This Author published in this journals
All Journal Jurnal Geomine
Arif Nurwaskito
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG TERBUKA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Syarifuddin Syarifuddin; Sri Widodo; Arif Nurwaskito
Jurnal Geomine Vol 5, No 2 (2017): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.817 KB) | DOI: 10.33536/jg.v5i2.132

Abstract

Salah satu kegiatan penting yang dilakukan pada usaha pertambangan adalah sistem penyaliran tambang. Tujuan penelitian adalah untuk mengendalikan air limpasan yang masuk kebukaan tambang agar proses penambangan tidak terganggu. Adapun metode yang digunakan untuk menghitung curah hujan rata-rata  dan volume air limpasan yang masuk ke sumuran serta luas kolam pengendapan yang dibutuhkan, yaitu dengan menggunakan metode distribusi Gumber, metode monobe, dan untuk perhitungan debit limpasan menggunakan metode empiris dan rasional. Dari hasil penelitian curah hujan rata-rata maksimum pada lokasi penelitian yaitu 781,1mm/tahun, curah hujan rencana diambil periode ulang dua tahun sebesar 86,48mm/hari serta debit limpasan maksimum yang masuk diestimasikan sebesar 116,136m3/jam yang akan masuk ke sump. Jumlah air tambang perhari yang dapat diatasi 528 m3/jam dengan pompa yang digunakan satu   unit (1) dengan kapasitas 25liter/second. Jadi untuk mengendalikan air limpasan yang masuk kebukaan tambang dibutuhkan kapasitas kolam sebagai tempat pengendapan sebesar 900m3 dengan waktu pengerukan partikel kolam pengendapan maksimal dapat dilakukan setiap 307 hari sekali.
Kajian Sistem Penyaliran Tambang Batubara Bengalon Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Haeruddin Haeruddin; Anshariah Anshariah; Arif Nurwaskito; Abdul Salam Munir
Jurnal Geomine Vol 7, No 1 (2019): Edisi April 2019
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.126 KB) | DOI: 10.33536/jg.v7i1.334

Abstract

Salah satu kegiatan penting yang dilakukan pada usaha pertambangan adalah penyaliran tambang. Tujuan penelitian ini mengetahui debit air limpasan yang masuk Sump, mengetahui luasan catchment area dan mengetahui debit outlet pompa. Metode penelitian yang dilakukan observasi langsung ke lapangan yang meliputi luas paritan dan diameter pipa. Air masuk terkumpul di sump harus dapat dikeluarkan dari tambang hingga kering. Hasil debit pompa aktual 227 Liter/detik atau 0,227 m3/detik, 817,2 m3/jam dengan volume sump 4.269.344 m3. Luas paritan 3,99 m2, pompa yang digunakan adalah pompa multiflo 420EX dengan jenis pipa HDPE (High Density Polytethylene) dengan diameter pipa adalah 14 inch dan panjang pipa adalah 1500 m. Penyaliran tambang yang digunakan pada pit A mine dewatering yang terdiri dari paritan (open channel) dan sump, air yang masuk ke dalam lokasi penambang adalah air limpasan, air limpasan yang masuk ke tambang adalah 3.469,28 m3/jam, luas catchment area yang didapat yaitu 683,71 Ha, yang terdiri dari daerah dasar pit dan jenjang 595,88 Ha dan rehab 87,83 Ha.
PERBANDINGAN HASIL PRODUKSI BERDASARKAN PENGARUH WORKOVER TERHADAP HASIL PRODUKSI SUMUR WALIO 212 PT. PETROGAS (BASIN) LTD, KABUPATEN SORONG, PROVINSI PAPUA BARAT Emi Prasetyawati Umar; Egi Rianto Pradana; Jamal Rauf Husain; Arif Nurwaskito
Jurnal Geomine Vol 5, No 3 (2017): Edisi Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.1 KB) | DOI: 10.33536/jg.v5i3.142

