Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. ALVA KARYA PERKASA BANDUNG Wandy Zulkarnaen; Iis Dewi Fitriani; Rini Widia
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 2 No 1 (2018): Januari - April 2018
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.574 KB) | DOI: 10.31955/mea.v2i1.28

Abstract

Suatu perusahaan yang ingin melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, maka perusahaan tersebut akan berusaha untuk merubah para pegawainya agar mempunyai mutu serta kinerja yang baik, sehingga membuat para pegawainya lebih produktif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Untuk memperoleh pegawai yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu adanya motivasi bagi karyawan. Untuk memotivasi karyawan, manajer harus mengetahui motif dan memotivasi yang diinginkan karyawan, baik kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk materi atau non materi, kebutuhan fisik maupun rohani. Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas–tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif. Deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sample atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.Pada metode deskriptif ini, akan dikemukan cara – cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi; grafik garis maupun batang; diagram lingkaran; pictogram; penjelasan kelompok melalui rentang dan simpangan baku. Dari hasil penelitian diketahui bahwa seluruh item pertanyaan menunjukkan hasil yang valid dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu > 0.300. Sedangkan hasil uji reliabilitas pada variabel tersebut menunjukkan hasil yang reliabel dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu > 0.600 dengan rincian : R kritis variable motivasi kerja sebesar 0.823 serta R kritis variable prestasi kerja sebesar 0.846. Dari hasil pengolahan SPSS diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 11,495 + 0,722X. Adapun berdasarkan hasil koefisien determinasinya diperoleh data variabel X (Motivasi Kerja) memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Prestasi Kerja) sebesar 49,325%, sedangkan sisanya sebesar 50,675% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel Motivasi Kerja, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Motivasi Kerja termasuk dalam kategori “Rendah”. Begitu juga untuk variabel Prestasi Kerja, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Prestasi Kerja termasuk dalam kategori “Rendah”. Secara keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis, dapat diambil kesimpulan bahwa, secara statistik, pengaruh Motivasi Kerja telah terbukti mempunyai korelasi yang kuat dan signifikan terhadap Prestasi Kerja, dengan pengaruh sebesar 49,325%. Sedangkan sisa pengaruh sebesar 50,675% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati. Kata kunci : Motivasi Kerja dan Prestasi Kerja
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA LEMBAGA TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA PENDIDIKAN SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUASAN MAHASISWA ( penelitian pada mahasiswa STIE Muhammadiyah Bandung semester VII, V, III, program studi Akuntansi dan Manajemen ) Iis Dewi Fitriani; Rifqi Ali Mubarok
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 1 No 1 (2017): Januari-April 2017
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.104 KB) | DOI: 10.31955/mea.v1i1.41

Abstract

This research was conducted at the STIE Muhammadiyah Bandung on courses Accounting and Management. It used 4 variables; the independent variables which consist of Service Quality, Image of Institution intermediate variables are making the decision to use the services and the dependent variable is the student satisfaction. The data is collected by using a closed questionnaire which is consisting of an introduction and the contents of the questionnaire. It is divided into two parts: 1. The respondent data which consists of age, sex, year of entry. 2. Assessment of the marketing mix variables, making the selection, student satisfaction. The measurement scale used is Likert scale which consists : 1 represents strongly disagree, 2 represents disagree, 3 represents less agree, 4 represents agree and 5 represents strongly agree. The number of samples involved in this study were 232 respondents which is drawn from 554 people (total population). Validity test conducted on 26 respondents as a test of the questionnaire. Reliability test, measuring devices used in this research is to examine the correlation between items (inter - item correlation) by calculating the value of Cronbach Alpha. The method used in this research is descriptive analysis and verificative analysis. The technique of data analysis used is correlation analysis to determine the degree of closeness of the relationship between the study variables and path analysis techniques to determine the influence (directly or indirectly) of the independent variable on the dependent variable. In operation, the data analysis is using SPSS 21,00 software. The result of data processing is obtained as follows: There is the influence of the service quality and image institution through decision to use the services simultaneously by 50% and the remaining 41% is contributed by other variables which are not examined in this study.. There is the effect of the decision to use the services of student satisfaction at 64,1% and the remaining 35,9% is contributed by other variables which is not examined in this study.
PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PD BPR LPK GARUT KOTA CABANG BAYONGBONG Yeni Andriyanti; Iis Dewi Fitriani
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 2 No 1 (2018): Januari - April 2018
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.08 KB) | DOI: 10.31955/mea.v2i1.51

