Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH INHIBITOR BLIMBING WULUH TERHADAP PENGENDALIAN KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN NaCl Nyenyep Sriwardani; Ranto Ranto; Ngatou Rohman; Basori Basori
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan Kejuruan Vol 12, No 2 (2019): JIPTEK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan Kejuruan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jiptek.v12i2.30200

Abstract

Dewasa ini meskipun pengolahan bahan plastik, polimer, keramik dan non logam lainnya sudah menunjukkan kekuatan yang memadai, akan tetapi penggunaan baja karbon masih memiliki prosentase yang besar dalam bidang konstruksi dan perkapalan. Kelemahan dari baja karbon adalah terjadi oksidasi dengan udara yang disebut dengan timbulnya karat besi. Terjadinya korosi pada dapat mengakibatkan ketahanan dari suatu peralatan menjadi menurun sehingga mudah terjadi kerusakan. Proses korosi dapat terjadi lebih cepat pada daerah lembab dan ber-air, untuk itu perlu dilakukan pencegahan supaya perkakas atau peralatan industri dengan bahan dasar baja dapat awet. Pada penelitian ini adalah sebuah studi terhadap baja karbon yang diberi lapisan asam dari blimbing wuluh kemudian dimasukkan ke dalam larutan NaCl. Sebagai pembanding percobaan juga dilakukan dengan menggunakan aquades cair. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui bagaimana efek blimbing wuluh sebagai eco inhibitor terhadap baja pada larutan NaCl.
Politik Identitas : Strategi Negosiasi Marga dalam Pernikahan Amalgamasi pada Etnis Batak dan Melayu Desri Siagian; Ranto Ranto; Rini Archda Saputri
Jurnal Studi Inovasi Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Studi Inovasi
Publisher : Inovbook

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.454 KB) | DOI: 10.52000/jsi.v1i3.38

Abstract

Politik identitas merupakan alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau lainya. Dengan tujuan tertentu misalnya, sebagai alat untuk menunjukkan jati diri atau identitas dari suatu kelompok tersebut. Oleh karena itu setiap dalam pernikahan amalgamasi pada etnis Batak terhadap etnis Melayu, negosiasi marga menjadi penentuan dalam identitasnya dikarenakan marga adalah menjadi identitas utama seorang suku Batak dan jati diri yang dibawah sejak lahir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan politik identitas negosiasi marga dalam pernikahan amalgamasi pada etnis Batak dan etnis Melayu di Kota Pangkalpinang serta faktor-faktor yang mempengaruhi negosiasi marga dalam pernikahan pada etnis Batak dan Melayu di Kota Pangkalpinang. Penelitiaan ini menggunakan teori dari Castells yang dikaji dari 3 model yaitu legitimasi identitas, resistensi identitas, dan proyek identitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian berasal dari data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dari lapangan bahwa pendekatan komunikasi, pengangkatan marga, dan mangaen boru atau mangaen anak adalah menjadi pola utama dalam politik identitas negosiasi marga dalam pernikahan amalgamasi pada etnis Batak dan Melayu di Pangkalpinang. Adapun faktor yang mempengaruhi negosiasi marga dalam pernikahan pada etnis Batak dan Melayu yaitu, faktor cinta dan faktor relasi kuasa. Oleh sebab itu berdasarkan hasil temuan dilapangan dapat disampaikan bahwa dalam pernikahan amalgamasi ini yang dominan memiliki relasi kekuasaan adalah Etnis Batak.
Tuan Mengakselerasi Politik Perempuan Di Parlemen : Dari Hulu Hingga Hilirisasi Ranto Ranto; Ariandi A Zulkarnain
Journal of Governance Innovation Vol. 5 No. 1 (2023): Volume 5 Nomor 1, Maret 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36636/jogiv.v5i1.2458

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan fenomena praktik afirmasi politik perempuan yang setengah hati dilakukan oleh partai politik di tingkat lokal. Dengan metode penelitian kualitatif yang mengambil lokus di Bangka Belitung, penelitian ini memotret bagaimana ketimpangan gender dalam komposisi pimpinan di lembaga legislatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa politisi perempuan yang terpilih sebagai anggota legislator di daerahnya tidak memiliki peluang dalam menduduki jabatan politik strategis. Pengalaman dari Bangka Belitung mengabarkan sisi positif dari keberhasilan perempuan dalam berkompetisi sekaligus menyisakan beberapa catatan kritis. Pertama, keterlibatan perempuan dalam dunia politik praktis tidak lagi menjadi kandidat yang hanya memenuhi qouta perempuan saja. Kedua, hasil Pemilu Legislatif 2019 harus menjadi momentum dalam memberikan ruang bagi perempuan yang terpilih untuk menduduki posisi puncak jabatan politik di arena legislatif daerah. Oleh karenanya, diskusi mengenai pemenuhan quota 30% keterwakilan perempuan tidak sebatas pencalonan saja akan tetapi sekaligus menjamin afirmasi perempuan dalam komposisi pimpinan di lembaga legislatif.
PEREMPUAN DALAM POLITIK: MODALITAS KEMENANGAN PADA PEMILIHAN KEPALA DESA PADANG BARU TAHUN 2022 Putri Adella; Bahjatul Murtasidin; Ranto Ranto
T JDP (JURNAL DINAMIKA PEMERINTAHAN) Vol 6 No 2 (2023): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jdp.v6i2.3635

Abstract

Nilai demokrasi tertuang dalam pelaksanaan pemilihan umum yang mana pemilihan umum menjadi wadah bagi warga negara untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik, baik itu dipilih maupun memilih tanpa adanya keterbatasan gender. Tetapi, sepanjang sejarahnya, perempuan menjadi kelompok minoritas dalam area politik karena asumsi budaya politik dibuat khusus untuk laki-laki, sehingga perempuan yang terjun ke dunia politik dianggap melawan kodratnya dalam dunia domestik. Untuk meminimalisir bias gender dalam pengambilan kebijakan dalam politik, diperlukan keterwakilan perempuan dalam unit terkecil seperti pemerintahan desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menggunakan analisis mendalam dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara (interview), catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video dan lainnya. Pada penelitian ini ditemukan bahwa kemenangan Amnah sebagai perempuan pertama yang memenangkan pilkades didasari oleh modal sosial yang mendominasi pada permainan strategi politiknya. Dengan memanfaatkan kepercayaan (trust) dari masyarakat dan memberikan aksi nyata dalam membangun sumber daya fisik yang bermanfaat bagi desa, maka terciptalah pengakuan nama atas dirinya yang membuatnya memenangkan pilkades. Dalam hal ini Amnah melawan beberapa calon kandidat laki-laki yang mana pertarungan para calon tersebut terletak pada permainan modal ekonomi dengan bentuk transaksi politik yang melibatkan calon dan masyarakat. Selain itu permainan terhadap modal simbolik (identitas) yang mana digunakan untuk memperoleh suara ataupun dukungan dari kelompok tertentu. Modalitas dan strategi tersebutlah menjadikan Amnah sebagai pemenang pada Pemilihan Kepala Desa Padang Baru Tahun 2022.