Abstract

Penurunan laju produksi pada sumur tua umumnya merupakan keadaan yang tidak dapat dihindari. Hal ini bisa disebabkan karena problem yang terjadi selama sumur berproduksi atau karena menurunnya tekanan reservoir dan juga terlalu tingginya produksi air dari pada minyak dan gas. Untuk mengembalikan atau menjaga laju produksi yang turun sebagai akibat adanya problem produksi pada suatu sumur adalah dengan melakukan operasi kerja ulang (workover). Tujuan dari penelitian mengetahui pengaruh sistem kerja workover terhadap hasil produksi sumur walio 212 dan membandingkan hasil produksi sebelum dan sesudah workover. Hasil produksi sebelum workover dalam satu bulan produksi minyak sebesar 14466,434 bbls (barel) dengan produksi tertinggi 63 barel/hari dan gas sebesar 507.750 mmscf (kubik) dengan produksi tertinggi 20.919 kubik/hari. Setelah dilakukan workover, hasil produksi minyak mencapai 1589,000 bbls (barel) dengan produksi tertinggi mencapai 98 barel/hari dan gas sebesar 487.408 mmscf (kubik) dengan produksi tertinggi mencapai 20.777 mmscf/kubik. Hal ini menunjukkan bahwa workover telah meningkatkan laju produksi sumur walio 212 dan mengurangi jumlah produksi air yang berlebihan. Faktor- faktor yang mempengaruhi meningkatnya laju produksi sumur walio 212 ialah berkurangnya produksi air, pembukaan zona interval baru dalam sumur yang membuat tekanan reservoir yang baru keluar terproduksi, dan berkurangnya masalah produksi kepasiran dalam sumur pompa yang menghambat minyak mengalir. 
ANALISIS REKLAMASI TAMBANG BATUKAPUR DI KECAMATAN BUNGORO KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN Andi Nurul Isma Yogie Wirdaningsi Adi; Sri Widodo; Arif Nurwaskito
Jurnal Geomine Vol 5, No 2 (2017): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.366 KB) | DOI: 10.33536/jg.v5i2.129

Abstract

Untuk memanfaatkan lahan bekas tambang dengan baik maka dibutuhkan penerapan reklamasi dengan baik dan benar sehingga dapat menunjang kesejahteraan masyarakat sekitar area tambang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki tahapan proses reklamasi yang dilakukan di Desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian langsung dengan ikut terlibat dalam kegiatan sehari-hari penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian yang digunakan adalah tahapan kegiatan reklamasi dan jenis tanaman yang digunakan. Dari hasil penelitian dapat diketahui tahapan reklamasi yang dilaksanakan adalah mulai persiapan lokasi, revegetasi, pemeliharaan, dan pemantuan kemudian jenis-jenis tanaman yang digunakan adalah pohon bitti, pohon jati dan pohon pule. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan reklamasi adalah banyaknya lahan yang kosong pada area penanaman dan banyaknya tanaman-tanaman yang ditanam secara tidak teratur. Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulannya yaitu perbaikan dilakukan dengan memanfaatkan area penanaman dengan cara melakukan pola penanaman yang teratur. 
ANALISIS PENANGANAN AIR ASAM TAMBANG BATUBARA Indra Wahyudin; Sri Widodo; Arif Nurwaskito
Jurnal Geomine Vol 6, No 2 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.404 KB) | DOI: 10.33536/jg.v6i2.214

Abstract

Kegiatan pertambangan batubara menggunakan sistem tambang terbuka berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan, salah satu kerusakan lingkungan adalah munculnya air asam tambang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pengelolaan air asam tambang pada settling pond berdasarkan uji AHP (Analytic Hierarchy Process) dari parameter yang digunakan agar sesuai dengan standar bakumutu. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data hasil dokumen perusahaan berupa data potensial of hydrogen (pH) dan total suspenden solid (TSS), untuk mendapatkan nilai rata-rata bulanan settling pond pada periode tahun 2015 dan dibandingkan dengan standar baku mutu pemerintah yang diolah dan di analisis secara statistik dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil analisis secara statistik menunjukan bahwa kualitas air asam tambang pada settling pond WMP22 adalah pH 6.68 dikategorikan baik dan sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah daerah yaitu pH 6. Sedangkan untuk nilai TSS adalah 48.09 mg/l sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Dengan demikian penggunaan uji AHP pada settling pond dianggap sudah efektif sebagai metode pengolahan air asam tambang.