Abstract

Terciptanya komunikasi organisasi di dalam perusahaan dapat dikatakan baik apabila tercapainya pemahaman antara para pengirim dan penerima. Dengan komunikasi yang efektif para karyawan dapat bekerja dengan baik dan timbulnya kepuasan kerja atas hasil yang dikerjakannya, karena merasa telah dibekali oleh informasi yang jelas dan akurat. Sebaliknya pemimpin juga dapat mengetahui sejauh mana karyawannya dapat mengerti akan tugas-tugasnya dan sejauh mana perhatian karyawan terhadap perusahaan maupun pada atasannya.Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif denganmengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan serta menganalisa sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan kemudian dapat ditarik kesimpulan untuk menggambarkan, menjelaskan keadaan yang ada di perusahaan berdasarkan faktor dan data yang dikumpulkan kemudian disusun secara sistematis.Dari rekapitulasi hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen untuk variabel kepuasan kerja karyawan terlihat bahwa seluruh pernyataan yang diajukan memiliki koefisien validitas di atas titik kritis 0,300. Hal ini menunjukan bahwa seluruh pernyataan yang diajukan tersebut sudah melakukan fungsi ukurnya. Dan dari hasil pengujian reliabilitas instrumen, diperoleh nilai koefisien alpha sebesar 0,844. Nilai ini lebih besar dari 0,600 yang menunjukan bahwa variabel kepuasan kerja karyawan sudah menunjukan keandalannya.Komunikasi organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PD. BPR LPK Garut Kota Cabang Bayongbong dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 28,7%, sedangkan sisanya sebesar 71,3% merupakan kontribusi dari faktor lain yang tidak diteliti, Berdasarkan kajian teoritis, variabel lain diluar variabel yang diteliti yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah: kinerja karyawan, Motivasi, kompensasi, efektivitas kepemimpinan, budaya organisasi, dan stress kerja.
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN ADMINISTRASI UMUM PADA PT PLN (PERSERO) AREA BANDUNG Iis Dewi Fitriani; Budi Sadarman
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 2 No 1 (2018): Januari - April 2018
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.426 KB) | DOI: 10.31955/mea.v2i1.55

Abstract

Permasalahan peningkatan kinerja erat kaitannya dengan permasalahan bagaimana memotivasi karyawan, bagaimana pengawasan dilakukan, dan bagaimana cara mengembangkan budaya organisasi yang efektif serta bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, agar karyawan dapat dan mau bekerja secara optimal, sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Budaya organisasi juga berkaitan erat dengan pemberdayaan karyawan (employee empowerment) di suatu perusahaan, setiap perusahaan mengharapkan terciptanya rasa kekeluargaan antara anggota yang satu dengan yang lain dan akhirnya dapat berpengaruh pada peningkatan kinerja secara optimal di dalam perusahaan tersebut. Ada beberapa komponen Budaya Organisasi yang diterapkan pada PT PLN (Persero).Metode penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, menurut Sugiyono (2008:147) metode deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan metode deskriptif bertujuan menggambarkan benar tidaknya fakta – fakta yang ada serta menjelaskan tentang pengaruh antara varibel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data.hasil uji validitas dan uji reliabilitas butir variabel Budaya Organisasi dan butir variabel Kinerja Karyawan di atas menunjukan bahwa terdapat tiga butir pernyataan dinyatakan tidak valid yaitu pada pertanyaan pernyataan nomor Y8,Y12, dan Y15 sehingga butir - butir pertanyaan pernyataan yang tidak valid akan dikeluarkan dari analisis selanjutnya karena memiliki nilai validitas kurang dari 0,30 validitas dinyatakan valid apabila nilai butir tersebut lebih besar dari 0,30 sedangkan uji reliabilitas dinyatakan reliable karena baik variabel X budaya organisasi maupun variabel Y kinerja karyawan memiliki nilai lebih besar dari 0,60.Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa besarnya nilai korelasi sebesar 0,592 dan dijelaskan besarnya presentasi pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen. Dari output tersebut diperoleh Koefisien Determinasi (R2) sebesar 59,2% sedangkan sisanya 40,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN Budi Sadarman; Iis Dewi Fitriani
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 1 No 3 (2017): September-Desember 2017
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31955/mea.v1i3.85

