Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Darma Agung

ANALISIS AGRIBISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L) Desa: Merek, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara Lilis S. Gultom; Damai Zaro Gea
Jurnal Darma Agung Vol 28 No 2 (2020): AGUSTUS 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of the research are (1) knowing the internal and external factors which are strengths, weaknesses, opportunities and threats in the development of potato agribusiness.), (2) knowing the alternatives and priorities that can be applied in the development of potato agribusiness, (3) knowing how much cost, revenue, and income of potato farming, (4) knowing Knowing the feasibility of potato farming in the study area.The research area was determined by the purposive sampling of Trademark, Trademark District, Karo District which was conducted in May 2019 - August 2019. The reason for choosing the area was because the majority of the population were cultivating potato plants. The sampling method is done by simple ranom sampling (simple random). The sample in this study were farmers who worked on potato crops throughout the year. The number of samples in this study amounted to 30 samples. The results showed that: There are internal and external factors that become strengths, weaknesses, opportunities, and threats in the development of potato agribusiness in the study area. Based on the results of the QSPM matrix analysis of the eight strategies there is one strategy that needs to be prioritized with a TAS value of 5,893. Costs used by farmers in managing their farms are Rp.17,099,180 per farmer. Revenue per farmer is Rp.59,500,000. The level of income of potato farmers in the study area is relatively high. Where the net income per farmer is Rp.42,400,820, while the R/C value of potato farming is 3.48 per farmer, this shows that the R/C ratio is greater than one so that the potato farming is feasible (economically profitable).
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN TATANIAGA GULA AREN (Arenga pinnata) DI DESA RUMAH GALUH,KECAMATAN SEI BINGAI KABUPATEN LANGKAT, PROVINSI SUMATERA UTARA Lilis S Gultom; Wilmar Saragih
Jurnal Darma Agung Vol 30 No 2 (2022): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i2.1679

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui nilai tambah dan besarnya yang diperoleh pada pengolahan gula aren di Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, mengetahui mata rantai, fungsi, dan margin tataniaga petani gula aren di Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, mengetahui tataniaga yang efisien pada petani gula aren di Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat dan mengetahui besarnya pendapatan petani gula aren di Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Penentuan lokasi penelitian ini ditentukan secara purposive (sengaja) yaitu di Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Sampel pada penelitian ini merupakan pengrajin gula aren. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah: petani gula aren (12 orang), pedagang pengumpul (3 orang), pedagang besar (1 orang), dan pedagang pengecer (4 orang). Populasi dalam penelitian ini sebayak 12 populasi dan semua digunakan sebagai sampel. Analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami, sedangkan analisis tataniga dan pendapatan dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah rata-rata pengolahan nira menjadi gula aren di daerah penelitian Rp.1.335,33/kg1.335,33/kg, dengan rasio nilai tambah sebesar 57,06 % > 50 % artinya nilai tambah tersebut tergolong tinggi. Terdapat tiga saluran tataniaga gula aren di daerah penelitian. Saluran tataniaga I yaitu : produsen ® pedagang pengumpul ® pedagang pengecer ® konsumen, saluran tataniaga II yaitu : produsen ® pedagang pengumpul ® pedagang besar ® pedagang pengecer ® konsumen, serta saluran tataniaga III yaitu : produsen ® pedagang pengecer ® konsumen. Share margin yang diterima oleh produsen (petani gula aren) lebih tinggi jika dibandingkan share margin yang diterima oleh pedagang pada ketiga saluran tataniaga. Efisiensi saluran tataniaga (1) sebesar 6,56 %, efisiensi saluran tataniaga (2) sebesr 7,74 % dan efisiensi saluran tataniaga (3) sebesar 6,41 %. Ketiga saluran pemasaran tergolong efisien dimana saluran tataniaga (3) lebih efisien dari saluran tataniaga (1) dan (2). Pendapatan bersih pengolahan nira menjadi gula aren di daerah penelitian sebesar Rp. 3.145.231,18/bulan.