Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Mitra Kencana Keperawatan dan Kebidanan

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SULIT MAKAN PADA BALITA DI POSYANDU SALAKOSA KECAMATAN TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA Lina Marlina; Meti Sulastri; Iis Sopiah Suryani
JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 4, No 2 (2020): JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : LPPM Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54440/jmk.v4i2.108

Abstract

Gangguan pola makan pada balita jika tidak segera diatasi dapat menjadi masalah kesulitan makan, sehingga berakibat buruk bagi tumbuh kembang anak. Faktor yang mempengaruhi sulit makan pada anak diantaranya pengetahuan, sikap, dan perilaku. Hasil survei pendahuluan pada bulan Maret tahun 2020 di Posyandu Salakaso Kecamatan Tamansari diperoleh jumlah balita yang mengalami gizi buruk sebanyak 22 orang, yang mengalami gizi kurang sebanyak 32 orang pada bulan Pebruari 2020. Selain diperoleh data, masih banyak orang tua/ibu yang mengeluh anaknya sulit makan. Dari 10 orang yang diwawancarai sebanyak 8 orang ibu mengeluh anaknya sulit makan, sedangkan sebanyak 2 orang mengatakan anaknya makan sesuai dengan keinginannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi sulit makan pada balita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita sulit makan di Posyandu Salakaso sebanyak 87 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Total sampling sebanyak 87 orang. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dengan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang cara dan variasi makanan pada anak ada pada kategori kurang yaitu sebanyak 43 orang (49,4%), sikap ibu dalam memberikan makan pada anak terbesar ada pada kategori positif yaitu sebanyak 49 orang (56,3%), dan perilaku ibu ada pada kategori kurang yaitu sebanyak 45 orang (51,8%). Hendaknya ibu dan keluarga yang memiliki anak usia balita mampu memperbaiki pola makan, kebiasaan makan anak, meningkatkan pengetahuannya mengenai gizi pada anak balita, dan ibu bisa memperbaiki pola asuh pada anak usia balita.Kata Kunci : Sulit makan, balita, pengetahuan, sikap, perilaku
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI DESA MEKARMUKTI KECAMATAN CISAGA KABUPATEN CIAMIS Lina Marlina; Mega Lestari
JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 3, No 2 (2019): JURNAL MITRA KENCANA
Publisher : LPPM Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54440/jmk.v3i2.89

Abstract

ABSTRAK Keadaan berat badan pada bayi berhubungan dengan status gizi bayi, berat badan bayi sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan gizi. Salah satu upaya untuk meningkatkan berat badan bayi adalah dengan dilakukan pijat. Survei pendahuluan yang dilakukan pada bulan April 2018 di Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis bayi yang mengalami gizi buruk sebesar 0,05% dan yang mengalami gizi kurang sebesar 7,36%. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 0-3 bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimental dengan pendekatan Two grup post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi umur 0-3 bulan berjumlah 22 orang yang terdiri dari 11 orang kelompok eksperimen dan 11 orang kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Total Sampling sebanyak 22 orang. Analisa data yang digunakan adalah uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata berat badan pada bayi umur 0-3 bulan sebelum diberikan pijat bayi adalah 5912,9 gram, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 5315,9 gram, rata-rata berat badan setelah diberikan pijat bayi adalah 5994,7 gram, dengan rata-rata kenaikan berat badan sebesar 1391 gram. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai thitung sebesar 2,607, lebih besar daripada ttabel sebesar 2,122, maka thitung lebih besar daripada ttabel (2,607 > 2,122), dan nilai p sebesar 0,027 lebih kecil daripada nilai 0,05, artinya ada pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi. Bagi petugas kesehatan diharapkan dapat menyebarluaskan metode pemberian pijat bayi ini ke masyarakat, terutama bagi ibu-ibu yang baru melahirkan atau sedang melakukan imunisasi kepada bayinya sehingga ibu dapat melakukan teknik pijat bayi itu sendiri dan sedini mungkin kepada bayinya sebagai salah satu intervensi yang dapat membantu meningkatkan berat badan bayi. Kata Kunci : Pijat bayi, Kenaikan berat badan