Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS SISWA SMA DI BOGOR TIMUR Leny Dhianti Haeruman; Wardani Rahayu; Lukita Ambarwati
JPPM (Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika) Vol 10, No 2 (2017): JPPM (Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika) Volume 10 Nomor 2 Agustus
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.224 KB) | DOI: 10.30870/jppm.v10i2.2040

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan model discovery learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan self-confidence siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri di Kabupaten Bogor Timur. Sampel penelitiannya adalah siswa SMA Negeri kelas X MIPA yang berjumlah 116 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian pretest-postest control group design. Instrumen yang digunakan berupa soal tes kemampuan berpikir kritis matematis dan lembar angket self-confidence. Analisis data dilakukan terhadap rataan gain ternormalisasi antara dua kelompok sampel. Hasil penelitian ini adalah (1) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diberi perlakuan model discovery learning lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional; (2) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika (KAM) terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa; (3) Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis pada siswa dengan KAM tinggi; (4) Tidak terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis pada siswa dengan KAM rendah; (5) Peningkatan self-confidence siswa yang diberi perlakuan model discovery learning lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional; (6) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap peningkatan self-confidence siswa, dan (7) Terdapat peningkatan self-confident pada siswa dengan KAM tinggi; (8) Tidak terdapat peningkatan self-confidence pada siswa dengan KAM rendah Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kritis Matematis, Self Confidence, Discovery learning, Kemampuan Awal Matematika.
PENGEMBANGAN SOAL UJIAN SEKOLAH MATEMATIKA TIPE HOTS TINGKAT SD Leny Dhianti Haeruman; Devi Eka W. M
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jime.v7i2.1829

Abstract

AbstractMathematics learning in the current era is not sufficient by giving ordinary math problems that have been frequently given but it must focus a lot on solving problems that require high-level thinking skills so that today's teachers are expected to be able to develop Higher Order Thinking Skills (HOTS) type questions, namely questions -a problem that can be solved by someone who has the ability to think (cognitive) level. This study aims to: (1) Produce HOTS questions for elementary school level, (2) See the potential effect of HOTS questions on student learning outcomes. This study uses development research which consists of analyzing, designing, evaluating, and revising. This study used a HOTS-type written test consisting of 9 multiple choice questions and 2 description questions. All data collected were then analyzed descriptively qualitatively. The subjects in this study were 25 grade 6 students of SDN Jati Asih. The results of the data analysis concluded that (1) This study has produced a product of HOTS type school exam questions that are valid and practical. (2) the prototype of HOTS type questions developed has a positive potential effect on student test results, this can be seen from the results of students' answers which show that students are able to analyze, identify and create questions well and 88% of students are able to get excellent grades. Keywords: Development, School Exam Questions, Mathematics, HOTS Abstrak Pembelajaran matematika pada era saat ini tidak cukup dengan pemberian soal matematika biasa yang sudah sering kali diberikan namun harus banyak menitikberatkan pada pemecahan masalah yang membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi sehingga guru saat ini diharapkan mampu mengembangkan soal bertipe Higher Order Thinking Skills (HOTS), yaitu soal-soal yang mampu dipecahkan oleh seseorang yang mempunyai kemampuan berpikir (kognitif) tingkat. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menghasilkan soal-soal HOTS tingkat Sekolah Dasar, (2) Melihat potensial efek soal-soal HOTS terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang dilakukan dengan Langkah analisis, membuat desain, melakukan evaluasi, dan merevisi. Penelitian ini menggunakan tes tertulis bertipe HOTS yang terdiri atas 9 soal pilihan ganda dan 2 soal uraian. Semua data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 25 siswa kelas 6 SDN Jati Asih. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa (1) Penelitian ini telah menghasilkan suatu produk soal ujian sekolah tipe HOTS  yang valid dan praktis. (2) prototype soal tipe HOTS yang dikembangkan memiliki efek potensial yang positif terhadap hasil tes siswa, hal ini terlihat dengan hasil jawaban siswa yang menunjukkan bahwa siswa sudah mampu menganalisis, mengidentifikasi dan mengkreasi soal dengan baik serta 88% siswa mampu mendapatkan niai sangat baik. Kata Kunci: Pengembangan, Soal Ujian Sekolah, Matematika, HOTS
Efektivitas Blended Learning Berbasis LMS dalam Pembelajaran Matematika Leny Dhianti Haeruman; Dwi Antari Wijayanti; Qorry Meidianingsih
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.051.10

