Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Padi Sawah di Lahan Bekas Tambang di Kabupaten Merangin Gina Fauzia; Elwamendri Elwamendri; Aulia Farida
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2020: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-8 “Komoditas Sumber Pangan untuk Meningkatkan K
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fauzia G,  Elwamendri E, Farida A.  2020.  The influence of production factors of sawah rice in mining used land in Merangin district. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-8 Tahun 2020, Palembang  20 Oktober 2020. pp. xx.  Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).The role of the agricultural sector in Jambi Province is still very important and proportionally tends to increase from 2012-2016 with an average increase of 11,28%. Desa Baru Pangakalan Jambu Merangin Regency is one of the areas that has good potential in the agricultural sector, especially lowland rice crops which can contribute to Jambi Province. Land exploitation activities by carrying out illegal mining have resulted in areas in parts of Merangin Regency changing functions. This has had a major impact on lowland rice production. In an effort to restore agricultural land, farmers are faced with quite complex problems, both from within and outside the farm. The aim of this study 1)describe the description and activities of rice farming in the former crate land and 2) determine the effect of production variables on lowland rice farming productivity. The research method was carried out purposively with descriptive and quantitative analysis. The results showed that for the purpose of 1) it was concluded that lowland rice farming activities in the reclaimed land were not different from other lowland rice farming, it only took a long time to restore the land conditions 2) the results of the estimation of the paddly field rice productivity fuction equation state that production variables that have segnificant effect are seed, urea, SP36, Curacon and gramxone, which are shown to have a probability value smaller than the 0,05 level of 0,000; 0,047; 0,043; 0,030 and 0,028. And the variables that do not have a significant effect are KCL Organik, Decis , and labor. With a probaility value greater than the real level of 0,918; 0,864; 0,532; and 0,384. The challenge faces by farmers is controlling the risk of lowland rice farming in former gold mining areas, especially in terms of price.
Kelayakan Usahatani Kedelai dengan Budidaya Jenuh Air di Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Gina Fauzia; Mirawati Yanita
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 25 No. 01 (2022): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jiseb.v25i01.21003

Abstract

Lahan pasang surut memiliki potensi yang cukup besar untuk budidaya tanaman panganmeskipun indeks tanam di daerah pasang surut pada umumnya tergolong rendah dikarenakan masatanaman yang hanya satu kali dalam setahun. Salah satu teknologi yang dapat dikembangkan padalahan pasang surut adalah teknologi budidaya jenuh air.Penelitian dilakukan pada desa Simpang,Rantau Makmur dan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur dimana data yang diambiladalah data primer dari 60 sampel. Penelitian ini bertujuan untuk (1). Mendeskripsikan keragaanusahatani kedelei dengan sistem budidaya jenuh air, (2). Menganalisis pendapata usahatani kedeleidengan budidaya jenuh air dan (3) menganalisa kelayakan usahatani kedelei dengan budidaya jenuhair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan usahatani kedelei dengan sistem budidaya jenuhair adalah dengan rata rata luas lahan 1,92 ha menghasilkan produksi rata rata sebanyak 2.142kg/ha/MT yang menggunakan varietas bibit anjasmoro dan jarak tanam 30cx03cm sertapemeliharaan yang baik. Pendapatan yang diperoleh dari usahatani kedelei dengan budidaya jenuhair adalah sebesar Rp 1.215.700,-/ha/MT. usahatani kedelei dengan budidaya jenuh air memberikannilai kelayakan R/C ratio sebesar 1,12 yang artinya bahwa setiap Rp 1000,- biaya yang dikeluarkanoleh petani kedelei akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 1.120.-. hal ini menunjukkan bahwausahatani kedelei dengan budidaya jenuh air layak untuk diusahakan/dikembangkan.