Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Household Food Industry Hygiene and Sanitation In The Work Area Of Padang Serai Public health center In 2021 Andriana Marwanto; Mualim Mualim; Jubaidi Jubaidi
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v13i2.77

Abstract

Background: Food that is safe for consumption is food that is not contaminated, does not contain microorganisms or bacteria and harmful chemicals, has been processed in the right way so that its properties and nutrients are not damaged and do not conflict with human health. In the survey conducted, there were several home industries in the Padang Serai Health Center Work Area that did not pay attention to the cleanliness of the environment around the Household Food Industry (IPRT) area so that it has the potential to cause food pollution. This study aims to determine the description of the household food industry sanitation hygiene in the working area of the Padang Serai Public Health Center in 2021 Methods: This type of research is a qualitative descriptive with an observational approach which will be carried out in March - June 2021. The subjects in this study amounted to 9 IPRTs in the Padang Serai Health Center Work area. The IPRT hygiene and sanitation data was obtained using the IPRT inspection form through interviews with the IPRT person in charge and direct observation of the IPRT condition. Results: The results showed that from 9 household food industries on the variable sanitation of buildings and production equipment 5 IPRT 55.60% was in the poor category and 4 IPRT was in good category (44.40%); variable category Hygiene facilities and activities 6 IPRT (66.70%) in poor category and good category by 3 IPRT (33.30%); Variable Health and Hygiene of employees 4 IPRT (55.60%) in poor category and good category as many as 4 IPRT (44.40%). Conclusion: the sanitation hygiene of IPRT on the variable Sanitation of buildings and production equipment is mostly 55.60% in the poor category; on the variable category of Facilities and Hygiene activities mostly 66.70% categorized as unfavorable and the variable Health and Hygiene of large employees 55.60% categorized as not good
Pemberdayaan Masyarakat dalam Kepemilikan Jamban Keluarga di Wilayah Puskesmas Sidodadi Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Mualim Mualim; Jubaidi Jubaidi; Agus Widada; Andriana Marwanto; Dino Sumaryono; Sri Sumiyati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5804

