Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa di SMA Negeri 12 Jakarta Rosselyne; Ellis Salsabila; Dwi Antari Wijayanti
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.041.08

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di SMA Negeri 12 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain Posttest Only Control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 12 Jakarta tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling dan terpilih kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2. Uji hipotesis menggunakan uji-t untuk dua sampel independen dengan taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung = 2,038 dan ttabel = 1,670 sehingga thitung > ttabel maka
Pengaruh LKPD Berbasis Discovery Terhadap Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Google Classroom Annisa Ranti Syafira; Ellis Salsabila; Swida Purwanto
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2021): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/j-pimat.v3i2.1406

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara peserta didik yang belajar menggunakan LKPD berbasis discovery dalam PJJ dengan Google Classroom dan peserta didik yang belajar PJJ konvensional dengan Google Classroom. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan populasi seluruh peserta didik SMA Negeri 98 Jakarta pada tahun ajaran 2019/2020 dengan sampel yang terdiri dari 72 peserta didik di kelas XI. Data yang digunakan diperoleh dari hasil posttest kemampuan berpikir kritis matematis. Analisis hasil posttest kemampuan berpikir kritis matematis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik yang belajar menggunakan LKPD berbasis discovery dalam PJJ dengan Google Classroom lebih tinggi dari pada peserta didik yang belajar PJJ konvensional dengan Google Classroom. Oleh karena itu, penggunaan LKPD berbasis discovery dalam PJJ dengan Google Classroom cukup berpengaruh pada kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik sebesar 77,63%.
Perbandingan Antara Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Berbantuan Media Pembelajaran Power Point, Geogebra, dan LKS Terbimbing Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa Di SMPN 2 Pamijahan Bogor Lilis Komariah; Ellis Salsabila; Eti Dwi Wiraningsih
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2021): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/j-pimat.v3i2.1407

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan representasi matematis antara siswa yang belajar menggunakan model antara model pembelajaran learning cycle 7E berbantuan media pembelajaran power point, GeoGebra, dan LKS terbimbing. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan pengambilan sampel cluster random sampling. Sampel penelitian dipilih tiga kelas dari kelas VIII di SMPN 2 Pamijahan Bogor tahun ajaran 2019/2020 yang berdistribusi normal dan homogen. Kelas ekperimen I yaitu kelas VIII-7 mendapatkan perlakuan  model pembelajaran learning cycle 7E berbantuan media pembelajaran Power Point, kelas eksperimen II yaitu kelas VIII-6 mendapatkan perlakuan model pembelajaran learning cycle 7E berbantuan media pembelajaran GeoGebra, sedangkan kelas eksperimen III yaitu kelas VIII-1 mendapatkan perlakuan model pembelajaran learning cycle 7E berbantuan media pembelajaran LKS terbimbing. Masing-masing kelas eksperimen memiliki jumlah siswa yang sama yaitu 37 siswa. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kemampuan representasi matematis siswa yang belajar menggunakan model learning cycle 7E berbantuan media pembelajaran power point lebih tinggi dibanding kelas berbantuan media pembelajaran GeoGebra dan LKS terbimbing, serta kemampuan representasi matematis siswa yang belajar menggunakan model learning cycle 7E berbantuan media pembelajaran GeoGebra lebih tinggi disbanding berbantuan media pembelajaran GeoGebra dan LKS terbimbing
Pengembangan LKPD Digital Berbasis HOTS Pada Materi Dimensi Tiga Rahma Rosaliana Saraswati; Makmuri; Ellis Salsabila
Risenologi Vol. 6 No. 2 (2021): Risenologi
Publisher : Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47028/j.risenologi.2021.62.183

Abstract

This study aims to develop HOTS-based digital worksheets on three-dimensional material for grade XII high school students. This LKPD will also be equipped with a video as a stimulus in learning. This development research refers to the ADDIE model (Analyze, Design, Development, Implement, Evaluation). From the results of the research that has been described, it can be concluded that the HOTS-based digital worksheets on the three-dimensional material developed consist of 3 stages, namely introduction, content, and closing. The components in the HOTS-based digital LKPD in this three-dimensional material consist of cover pages, basic competencies, competency achievement indicators, learning objectives, apperception, basic theory, tips and tricks, sample questions, discussion of sample questions, activity instructions, problems about three dimensions, conclusions, and aphorisms related to the material. Based on the validation test of learning experts, it was found that the percentage of feasibility of learning HOTS-based digital worksheets on three-dimensional material was 70% or quite feasible. Meanwhile, for the media expert validation test, the percentage of eligibility is 95% or classified as very feasible. Based on the validation test, the percentage of the average value of 82.5% or if interpreted, the HOTS-based digital worksheet on this three-dimensional material is classified as very feasible to be used as a learning medium for teachers and students.
Influence of prerequisite concepts understanding and mathematical communication skills toward student’s mathematical proving ability Ellis Salsabila
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 14, No 1: June 2019
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.913 KB) | DOI: 10.21831/pg.v14i1.25067

