Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Implementasi Terapi MPA Dalam Pencegahan Stress Kerja Pada Pekerja UKM Putri, Noor Rochmah Ida Ayu Trisno; Rahmawati, Arni Nur; Saraswati, Esti
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/jphi.v2i2.440

Abstract

Stress kerja merupakan salah satu masalah yang sering dialami para pekerja Usaha Kecil Menengah (UKM). Masalah ini sering tidak disadari dan tidak terlalu dirasakan. Berbagai dampak negatif seperti perasaan depresi, performa kerja yang menurun, gangguan tidur hingga keinginan bunuh diri, dan dampak lainnya akan terjadi jika stress tidak mampu dikelola dengan baik. Pemberian terapi Mindfulness Perilaku Asertif (MPA) menjadi salah satu solusi untuk mengatur koping positif sehingga dampak negatif dari stress kerja dapat dicegah. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk melatih para pekerja UKM agar dapat menganggulangi stress kerja yang dirasakan dan menurunkan emosi negatif terhadap tekanan yang ada. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan penyuluhan kesehatan, demonstrasi, serta melakukan evaluasi para pekerja melakukan terapi MPA secara online. Terapi MPA dilakukan setiap hari dengan durasi 10 menit. Hasil yang didapatkan, para pekerja memiliki antusias dan keaktifan dalam mengikuti kegiatan ini. Berdasarkan hasil video yang dikirim kan oleh para pekerja, pemahaman serta kecakapan dalam melakukan terapi dinilai baik. Pekerja mampu menirukan dan mempraktikkan terapi MPA secara mandiri. Terapi MPA penting untuk dapat dilakukan secara rutin dengan langkah yang sesuai, agar efektif dalam mengatur koping positif dan meminimalisasi terjadinya stress kerja sehingga produktifitas pekerja UKM tercapai.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU TIDAK MENGGUNAKAN KONTRASEPSI IMPLANT DI KELURAHAN REJASARI KECAMATAN PURWOKERTO BARAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015 Nur Baety; Maya Safitri; Arni Nur Rahmawati
Viva Medika Vol 8 No 2 (2015)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.725 KB) | DOI: 10.35960/vm.v9i2.291

Abstract

Background: The use of birth control implant Achievement at the national, provincial, district and sub-district, the achievement is still low birth control implant. Acquisition ofnew family planning participants in Central Java as many as 997 425 acceptors with asmany as 89 436 implant acceptors (8.97%). This is due to lack of knowledge aboutcontraceptive implant, low education levels and socioeconomic levels were also lower.Based on the preliminary survey conducted in the Village Rejasari EFA number 572people, who use KB 375 KB acceptors and Implant only 11 acceptors.Objective: To determine the description of the factors that affect the mother does not usecontraceptive implants in Sub Rejasari District of West Purwokerto, Banyumas regency in2015.Methods: This research method is descriptive based on primary data taken using aquestionnaire. The population of all active family planning acceptors in addition toimplant in the Village Rejasari District of West Purwokerto, Banyumas regency totaling364 acceptors. The sample used to use formulas slovin sampel.Pengambilan obtained 78samples was done by using purposive sampling.Analisis data used univariate analysisResults: Most respondents have less knowledge about contraceptive implant that is asmuch as 32 respondents (41%), primary education is 48 respondents (61.5%) andeconomic level were as many as 34 respondents (43.6%).Conclusions: description of the factors that affect the mother does not use contraceptiveimplants in Sub Rejasari District of West Purwokerto, Banyumas regency in 2015 amongwhich the lack of knowledge, basic education and economic levels being. Keywords: Knowledge, education, socio-economic, contraceptive implant
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Pencegahan Pneumonia pada Balita Erin Nofitasari; Madyo Maryoto; Arni Nur Rahmawati; Nurulistyawan Tri Purnanto
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 4, No 2 (2015): Edisi Oktober 2015
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.073 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v1i4.74

