Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KEBIJAKAN PENDIIDKAN Irwan Ghazali; Zakki Teguh Wibawa; Muhammad Lutfi Nur Fauzi; Syifa Nur Anggraini
AT-TAJDID Vol 5, No 2 (2021): JULI-DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/att.v5i2.1605

Abstract

Analisis kebijakan merupakan sebuah metode pemecahan permasalahan publik yang dalam penyelesaiannya menggunakan argumerntasi-argumentasi fakta untuk menjabarkan, menjelaskan, menghasilkan pemikiran baru serta menilai permaslaahan tersebut. Analisis kebijakan dalam penerapannya biasanya menggunkan paradigma kuantitatif dan paradigma kualitatif. Selain itu Analisis kebijakan juga menggunkan dua pendekatan, yang pertama yaitu pendekatan deskriptif, pendekatan dekskriptif adalah penyajian informasi yang berdasarkan fakta dan apa adanya, sehingga para pengambil keputusan akan dengan mudah memahami permasalahan yang ada. Pendekatan yang kedua yaitu pendekatan normatif, pendekatan normatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk membantu para pengambil keputusan dalam memberikan argumen-argumen mereka.Dalam Prosedur Analisis kebijakan Pendidikan terdapat tiga fungsi yaitu fungsi komunikasi, inquiri, pembagian.Permasalahan yang sering muncul pada dunia pendidikan saat ini yaitu permasalahan dalam mutu Pendidikan, pemerataan akses pendidikan, persaingan Pendidikan, serta penguatan kualitas Pendidikan Indonesia.
Strategi Pendidikan Multikulturalisme dalam Merespon Paham Radikalisme Syifa Nur Anggraini; Arif Rahman; Tri Martono; Anton Rudi Kurniawan; Anisa Nur Febriyani
JURNAL JENDELA PENDIDIKAN Vol. 2 No. 01 (2022): Jurnal Jendela Pendidikan: Edisi Februari 2022
Publisher : CV. Jendela Edukasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57008/jjp.v2i01.93

Abstract

Setelah runtuhnya rezim orde baru, Indonesia mengalami banyak kasus terorisme dan radikalisme. Para pelajar dan mahasiswa di usianya yang masih relatif muda, dinilai belum memiliki bekal pengetahuan yang kuat dalam hal beragama dan cara berpikir meekan yang belum stabil menjadikan mereka sebagai sasaran empuk bagi para teroris untuk menyebarkan paham radikalisme. Maka dari itu, pendidikan multikultural sangat penting diberikan kepada pelajar dan mahasiswa. Dengan pendidikan multikultural diharapkan para pelajar dan mahasiswa menyadari bahwa keberagaman budaya, etnis, ras, dan agama bukanlah sesuatu yang harus disingkirkan. Namun, keberagaman tersebut dapat dimanfaatkan dalam hal positif. Sesuai dengan semboyan Indonesia, Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti walaupun berbeda tetap satu. Artikel ini ditulis dengan menggunakan metode kualitatif dengan tinjauan kepustakaan, yang dapat memperoleh data dari berbagai literatur yang sudah ada. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui secara rinci apa itu pendidikan multikultural, radikalisme dan apa saja faktor yang melatarbelakangi terjadinya radikalisme, serta upaya untuk mencegah adanya paham radikalisme.