Lita Kurnia
STAI La Tansa Mashiro

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Motivasi Anak Usia Dini Dalam Mengikuti Kegiatan Subuh Mengaji Lita Kurnia; Nawal Fauziyyah Al ‘Afuw
E-JURNAL AKSIOMA AL-ASAS Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.725 KB) | DOI: 10.55171/jaa.v2i2.610

Abstract

Penelitian mengenai kegiatan subuh mengaji di latar belakangi oleh adanya kegiatan subuh mengaji yang dilakukan oleh santri pondok pesantren salafi di desa Jagabaya, Lebak-Banten, orang tua atau warga sekitar yang mendukung adanya kegiatan subuh mengaji yang di lakukan di desa Jagabaya, Lebak-Banten, keikutsertaan anak usia dini dalam kegiatan subuh mengaji karena ajakan saudaranya yang ikut serta dalam kegiatan subuh mengaji tersebut, serta kegiatan subuh mengaji dilakukan sebagai upaya menekan pada kegiatan negatif remaja dan menumbuhkan kegiatan positif yang bernilai ibadah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pemerolehan data dalam penilitian ini menggunakan teknik wawancara. Observasi yang difokuskan pada faktor keikutsertaan anak usia dini dalam mengikuti subuh mengaji. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian ini, bahwa motivasi anak usia dini dalam mengikuti kegiatan subuh mengaji di Desa Jagabaya, Lebak-Banten lebih didapatkan dari motivasi eksternal, yaitu dukungan orang tua atau pengaruh keluarga, pengaruh lingkungan serta pendekatan dan penerimaan/sikap terbuka yang baik dari pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hijrah yang memberikan kepercayaan kepada warga sekitar Desa Jagabaya untuk dijadikan tempat mempelajari ilmu agama Islam bagi pemuda atau usia sekolah di pondok tersebut. Kata kunci: Motivasi,  Anak Usia, dan Subuh Mengaji
Motivasi Anak Usia Dini Dalam Mengikuti Kegiatan Subuh Mengaji Lita Kurnia; Robiatul Adawiyah; Aas Asroriya
E-JURNAL AKSIOMA AL-ASAS Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.411 KB) | DOI: 10.55171/jaa.v2i1.604

Abstract

Penelitian mengenai kegiatan subuh mengaji di latar belakangi oleh adanya kegiatan subuh mengaji yang dilakukan oleh santri pondok pesantren salafi di desa Jagabaya, Lebak- Banten, orang tua atau warga sekitar yang mendukung adanya kegiatan subuh mengaji yang di lakukan di desa Jagabaya, Lebak-Banten, keikutsertaan anak usia dini dalam kegiatan subuh mengaji karena ajakan saudaranya yang ikut serta dalam kegiatan subuh mengaji tersebut, serta kegiatan subuh mengaji dilakukan sebagai upaya menekan pada kegiatan negatif remaja dan menumbuhkan kegiatan positif yang bernilai ibadah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pemerolehan data dalam penilitian ini menggunakan teknik wawancara. Observasi yang difokuskan pada faktor keikutsertaan anak usia dini dalam mengikuti subuh mengaji. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian ini, bahwa motivasi anak usia dini dalam mengikuti kegiatan subuh mengaji di Desa Jagabaya, Lebak-Banten lebih didapatkan dari motivasi eksternal, yaitu dukungan orang tua atau pengaruh keluarga, pengaruh lingkungan serta pendekatan dan penerimaan/sikap terbuka yang baik dari pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hijrah yang memberikan kepercayaan kepada warga sekitar Desa Jagabaya untuk dijadikan tempat mempelajari ilmu agama Islam bagi pemuda atau usia sekolah di pondok tersebut.Kata kunci: Motivasi, Anak Usia, dan Subuh Mengaji
Kondisi Emosional Anak Speech Delay Usia 6 Tahun di Sekolah Raudhatul Athfal An-Najat Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Lita Kurnia
E-JURNAL AKSIOMA AL-ASAS Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.961 KB) | DOI: 10.55171/jaa.v1i2.623

