Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kualitas Pelayanan, Harga, dan Promosi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu dengan Metode Importance Performance Analysis (IPA) Mela Nurlatifah; Trisha Gilang Saraswati
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 4 No 3 (2020): Edisi September - Desember 2020
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.787 KB) | DOI: 10.31955/mea.v4i3.332

Abstract

TWA Tangkuban Perahu merupakan salah satu destinasi unggulan di Jawa Barat. Terbukti dengan banyaknya jumlah pengunjung yang berwisata di TWA Tangkuban Perahu. Namun, pada tahun 2016 hingga 2019 terjadi penurunan jumlah pengunjung dan pendapatan yang diterima. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja dan harapan terkait kualitas pelayanan, harga, dan promosi pada Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Perahu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling jenis accidental sampling, dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan metode importance performance analysis (IPA) untuk mengetahui atribut mana saja yang menjadi prioritas untuk diperbaiki dan atribut yang kinerjanya harus dipertahankan. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis deskriptif, menunjukkan bahwa keseluruhan variabel memiliki skor kinerja yang lebih rendah dibandingkan skor harapan, dan variabel promosi memiliki skor kinerja paling rendah jika dibandingkan dengan variabel kualitas pelayanan dan harga. Untuk hasil penelitian metode importance performance analysis (IPA), terdapat dua indikator yang berada pada kuadran A yang harus diperbaiki, dua belas indikator pada kuadran B yang kinerjanya telah berhasil, Sembilan indikator pada kuadran C yang harus ditingkatkan, dan satu indikator berada pada kuadran D yang dianggap berlebihan.