Abstract

Suatu perusahaan yang ingin melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, maka perusahaan tersebut akan berusaha untuk merubah para pegawainya agar mempunyai mutu serta kinerja yang baik, sehingga membuat para pegawainya lebih produktif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Untuk memperoleh pegawai yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu adanya motivasi bagi karyawan. Untuk memotivasi karyawan, manajer harus mengetahui motif dan memotivasi yang diinginkan karyawan, baik kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk materi atau non materi, kebutuhan fisik maupun rohani. Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas–tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif. Deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sample atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.Pada metode deskriptif ini, akan dikemukan cara – cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi; grafik garis maupun batang; diagram lingkaran; pictogram; penjelasan kelompok melalui rentang dan simpangan baku.Dari hasil penelitian diketahui bahwa seluruh item pertanyaan menunjukkan hasil yang valid dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu > 0.300. Sedangkan hasil uji reliabilitas pada variabel tersebut menunjukkan hasil yang reliabel dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu > 0.600 dengan rincian : R kritis variable motivasi kerja sebesar 0.823 serta R kritis variable prestasi kerja sebesar 0.846. Dari hasil pengolahan SPSS diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 11,495 + 0,722X. Adapun berdasarkan hasil koefisien determinasinya diperoleh data variabel X (Motivasi Kerja) memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Prestasi Kerja) sebesar 49,325%, sedangkan sisanya sebesar 50,675% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel Motivasi Kerja, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Motivasi Kerja termasuk dalam kategori “Rendah”. Begitu juga untuk variabel Prestasi Kerja, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Prestasi Kerja termasuk dalam kategori “Rendah”. Secara keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis, dapat diambil kesimpulan bahwa, secara statistik, pengaruh Motivasi Kerja telah terbukti mempunyai korelasi yang kuat dan signifikan terhadap Prestasi Kerja, dengan pengaruh sebesar 49,325%. Sedangkan sisa pengaruh sebesar 50,675% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.
Pengembangan Supply Chain Management Dalam Pengelolaan Distribusi Logistik Pemilu Yang Lebih Tepat Jenis, Tepat Jumlah Dan Tepat Waktu Berbasis Human Resources Competency Development Di KPU Jawa Barat Wandy Zulkarnaen; Iis Dewi Fitriani; Nina Yuningsih
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 4 No 2 (2020): Edisi Mei - Agustus 2020
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.445 KB) | DOI: 10.31955/mea.v4i2.372

