Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Relationship Between Service Time and Motivation of MTBS Officers With Obedience to Filling in the MTBS Form In Kupang City Yulianti Kristiani Banhae; Natalia Debi Subani; Yustinus Rindu; Yohanes Mau Abanit
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 2 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.778 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i2.1006

Abstract

The health status of a nation is largely determined by the infant mortality rate. The research objective was to identify the characteristics of the informants including age and education level, to describe the correlation between length of work and motivation with the obedience of MTBS officers filling out the MTBS form based on references in Kupang City. This type of research is quantitative with a cross-sectional research design. Members of this research are all MTBS officers who have attended MTBS standardization training at the Kupang City Community Health Centres with a total of 30 informants. The representative of this research is the entire population. The tools used in collecting data are questionnaires, direct observation formats and documentation studies. The research data were analyzed by using the Spearman correlation test. The results of the univariate analysis are that the majority of informants are aged 25-35 years, the majority of informants' education is D3 Nurse and bivariate analysis found that p-value = 0.800 > 0.05 which means there is no significant correlation between years of service and the obedience of MTBS officers in filling out the MTBS form in City of Kupang, and the correlation coefficient is 0.052 (very weak relationship) while p-value = 0.000 <α 0.05 with a correlation coefficient: 0.768 (very strong relationship) meaning that there is a significant correlation between work motivation and obedience in filling out the MTBS form by MTBS officers at the City Community Health Centres. Kupang. Conclusion: there is no significant correlation between years of service and adherence to the MTBS form filling by MTBS officers at the Kupang City Community Health Centres, there is a significant correlation between work motivation and adherence to the MTBS form filling by MTBS officers at the Kupang City Community Health Centres.
Analisa Faktor Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan TB Paru pada Kontak Serumah selama Era New Normal Covid 19 Maria Agustina Making; Yulianti Kristiani Banhae; Maria Yoani Vivi Bita Aty; Yohanes Mau Abanit; Pius Selasa; Israfil Israfil
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 1 (2023): Februari 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i1.1270

Abstract

Tuberkulosis (TBC) masih merupakan suatu penyakit menular yang angka kejadiannya masih tinggi. adapun penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis yang penularannya melalui droplet udara. Upaya pencegahan penyakit TB pada era new normal dipengaruhi oleh perilaku begitu juga pengetahuan dan sikap yang positif yang harus terus dilakukan agar mata rantai penularan dapat diputuskan dan pengendalian infeksi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait hubungan sikap dan pengetahuan dengan perilaku upaya pencegahan penularan penyakit TBC selama new normal Covid 19. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian survei analitik dengan rancangan Cross sectional. Untuk sampel digunakan teknik samping purposive sampling sebanyak 60 responden, yang memenuhi kriteri inklusi dan eksulisi. Instrument yang digunakan adalah kuesioner yang dilaksanakan bulan juli-september 2022. Hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan, sikap dengan perilaku menunjukkan tidak adanya hubungan. yang mana dibuktikan dengan nilai p value > 0,05. Hasil analisa data bisa disimpulkan bahwa sangat perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Pengetahuan yang baik berasal dari informasi yang di terima dari sumber yang tepat sehingga semakin banyak menerima informasi maka dari itu sikap seseorang bisa lebih positif merangsang seseorang untuk menunjukkan perilaku yang lebih positif.
Peran Orang Tua dan Petugas Kesehatan sebelum dan Saat Imunisasi dengan Kelengkapan Status Imunisasi Dasar pada Masa Pandemi Covid Yulianti Kristiani Banhae; Kori Limbong; Agustina Making; Yohanes Abanit
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 4 (2022): Jurnal Keperawatan: Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.993 KB)

