Ijtihadi Kamilia Amalina
Universitas Negeri Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemetaan Fungsi Kognitif Siswa SMP DENGAN Menggunakan Feuersteins Instrumental Enrichment Mochammad Amirudin; Ijtihadi Kamilia Amalina
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol. 2 No. 1 (2018): JRPIPM September 2018 Volume 2 Nomor 1
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v2n1.p030-039

Abstract

Berpikir merupakan kegiatan yang paling utama ketika melakukan suatu hal. Berpikir selalu melibatkan kognitif. Penggunaan kognitif secara maksimal tentu melibatkan kehadiran dari fungsi kognitif. Kehadiran fungsi kognitif seseorang dalam menyelesaikan permasalahan matematika mengakibatkan berkembangnya fungsi kognitif seseorang tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil pemetaan fungsi kognitif dan kemampuan matematika siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII sebanyak 32 siswa (15 laki-laki dan 17 perempuan). Data dikumpulkan dengan menggunakan metode tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes Feuersteinss Instrumental Enrichment (FIE) (pengorganisasian titik, pengelompokan, dan progress numeral) dan instrumen tes matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peta fungsi kognitif dan kemampuan matematika siswa dengan menggunakan FIE jenis Pengorganisasian Titik menunjukkan bahwa, sebanyak 32 subjek terbagi menjadi sebesar 18,75% termasuk dalam kemampuan matematika tinggi, sebesar 71,875% termasuk dalam kemampuan matematika sedang, dan sebesar 9,375% termasuk dalam kemampuan matematika rendah. Untuk Jenis Pengelompokan menunjukkan bahwa masingmasing sebesar 6,25% pada fungsi kognitif yang pertama dan kedua, termasuk dalam kemampuan matematika rendah. pada fungsi kognitif yang ketiga terdapat 6,25% termasuk dalam kemampuan matematika tinggi, 3,125% termasuk dalam kemampuan matematika sedang, dan 78,125% termasuk dalam kemampuan matematika rendah. Sedangkan pada jenis Numerical Progression menunjukkan bahwa pada fungsi kognitif yang pertama sebesar 18,75% termasuk dalam kemampuan matematika rendah. sedangkan pada fungsi kognitif yang kedua sebesar 59,375% termasuk dalam kemampuan matematika tinggi, sebesar 3,125% termasuk dalam kemampuan matematika sedang, dan sebesar 18,75% termasuk dalam kemampuan matematika rendah
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Pengajuan Masalah Matematika Semi-Terstruktur Ijtihadi Kamilia Amalina; Mochammad Amirudin; Tatag Yuli Eko Siswono
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol. 2 No. 1 (2018): JRPIPM September 2018 Volume 2 Nomor 1
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v2n1.p040-049

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif sangat dibutuhkan dalam menghadapi masalah seharihari dan menyelesaikan masalah matematika yang membutuhkan ide baru. Kemampuan berpikir kreatif diperlukan dalam memunculkan ide baru. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif yaitu pengajuan masalah matematika. Penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VIII di Surabaya ini bertujuan untuk menggali kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mengajukan masalah matematika pada situasi semi-terstruktur. Sebanyak 4 siswa dipilih sebagai subjek wawancara yaitu 1 subjek pada masing masing tingkat berpikir kreatif (TBK) 1”4. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa dilakukan analisis tugas pengajuan masalah matematika berdasarkan kefasihan, kebaruan, dan fleksibilitas serta wawancara. Hasil menunjukkan bahwa siswa pada TBK 1, 2, dan 3 membuat soal sederhana yang sering ditemui dalam pembelajaran matematika dan menjawab dengan cara yang telah diajarkan sebelumnya. Sedangkan siswa pada TBK 4 dapat membuat soal dan cara penyelesaian yang lebih kompleks dengan menambahkan dan memodifikasi situasi yang diberikan. Selain itu dalam mengajukan soal siswa memikirkan jawaban terlebih dahulu dan menggunakan pengalaman matematika terdahulu.