Abstract

Di dunia distibusi logistik pada umumnya skema pendistribusian fisik dan efektivitas logistik akan berdampak sangat besar serta cukup signifikan terhadap kualitas kepuasan juga biaya perusahaan ataupun organisasi. Manajemen logistik menjadi sangat penting dalam pengelolaan mata rantai pasokan (Supply Chain Management), tujuan dari sistem logistik. Hal ini merupakan fungsi logistik utama dan kebutuhan untuk manajemen rantai pasokan terpadu yang menyeluruh Komisi Pemilihan Umum sebagai salah satu lembaga pemerintah yang di dalamnya terdapat aktivitas distribusi logistik keperluan Pemilu tentunya harus dikelola dengan pengelolaan logistik secara tepat dan efektif sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Pengadaan logistik dan distribusi ini memiliki peran sentral dan strategis sebagai salah satu aspek yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan Pemilu, dimana proses-proses yang tercakup adalah proses perencanaan, pengadaan, pengawasan dan pendistribusian yang merupakan kesatuan menajemen logistik Pemilu yang tersistematis pelaksanaannya. Saat ini, semua proses-proses tersebut sebagian besar masih dilakukan secara manual dengan jumlah sumber daya manusia yang terbatas, sehingga sangat dimungkinkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan terkait pengadaan dan pendistribusian logistik yang diakibatkan oleh kesalahan manusia (human error). Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan kajian implementasi metode pengelolaan logistik Pemilu secara esensial, kualitatif, dapat memberikan alternatif metode pengelolaan logistik Pemilu dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan logistik Pemilu berbasis pengembangan kompetensi SDM. Adapun Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berlandaskan jenis penelitian deskriptif analitis dengan cara mengumpulkan dan merekap data yang bukan dicatat dalam bentuk angka namun penjelasan sejelas-jelas dan sedalam-dalamnya. Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting. Sumber daya manusia merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam upaya mewujudkan visi dan misinya. Karenanya harus dipastikan sumber daya ini dikelola dengan sebaik mungkin agar mampu memberi kontribusi secara optimal. Maka diperlukanlah sebuah pengelolaan secara sistematis dan terencana agar tujuan yang diinginkan di masa sekarang dan masa depan bisa tercapai. Untuk merealisasikan misi organisasi dalam rangka mewujudkan visi diperlukan suatu konsep yang mampu mengembangkan kompetensi personil. Sesuai dengan misi KPU yaitu meningkatkan integritas, kemandirian, kompetensi dan profesionalisme penyelenggara Pemilu dengan mengukuhkan code of conduct penyelenggara Pemilu.
Evaluasi Kinerja Distribusi Logistik KPU Jawa Barat Sebagai Parameter Sukses Pilkada Serentak 2018 Iis Dewi Fitriani; Wandy Zulkarnaen; Budi Sadarman; Nina Yuningsih
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 4 No 2 (2020): Edisi Mei - Agustus 2020
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1494.875 KB) | DOI: 10.31955/mea.v4i2.373

Abstract

Komisi Pemilihan Umum sebagai salah satu lembaga pemerintah yang di dalamnya terdapat aktivitas distibusi logistik keperluan Pemilu tentunya harus dikelola dengan pengelolaan logistik secara tepat dan efektif sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Pengadaan logistik dan distribusi ini memiliki peran sentral dan strategis sebagai salah satu aspek yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan Pemilu, dimana proses-proses yang tercakup adalah proses perencanaan, pengadaan, pengawasan dan pendistribusian yang merupakan kesatuan menajemen logistik Pemilu yang tersistematis pelaksanaannya. Saat ini, semua proses-proses tersebut sebagian besar masih dilakukan secara manual dengan jumlah sumber daya manusia yang terbatas, sehingga sangat dimungkinkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan terkait pengadaan dan pendistribusian logistik yang diakibatkan oleh kesalahan manusia (human error). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kinerja distribusi logistik KPU Jawa Barat dan tingkat kesuksesan pelaksanaan pilkada serentak 2018 di Jawa Barat diukur dari distribusi logistik KPU Jawa Barat Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berlandaskan jenis penelitian deskriptif analitis dengan cara mengumpulkan dan merekap data yang bukan dicatat dalam bentuk angka namun penjelasan sejelas-jelas dan sedalam-dalamnya. Evaluasi kinerja logistik sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi karena dapat membantu dalam proses perkembangannya. Sistem logistik meliputi stuktur lokasi fasilitas, pengadaan persediaan, transportasi, komunikasi, penanganan dan penyimpanan. Sehingga bisa dipastikan juga bahwa kualitas kinerja distribusi logistik menjadi kunci sukses Pilkada serentak 2018.
MODEL TATA KELOLA AMAL USAHA MUHAMMADIYAH BERBASIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI WILAYAH PDM KOTA BANDUNG Wandy Zulkarnaen; Iis Dewi Fitriani; Indra Sasangka
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 5 No 1 (2021): Edisi Januari - April 2021
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.561 KB) | DOI: 10.31955/mea.v5i1.687