Abstract

ABSTRAK Tingginya prevalensi diare di wilayah kabupaten bengkulu tengah diantaranya disebabkan karena akses air bersihnya masih kurang, sebanyak 27,4% Sarana Air Bersih/Sumur Gali tidak menuhi syarat. Sebanyak 35% rumah tangga masih buang air sembarangan, hal ini dapat kita lihat penduduk sebagian besar mempunyai WC tetapi tidak mempunyai septictank. WC langsung dialirkan kesungai yang ada didekat rumah. Buang Air Besar Sembarangan merupakan salah satu faktor yang memicu tingginya kasus diare. Tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah melakukan pemicuan dan pendampingan kepada masyarakat untuk meningkatkan Jamban Keluarga di Rumah Tangga dan dapat mendeklarasikan Wilayah Puskesmas Bebas Dari Buang Sembarangan/ODF. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan pemberdayaan masyarakat, pemicuan dan memberikan stimulan kepada masyarakat untuk membangun jamban keluarga secara mandiri. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebanyak 38 KK telah membangun dan memanfaatkan jamban keluarga. Untuk keberlanjutan kegiatan ini masyarakat diharapkan menerapkan perilaku PHBS dan memanfaatkan jamban keluarga yang telah dibuat. Kata Kunci: Jamban keluarga, BAB, Pemicuan  ABSTRACT The high prevalence of diarrhea in the Bengkulu Tengah district is partly due to the lack of access to clean water, as many as 27.4% of clean water facilities/dug wells do not meet the requirements. As many as 35% of households still open open defecation, we can see that most of the population has a toilet but does not have a septic tank. The toilet flows directly into the river near the house. Open defecation is one of the factors that trigger high cases of diarrhea. The purpose of this Community Service is to trigger and assist the community to improve family latrines in the household and be able to declare the Puskesmas area free from littering/ODF. The method used in this community service activity is to provide community empowerment, trigger and provide stimulants to the community to build family latrines independently. The result of this community service activity is that 38 families have built and utilized family latrines. For the sustainability of this activity, the community is expected to apply PHBS behavior and take advantage of the family latrines that have been made. Keywords: Family latrine, defecation, Trigger
STUDY PERSONAL HYGIENE DAN FASILITAS SANITASI JASA BOGA KOTA BENGKULU APLINA KARTIKA SARI; MUALIM MUALIM
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Higiene sanitasi makanan merupakan upaya mengendalikan faktor risiko terjadinya kontaminasi terhadap makanan, baik yang berasal dari bahan makanan, orang, tempat dan peralatan agar aman dikonsumsi. Fasilitas sanitasi jasaboga meliputi tempat cuci tangan, air bersih, jamban dan peturasan, kamar mandi dan tempat sampah. Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Tahun 2017, TPM memenuhi syarat hygiene sanitasi berjumlah 553 unit (53,69%). Tujuan Penelitian ini memperoleh gambaran secara deskriptif tentang personal hygiene penjamah makanan dan fasilitas sanitasi pada 10 Jasaboga di Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan mengunakan rancangan observasional. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara tentang personal hygiene sebanyak 20 penjamah makanan pada Jasaboga di Kota Bengkulu. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa Personal hygiene penjamah makanan 40% tidak memenuhi syarat. Fasilitas sanitasi berupa tempat cuci tangan 60% tidak memenuhi syarat, air bersih 70% tidak memenuhi syarat, jamban dan peturasan (urinoir) 70% tidak memenuhi syarat dan tempat sampah 100% tidak memenuhi syarat. Diharapkan pemilik dan karyawan pada jasaboga memiliki sertifikat hygiene sanitasi makanan, menyediakan dan menggunakan celemek dan sepatu kedap air selama beraktifitas bagi penjamah makanan. Pemilik juga harus menyediakan tempat sampah tertutup yang didalamnya dilapisi kantong plastik sesuai dengan jenis sampah sehingga memudahkan dalam pengangkutan sampah.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK METODE BIOFILTER AEROB DI PERUMAHAN CEMPAKA PERMAI KOTA BENGKULU Mualim Mualim; Yusmidiarti Yusmidiarti; Agus Widada; Kres Diyanta
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i2.155

