This Author published in this journals
All Journal Jurnal Geuthee
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI PERPAJAKAN MELALUI PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Hasbi Ali; Indra Kesuma Hadi
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin Vol 3, No 3 (2020): Jurnal Geuthee : Penelitian Multidisiplin
Publisher : Geuthèë Institute, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52626/jg.v3i3.104

Abstract

Kesadaran pajak oleh warga negara ini perlu diedukasi sedemikian rupa, terutama melalui institusi pendidikan. Hal ini dimungkinkan karena salah satu fungsi pajak adalah untuk penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai. Dalam hal ini, pasal 3 Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab”. Tulisan tentang edukasi kesadaran pajak ini selain sebagai sumbangan pemikiran teoritis dalam khasanah ilmu pengetahuan terkait dengan perpajakan secara umum, secara khusus tulisan ini bertujuan untuk: (1) Memberikan pengetahuan tentang hak dan kewajiban warganegara, (2) Memberikan pengetahuan tentang kesadaran hukum warganegara, dan (3) Memberikan pengetahuan tentang kesadaran untuk membayar pajak warganegara. Edukasi kesadaran pajak dapat dibelajarkan melalui mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) karena tujuannya adalah menanamkan pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), sikap kewarganegaraan (civic disposition), dan keterampilan kewarganegaraan (civic skills). Kesadaran membayar pajak dari warganegara ini sangat ditentukan oleh kesadaran hukumnya, sehingga warga negara menaatinya. Kesadaran pajak ini perlu terus ditumbuhkembangkan, terutama kepada generasi muda (mahasiswa) sebagai pemegang estafet pembangunan nasional yang berkelanjutan (sustainable development). Dimana, pajak yang dipungut merupakan devisa negara yang akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan nasional.
PENGUATAN KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN MELALUI PEMBELAJARAN KEARIFAN LOKAL DALAM MATAKULIAH PPKn Hasbi Ali
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin Vol 1, No 3 (2018): Jurnal Geuthee : Penelitian Multidisiplin
Publisher : Geuthèë Institute, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.91 KB) | DOI: 10.52626/jg.v1i3.26

Abstract

 Karakter semangat kebangsaan terwejantahkan dalam sikap bela negara yang merupakan suatu keniscayaan dalam upaya membentuk karakter bangsa Indonesia yang mulai mengalami degradasi. Bela negara tidak hanya dalam bentuk perjuangan fisik, akan tetapi juga non fisik. Bela negara tidak hanya menjadi tanggungjawab salah satu pihak atau golongan semata, akan tetapi menjadi hak dan kewajiban semua anak bangsa sebagai upaya menjaga kebhinnekatunggalikaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu wujud bela negara non fisik adalah upaya pelestarian budaya kearifan lokal yang pernah tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia sudah sejak lama. Upaya melestarian budaya kearifan lokal ini merupakan salah satu stategi yang dipandang cukup ampuh dalam rangka pembentukan karakter bangsa Indoesia yang saat ini telah mengalami degradasi. Hari ini seakan- akan ke-Indonnesiaan kita mulai digugat kembali dan cenderung tercabik- cabik. Namun demikian, kita tidak boleh berputus asa dalam mempertahankan keutuhan bangsa dan negara ini. Dalam hal ini, semua pihak perlu harus terus merajut ke-Indonnesiaan kembali agar anak bangsa ini tidak hilang dari akar budayanya.