Abstract

This study aims to describe the influence of prerequisite concepts understanding and mathematical communication skills on the mathematical proving ability of Mathematics Education Program students in the Faculty of Mathematics and Science, State University of Jakarta (FMIPA UNJ). The method used in this study was a survey and correlational techniques. The study population was all students of the Mathematics Education Program FMIPA UNJ in 2018. The study sample was taken with a simple random sampling technique, there were 50 students in total. In this study, the dependent variable was mathematical proving ability (Y) and the independent variables were the prerequisite concepts understanding (X1) and mathematical communication skills (X2). This study based on the inferential statistical analysis of research data by using multiple regression analyses to test the effect of independent variables on the dependent variables. The results obtained were: 1) the prerequisite concepts understanding had a positive effect and significant on students’ mathematical proving ability, 2) mathematical communication skills had a positive effect and significant on students’ mathematical proving ability, and 3) prerequisite concepts understanding and mathematical communication skills simultaneously had a positive effect and significant on mathematical proving ability with effect size of 69.3%. Pengaruh pemahaman prerequisite concepts dan kemampuan komunikasi matematis terhadap mathematical proving ability mahasiswaAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengaruh pemahaman prerequisite concepts dan kemampuan komunikasi matematis terhadap kemampuan membuktikan matematis mahasiswa Pendidikan Matematika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta (FMIPA UNJ). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  metode survei dan teknik korelasional. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA UNJ tahun 2018. Sampel penelitian diambil dengan teknik simple random sampling sebanyak 50 mahasiswa. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan membuktikan matematis (Y) dan variabel bebasnya adalah pemahaman prerequisite concepts (X1) dan kemampuan komunikasi matematis (X2). Penelitian ini berdasarkan analisis statistik inferensial atas data penelitian dengan menggunakan analisis regresi ganda untuk menguji pengaruh variable-variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil yang diperoleh adalah: 1) pemahaman prerequisite concepts berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan pembuktian matematis mahasiswa, 2) kemampuan komunikasi matematis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan pembuktian matematis mahasiswa, 3) pemahaman prerequisite concepts dan kemampuan komunikasi matematis secara bersama-sama (simultan) memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan pembuktian matematis mahasiswa dengan besar pengaruh sebesar 69,3%.
Analisis Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis pada Bentuk Aljabar Ditinjau Perbedaan Gender Muiz Ghifari; Ellis Salsabila; Tian Abdul Aziz
JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika) Vol 6, No 2 (2021): JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jkpm.v6i2.9542

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualititatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif matematis pada materi bentuk aljabar yang ditinjau dari perbedaan gender. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di Kecamatan Cibungbulang, Kab. Bogor dengan 6 sekolah. Banyak subjek pada penelitian ini adalah 26 peserta didik. Instrumen penelitian menggunakan wawancara dan tes kemampuan berpikir reflektif matematis. Hasil penelitian ini adalah peserta didik perempuan cenderung lebih baik dari peserta didik laki-laki pada indikator mengidentifikasi masalah, memecahkan masalah dengan beberapa alternatif solusi, dan mengevaluasi. Peserta didik laki-laki cenderung lebih baik dari peserta didik perempuan hanya pada indikator menarik analogi dari dua kasus.
Penerapan Teknik Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIII-5 SMP Negeri 27 Jakarta Lusi Lusiyana; Wardani Rahayu; Ellis Salsabila
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.011.07

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes pendahuluan kemampuan pemecahan masalah matematis yang dilakukan di kelas VIII-5 SMP Negeri 27 Jakarta, dapat dikatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih rendah, sehingga kemampuan tersebut perlu ditingkatkan. Penerapan teknik pembelajaran thinking aloud pair problem solving (TAPPS) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII-5 SMP Negeri 27 Jakarta melalui penerapan teknik pembelajaran TAPPS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pembelajaran di setiap siklus dilaksanakan dengan menerapkan teknik TAPPS. Siswa diberikan tes akhir siklus untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini berlangsung dari bulan maret hingga april 2016 di kelas VIII-5 SMP Negeri 27 Jakarta tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa di kelas sebanyak 36 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik pembelajaran TAPPS dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang diberikan setiap akhir siklus. Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII-5 pada penelitian pendahuluan adalah 39,97, pada siklus I meningkat menjadi 67,71, pada siklus II meningkat menjadi 79,98, dan pada siklus III meningkat menjadi 87,27. Jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada tes akhir siklus juga mengalami peningkatan. Pada penelitian pendahuluan hanya ada satu siswa (2,78%), pada siklus I meningkat menjadi 13 siswa (36,11%), pada siklus II meningkat menjadi 25 siswa (69,44%), dan pada siklus III meningkat menjadi 31 orang (86,11%). Kata Kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Teknik TAPPS
Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dengan Menerapkan Model Pembelajaran Visual, Auditory, Kinesthetic Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Trigonometri Siswa SMA Perguruan Rakyat 3 Jakarta Jarot Aji Baskoro; Ellis Salsabila; Aris Hadiyan Wijaksana
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.021.01

