibandingkan dengan fakta lapangan pada hotel U Janevalla untuk menunjukan bahwa massa bangunan hotel U Janevalla menerapkan prinsip-prinsip dari Arsitektur Analogi. Hal ini merujuk pada massa dan fasad hotel yang cenderung unik dan memiliki perbedaan yang cukup kontras dengan bangunan di sekitarnya.
Batik Gallery And Workshop Design Andri Nurjaman; Arief Perdana Putra; Andiyan Andiyan
Jurnal Arsitektur Archicentre Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Arsitektur Archicentre
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknik (F-INTEN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1375.059 KB)

Abstract

Since ancient times, Indonesia has been known to have various kinds of batik spread in each region. Various motifs of batik culture are widespread throughout Indonesia, one of which is West Java. This type of West Java batik is widely known as Priangan batik and is used for various batik types in the West Java region. There are 16 batik-producing regions in West Java, each with its batik style. The Batik Gallery and Workshop design is an alternative space for existence and learning space about batik. The design of the Gallery and Batik Workshop is planned in Cipadung because there is a link between building function activities related to cultural arts and the selection of Neo Vernacular Architecture themes to represent Locality Architecture in buildings. The application of the theme will be implemented in the building in terms of mass, facade, and material. The Design of Batik Galleries and Workshops uses descriptive qualitative methods by collecting field data and looking for literature/comparative studies that will be used as references in the design process. It is hoped that the results of this design can be helpful for learning and valuable for readers in the future.