Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Prolanis Terhadap Tingkat Penurunan Tekanan Darah dan Diabetes Mellitus di Bungursari, Tasikmalaya Eneng Daryanti; Rikky Gita H; Lina Marlina; Meti Sulastri
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2020): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.473 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v3i2.851

Abstract

The government through BPJS Health has launched a chronic disease management program (PROLANIS) aimed at patients with hypertension cases to overcome the patient's hypertension condition. Activities in PROLANIS include medical or educational consultation activities, home visits, reminders, club activities, in fact there are still many people especially families who do not know about PROLANIS, so that many community members or families who have hypertension do not routinely control health facilities. The purpose of this activity is to run a chronic disease management program (prolanis) to reduce blood pressure and diabetes mellitus. The method used is lectures, discussions, home visits. Material or types of activities provided include health education about PROLANIS, hypertension and diabetes mellitus, attending elderly gymnastics, health consultations, checking blood pressure and blood sugar levels, and visiting home activities of PROLANIS members. Media used in the form of power points, blood pressure meters, blood sugar check devices, stethoscopes. The results of the assessment of this activity indicate the effectiveness of prolanis activities can affect the state of the patient, both blood pressure or physical activity. This is because there are activities that can improve patient understanding of the importance of managing hypertension and diabetes mellitus. Management of hypertension and diabetes mellitus is obtained through educational activities towards patients and reminders.
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SULIT MAKAN PADA BALITA DI POSYANDU SALAKOSA KECAMATAN TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA Lina Marlina; Meti Sulastri; Iis Sopiah Suryani
JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 4, No 2 (2020): JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : LPPM Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54440/jmk.v4i2.108

Abstract

Gangguan pola makan pada balita jika tidak segera diatasi dapat menjadi masalah kesulitan makan, sehingga berakibat buruk bagi tumbuh kembang anak. Faktor yang mempengaruhi sulit makan pada anak diantaranya pengetahuan, sikap, dan perilaku. Hasil survei pendahuluan pada bulan Maret tahun 2020 di Posyandu Salakaso Kecamatan Tamansari diperoleh jumlah balita yang mengalami gizi buruk sebanyak 22 orang, yang mengalami gizi kurang sebanyak 32 orang pada bulan Pebruari 2020. Selain diperoleh data, masih banyak orang tua/ibu yang mengeluh anaknya sulit makan. Dari 10 orang yang diwawancarai sebanyak 8 orang ibu mengeluh anaknya sulit makan, sedangkan sebanyak 2 orang mengatakan anaknya makan sesuai dengan keinginannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi sulit makan pada balita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita sulit makan di Posyandu Salakaso sebanyak 87 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Total sampling sebanyak 87 orang. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dengan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang cara dan variasi makanan pada anak ada pada kategori kurang yaitu sebanyak 43 orang (49,4%), sikap ibu dalam memberikan makan pada anak terbesar ada pada kategori positif yaitu sebanyak 49 orang (56,3%), dan perilaku ibu ada pada kategori kurang yaitu sebanyak 45 orang (51,8%). Hendaknya ibu dan keluarga yang memiliki anak usia balita mampu memperbaiki pola makan, kebiasaan makan anak, meningkatkan pengetahuannya mengenai gizi pada anak balita, dan ibu bisa memperbaiki pola asuh pada anak usia balita.Kata Kunci : Sulit makan, balita, pengetahuan, sikap, perilaku
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI DESA MEKARMUKTI KECAMATAN CISAGA KABUPATEN CIAMIS Lina Marlina; Mega Lestari
JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 3, No 2 (2019): JURNAL MITRA KENCANA
Publisher : LPPM Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54440/jmk.v3i2.89