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah membahas tentang seorang anak 6 tahun yang mengalami speech delay atau gangguan keterlambatan dalam bicara mencakup aspek bahasa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik SSR (Single Subject Research). Pemerolehan data dalam penilitian ini menggunakan teknik wawancara. Analisis difokuskan pada faktor penyebab, kondisi sosia emosional, dan penanganan terhadap anak speech delay yang berusia 6 tahun. Berdasarkan analisis ditemukan gangguan yang di alami anak speech delay ini lebih ke gangguan bahasa ekspresif, yang disebabkan oleh faktor kurangnya stimulus dari orangtua, lingkungan yang bilingual. Alternatif penanganan dari guru adalah mengajak orangtua untuk sama-sama memberi stimulus lebih kepada anak dan guru selalu mengajak anak bercerita dengan mengobrol, serta membenarkan kata yang diucapkan anak ketika salah pengucapan dengan pelafalan pengejaan yang benar dan pelan dan di ulanh sehingga  anak  bisa  dengan  perlahan  mengikutinya  dan  menjadi terbiasaKata Kunci : Kondisi Emosional, Anak Speech Delay
Dampak Interaksi Sosial Anak Usia Dini Akibat Latar Belakang Orangtua Tuna Wicara Lita Kurnia
E-JURNAL AKSIOMA AL-ASAS Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.586 KB) | DOI: 10.55171/jaa.v1i1.615

Abstract

Penenelitian ini di latarbelakangi oleh adanya kesulitan anak dalam berinteraksi sosial di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang memiliki perilaku yang masih suka menyendiri, tidak bisa mengendalikan tindakan dan perasanya, tidak mau berbagi, serta tidak mau bekerja sama, menunjukan ekspresi marah, sedih dan takut ketika disekolah. Hal ini sebenarnya tidak dapat terjadi apabila interaksi anak dengan orang tua dan teman sebaya dapat diterpakan dengan baik, agar perilaku sosial anak selalu terpelihara. Tujuan dari penelitian ini adalah membahas tentang seorang anak yang mengalami kesulitan berinteraksi sosial di sekolah yang memepengaruhi aspek sosial emosional. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pemerolehan data dalam penilitian ini menggunakan teknik wawancara. Analisis difokuskan pada faktor penyebab kesulitan anak usia dini dalam berinteraksi sosial. Aspek- aspek yang berpengaruh pada perkembangan anak usia dini. Berdasarkan analisis ditemukan gangguan yang di alami anak, yaitu Kesulitan Anak Usia Dini dalam Berinteraksi Sosial di Sekolah, yang disebabkan oleh faktor kurangnya interaksi dengan orang tua, kurangnya motivasi dari lingkungan sekitar dan   kepercayaan diri.Kata Kunci: Anak usia dini, interaksi sosial, orangtua, dan tunawicara
Pemanfaatan Water Bottle Recycling Pada Pembelajaran Anak Usia Dini Taman Kanak-Kanak Al-Hidayah Rangkasbitung, Lebak-Banten Lita Kurnia; Ana Khoeriah
E-JURNAL AKSIOMA AL-ASAS Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55171/jaa.v3i1.641