Abstract

Perkembangan teknologi mempunyai pengaruh besar dalam bidang pendidikan. Hal itu dapat dilihat dari berbagai inovasi-inovasi dalam bidang pendidikan yang menerapkan teknologi dalam pelaksanaannya, salah satunya dalam proses pembelajaran. Salah satu contoh penerapan ICT dalam pembelajaran yaitu penggunaan e-learning pada proses pembelajaran. Salah satu penerapan e-learning dalam pembelajaran yaitu penggunaan Learning Management System (LMS), di antaranya Schoology, Edmodo, dan Google Classroom. Salah satu model pembelajaran yang menerapkan ICT adalah model blended learning. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka. Temuan utama dalam penelitian ini adalah penerapan model blended learning menunjukkan efektifitas yang baik dalam pembelajaran matematika. Hal itu dikarenakan penggunaan LMS mempermudah siswa dan guru dalam proses pembelajaran karena dapat diakses kapan saja dan dimana saja tanpa terbatas ruang dan waktu.
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif berbasis Android dengan Model Discovery Learning pada Materi Teorema Pythagoras Kelas VIII SMP Negeri 20 Jakarta Anisa Novelina Santoso; Ellis Salsabila; Leny Dhianti Haeruman
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.062.06

Abstract

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis android menggunakan adobe animate cc dengan model discovery learning pada materi teorema pythagoras untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) dengan menggunakan model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Hasil penelitian pengembangan media pembelajaran ini memperoleh persentase kelayakan melalui proses uji validasi oleh para ahli dan uji coba kelompok kecil dan besar oleh siswa dan guru yaitu sebagai berikut, uji validasi oleh para ahli materi dan bahasa didapat persentase sebesar 91%, uji validasi oleh para ahli media didapat persentase sebesar 83%, uji coba kelompok kecil didapat persentase sebesar 98%, dan uji coba kelompok besar didapat persentase sebesar 96%. Sehingga berdasarkan hasil tersebut didapatkan rata-rata persentase sebesar 92% atau dapat diinterpretasikan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis android dengan model discovery learning pada materi teorema pythagoras ini sangat layak untuk dimanfaatkan dan digunakan sebagai media pembelajaran untuk siswa kelas VIII SMP.
Pengaruh Model Case-Based Learning Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Peserta Didik SMA Negeri 03 Tambun Selatan Novita Dwi Andini; Ellis Salsabila; Leny Dhianti Haeruman
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.071.09

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model case-based learning terhadap kemampuan penalaran matematis peserta didik. Desain metode kuasi eksperimen yang digunakan yaitu post-test only control group design. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling dan cluster random sampling. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas X IPS 2 dan X IPS 3 di SMA Negeri 03 Tambun Selatan. Kemampuan penalaran matematis peserta didik diukur menggunakan instrument penelitian yang terdiri dari lima soal uraian pada materi sistem persamaan linier tiga variabel yang telah valid dan reliabel. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi , diperoleh bahwa dan sehingga didapat , maka ditolak dengan nilai Cohen’s Effect Size yang diperoleh sebesar yang termasuk dalam kategori besar dengan presentase . Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan tersebut adalah rata-rata kemampuan penalaran matematis peserta didik yang menerapkan model case-based learning lebih tinggi daripada peserta didik yang menerapkan model konvensional.