Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Fungsi Keluarga Terhadap Pengambilan Keputusan Remaja dalam Pemilihan Jurusan Yeni Anna Appulembang; Agustina Agustina
JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 4 Nomor 1 Februari 2020
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/jurkam.v4i1.481

Abstract

Adolescence is a period where their seems to be separated from the role of  their parents and more independent in making their own decisions. But this time, the family plays a role in the behavior of adolescents in the decision making process, one of which is related to education in the selection of majors degree in university  that will determine the future of their children. This research aims to determine the role of family support  In adolescent  for career decision making in major degree a in university. Causal comparative study was used and a sample 301 college student in grade one was selected through nonprobability sampling.  This research was used two research tolls such as the role family was used Family Asessment Device (FAD) and decision making was used Career Decision-Making Profile. The result in this research found that score of the role of family based on mean hipotetic is lower than mean empiric. It means that, the role of family low category. In this research also showed the result  used simple regression ,  F value 0.790 and p value 0.099 > 0.05. it means there is no significant the role of family support in adolescent for decision making in major degree in university.
STUDI KOMPARATIF: PERBEDAAN STATUS IDENTITAS DIRI REMAJA DITINJAU DARI POLA ASUH ORANGTUA DI UNIVERSITAS X DI JAKARTA Yeni Anna Appulembang; Agustina Agustina
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 5, No 1 (2019): June
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.328 KB) | DOI: 10.31602/jbkr.v5i1.1767

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status identitas diri remaja ditinjau dari pola asuh. Subyek yang digunakan adalah remaja yang kuliah di Universitas X di Jakarta dipilih dengan menggunakan Purposive Sampling. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif dengan melakukan uji perbedaan. Alat ukur yang digunakan ada dua yaitu pola asuh dan Identitas diri. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dan validitas maka diperoleh nilai  Alpha Cronbach pada pola asuh ayah dimensi acceptance sebesar 0.940  dan pola asuh Ibu sebesar 0.930 dan dimensi demandingness pada pola asuh ayah sebesar 0.825 dan pola asuh ibu sebesar 0.874. Sedangkan pada status identitas identity diffusion sebesar 0.567; identity foreclosure sebesar 0.652; identity moratorium sebesar 0.309 dan identity achievement sebesar 0.674. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji perbedaan Kruskal Wallis dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan status identity diffusion, identity moratorium, identity achievement, namun terdapat perbedaan status identity foreclosure  ditinjau pola asuh Ayah. Pada pola asuh ibu, ditemukan tidak terdapat perbedaan pada identity diffusion dan identity achievement  namun terdapat perbedaan status identity foreclosure dan identity moratorium. Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah orangtua perlu mendampingi anak dalam tahap perkembangannya sehingga anak dapat menentukan status identitasnya.__________________________________________________________The aim of this research to determine differences  self identity with parenting style. Subject in this research used adolescences in University X Jakarta using purposive sampling. The study was a quantitative research with design was comparative study. The instrument used was a questionnaire such as Parenting style and Self Identity. The reliability and validity  test used Alpha Cronbach  and the values was 0.940  for acceptance of father’s  parenting style  and 0.930  of mother’s parenting style. Otherwhile, 0.825 for demandingness of father’s parenting style and 0.874 of mother’s parenting style. The validity dan reliability of self identity statuse was 0.567 for identity diffusion; identity foreclosure was 0.652; identity moratorium was 0.309 and identity achievement was 0.674. The analysis data used Kruskal Wallis and the result found that there is no difference between self identity in adolescent dimension  identity diffusion, moratorium and  identity achievement but  there is difference between self identity foreclosure  with the father’s parenting style. Otherwhile, there is no difference between identity diffusion and identity achievement  but there is difference between identity foreclosure and identity moratorium of mother’s parenting style. Recommend of this research to the parents can be monitor the development their children to found their identity statuse. 
GAMBARAN KEDUKAAN PADA PEREMPUAN DEWASA MADYA YANG PERNAH MENGALAMI KEGAGALAN PROGRAM IN VITRO FERTILIZATION Giovanni Patricia; Riana Sahrani; Agustina Agustina
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v2i1.1670

