J. J. V. Rampengan
Universitas Sam Ratulangi

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH LATIHAN BEBAN PADA LANSIA TERHADAP KADAR TNF-α Kilapong, Russell B. J. D.; Supit, Siantan; Rampengan, J. J. V.
e-Biomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i3.9337

Abstract

Abstract: In elderly, the biological function of the systems in human body will decrease. Physical exercise is a systematical and programmed exercise to increase the body function and skills. Overtraining will influence the inflammatory response marked by the release of proinflammatory cytokines inter alia TNF-α. This was an experimental study with a post test design. Respondents were elderly in Panti Werdha Bethania Lembean trained for physical exercise by using dumbbells of 1-2 kg for 10-15 minutes, 3 times a week. Of 25 respondents, before the physical exercise there were 4 respondents with TNF-α above normal level (>100 pg/ml) and 21 respondents within normal level (10-100 pg/ml). After the 5-week physical exercise, there were 21 respondents with decreased TNF-α level and 4 respondents with increased TNF-α level. Moreover, there were no elderly with TNF-α level <10 pg/ml before and after physical exercise. Conclusion: Among elderly in Panti Werdha Bethania Lembean the averages of TNF-α level before and after physical training were within normal limit. However, there was a decrease of the average level of TNF-α after physical training.Keywords: physical training, elderly, TNF-αAbstrak: Pada lanjut usia (lansia), setiap individu akan mengalami penurunan fungsi biologis dari berbagai sistem dalam tubuh. Latihan fisik merupakan suatu aktivitas yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam meningkatkan fungsional tubuh dan keterampilan. Latihan olahraga berat akan merangsang respon inflamasi yang ditandai dengan pelepasan sitokin pro-inflamasi antara lain TNF-α. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan post test design. Penelitian dilakukan terhadap lansia di Panti Werdha Bethania Lembean selama 5 minggu. Latihan beban 1-2 kg selama 10-15 menit dilakukan 3 kali seminggu. Dari 25 responden, sebelum latihan beban terdapat 4 orang dengan kadar TNF-α di atas batas normal (>100 pg/ml) dan 21 orang dalam batas normal (10-100 pg/ml). Setelah melakukan latihan beban terdapat 21 responden dengan penurunan kadar TNF-α dan 4 responden dengan kenaikan kadar TNF-α. Sebelum dan sesudah latihan beban tidak terdapat responden dengan kadar TNF-α <10 pg/ml. Simpulan: Pada lansia Panti Werdha Bethania Lembean rerata kadar TNF-α sebelum dan sesudah latihan beban masih dalam batas normal. Walaupun demikian, terdapat penurunan rerata kadar TNF-α sesudah latihan beban.Kata kunci: latihan beban, lansia, TNF-α
Gambaran kadar hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Baharutan, Handri; Siantan, Supit; Rampengan, J. J. V.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.11248

Abstract

Abstract: Hemoglobin is the component of red blood cells that serve the distribute of oxygen throughout the body. The decreasing of hemoglobin can cause anemic. In pregnant women usually experience hemodelusi. In Indonesia, the prevalence of anemic in pregnancy is relatively high at 38% - 71.5% with an average of 63.5%. This study aims to determine the level of hemoglobin in pregnant women in Public Health Center Bahu Subdistrict Malalayang Manado City. This was a descriptive study with a cross-sectional design. The inclusion criteria were second and third trimester pregnant mothers. The study was conducted at the Public Health Center Bahu subdistrict Malalayang Manadoin from November to December 2014. The number of samples that met the criteria were 30 patients. The results showed that of the 30 pregnant women of second and third trimesters, 25 had normal hemoglobin level. The average age of the women who underwent antenatal care examination was 26 years old. Most of the pregnant women were in the second trimester with nulliparity. Conclusion: In this study, most of the pregnant women of the second and the third trimesters had normal hemoglobin level and in healthy reproductive ages (20-35 years old).Keywords: Hemoglobin levels, pregnant womenAbstrak: Hemoglobin merupakan komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Berkurangnya hemoglobin menyebabkan anemia. Pada ibu hamil biasanya mengalami hemodelusi. Di Indonesia prevalensi anemia kehamilan relatif tinggi, yaitu 38%-71,5% dengan rerata 63,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang, Manado. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain potong lintang. Kriteria inklusi ialah ibu hamil trimester II dan trimester III. Penelitian ini berlangsung di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado dalam periode November – Desember 2014. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 30 pasien. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ibu hamil trimester II dan III yang memiliki kadar hemoglobin normal 25 dari 30 orang. Rerata umur ibu yang melakukan pemeriksaan antenatal care 26 tahun. Umumnya ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care ialah ibu hamil trimester II dengan paritas nulipara. Simpulan: Sebagian besar ibu hamil trimester II dan trimester III mempunyai kadar hemoglobin normal dan berada dalam usia reproduksi sehat yaitu usia 20-35 tahun.Kata kunci: hemoglobin, ibu hamil
FORCED EXPIRATORY VOLUME IN ONE SECOND (FEV-1) PADA PENDUDUK YANG TINGGAL DI DATARAN TINGGI Molenaar, Ray E.; Rampengan, J. J. V.; Marunduh, S. R.
eBiomedik Vol 2, No 3 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.2.3.2014.6200

