Eti Mulyati
Jurusan Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, ISBI Bandung

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Panggung

Kaulinan Barudak sebagai Sumber Penciptaan Tari Anak-anak di Kabupaten Sumedang Mulyati, Eti; Hendriyana, Husen
PANGGUNG Vol 23, No 3 (2013): Sejarah, Konseptualisasi, dan Praksis Tradisi Kreatif Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v23i3.146

Abstract

ABSTRACT This article is the result of the children dance creation which is adopted from children’s play culture (Kaulinan Barudak) in Sumedang community. The purpose of the research is to design dance choreography of Elementary School children which requires creativity, interpretation, and trans- formation of the artist. In the process of its creation method, the interpretation contains elements of relations, so that the sense and the meaning of the dance forms will be established. Meanwhile, the transformation demands intelligence of analysis through the established structure to be relevant and constructive. Both of these aspects are still in the realm of ideas that should be realized in the form of movement representation and composition of a dance. Dance composition can be applied both individually and in-group. Focuses on the dancer as a form of dance medium, both individually and in-group, in a unity of dance composition sourced from Kaulinan Barudak, can be assessed through the shape, composition, and function of the movement so that it reflects cultural identity and national character of the dance itself. Keywords:  kaulinan barudak, creation, children dance  ABSTRAK Artikel ini merupakan hasil penelitian tentang penciptaan tari anak yang diangkat dari budaya bermain anak-anak (kaulinan barudak) masyarakat Sumedang. Tujuan penelitian ini ialah untuk merancang koreografi tari anak-anak tingkat Sekolah Dasar yang menuntut kreativitas, interpretasi, dan transformasi senimannya. Dalam proses metode penciptaan- nya, interpretasi memuat unsur-unsur relasi sehingga terbangunnya suatu makna dan arti dari bentuk tari itu sendiri, sedangkan transformasi menuntut kecerdasan analisis melalui strukstur yang dibangun sehingga relevan dan konstruktif. Kedua aspek ini masih pada ranah ide-gagasan yang perlu diwujudkan dalam bentuk representasi gerak dan kompo- sisi sebuah tarian. Komposisi gerak tari dapat diaplikasikan secara perseorangan ataupun perkelompok. Berfokus pada penari sebagai medium bentuk gerak tari, baik perseorangan maupun perkelompok dalam satu kesatuan komposisi gerak tarian yang bersumber dari kaulinan barudak, dapat dikaji melalui reka bentuk, komposisi dan fungsi bentuk gerak sehingga tergambarnya identitas kultural dan karakter bangsa dari  bentuk tarian itu sen- diri. Kata kunci:  kaulinan karudak, penciptaan, tari anak
Patriotisme Perempuan Sunda dalam Tari Ratu Graeni Riyana Rosilawati; Eti Mulyati
PANGGUNG Vol 28, No 4 (2018): Dinamika Seni Tradisi dan Modern: Kontinuitas dan Perubahan
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.42 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v28i4.712

Abstract

AbstractThis study aims to reveal the meaning of Ratu Graenidanceas a symbolic dance,i.e a Sundanese woman withher patriotic spirit. The dance deals with a woman who has a courageous spirit to overcome all problems, both internally and externally. The method employed is descriptive analysis through in-depth interviews and participant observation. The results are that from its performance form, Ratu Graenidancetells the story about the Queen who was preparing to practice a war with cingeus movement, which was disclosed through her head and body movements as a picture of the female characters who is agile and enthusiastic in facing various challenges of life. Her agility is also revealed in herfoot movements, such asmincid, trisik, and so forth. This is associated with the philosophical elements of the dance, which is useful for life. The meaning contained in this dance is that women can also play a role in a life, equally with men, with a sense of toughness, patriotic/struggle, and the perseverance behind the tenderness of a woman. Keywords: Patriotism, Sundanese woman, Ratu Graenidance AbstrakPenelitian ini bertujuan ingin mengungkapkan makna tari Ratu Graenisebagai tarian simbolik mengenai jiwa patriotisme seorang perempuan Sunda.Yakni, seorang perempuan yang mempunyai jiwa pemberani dalam mengatasi segala macam persoalan, baik secara internal maupun eksternal.Metode yang digunakanadalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis, yaitu melalui wawancara mendalam dan observasi berperanserta. Hasil yang diperoleh adalahdari segi bentuk pertunjukan, tari Ratu Graenimenggambarkan Sang Ratu yang sedang berlatih perangdengan menggunakan gerakan cingeus(gesit) yang ditarikandengan gerak kepala dan badan sebagai gambaran karakter perempuan yang gesit, penuh antusias dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Kegesitan terungkap pula dalam gerakannusuk, nangkis,kiprat soder,serta gerak kaki, sepertimincid, trisik, dan tincak tilu. Hal ini terkait dengan unsur filosofis dari tarian tersebut yang sangat bemanfaat bagi kehidupan. Makna yang terkandung dalam tarian ini bahwa wanita dapat berperan juga dalam kehidupan sejajar dengan kaum pria, yang sama-sama memiliki ketangguhan, berjiwa patriotik/perjuangan, dan kegigihan dibalik kelembutan seorang wanita. Kata kunci:Patriotisme, perempuan Sunda, tari Ratu Graeni
Kaulinan Barudak sebagai Sumber Penciptaan Tari Anak-anak di Kabupaten Sumedang Eti Mulyati; Husen Hendriyana
PANGGUNG Vol 23, No 3 (2013): Sejarah, Konseptualisasi, dan Praksis Tradisi Kreatif Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.627 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v23i3.146