Abstract

Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi pengisian rongga alveoli oleh eksudat akibat bakteri dan virus. Angka kejadian pneumonia di Indonesia sebesar 1.8% dan 4.5%. Angka kematian di Jawa Tengah akibat pneumonia sebesar 80%-90% dari pravalensi mencapai 26.76% dari jumlah balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikan dengan perilaku pencegahan penyakit pneumonia di Wilayah Kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini adalah survey analitic dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu ibu balita yang berkunjung ke Puskesmas Karanglewas saat penelitian berlangsung sebanyak 59 ibu balita yang diambil menggunakan G-power. Hasil uji Chi-square menunjukan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan penyakit pneumonia dengan nilai p=0.011 (p<0.05). Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku pencegahan penyakit pneumonia dengan nilai p=0.012 (p<0.05). Tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikan memiliki hubungan dengan perilaku pencegahan penyakit pneumonia, semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin tinggi tingkat pengetahuan dan semakin baik pula perilaku pencegahan penyakit pneumonia. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendidikan, Perilaku, Pneumonia
HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA KANKER SERVIK DI RSUD Prof. dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Dian Mardiana; Atun Raudotul Ma’rifah; Arni Nur Rahmawati
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.939 KB)

Abstract

Mekanisme koping sangat penting digunakan oleh individu untukmemecahkan masalah, koping yang efektif akan membantu individu terbebas daristress yang berkepanjangan. Mekanisme koping memiliki keterkaitan denganrespon individu dalam menghadapi kanker servik.Kualitas hidup pada pasienkanker servik sangat berkaitan dengan strategi koping yang digunakan olehpasien kanker servik di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto.Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan rancangan crosssectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien kanker servik diRSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang kebetulan ada saatpenelitian dilakukan. Sampel diambil sebanyak 23 pasien kanker servik, denganteknik accidental sampling. Pengumpulan data mengacu pada kuisioner. Analisadata secara univariat, bivariat (Spearman rank). Hasil penelitian ini adanyahubungan antara mekanisme koping dengan kualitas hidup pada penderita kankerservik ( p value 0,009 > α = 0,05) nilai korelasi Spearman rank (0,533).Penderita kanker servik disarankan untuk mengontrol kondisinya dengankoping yang positif, diantaranya dengan menaati perintah dokter, mencariinformasi dan tetap berusaha menuju kualitas hidup yang tinggi.Kata kunci : Mekanisme koping, Kualitas Hidup
Hubungan Pendidikan dengan Tingkat Kognitif Lansia Hipertensi Diana Rindriani; Noor Rochmah Ida ayu Trisno putri; Madyo Maryoto; Arni Nur Rahmawati
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.605 KB)

Abstract

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia adalah hipertensi. Masalah ini terjadi karena adanya perubahan alami dari jantung, pembuluh darah, kadar hormon yang diakibatkan dari proses menua. Hipertensi yang tidak teratasi dengan tepat dapat menyebabkan komplikasi di sistem saraf pusat sehingga fungsi kognitif menurun. Perubahan fungsi koginitif lansia dapat berlangsung dari tahap ringan hingga berat seperti demensia. Tujuan penelitian untuk mengetahui fungsi kognitif lansia dengan hipertensi di Puskesmas Purwokerto Selatan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian merupakan lansia yang mengalami tekanan darah tinggi sebanyak 64 lansia dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner Mini Mental Status Examination (MMSE). Analisis data yang digunakan adalag distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik lansia sebagian besar responden memiliki usia lanjut usia (60-74 tahun), jenis kelamin perempuan, tingkat pendidikan dasar (SD-SMP), tidak bekerja, lama mengalami hipertensi > 5 tahun, tidak memiliki riwayat penyakit lain dan status tinggal bersama istri/suami. Tekanan darah pada lansia dengan hipertensi dalam kategori hipertensi stadium III. Fungsi kognitif lansia dengan hipertensi sebagian besar memiliki gangguan fungsi kognitif tingkat berat.
Studi Kasus pada Skizofrenia Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran pada Tn. S di Ruang Abiyasadi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang Anggita Nur Amalina; Ita Apriliyani; Arni Nur Rahmawati
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.327 KB)