Abstract

Masalah utama kesehatan anak selama masa Covid-19 adalah orang tua tidak mau mengantar anaknya untuk diimunisasi, hal ini disebabkan karena orang tua resah dan takut tertular Covid-19. Jika masalah ini tidak teratasi, maka berdampak terhadap terjadinya wabah pada PD3I dan cakupan imunisasi menjadi rendah. Tujuan: untuk megetahui hubungan antara peran orang tua dan petugas kesehatan dengan kelengkapan status imunisasi dasar bayi. Jenis penelitian analitik deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi: semua ibu yang memiliki bayi usia kurang dari 12 bulan dan petugas imunisasi di Puskesmas Sikumana. Sampel yaitu ibu yang mempunyai bayi usia 0 <12 bulan yang berkunjung ke Poli imunisasi dan posyandu di Puskesmas Sikumana dengan besar sampel sebesar 60 responden dan petugas kesehatan adalah petugas imunisasi berjumlah 16 orang. Analisis data secara univariat dan bivariate dengan chi-square test. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, buku KIA dan laporan imunisasi. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua dan petugas kesehatan memiliki peran yang baik, sebagain besar status imunisasi dasar bayi lengkap dan terdapat hubungan antara peran orang tua dan petugas kesehatan dengan kelengkapan status imunisasi dasar. Terdapat hubungan antara peran orang tua dan petugas kesehatan dengan kelengkapan status imunisasi dasar di Puskesmas Sikumana Kota Kupang.
The Relationship Between Service Time and Motivation of MTBS Officers With Obedience to Filling in the MTBS Form In Kupang City Yulianti Kristiani Banhae; Natalia Debi Subani; Yustinus Rindu; Yohanes Mau Abanit
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 2 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.778 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i2.1006

Abstract

The health status of a nation is largely determined by the infant mortality rate. The research objective was to identify the characteristics of the informants including age and education level, to describe the correlation between length of work and motivation with the obedience of MTBS officers filling out the MTBS form based on references in Kupang City. This type of research is quantitative with a cross-sectional research design. Members of this research are all MTBS officers who have attended MTBS standardization training at the Kupang City Community Health Centres with a total of 30 informants. The representative of this research is the entire population. The tools used in collecting data are questionnaires, direct observation formats and documentation studies. The research data were analyzed by using the Spearman correlation test. The results of the univariate analysis are that the majority of informants are aged 25-35 years, the majority of informants' education is D3 Nurse and bivariate analysis found that p-value = 0.800 > 0.05 which means there is no significant correlation between years of service and the obedience of MTBS officers in filling out the MTBS form in City of Kupang, and the correlation coefficient is 0.052 (very weak relationship) while p-value = 0.000 <α 0.05 with a correlation coefficient: 0.768 (very strong relationship) meaning that there is a significant correlation between work motivation and obedience in filling out the MTBS form by MTBS officers at the City Community Health Centres. Kupang. Conclusion: there is no significant correlation between years of service and adherence to the MTBS form filling by MTBS officers at the Kupang City Community Health Centres, there is a significant correlation between work motivation and adherence to the MTBS form filling by MTBS officers at the Kupang City Community Health Centres.
Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Kota Kupang Yulianti Kristiani Banhae; Yohanes Mau Abanit; Domianus Namuwali
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i3.1138

Abstract

Penyebab utama kematian balita di dunia adalah pneumonia. Sekitar 1,8 juta (20%) anak meninggal karena pneumonia, dan angka ini lebih tinggi dari kematian karena malaria, TB dan AIDS. Usia balita yang berisiko untuk menderita pneumonia yaitu anak dengan maslah malnutrisi dan usia dibawah 2 tahun. penelitian adalah untuk menganalisis status gizi, status imunisasi dan ASI eksklusif dengan kejadian pneumonia pada balita di Kota Kupang. Jenis riset yaitu observasi analitik, desain kasus kontrol dengan studi retrospective. Kelompok yang diteliti adalah anak umur 2 bulan hingga 5 tahun baik yang mengalami pneumonia maupun tidak mengalami pneumonia. Besar sampel kelompok kasus sebanyak 66 balita dan kelompok kontrol sebanyak 66 balita di Puskesmas Oepoi. Sampel diambil secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan formulir MTBS, Buku KIA. Analisis data penelitian menggunakan chi-square dan regresi logistik. Didapatkan  korelasi antara status gizi, status imunisasi dan ASI eksklusif dengan pneumonia. Hasil uji multivariat didapatkan ASI eksklusif memiliki risiko lebih besar untuk menderita pneumonia. Hal ini menunjukkan bahwa risiko yang paling besar untuk mengalami pneumonia adalah balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif dibanding dengan balita yang mendapatkaan ASI eksklusif. adanya korelasi status gizi, status imunisasi dan ASI eksklusif dengan terjadinya pneumonia pada balita di Kota Kupang tetapi pemberian ASI eksklusif mempunyai peluang yang lebih besar terhadap terjadinya pneumonia pada balita di Kota Kupang.