p-Index From 2019 - 2024
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Muhammad Nurdin
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIVITAS KOMPOSISI BEBERAPA EKSTRAK TUMBUHAN TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum gloeosporioides PENYEBAB ANTRAKNOSA PADA CABAI (Capsicum annuum L.) Agus Pranyata; Efri Efri; Suskandini Ratih Dirmawati; Muhammad Nurdin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4778

Abstract

Pengendalian penyakit antraknosa umumnya dilakukan petani di Indonesia dengan menggunakan fungisida sintetis dengan bahan aktif kimiawi. Namun, penggunaan fungisida sintetis selalu diikuti dengan pertimbangan ekonomi dan dampak negatif terhadap lingkungan sehingga perlu alternatif lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan ekstrak daun tanaman mimba, sirih, jarak tintir dan saliara secara tunggal maupun kombinasi untuk mengendalikan antraknosa pada tanaman cabai (Capsicum annuum L). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium Bioteknologi, Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan: Kontrol, Ekstrak daun mimba, Ekstrak daun sirih, Ekstrak daun jarak tintir, Ekstrak daun saliara, Ekstrak daun saliara+sirih, Ekstrak daun saliara+j.tintir, Ekstrak daun saliara+mimba, Ekstrak daun sirih+j.tintir, Ekstrak daun sirih+mimba, Ekstrak daun j.tintir+mimba, Ekstrak daun saliara+sirih+j.tintir+mimba, Ekstrak daun saliara+sirih+j.tintir, Ekstrak daun saliara+sirih+mimba dan Ekstrak daun sirih+j.tintir+mimba. Jadi total 15 perlakuan dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak daun tanaman jarak tintir, ekstrak daun tanaman sirih+mimba dan ekstrak daun tanaman saliara+sirih+mimba berpengaruh lebih unggul dan konsisten dalam menghambat pertumbuhan C. gloeosporioides namun tidak berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan spora C. gloeosporioides.
PENGARUH Trichoderma spp. DALAM BEBERAPA JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora spp.) Pratiwi Iswari; Joko Prasetyo; Muhammad Nurdin; Suskandini Ratih Dirmawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4786

Abstract

Penyakit bulai yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora spp. merupakan penyakit yang menjadi faktor pembatas produksi tanaman jagung karena dampak dari serangan bulai dapat menurunkan produksi hingga 90%.  Pengendalian penyakit bulai dengan menggunakan fungisida berbahan aktif metalaksil saat ini sudah tidak efektif sehingga diperlukan pengendalian lain yang lebih ramah lingkungan seperti menggunakan agen hayati Trichodema spp. dan beberapa bahan organik sebagai pengganti dari fungisida sintesis.  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahan organik yang cocok untuk media tumbuh Trichoderma spp. dalam menginduksi ketahanan tanaman melawan penyakit bulai.  Penelitian ini dilakukan di lingkungan Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lampung sejak bulan Mei hingga Juli 2019.  Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan yaitu: P0 = kontrol (tanah), P1 = tanah dan serbuk gergaji dengan perbandingan 2:1, P2 = tanah dan dedak dengan perbandingan 2:1, P3 = tanah dan sekam dengan perbandingan 2:1, P4 = tanah dan campuran media terdiri dari serbuk gergaji, dedak, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1:1.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan Trichoderma spp. dan beberapa bahan organik yaitu sekam, dedak, dan serbuk gergaji menekan secara nyata terhadap keterjadian penyakit bulai pada 11 hingga 13 hsi, memperlambat masa inkubasi, dan meningkatkan tinggi tanaman serta bobot kering berangkasan jagung.
PENGARUH MEFENOKSAM DAN Trichoderma sp. TERHADAP PENYAKIT BULAI DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG Elsa Wulandari; Joko Prasetyo; Muhammad Nurdin; Tri Maryono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i1.5601

Abstract

Salah satu kendala dalam budidaya tanaman jagung adalah penyakit bulai yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora sp.  Gejala khas penyakit bulai pada tanaman jagung berupa gejala klorotis memanjang sejajar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat, dan pada pagi hari terlihat tanda penyakit berupa tepung putih di bawah permukaan daun.  Salah satu bahan aktif fungisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit bulai adalah mefenoksam dan salah satu antagonis yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit ini adalah Trichoderma sp.  Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh mefenoksam, Trichoderma sp. terhadap intensitas penyakit bulai dan pertumbuhan tanaman jagung, dan mengetahui adanya interaksi mefenoksam dan Trichoderma sp. terhadap intensitas penyakit bulai dan pertumbuhan tanaman jagung.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor dengan tiga kali ulangan.  Faktor pertama yang digunakan yaitu fungisida sedangkan faktor kedua Trichoderma sp.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan fungisida mefenoksam dapat menekan keterjadian dan keparahan penyakit.
EKSPLORASI MIKROORGANISME PROKARIOT ASAL BONGGOL PISANG UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum Smith) TANAMAN PISANG SECARA IN VITRO Selvi Anasari; Muhammad Nurdin; Ivayani Ivayani; Suskandini Ratih
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i3.6107

Abstract

Pemilihan bonggol tanaman pisang sebagai bahan baku MOL yaitu untuk mengurangi limbah perkebunan pisang dan para petani pisang lebih mudah mendapatkannya serta mengelolanya menjadi larutan MOL. Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro serta agensia hayati yang berfungsi sebagai biodekomposer, pupuk hayati, dan biopestisida. Mikroorganisme yang telah didentifikasi pada bonggol pisang antara lain Pseudomonas fluorescens.,Bacillus sp., Aeromonas sp., Aspergillus niger, Azospirillium, Azotobacter dan mikroba selulolitik. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi mikroorganisme yang terkandung di dalam larutan MOL asal bonggol tanaman pisang sehat, menguji kemampuan mikroorganisme asal bonggol tanaman pisang sehat dalam menekan pertumbuhan. Ralstonia solanacearum secara in vitro, dan menguji kemampuan mikroorganisme asal bonggol tanaman pisang sehat dalam memacu pertumbuhan tanaman. Metode pada penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu eksplorasi mikroorganisme yang terdapat dalam MOL asal bonggol tanaman pisang sehat, dan pengujian suspensi masing- masing bakteri yang terkandung dalam larutan MOL terhadap patogen. Hasil penelitian didapatkan 3 isolat yaitu isolat SA-1, isolat SA-2, dan isolat SA-3 serta sudah dilakukan beberapa uji sifat yaitu metode Ryu, uji softrot, uji hipersensitif dan uji hipovirulen. Metode Ryu pada isolat. SA-1, dan isolat SA-2 bersifat bakteri gram positif sedangkan isolat SA-3 bersifat gram negatif. Uji softrot dan uji hipersensitif pada semua isolat bereaksi negatif sedangkan pada uji hipovirulen semua isolat bereaksi positif. Isolat SA-2 dan isolat SA-3 yang didapatkan dari MOL asal bonggol tanaman pisang sehat mampu menghambat pertumbuhan R. solanacearum secara in vitro, sedangkan isolat. SA-1 tidak mampu menghambat. Mikroorganisme yang didapatkan dari MOL asal bonggol pisang sehat yaitu isolat SA-1, isolat SA-2, dan isolat SA-3 dapat memacu pertumbuhan panjang akar dan jumlah rambut akar.