Abstract

Gangguan jiwa merupakan manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku akibat adanya distrosi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam beringkah laku. saat ini, perkiraan jumlah penderita gangguan jiwa didunia adalah sekitar 450 juta jiwa termasuk skizofrenia. Tujuan penelitian ini adalah pasien skizofrenia yang mengalami halusinasi pendengaran, dengan teknik pengambilan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil karya tulis ini menunjukan bahwa pada pasien skizofrenia dengan halusinasi pendengaran memiliki tanda dan gejala berbicarasendiri, tersenyum sendiri, mondar-mandir, menarik diri dan lebih suka melamun. kesimpulan, untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa harus menggunakan prinsip komuniakasi teraupetik dengan acuan strategi pelaksanaan.
Deteksi Dini Penyakit DM dan Pencapaian Gula Darah Terkontrol melalui Edukasi Berbasis Masyarakat di Posbindu Desa Dukuh Waluh Tri Sumarni; Noor Rochmah Ida Ayu Trisno Putri; Arni Nur Rahmawati
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.609 KB)

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan kondisi kronis yang ditandai peningkatan konsentrasi glukosa darah. Dalam meningkatkan kesadaran pasien agar gula darah terkontrol, dapat dilakukan pemberian pendidikan kesehatan. Berdasarkan data dari bidan Desa, permasalahan kesehatan yang dihadapi di Posbindu Desa Dukuh Waluh yaitu di Posbindu tersebut belum pernah dilakukan screening gula darah, ada beberapa peserta Posbindu yang mengalami riwayat gula darah yang tinggi yang kurang dilakukan perawatan secara berkala sehingga kadar gula menjadi tidak terkontrol, ada yang tidak mau cek gula darah padahal sudah jelas mengalami DM, sudah ada kegiatan senam rutin, tetapi yang datang hanya 10 orang saja. Program pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta Posbindu tentang penyakit DM melalui edukasi, gula darah terkontrol pada peserta Posbindu yang mengalami diabates mellitus. Metode pelaksanaaan pengabdian yaitu pemeriksaan GDS, pendidikan kesehatan dan diskusi tentang penyakit DM, melatih kader dalam melakukan pengecekan kadar gula darah. Sasaran kegiatan adalah peserta Posbindu yang berjumlah 25. Peserta Posbindu sebagaian besar berusia 51-60 tahun (44%), berjenis kelamin perempuan (96%), mempunyai pendidikan SD (44%) dan hasil screening GDS dalam batas normal (88%). Terkait pengetahuan tentang DM, sebelum pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan sebagian besar dalam kategori cukup (48%) dan setelah pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan dalam kategori baik (80%).
Pengaruh Elevasi Kaki terhadap Tekanan Darah pada Pasien Sectio Caesarea Pasca Anestesi Spinal di Ruang Pemulihan RSUD Hj Anna Lasmanah Bambang Sjambodo; Dwi Novitasari; Arni Nur Rahmawati
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.965 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1049