Abstract

ABSTRACT This article is the result of the children dance creation which is adopted from children’s play culture (Kaulinan Barudak) in Sumedang community. The purpose of the research is to design dance choreography of Elementary School children which requires creativity, interpretation, and trans- formation of the artist. In the process of its creation method, the interpretation contains elements of relations, so that the sense and the meaning of the dance forms will be established. Meanwhile, the transformation demands intelligence of analysis through the established structure to be relevant and constructive. Both of these aspects are still in the realm of ideas that should be realized in the form of movement representation and composition of a dance. Dance composition can be applied both individually and in-group. Focuses on the dancer as a form of dance medium, both individually and in-group, in a unity of dance composition sourced from Kaulinan Barudak, can be assessed through the shape, composition, and function of the movement so that it reflects cultural identity and national character of the dance itself. Keywords:  kaulinan barudak, creation, children dance  ABSTRAK Artikel ini merupakan hasil penelitian tentang penciptaan tari anak yang diangkat dari budaya bermain anak-anak (kaulinan barudak) masyarakat Sumedang. Tujuan penelitian ini ialah untuk merancang koreografi tari anak-anak tingkat Sekolah Dasar yang menuntut kreativitas, interpretasi, dan transformasi senimannya. Dalam proses metode penciptaan- nya, interpretasi memuat unsur-unsur relasi sehingga terbangunnya suatu makna dan arti dari bentuk tari itu sendiri, sedangkan transformasi menuntut kecerdasan analisis melalui strukstur yang dibangun sehingga relevan dan konstruktif. Kedua aspek ini masih pada ranah ide-gagasan yang perlu diwujudkan dalam bentuk representasi gerak dan kompo- sisi sebuah tarian. Komposisi gerak tari dapat diaplikasikan secara perseorangan ataupun perkelompok. Berfokus pada penari sebagai medium bentuk gerak tari, baik perseorangan maupun perkelompok dalam satu kesatuan komposisi gerak tarian yang bersumber dari kaulinan barudak, dapat dikaji melalui reka bentuk, komposisi dan fungsi bentuk gerak sehingga tergambarnya identitas kultural dan karakter bangsa dari  bentuk tarian itu sen- diri. Kata kunci:  kaulinan karudak, penciptaan, tari anak
Tokoh Bisma dalam Dramatari Amba Bisma Eti Mulyati; Iyus Rusliana
PANGGUNG Vol 30, No 1 (2020): Polisemi dalam Interpretasi Tradisi Kreatif
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.322 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v30i1.1145

Abstract

ABSTRACTDramatari Amba Bisma is one of the works of Iyus Ruslianan and Eti Mulyati from the results of researchon the art that was performed at the Sunan Ambu Building, on October 28, 2019. The Dramatari wassourced from the Mahabharata and Bharatayuda plays, from the Mahabharata play that sparked the meetingof Amba and Bisma while still on October 28, 2019. girls and young men who differed in their desiresand purpose in life, while from Bharatayuda’s story told about the death of Bhishma in the Bharatayudawar. This article aims to reveal the figure of Bhishma in Amba Bhishma’s drama, Bhishma is one of thecharacters in puppets who are magic and do not want to be crowned as kings for the Hastinapur family,he chose the way of life as a receipt rather than as a king. Because of his life choices, he was determined notto get married. Not only does Bhishma have a very problematic way of life, but many positive qualitiesdeserve to be emulated. The method used is qualitative with a descriptive analysis approach, namelythrough literature study, interviews, and participatory observation. The results obtained from the analysisof Amba Bisma’s dramatari work can be seen by two positive characters in Bisma, namely; 1) sacrifices.2) More loyal to the knight’s oath than to the family that is most dear. During the Baratayuda Bisma waras warlord on the Kurawa side, he was killed by Srikandi’s arrow.Keywords: Bhishma, Dramatari,Mahabharata,BharatayudaABSTRAKDramatari Amba Bisma merupakan salah satu karya Iyus Ruslianan dan Eti Mulyati dari hasilpenelitian karya seni yang di pertunjukan di Gedung Sunan Ambu, pada tanggal 28 Oktober2019. Dramatari tersebut bersumber dari lakon Mahabharata dan Bharatayuda, dari lakonMahabharata menceritkan pertemuan Amba dan Bisma saat masih gadis dan jejaka yangberbeda keingin dan tujuan hidupnya, sedangkan dari lakon Bharatayuda menceritakan tetanggugurnya Bisma dalam perang Bharatayuda. Artikel ini bertujuan ingin mengungkapkantokoh Bisma dalam dramatari Amba Bisma, yakni Bisma merupakan salah satu tokoh dalampewayangan yang merupakan tokoh sakti dan tidak bersedia dinobatkan sebagai raja demikesatuan keluarga Hastinapura, Bisma memilih jalan hidup sebagai resi ketimbang sebagai raja.Hal ini diperkuat dengan keyakinannya, untuk tidak menikah. Bisma tidak hanya memiliki jalanhidup yang sangat problematik, akan tetapi banyak sifat positif yang pantas untuk diteladani.Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis, yaitu melaluistudi pustaka, wawancara, dan observasi partisipasi. Hasil yang diperoleh dari analisis garapandramatari Amba Bisma dapat diketahui dua karakter positif yang ada pada diri Bisma yaitu; 1)suka berkorban. 2) Lebih setia pada sumpah kesatria ketimbang dengan keluarga yang palingdisayangi. Pada perang Baratayuda Bisma sebagai panglima perang di pihak Kurawa menemuiajalnya tertusuk panahnya Srikandi.Kata Kunci: Tokoh Bisma, dramatari, Mahabharata, Bharatayuda