Abstract

ABSTRAKAir limbah rumah tangga dapat dibagi menjadi air buangan dan air limbah. Air buangan terdiri dari buangan bak mandi, mesin cuci, dan wastafel dapur sedangkan air limbah terdiri dari pembuangan toilet.  Air buangan jauh lebih tercemar daripada air limbah dan menyumbang sekitar 75-90% dari air limbah rumah tangga. Hal tersebut diperparah tidak semua masyarakat memiliki instalasi pengolahan air limbah terlebih dahulu.Jenis  penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experiment (eksperimen sungguhan) dengan desain pretest-posttes. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah limbah cair domestik yang keluar dari rumah warga Perumahan Cempaka Permai Kota Bengkulu  yang diambil sebanyak 490 L. Teknik analisa data ini dilakukan menggunakan SPSS dengan uji Paired T-Test.Hasil penelitian pemeriksaan sampel limbah cair domestik sebelum pengolahan untuk parameter COD 119,3 mg/L, amoniak 23 mg/L, total coliform 3.900 sehingga tidak memenuhi syarat sedangkan sebelum pengolahan parameter COD rata-rata 60,67 mg/L, amoniak 10 mg/L, total coliform 3.933,33 dan setelah pengolahan untuk parameter COD rata-rata 48,33 mg/L , amoniak 8 mg/L, total coliform 2.770 sehingga memenuhi syarat untuk kadar COD dan amoniak.Saran diharapkan kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian ini dengan menambahkan kaporit sebagai treatment terakhir pembunuh bakteri pada limbah cair domestik. Kata kunci:  Limbah Cair Domestik, COD, Amoniak, Total Coliform, Biofilter Aerob.
PEMBUATAN ALAT PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE CATRIDGE FILTERISASI Riang Adeko; Jubaidi Jubaidi; Mualim Mualim
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 12: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Siklus hidrologi merupakan proses berkelanjutan dimana air bergerak dari bumi ke atmosfer dan kemudian kembali ke bumi. Kelurahan Penurunan Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu berada di pesisir pantai dimana tingkat kekeruhan dan tingkat salinitas air sangat tinggi yang berpengaruh pada kualitas air bersihnya. Metode pelaksanaan kegiatan adalah kerja lapangan atau pembuatan alat penjernihan air metode filtrasi dengan rangkaian Cartridge dan karbon aktif. Hasil pemeriksaan kualitas sampel air bersih secara fisik telah memenuhi syarat kesehatan Permenkes RI. No. 32 Tahun 2017. Hasil dari uji prototype alat penyaring diperoleh bahwa air sampel dari sumur warga setempat yang digunakan yang pada awalnya keruh dimasukkan kedalam penyaringan dengan menggunakan mesin air setelah masuk ke alat penyaringan dihasilkan air yang jernih serta tidak berbau yang awalnya memiliki kandungan kekeruhan yang besar terlihat dari kekeruhan secara kasat mata berubah menjadi lebih bening. Penjernihan air secara filtrasi terbukti dapat meningkatkan kualitas air sumur, sehingga air berada pada ambang batas yang layak digunakan untuk keperluan sehari-hari bahkan untuk konsumsi dan memasak
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA DI DESA KEMBANG AYUN WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDODADI KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH Jubaidi Jubaidi; Mualim Mualim; Agus Widada; Andriana Marwanto; Dino Sumaryono; Dina Oktafia
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 1: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya prevalensi diare di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah diantaranya disebabkan karena akses air bersihnya masih kurang, sebanyak 27,4% sarana Air Bersih/Sumur Gali tidak menuhi syarat. Sebanyak 35% rumah tangga masih buang air sembarangan, hal ini dapat kita lihat penduduk sebagian besar mempunyai WC tetapi tidak mempunyai septictank. WC langsung dialirkan kesungai yang ada didekat rumah. Buang Air Besar Sembarangan (BABS) merupakan salah satu faktor yang memicu tingginya kasus diare. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat adalah melakukan pemicuan dan pendampingan kepada masyarakat untuk meningkatkan kepemilikan Jamban Keluarga di Rumah Tangga dan dapat mendeklarasikan desa Kembang Ayun Wilayah Puskesmas Sidodadi Bebas Dari Buang Sembarangan/ODF. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah dengan memberikan pemberdayaan masyarakat, pemicuan dan memberikan stimulan kepada masyarakat untuk membangun jamban keluarga secara mandiri. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebanyak 29 KK telah membangun dan memanfaatkan jamban keluarga. Untuk keberlanjutan kegiatan ini masyarakat diharapkan menerapkan perilaku PHBS dan memanfaatkan jamban keluarga yang telah dibuat.
Pemanfaatan lubang biopori sebagai resapan air hujan dan kompos alami di wilayah Kelurahan Penurunan Kota Bengkulu Andriana Marwanto; Mualim Mualim
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.201 KB) | DOI: 10.30644/jphi.v3i1.511

Abstract

Most of the rainwater that falls to the earth cannot seep directly into the ground and eventually becomes runoff or what is often called surface water. Rainwater runoff that is not handled properly will cause various problems for the community, especially flooding. The negative impact of changing or losing catchment areas is that they cannot withstand the flow rate of water due to rainfall, causing stagnation of water or even flooding. Flood hazard in residential areas often occurs due to changes in land use from infiltration areas to watertight areas. Solutions that can be used to overcome flood problems, especially for dense residential areas or those with minimal rainwater infiltration, can be done by using biopore technology. The method used in this community service activity is to provide community empowerment regarding the use of biopore holes as rainwater infiltration and natural compost with demonstrations and practice of making biopore holes. The result of this community service activity is that the activity participants are able to make biopore holes as rainwater infiltration and natural compost which can then make biopore holes around the home page and share information and skills with other communities so that they can reduce standing water when it rains and can take advantage of compost management. Key words: biopore holes, infiltration water and compost
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOFILTER ANAEROB – AEROB Mualim Mualim; Jubaidi Jubaidi; Krisdiyanta Krisdiyanta
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i2.281