Abstract

Abstract: Livingin highlands as geographical factors related to the nature of the climate influences the shape of the human body. There is a tendency of people who live in the highlands have bigger circle chest and lungs than the people who live in the lowlands. Numerous studies shows the degree of lung function in people living at highlandsare greater than the people living in the lowlands. This study aims to determine the profile of FEV-1 of the people who lives in highlands. This is a descriptive type of research that uses distribution tables. The subject of this researchare people aged 20-70 years made ​​up of 30 womens who live in the highlands. The data is obtained through the measurement of FEV-1 using Spirometer Sibel TS8248 / 1. Different fromthe results of previous studies and based on the results of the measurement and distribution table of FEV-1 obstructive degree, 29 people of the population have normal value and 1 person has a mild obstructive value. The is, almost all of the subjectsthat were studied has normal value of FEV-1. Keywords: FEV-1, Highlands.   Abstrak: Ketinggian tempat tinggal sebagai faktor geografis yang berhubungan dengan sifat iklim berpengaruh terhadap bentuk tubuh. Ada kecenderungan orang-orang yang tinggal di dataran tinggi memiliki lingkaran dada dan paru-paru yang lebih besar dari pada orang-orang yang tinggal di dataran rendah.Sejumlah penelitian menunjukkan derajat fungsi paru pada penduduk yang tinggal di dataran tinggi lebih besar dari pada penduduk yang tinggal di dataran rendah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pengukuran FEV-1 pada penduduk yang tinggal di dataran tinggi.Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi.Subjek dari penelitian ini berusia 20-70 tahun terdiri dari 30 orang perempuan yang tinggal di dataran tinggi.Data di peroleh melalui pengukuran FEV-1 menggunakan spirometer SIBEL TS8248/1.Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya dan berdasarkan hasil pengukuran dan tabel distribusi derajat obstruktif FEV-1, 29 orang penduduk memiliki nilai normal dan 1 orang memiliki nilai obstruktif ringan.Kesimpulan dari hasil peneletian ini adalah, rata-rata subyek yang diteliti memiliki nilai FEV-1 normal. Kata kunci: FEV-1, dataran tinggi.
PENGARUH SENAM ZUMBA TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Rembang, Ashael A.; Rampengan, J. J. V.; Supit, Siantan
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7416

