Agung Budi Harto
Teknik Geodesi dan Geomatika, Institut Teknologi Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Degradasi Penutup Hutan Di Perkotaan Menggunakan Model Forest Canopy Density Studi Kasus : Kota Bandar Lampung Adam Irwansyah Fauzi; Agung Budi Harto; Dudung Muhally Hakim; Redho Surya Perdana
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.098 KB) | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.3057

Abstract

Salah satu faktor utama terjadinya perubahan iklim yang sedang berlangsung saat ini adalah akibat emisi yang ditimbulkan oleh degradasi hutan, yaitu mencapai sekitar 20% dari seluruh emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Di Indonesia, degradasi hutan salah satunya banyak terjadi di kawasan perkotaan, tak terkecuali di Kota Bandar Lampung. Mengingat peran hutan yang begitu vital, banyak bidang-bidang keilmuan yang diaplikasikan untuk mengamati fenomena degradasi hutan, tak terkecuali teknologi penginderaan jauh (inderaja). Salah satu metode pengolahan citra yang sering diaplikasikan untuk mengamati hutan adalah model Forest Canopy Density (FCD). FCD merupakan suatu model yang dikembangkan oleh Atsushi Rikimaru untuk keperluan analisis dan pemantauan perkembangan hutan secara kuantitatif. Dari hasil pengolahan data dan analisis, antara rentang tahun 2009 hingga tahun 2015, Kota Bandar Lampung mengalami degradasi hutan sebesar 1002,75 ha. Meskipun demikian, secara keseluruhan degradasi terjadi pada kawasan budidaya yaitu mencapai 92,03%, sedangkan kawasan lindung hanya terdegradasi sebesar 7,97%. Selain itu, terdapat beberapa wilayah teridentifikasi mengalami peningkatan persentase penutup hutan, diantaranya terdapat pada kawasan hutan, permukiman dan pesisir pantai.
Analisis Degradasi Penutup Hutan Di Perkotaan Menggunakan Model Forest Canopy Density Studi Kasus : Kota Bandar Lampung Adam Irwansyah Fauzi; Agung Budi Harto; Dudung Muhally Hakim; Redho Surya Perdana
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.3057

Abstract

Salah satu faktor utama terjadinya perubahan iklim yang sedang berlangsung saat ini adalah akibat emisi yang ditimbulkan oleh degradasi hutan, yaitu mencapai sekitar 20% dari seluruh emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Di Indonesia, degradasi hutan salah satunya banyak terjadi di kawasan perkotaan, tak terkecuali di Kota Bandar Lampung. Mengingat peran hutan yang begitu vital, banyak bidang-bidang keilmuan yang diaplikasikan untuk mengamati fenomena degradasi hutan, tak terkecuali teknologi penginderaan jauh (inderaja). Salah satu metode pengolahan citra yang sering diaplikasikan untuk mengamati hutan adalah model Forest Canopy Density (FCD). FCD merupakan suatu model yang dikembangkan oleh Atsushi Rikimaru untuk keperluan analisis dan pemantauan perkembangan hutan secara kuantitatif. Dari hasil pengolahan data dan analisis, antara rentang tahun 2009 hingga tahun 2015, Kota Bandar Lampung mengalami degradasi hutan sebesar 1002,75 ha. Meskipun demikian, secara keseluruhan degradasi terjadi pada kawasan budidaya yaitu mencapai 92,03%, sedangkan kawasan lindung hanya terdegradasi sebesar 7,97%. Selain itu, terdapat beberapa wilayah teridentifikasi mengalami peningkatan persentase penutup hutan, diantaranya terdapat pada kawasan hutan, permukiman dan pesisir pantai.