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui sejauh mana anak dapat menjaga lingkungan dengan adanya Pemanfaatan Water Bottle Recycling Pada Pembelajaran Anak Usia Dini di TK Al-Hidayah. (2) Untuk mengetahui sejauh mana guru lebih kreatif dalam pengelolaan daur ulang sampah ini dapat menarik minat anak untuk melakukan pembelajaran. (3) Untuk mengetahui perkembangan kreatifitas anak dalam menciptakan karya yang dapat menarik dan bermanfaat. Metode penelitian ini menggunakan jenis metode deskriptif kualitatif yaitu suatu teknik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Pemerolehan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan wawancara yang difokuskan pada pemanfaatan Water Bottle Recycling pada pembelajaran anak usia dini. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu Pemanfaatan Water Bottle Recycling dapat dijadikan sebagai Media pembelajaran yang dibuat dengan menggunakan botol air minum bekas yang didaur ulang dan dimanfaatkan menjadi media pembelajaran atau alat permainan edukatif (APE). Dalam penggunaan media hasil dari Pemanfaatan Water Bottle Recycling peneliti menemukan bahwa penggunaan media ini dapat mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak di TK Al-Hidayah seperti pada aspek nilai agama dan moral, kognitif, fisik motorik, seni, sosial emosional dan seni. Sedangkan pada aspek perkembangan belajar anak usia dini di TK Al-Hidayah pada media hasil Water Bottle Recycling seperti Media Pot Tanaman, Media Pesawat Mainan dan Media Hiasan Jendela, menunjukan bahwa perkembangan anak usia dini di TK Al-Hidayah lebih banyak berada pada penilaian Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan Berkembang Sangat Baik (BSB).Kata Kunci : Water Bottle Recycling, Pembelajaran Anak Usia Dini
TANTANGAN MENDIDIK GENERASI MILENIAL MUSLIM DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Robiatul Adawiyah; Lita Kurnia
Almarhalah | Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 1 (2022): Almarhalah | Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : STIT Al-Marhalah Al-Ulya Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38153/almarhalah.v6i1.91

Abstract

ABSTRACTThe Muslim millennial generation is a generation that is quite familiar with the development of information technology, namely they are very good at various applications related to the internet and are active on social media. The rise of digitalization-based data services which is marked by the presence of four things, namely super computers, artificial intelligence, cyber systems and manufacturing collaboration is a revolution from the existence of industry 4.0. the presence of the industrial revolution 4.0 for the world of Islamic education is a challenge for human resources because it requires educators who are innovative and adaptive to technology. This study aims to describe Islamic education which must prepare the Muslim millennial generation to be creative in facing digital challenges directly so that Islamic education can synergize with Industrial Revolution 4.0 education. The research method used is literature review using various data sources such as books, journals, and information about millennial generation education and the development of the industrial revolution 4.0. From the results of the analysis, Islamic education for the Muslim millennial generation must be prepared so that it becomes a generation that is sensitive to technological advances that are deeply rooted in the values and teachings of their religion. Keywords: Education, Muslim Millennial Generation and Industrial Revolution Era 4.0
Analisis Emosi Anak Usia Dini Dalam Mengikuti Kegiatan Senam Sehat Gembira Pada Kelas B di Raudhatul Athfal Al-Falah Rangkasbitung Lita Kurnia; Vira Anggraeni
E-JURNAL AKSIOMA AL-ASAS Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55171/jaa.v3i2.743

Abstract

Di Raudhatul Athfal (RA) Al Falah terdapat anak yang dalam emosinya belum berkembang sesuai harapan, seperti anak masih merasa malu, lesu, sedih, dan marah ketika mengikuti kegiatan senam, sehingga ketika anak mengikuti gerakan senam akan terhambat seperti anak sulit menggerakkan badan, anak enggan mengikuti gerakan senam, serta berdiam diri pada saat kegiatan senam yang mengarah pada perkembangan emosi anak. Salah satu kegiatan yang mengarah pada perkembangan emosi anak ialah kegiatan senam yang di lakukan di sekolah dengan tema yang menyenangkan, contohnya senam sehat gembira. Sehingga dengan mengikuti kegiatan senam sehat gembira emosi anak akan berkembang misalnya dari emosi anak yang sedih menjadi senang atau gembira. Kegiatan senam yang di laksanakan di sekolah dilakukan dengan cara baris-berbaris dengan posisi anak yang lebih tinggi berada di posisi paling belakang sedangkan posisi anak yang kurang tinggi berada pada posisi yang paling depan. Pada anak yang berada di posisi paling depan anak merasa malu berada pada barisan paling depan, sehingga menyebabkan anak enggan untuk mengikuti gerakan senam dan hanya berdiam diri. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui emosi anak usia dini di Raudhatul Athfal (RA) Al Falah ketika mengikuti kegiatan senam sehat gembira. (2) Untuk mengetahui gerakan senam sehat gembira yang di lakukan di dalam kelas di RA Al Falah. Metode penelitian ini menggunakan jenis metode deskriptif kualitatif. Deskriptif Kualitatif merupakan cara untuk menyusun data atau informasi yang telah dikumpulkan peneliti dengan hasil akhir dalam bentuk tulisan. Pemerolehan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan wawancara yang difokuskan pada emosi anak usia dini dalam mengikuti kegiatan senam sehat gembira. Pada aspek perkembangan emosi anak usia dini di RA Al Falah dalam mengikuti kegiatan senam, menunjukkan bahwa perkembangan emosi anak lebih dominan pada penilaian Berkembang sesuai Harapan. Kata Kunci : Emosi Anak Usia Dini, Perkembangan Emosi, Senam Irama, Senam Sehat Gembira.
TANTANGAN MENDIDIK GENERASI MILENIAL MUSLIM DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Robiatul Adawiyah; Lita Kurnia
Almarhalah Vol 6, No 1 (2022): Almarhalah
Publisher : STIT Al-Marhalah Al-Ulya Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38153/almarhalah.v6i1.91