Abstract

Abstract: Lipid is classified into several types, which include High Density Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL), Very Low Density Lipoprotein (VLDL) and triglycerides. Triglyceride is a compound consists of three fatty acid molecules esterified into glycerol. Triglycerides are neutral fats synthesized from carbohydrate that are stored in lipid cells. Normal triglyceride levels of human is < 150 mg/dL. High levels of triglyceride have negative impacts on health as it can lead to diseases such as atherosclerosis. High level of triglyceride can be prevented and lowered by exercises such as Zumba exercise. The aim of this study is to know the effect of Zumba exercise on the level of blood triglyceride. This was an experimental study with one group pre-post test design, with criteria that include ages within 16-20 years old, normal Body Mass Index, not a Zumba gymnast, and in healthy condition during research. Samples were 19 female medical faculty students of Sam Ratulangi University class of 2014. They were subjected to do Zumba exercise every day for a week. Triglyceride levels are measured before the first Zumba exercise session and after the final session of Zumba exercise. The data were analyzed using paired-t test with SPSS programme. The results showed that there was a significant change between the mean level of triglyceride before first Zumba exercise 68,11 mg/dL and after Zumba final exercise 48 mg/dL. Conclusion: There was a decrease in triglyceride blood levels of the research subjects after doing Zumba exercises everyday for a week.Keywords: triglyceride, zumba exerciseAbstrak: Lemak terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu lemak HDL, lemak LDL, lemak VLDL, serta kadar trigliserida. Trigliserida adalah senyawa yang terdiri dari tiga molekul asam lemak teresterifikasi menjadi gliserol. Trigliserida merupakan lemak netral yang disintesis dari karbohidrat untuk disimpan dalam sel lemak. Kadar trigliserida normal dalam tubuh manusia yaitu <150 mg/dL. Namun kadar trigliserida yang berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan. Tingginya kadar trigliserida dalam darah dapat menyebabkan terjadinya penyakit, misalnya aterosklerosis. Kadar trigliserida yang tinggi dapat dicegah dan diturunkan dengan melakukan olahraga seperti senam Zumba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam Zumba tehadap kadar trigliserida darah. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan pre-post one group test dengan sampel penelitian yang memenuhi kriteria-kriteria, yaitu usia 16-20 tahun, IMT normal, bukan merupakan seorang atlit atau pesenam Zumba, dan sehat saat dilakukan penelitian. Sampel penelitian adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi angkatan 2014 berjumlah 19 orang. Subjek penelitian melakukan latihan setiap hari dalam seminggu. Kadar trigliserida diukur sebelum latihan Zumba pertama dan sesudah latihan Zumba terakhir. Hasil data dianalisis dengan uji t berpasangan menggunakan program SPSS. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil yang menunjukkan perubahan yang signifikan dengan rerata kadar triglierida sebelum senam Zumba 68,11 mg/dL dan rerata sesudah senam Zumba 48,00 mg/dL.Simpulan: Terjadi penurunan kadar tigliserida darah dari subjek penelitian setelah melakukan senam Zumba setiap hari selama seminggu.Kata kunci: trigliserida, senam zumba
PROFIL TNF-α PADA ORANG LANJUT USIA DI PANTI WREDHA BETHANIA LEMBEAN Lumentut, Aristo R.; Marunduh, Sylvia; Rampengan, J. J. V.
eBiomedik Vol 3, No 2 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.3.2.2015.8727

Abstract

Abstract: TNF-α is a pleiotrophic cytokine that plays an important role in the inflammatory system, especially in an acute inflammation. This cytokine initiates and activates polymorphonuclears (PMNs) to reach the site of infection. This was an observational study with a pre-test design. This study aimed to obtain the TNF-α level among elderly. Population was all elderly in Bethania nursing home in Lembean. Subjects were 30 people obtained by using simple random sampling. The TNF-α level was measured by using sandwich ELISA technique with a kit of Quantikine ELISA Human TNF-α, R&D, USA. The results showed that the average level of TNF-α in subjects aged 64-74 years (73.33%) was 78.63 pg/ml. Seven subjects aged 75-90 years (23.33%) had the average level of TNF-α 69.56 pg/ml; and 1 subject aged >90 years (3.33%) with the TNF-α level 133.05 pg/ml. Conclusion: Most of the elderly in Bethania nursing home in Lembean had normal TNF-α level, however, some of them had increased TNF-α level.Keywords: TNF α, elderlyAbstrak: TNF-α adalah suatu sitokin pleiotropik yang berperan dalam sistem inflamasi, yang menginisiasi polymorphonuclear (PMN) dan mengaktivitasinya sehingga PMN dapat mencapai tempat infeksi. Peran TNF-α khususnya pada inflamasi akut. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan pre-test design. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kadar TNF-α pada orang lanjut usia. Populasi ialah semua lanjut usia di wilayah kerja Panti Wredha Bethania Lembean. Subyek penelitian berjumlah 30 orang yang diambil dari populasi secara simple random sampling. Pengukuran kadar TNF-α menggunakan teknik Sandwich ELISA dengan kit Quantikine ELISA Human TNF-α, R&D, USA. Hasil penelitian memperlihatkan 22 subyek berumur 64-74 tahun (73,33%) dengan rerata kadar TNF-α 78,63 pg/ml; 7 subyek berumur 75-90 tahun (23,33%) dengan rerata kadar TNF-α 69.56 pg/ml; dan 1 subyek berumur >90 tahun (3,33%) dengan kadar TNF-α 133.05 pg/ml. Simpulan: Sebagian besar orang usia lanjut di Panti Wredha Bethania Lembean mempunyai kadar TNF-α berada pada kisaran normal. Kadar TNF-α yang meningkat ditemukan pada sebagian kecil subyek.Kata kunci: TNF α, lanjut usia