Abstract

Hipotensi maternal adalah kejadian yang umum terjadi pada pembedahan sectio caesarea. Hipotensi pada pemberian anestesi spinal bisa memberikan efek yang berat pada ibu yang mengalami hipovolemia sesaat sebelum pembedahan. Elevasi kaki dapat meningkatkan venous return melalui translokasi darah dari ekstremitas bawah ke thoraks, dimana dapat meningkatkan stroke volume (SV) dan secara konsekuen juga meningkatkan cardiac output (CO). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh elevasi kaki terhadap tekanan darah pasca spinal anestesi pasien di ruang pemulihan Rumah Sakit Umum Daerah Hj. Anna Lasmanah, Banjarnegara, Jawa Tengah. Metode penelitian quasi eksperimental dengan desain pretes-postes memakai kelompok kontrol tanpa random. Teknik sampling dengan consecutive sampling sebanyak 36 orang pasien sectio caesarea, kelompok perlakuan 18 dan kelompok bukan perlakuan 18 orang. Data diambil melalui pengukuran tekanan darah pre dan post terapi elavasi kaki. Analisis data menggunakan uji man withney dan uji wilcoxon dengan =0,05. Hasil penelitian tekanan darah sebelum dilakukan elevasi kaki, responden masuk kategori tidak stabil 32 responden (84,2%).Tekanan darah sesudah dilakukan elevasi kaki, responden masuk kategori stabil 20 responden (52,6%). Elevasi kaki efektif menstabilkan tekanan darah pasien sectio caesarea pasca anestesi spinal, dengan (p = 0,001 < 0,05). Oleh karena itu terapi elevasi kaki ini bisa dijadikan terapi pendamping di samping terapi medis.
Hubungan Lama Puasa dengan Kejadian Post Anesthetic Shivering pada Pasien Pasca Spinal Anestesi di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Agus Riyanto; Amin Susanto; Arni Nur Rahmawati
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.773 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1061

Abstract

Anestesi spinal merupakan salah satu teknik anestesi regional yang dihasilkan dengan menghambat saraf spinal di dalam ruang subaraknoid oleh zat-zat anestetik lokal. Menggigil pasca anestesi dapat membuat pasien tidak nyaman yang menyebabkan peningkatan rasa sakit di lokasi pembedahan. Setiap pasien spinal anestesi sebelum dilakukan tindakan pembedahan akan melakukan puasa. Kejadian shivering akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama puasa dengan kejadian post anesthetic shivering pada pasien pasca spinal anestesi di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Penelitian ini menggunakan korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampel dengan Total Sampling. Jumlah sampel sebanyak 50 responden. Penelitian menggunakan Observasi yang berisi tentang data pasca spinal anestesi yang meliputi umur, jenis kelamin, lama puasa, kejadian post anesthetic shivering. Hasil penelitian diperoleh Usia pasien pasca spinal anastesi paling banyak adalah pasien dengan kategori dewasa awal sejumlah 36%, Jenis kelamin mayoritas adalah perempuan sejumlah 70%. Lama puasa pada pasien pasca spinal anastesi diperoleh hasil kategori lebih dari 6 jam sejumlah 60%. Kejadian shivering pada pasien pasca spinal anastesi diperoleh kejadian shivering sejumlah 44%. Terdapat hubungan lama puasa dengan kejadian post anesthetic shivering pada pasien pasca spinal anastesi di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dengan p-value 0,00 (<0,05).
Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah Kronis pada Pasien Skizofrenia Elsa Miftadeka Aprilian; Arni Nur Rahmawati; Ririn Isma Sundari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.962 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1097

Abstract

Gangguan jiwa merupakan manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku akibat adanya distrosi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam hal bertingkah laku. Gangguan yang sering terjadi adalah skizofrenia, skizofrenia yaitu gangguan jiwa berat yang mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku. Tujuan penelitian untuk menggambarkan asuhan keperawatan harga diri rendah kronis yang meliputi diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi pada pasien skizofrenia. Sampel penelitian adalah pasien skizofrenia yang mengalami harga diri rendah kronis, yaitu Tn. D di ruang Nakula RSUD Banyumas dan teknik pengambilan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil karya tulis ilmiah menunjukan bahwa pasien skizofrenia dengan harga diri rendah kronis memiliki tanda dan gejala perasaan tidak berguna, malu, sedih, selalu merasa bersalah, kehilangan percaya diri, sering menyendiri, afek tumpul, sering melamun, ketika diajak mengobrol selalu menunduk. Kesimpulan, untuk melakukan asuhan keperawatan pasien gangguan jiwa menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan acuan strategi pelaksanaan.