Abstract

Kemampuan pemahaman konsep trigonometri adalah tingkat pemahaman siswa dalam menjelaskan keterkaitan konteks-konteks trigonometri sebagai satu kesatuan yang memperkuat konsep dasar dalam materi trigonometri. Kemampuan pemahaman konsep trigonometri merupakan salah satu kompetensi yang sangat penting untuk dimiliki siswa karena sangat diperlukan untuk menjadi dasar dalam mempelajari bidang lain. Oleh karena itulah dilakukan penelitian dengan memilih suatu metode agar bisa meningkatkan kemampuan pemahaman konsep trigonometri pada siswa, yaitu pembelajaran yang menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dengan model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetic. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran yang diterapkan tersebut mempunyai pengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep trigonometri siswa.Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan April 2018 di SMA Perguruan Rakyat 3 Jakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan juga cluster random sampling, sehingga dipilih dua kelas untuk penelitian, yaitu kelas X-IPS-1 dijadikan sebagai kelas eksperimen yang menerapkan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dengan model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetic, dan juga kelas X-IPS-2 dijadikan sebagai kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran secara konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pre-test berupa tes kemampuan awal dan juga post-test berupa tes kemampuan pemahaman konsep trigonometri.Berdasarkan uji analisis data menggunakan uji-t, diperoleh hasil bahwa = 3.0527 > = 2.0025, sehingga H0 ditolak. Artinya rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep trigonometri kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dengan menerapkan model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetic terhadap kemampuan pemahaman konsep trigonometri siswa.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Probing Prompting Berbantuan LKS Terstruktur Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Negeri 31 Jakarta Nurul Thaniya Safitri; Ellis Salsabila; Mimi Nur Hajizah
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.032.04

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Probing Prompting berbantuan LKS Terstruktur terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA Negeri 31 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis berupa 5 soal uraian yang telah dinyatakan valid. Populasi target penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 31 Jakarta. Populasi terjangkau penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 31 Jakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan Two Stage Sampling, yaitu Purposive Sampling dan Cluster Random Sampling. Tahap pertama Purposive Sampling, terpilih 5 kelas yang termasuk ke dalam jurusan MIA. Tahap kedua adalah Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan 2 dari 5 kelas yang telah lolos uji prasyarat analisis data sebelum perlakuan, sebagai 1 kelas eksperimen (X MIA 1) yang belajar menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Probing Prompting berbantuan LKS Terstruktur dan 1 kelas kontrol (X MIA 3) dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil pengujian prasyarat analisis data setelah perlakuan, hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis statistik Uji-t dengan ttaraf signifikansi , diperoleh dan . Nilai sehingga ditolak dan diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata skor tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Besar pengaruh model kooperatif tipe Probing Prompting berbantuan LKS Terstruktur terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA Negeri 31 Jakarta adalah dengan presentasi 76% dan berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Probing Prompting berbantuan LKS Terstruktur terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA Negeri 31 Jakarta.
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis pada Materi Lingkaran melalui Model Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) pada Peserta Didik Kelas VIII.A SMP Negeri 7 Jakarta Timur Maskanur Rezky; Ellis Salsabila; Puspita Sari
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.041.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis pada peserta didik kelas VIII.A SMP Negeri 7 Jakarta pada materi lingkaran melalui model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA). Berdasarkan hasil observasi, wawancara serta test kemampuan awal pemecahan masalah matematis di kelas tersebut terlihat bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis yang dimiliki masih rendah, sehingga perlu ditingkatkan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus dengan subjek penelitian sebanyak enam orang yang mewakili peserta didik dengan kemampuan akademik tinggi, sedang dan rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran matematika pada materi lingkaran dengan model pembelajaran MEA melalui sintaks means, analysis dan ends dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik melalui proses diskusi dalam menyelesaian masalah yang disajikan melalui lembar kerja. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis juga dapat ditunjukan dengan meningkatnya nilai rata-rata yang diperoleh pada test kemampuan awal 29,2, siklus I diperoleh 67,53, siklus II diperoleh 69,71 dan siklus III diperoleh 72,86. Selain itu, persentase peserta didik yang memperoleh kategori baik pada interval nilai 60-80 juga meningkat, yakni pada test kemampuan awal sebanyak 3,03%, siklus I sebanyak 69,44%, siklus II sebanyak 77,78% dan siklus III sebanyak 93,74%.