Abstract

Kedukaan merupakan suatu respon yang dialami oleh manusia ketika mereka kehilangan orang yang dikasihi. Berdasarkan penelitian sebelumnya, ketika seorang perempuan mengalami kegagalan pada program IVF-nya, mereka akan mengalami kedukaan yang cukup dalam. Menurut Kübler-Ross (2009), respon kedukaan memiliki lima tahapan di antaranya denial, anger, bargaining, depression dan acceptance. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran kedukaan perempuan yang mengalami kegagalan program IVF. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan sampling yaitu purpose criterion sampling, yang melibatkan empat subyek yang pernah mengalami kegagalan program IVF. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tiga dari empat subyek melewati semua tahapan kedukaan yang telah dikemukakan oleh Kübler-Ross. Selain itu, dua dari empat subyek memiliki faktor hubungan dengan calon bayi dalam rahim mereka sehingga mempengaruhi proses kedukaan mereka. Tiga dari empat subyek memiliki faktor proses kematian pada calon bayi mereka. Semua subyek mendapat dukungan sosial dari orang-orang terdekat mereka sehingga mereka dapat melewati proses kedukaan mereka. Selain itu berdasarkan hasil penelitian, faktor kepribadian, usia dan jenis kelamin tidak mempengaruhi kedukaan perempuan yang mengalami kegagalan program IVF.
MENINGKATKAN PEMAHAMAN NILAI KARAKTER DAN PERILAKU POSITIF ANAK MELALUI PSIKOEDUKASI DI KOMUNITAS X Aditya Aditya; Nurhayati Nurhayati; Valensia Valensia; Agustina Agustina
PROSIDING SERINA Vol. 1 No. 1 (2021): PROSIDING SERINA III 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.18 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v1i1.17597

Abstract

The Covid-19 pandemic has brought behavioral changes for groups of children. Due to social restrictions, 28% of 371 children found behavioral problems, 54% of low prosocial behavior, and 42% of high emotional symptoms (Nonweiler et al., 2020). In Indonesia, the results of the analysis of Kusuma and Sutapa (2020) in their research found that in general children's social-emotional behavior during online learning was less cooperative because they rarely played together, lacked tolerance, boredom, and sadness. The emergence of behavioral problems that described negative behaviors is a challenge for every family or community or institution engaged in child assistance such as Community X in the city of Bekasi. Volunteers both personally and institutionally reduce visits and interactions with children in Community X as partners and even hold more activities online during the Covid-19 pandemic. Based on the results of observations with several Community X administrators and observations of the humanitarian project team, some children display negative behaviors. The above conditions show the importance of debriefing for children starting from increasing the understanding of positive behaviors and supporting the vision and mission of Community X. This became the basis for the Humanitarian Project with the title “Improving the understanding of character values through psychoeducation in Community X". The purpose of this humanitarian project is to help children understand the mission and vision of Community X through increasing children's understanding of the value of character and positive behavior.Pandemi Covid-19 membawa pengaruh perubahan perilaku bagi kelompok anak. Akibat pembatasan sosial, dari 371 anak ditemukan masalah perilaku sebesar 28%, perilaku prososial yang rendah sebanyak 54%, dan gejala emosional yang tinggi sebesar 42% (Nonweiler et al., 2020). Di Indonesia sendiri, hasil analisis Kusuma dan Sutapa (2020) dalam penelitiannya menemukan bahwa secara umum perilaku sosial emosional anak selama pembelajaran daring adalah kurang bersikap kooperatif karena jarang bermain bersama, kurangnya sikap toleransi, bosan, dan sedih. Munculnya masalah perilaku yang menggambarkan perilaku-perilaku negatif menjadi tantangan bagi setiap keluarga maupun komunitas atau lembaga yang bergerak di bidang pendampingan anak seperti Komunitas X di kota Bekasi. Para relawan, baik secara pribadi maupun lembaga mengurangi kunjungan dan interaksi dengan anak-anak di Komunitas X sebagai mitra, bahkan lebih banyak mengadakan kegiatan melalui online selama pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan kurangnya interaksi secara langsung antara anak dan lingkungan. Berdasarkan hasil wawancara dan asesmen dengan beberapa pengurus Komunitas X serta hasil observasi tim Proyek Kemanusiaan bahwa diketahui beberapa anak menampilkan perilaku negatif. Kondisi ini menunjukkan pentingnya pembekalan bagi anak-anak yang dimulai dari peningkatan pemahaman terhadap perilaku-perilaku positif dan menunjang visi misi Komunitas X. Hal ini menjadi dasar kegiatan Proyek Kemanusiaan dengan judul “Meningkatkan pemahaman nilai karakter dan perilaku positif anak melalui psikoedukasi di Komunitas X”. Tujuan dari proyek kemanusiaan ini adalah membantu anak memahami misi visi Komunitas X melalui peningkatan pemahaman anak tentang nilai karakter dan perilaku positif.
PERAN PERBANDINGAN SOSIAL TERHADAP KETIDAKPUASAN TUBUH PADA PEREMPUAN PENGGUNA INSTAGRAM Natasha Oktaviana Defanska Darmawan; Agustina Agustina
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v6i2.19137.2022