Abstract

ABSTRACTThe Muslim millennial generation is a generation that is quite familiar with the development of information technology, namely they are very good at various applications related to the internet and are active on social media. The rise of digitalization-based data services which is marked by the presence of four things, namely super computers, artificial intelligence, cyber systems and manufacturing collaboration is a revolution from the existence of industry 4.0. the presence of the industrial revolution 4.0 for the world of Islamic education is a challenge for human resources because it requires educators who are innovative and adaptive to technology. This study aims to describe Islamic education which must prepare the Muslim millennial generation to be creative in facing digital challenges directly so that Islamic education can synergize with Industrial Revolution 4.0 education. The research method used is literature review using various data sources such as books, journals, and information about millennial generation education and the development of the industrial revolution 4.0. From the results of the analysis, Islamic education for the Muslim millennial generation must be prepared so that it becomes a generation that is sensitive to technological advances that are deeply rooted in the values and teachings of their religion. Keywords: Education, Muslim Millennial Generation and Industrial Revolution Era 4.0
Upaya Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Teknik Mozaik Lita Kurnia; Idah Rosdianti
E-JURNAL AKSIOMA AL-ASAS Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55171/jaa.v4i1.923

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui perkembangan motorik halus di Raudhatul Athfal (RA) Al-Khairiyah sebelum dan sesudah menggunakan teknik mozaik. Adapun media yang digunakan dalam teknik mozaik ini yaitu media kertas dan daun kering. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan Desain PTK Model Spiral Kemmis Teggart. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Dalam penggunaan teknik mozaik peneliti memakai media kertas origami pada siklus I dan media daun kering pada siklus II. Peneliti menemukan bahwa kegiatan ini dapat mengembangkan aspek motorik halus seperti menggunakan gunting dengan benar, merobek mengkoordinasikan antara mata dan tangan dan  menempel potongan mozaik dengan rapih; 2) Perkembangan motorik halus pada saat sebelum diberi tindakan terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan mozaik, hal ini terlihat dari hasil memegang gunting belum dikatakan benar dan kegiatan menempel kurang rapih tidak sesuai dengan pola gambar. Tindakan Kelas (PTK) pada kelas B RA Al-Khairiyah kegiatan mengembangkan motorik halus menggunakan teknik mozaik dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdapat dua pertemuan. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian sebelum diberi tindakan atau pra siklus yaitu hanya mencapai 35%; 3). Perkembangan motorik halus pada saat sesudah diberi tindakan terdapat beberapa siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu pada Siklus I siswa yang mengalami peningkatan mencapai 64% sedangkan pada Siklus II mengalami peningkatan 81% maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini dikatakan berhasil sesuai dengan capaian kriteria keberhasilan yaitu 80%.