Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TAMPILAN ESTRUS DAN TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN KAMBING KACANG YANG DIINDUKSI MENGGUNAKAN PROSTAGLANDIN F2α (ESTRONTM BIOVETA) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Soleman Manaze Weiri Sinda; Thomas Mata Hine; Wilmientje Marlene Nalley
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 4 No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v4i2.826

Abstract

The aim of this study was to evaluate the effect of different levels of PGF2α (Estron ™ bioveta) induction on estrus performance and artificial insemination of kacang does. Sixteen parous kacang does (3-4 years) were used in the study. The aniamls were housed in group following a block randomized design of 4 treatments with 4 blocks. The 4 treatments offered were: injection with physiological NaCl (P0); 0.25 mL PGF2α (P1); 0.50 mL PGF2α (P2); and 0.75 mL PGF2α (P3). Variable measured were: estrus intensity, estrus percentage, estrus duration, service per conception, and conception rate. All data collected were descriptively analyzed. Kacang does injected with PGF2α 0.5-0.75 mL resulted in higher estrus (100%) for P2 and P3, respectively than those injected with 0, 25 mL (P1). The higher estrus intensity was recorded for does had treatment P1 and P2 (score 3) than those treated with P0 and P1 (score 1-2). Goats injected P2 and P3 had longer estrus duration (38.75 - 45.50 hours) than P1 and P0 (32.67- 37.33 hours). Furthermore, the higher conception rate were recorded for P1 (66.67% S/C 1.33), followed by P0 (33.33% S/C 1.67), P2 (0.75 S/C 1.75), and P3 (25% S/C 1.75), respectively. Therefore, it can be concluded that does injected with 0.25 mL PGF2α (Estron ™, Bioveta) had highest conception rate. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh induksi PGF2α dengan berbagai dosis yang berbeda terhadap tampilan estrus dan tingkat keberhasilan inseminasi buatan (IB) kambing kacang. Penelitian ini menggunakan kambing kacang betina sebanyak 16 ekor dengan umur 3-4 tahun. Ternak dikandangkan secara koloni mengikuti pola rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah injeksi menggunakan NaCl fisiologis (P0), 0,25 mL PGF2α (P1), 0,50 mL PGF2α (P2), dan 0,75 mL PGF2α (P3). Parameter yang diukur adalah intensitas estrus, persentase estrus, lama estrus, service per conception, dan persentase kebuntingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi PGF2α sebanyak 0,5 mL (P2) dan 0,75 mL (P3) pada kedua perlakuan menghasilkan persentase estrus 100%, lebih tinggi daripada yang dinjeksi 0,25 mL (P1) hanya 75%. Tampilan intensitas estrus lebih tinggi pada perlakuan P1 dan P2 dengan skor 3, sedangkan P0 dan P1 hanya menunjukkan intensitas estrus dengan skor 1-2. Demikian juga dengan lama estrus P2 dan P3 mencapai 38,75 – 45,50 jam pada perlakuan, lebih lama daripada P1 dan P0 dengan lama estrus 32,67 – 37,33 jam. Angka kebuntingan tertinggi ditunjukkan pada perlakuan P1 66,67% dan 1,33 untuk nilai services per conception diikuti dengan P0 yaitu 33,33% dan 1,67; dan angka kebuntingan terendah terdapat pada perlakuan P2 dan P3 dan 0,75 yaitu 25% dan 1,75. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa injeksi PGF2α ( Estron™, Bioveta ) sebanyak 0,25 mL menghasilkan angka kebuntingan tertinggi