Abstract

Instagram merupakan salah satu media sosial yang paling banyak digunakan akhir-akhir ini. Melalui Instagram, para penggunanya dapat mengakses informasi dalam bentuk foto maupun video dari teman, kejadian di lingkungan sekitarnya, dan selebriti yang digemarinya. Berkaitan dengan hal tersebut, Instagram dapat menjadi sarana bagi seorang perempuan untuk melakukan perbandingan sosial. Perbandingan sosial adalah pemikiran yang dimiliki oleh seseorang untuk membandingkan dirinya dengan individu lainnya untuk menetapkan suatu standar yang harus dicapainya. Dengan melakukan perbandingan sosial, hal tersebut akan mendorong seorang perempuan menjadi tidak puas dengan bentuk tubuh yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perbandingan sosial terhadap ketidakpuasan tubuh pada perempuan yang menggunakan media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif yang melibatkan sebanyak 171 partisipan yang berjenis kelamin perempuan, berusia 18 hingga 25 tahun dan merupakan pengguna aktif media sosial Instagram. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perbandingan sosial adalah Iowa-Netherlands Comparison Orientation Scale Measure (INCOM), sementara alat ukur untuk mengukur ketidakpuasan tubuh adalah Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire-Appearance Scale (MBSRQ-AS). Berdasarkan uji regresi yang dilakukan diketahui terdapat peran perbandingan sosial terhadap ketidakpuasan tubuh pada perempuan pengguna Instagram R² = .10, F(1, 171) = 19.84, p < .000. Sehingga dapat disimpulkan terdapat peran yang signifikan antara perbandingan sosial terhadap ketidakpuasan tubuh pada perempuan pengguna Instagram.
Manajemen waktu berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik Dimas Kurnia Darmawan; Agustina Agustina; Linda Wati
Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 5 (2023): Nautical: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerjaan paruh waktu menjadi salah satu pilihan utama bagi mahasiswa untuk mengisi waktu luang mereka dikarenakan waktu kerja yang lebih fleksibel. Meskipun begitu pekerjaan paruh waktu dapat menyebabkan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang di sebabkan oleh sulitnya mengatur waktu antara kuliah dan bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh manajemen waktu terhadap prokrstinasi akademik pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dan bekerja paruh waktu. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimen. Partisipan penelitian ini berjumlah 48 responden. Partisipan merupakan mahasiswa semester akhir yang aktif kuliah dan sedang menyusun skripsi. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala Manajemen Waktu dan Academic Proscrastination Scale (APS). Teknik analisis data menggunakan Uji Regresi Linear Sederhana untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil Uji Regresi Linear menghasilkan nilai F hitung sebesar 19,049 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,00 < 0,05. Ditemukan juga nilai korelasi (R) sebesar 0,541 dan diperoleh nilai koefisien determinan (R square) sebesar 0,293. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat di simpulkan bahwa manajemen waktu berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi sambil bekerja paruh waktu.