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kajian berkelanjutan tentang tata kelola Amal Usaha Muhammadiyah yang intinya secara kualitatif dapat memberikan gambaran tentang permasalahan usaha yang dapat dikelola secara lebih efektif dan efisien dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen. Dalam penelitian ini berdasarkan jenis penelitian deskriptif analitik dengan cara mengumpulkan dan merekapitulasi data yang tidak hanya dicatat dalam bentuk angka tetapi dijelaskan secara jelas dan mendalam tentang masalah dan kebutuhan organisasi dalam hal ini Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bandung dalam mengelola dan mengawasi semua amal bisnis secara efektif, efisien, berkelanjutan, dan tumbuh. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung ke berbagai amal usaha Muhammadiyah yang tersebar di 20 kecamatan di Kota Bandung Berdasarkan sistem informasi manajemen yang meliputi profil organisasi, juga profil Pimpinan Cabang dan Badan Amal Muhammadiyah Kota Bandung. Menjadikan Website Muhammadiyah sebagai sumber informasi Perkumpulan . Juga mengatur dan merekam berbagai kegiatan Asosiasi melalui kegiatan Foto dan Video. Pengembangan jaringan bisnis dengan pihak-pihak yang bekerja sama di bidang teknologi informasi, perpustakaan dan media online dalam rangka perluasan dakwah Persyarikatan. Mampu mengoptimalkan sumber daya kader di bidang teknologi informasi dengan komitmen dan profesionalisme dalam memperkuat dan memperluas dakwah Islam.
ANALISIS MANAJEMEN MITIGASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) TERHADAP BENCANA ALAM ERUPSI GUNUNG TANGKUBAN PARAHU DI JAWA BARAT Iis Dewi Fitriani; Wandy Zulkarnaen; Agus Bagianto
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 5 No 1 (2021): Edisi Januari - April 2021
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.963 KB) | DOI: 10.31955/mea.v5i1.689

Abstract

Pencegahan dan pemulihan bencana di Indonesia merupakan salah satu sektor terpenting. Indonesia sebagai negara rawan bencana tentunya harus mampu melaksanakan penanggulangan bencana dengan baik. Hal ini penting agar kerugian yang timbul akibat bencana tidak menghambat pembangunan dan kemajuan nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kajian tentang Penanganan Letusan Mitigasi Bencana Alam di Gunung Tangkuban Parahu agar mampu mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai ancaman bencana, pada intinya secara kualitatif dapat memberikan gambaran yang lebih efektif dan efisien. dari masalah tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung ke BPBD Provinsi Jawa Barat, dan wilayah lokasi kemungkinan terkena erupsi Gunung Tangkuban Parahu yang menjadi objek penelitian oleh peneliti sendiri dibantu oleh anggota peneliti, serta mengumpulkan data / informasi yang berkaitan dengan bahan penelitian. Selain itu pengumpulan data juga dilakukan melalui wawancara terstruktur untuk menjaring informasi yang tidak dapat diperoleh melalui observasi. Salah satu upaya pemerintah daerah di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat adalah mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai ancaman bencana. Manajemen Mitigasi adalah analisis kehidupan yang harus ditinjau secara berkala oleh pembuat kebijakan. Pada prinsipnya komitmen atau kesepakatan dengan stakeholders dalam perencanaan penanggulangan bencana dipetakan secara detail, terstruktur dan komprehensif.