Abstract

Abstract: The content of domestic liquid waste that exceeds quality standards have a negative impact on the environment. Liquid waste treatment is useful for separating or removing dissolved materials or solids in water in order to compromise the next step process of handling liquid waste. The aim of this research was to determine the decrease in domestic liquid waste treatment with the anaerobic-aerobic biofilter method. The type of this research was a quasi-experiment with a Post-Test With control design. Data analysis was carried out by Paired T-Test.The results of the study obtained were BOD, COD and TSS levels before processing the anaerobic-aerobic biofilter method of 33 mg / L, 118 mg / L, and 41 mg / L, exceeding the quality standards of domestic liquid waste, Average levels of BOD, COD and TSS after processing the anaerobic-aerobic biofilter method of 22.6 mg / L; 87.6 mg/L; 19.3 mg/L; and there were differences in domestic liquid waste treatment with anaerobic-aerobic biofilter method for BOD and TSS parameters with p-value = 0.035; 0,002.Treatment of domestic liquid waste using anaerobic-aerobic biofilter method was effective in reducing BOD and TSS levels. Commitment and guidance are needed to the community to carry out domestic liquid waste treatment as an effort to prevent adverse impacts on the environment.Keywords: Domestic Liquid Waste, Anaerobic-Aerobic Biofilter  Abstrak: Kandungan limbah cair domestik yang melebihi baku mutu dapat berdampak buruk pada lingkungan. Pengolahan limbah cair berguna untuk memisahkan atau menghilangkan bahan terlarut atau padatan di air yang dapat membahayakan langkah selanjutnya dalam proses penanganan limbah cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan pengolahan limbah cair domestik dengan metode biofilter anaerob-aerob. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen semu (Quasi-experimen) dengan desain Post-Test With control Design. Analisis data dilakukan secara Paired T-Test.Hasil penelitian yang didapatkan yaitu kadar BOD, COD dan TSS sebelum pengolahan metode biofilter anaerob-aerob sebesar 33 mg/L, 118 mg/L, dan 41 mg/L, melebihi baku mutu limbah cair domestik, Rerata kadar BOD, COD dan TSS setelah pengolahan metode biofilter anaerob-aerob sebesar 22,6 mg/L; 87,6 mg/L; 19,3 mg/L; dan ada perbedaan pengolahan limbah cair domestik dengan metode biofilter anaerob-aerob untuk parameter BOD dan TSS dengan nilai p-value= 0,035; 0,002.Pengolahan limbah cair domestik dengan menggunakan metode biofilter anaerob–aerob efektif untuk menurunkan kadar BOD dan TSS. Diperlukan komitmen dan pembinaan kepada masyarakat untuk melakukan pengolahan limbah cair domestik sebagai upaya mencegah dampak buruk pada lingkungan.Kata Kunci: Limbah Cair Domestik, Biofilter Anaerob – Aerob
HUBUNGAN KEBISINGAN LALU LINTAS UDARA (PESAWAT UDARA) DENGAN GANGGUAN PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 3 KOTA BENGKULU mualim mualim
Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia Vol 4 No 2 (2023): Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jspi.4.2.92-100

Abstract

Noise is unwanted sound that can cause hearing loss. The level of air traffic noise (aircraft) and room temperature at SMAN 3 Bengkulu City exceeds the NAV of 81.3 dB. The research objective was to determine the relationship between air traffic noise levels (aircraft) with the disruption of the learning process of students of SMAN 3 Bengkulu City. The observational research method with a cross-sectional study population approach was all students of SMAN 3 Bengkulu City as many as 856 students, the sample of the study was a portion of the students from each representative as many as 90 students were taken using proportional random sample. The results showed that the level of aircraft noise with the learning process of SMAN 3 students in Bengkulu City (ρ = 0,000). The conclusion is that there is a relationship between aircraft noise level and the learning process of students of SMAN 3 Bengkulu City. Suggestions for schools to control noise by planting Kalpataru trees, installing silencers (fibers or foam).