Abstract

ABSTRAK Keadaan berat badan pada bayi berhubungan dengan status gizi bayi, berat badan bayi sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan gizi. Salah satu upaya untuk meningkatkan berat badan bayi adalah dengan dilakukan pijat. Survei pendahuluan yang dilakukan pada bulan April 2018 di Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis bayi yang mengalami gizi buruk sebesar 0,05% dan yang mengalami gizi kurang sebesar 7,36%. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 0-3 bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimental dengan pendekatan Two grup post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi umur 0-3 bulan berjumlah 22 orang yang terdiri dari 11 orang kelompok eksperimen dan 11 orang kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Total Sampling sebanyak 22 orang. Analisa data yang digunakan adalah uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata berat badan pada bayi umur 0-3 bulan sebelum diberikan pijat bayi adalah 5912,9 gram, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 5315,9 gram, rata-rata berat badan setelah diberikan pijat bayi adalah 5994,7 gram, dengan rata-rata kenaikan berat badan sebesar 1391 gram. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai thitung sebesar 2,607, lebih besar daripada ttabel sebesar 2,122, maka thitung lebih besar daripada ttabel (2,607 > 2,122), dan nilai p sebesar 0,027 lebih kecil daripada nilai 0,05, artinya ada pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi. Bagi petugas kesehatan diharapkan dapat menyebarluaskan metode pemberian pijat bayi ini ke masyarakat, terutama bagi ibu-ibu yang baru melahirkan atau sedang melakukan imunisasi kepada bayinya sehingga ibu dapat melakukan teknik pijat bayi itu sendiri dan sedini mungkin kepada bayinya sebagai salah satu intervensi yang dapat membantu meningkatkan berat badan bayi. Kata Kunci : Pijat bayi, Kenaikan berat badan
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEMBALINYA MENSTRUASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURBARATU KOTA TASIKMALAYA Lina Marlina; Rikky Gita Hilmawan
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.051 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v16i1.1783

Abstract

Cakupan pemberian ASI Eksklusif menunjukkan grafik yang meningkat, tahun2010 sebesar 15,3% meningkat menjadi 30,2% pada tahun 2013. Pemberian ASI eksklusif banyak keuntungannya salah satunya memperlambat prosesmenstruasi, karena dapat menekan hormon progesteron dan estrogen. Studipendahuluan diperoleh jumlah ibu menyusui sebanyak 221 orang, yang tidakmemberikan ASI Eksklusif sebanyak 59 orang. Tujuan penelitian untukmengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kembalinya menstruasi.Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatanrestropektif. Populasi adalah seluruh ibu menyusui bayi 6-24 bulan di WilayahKerja Puskesmas Purbaratu Tasikmalaya pada bulan Februari - Maret tahun2019 yang berjumlah 221 orang. Teknik pengambilan sampel dengan RandomSampling sebanyak 69 orang. Analisa yang digunakan adalah Chi Square. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa Ibu menyusui sebagian besar memberikan ASIEksklusif (58,0%), kembalinya menstruasi pada ibu ada pada kategori lambat(60,9%). Ada hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kembalinya menstruasidi Wilayah Kerja Puskesmas Purbaratu Tasikmalaya dengan nilai p sebesar0,000. Ibu menyusui diharapkan dapat memberikan ASI secara ekslusif pada 6bulan pertama bayi, karena terbukti dapat memperlambat datangnya menstruasisehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk keluargaberencana.
Penatalaksanaan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Metode Kinesio Tapping Berdasarkan Standar Profesi Bidan Meti Sulastri; Heni Nurakilah; Lina Marlina; Ida Nurfikah
Media Informasi Vol. 18 No. 2 (2022): MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.147 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v18i2.81

Abstract

Latar Belakang Nyeri punggung pada ibu hamil trimester III disebabkan karena perubahan hormonal yang mengakibatkan perubahan dan perlunakan pada jaringan ikat tulang lumbal sehingga membuat punggung menjadi lordosis. Kejadian nyeri punggung pada ibu hamil trimester III mencapai 70%. Penatalaksanaan nyeri punggung pada ibu hamil trimester 3 bisa dengan terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi nonfarmakologis salah satunya yaitu dengan Kinesio Tapping, yang dapat meredakan nyeri dengan cara kerjanya memberikan tekanan pada kulit sehingga merangsang mechanoreceptors kulit, kemudian transmisi nyeri akan terhambat sesuai teori gerbang kontrol dan bermanfaat menopang jaringan otot dan sendi yang nyeri sehingga aliran darah limfatik tetap lancar dan proses penyembuhan bisa lebih cepat. Tujuan dari asuhan ini adalah untuk mengetahui efektivitas kinesio tapping dalam meredakan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III. Metode asuhan yang digunakan adalah kualitatif dengan studi case research (CSR) dengan sampel ibu hamil trimester 3 yang datang ke KIA di wilayah kerja Puskesmas Karanganyar dan mengalami nyeri punggung dengan jumlah responden 2 orang dengan memberikan asuhan selama 4 hari pemakaian Kinesio Tapping, dengan pengambilan data pretes dan postes dengan observasi skala nyeri dengan pengukuran Numeric Rating Skale (NRS). Hasil asuhan menunjukan bahwa ada pengaruh kinesio tapping dalam menurunkan nyeri punggung dengan penggunaan Kinesio Tapping selama 4 hari dengan penurunan skala nyeri masing – masing responden 2 dan 4 poin. Simpulan Kinesio Tapping efektif menurunkan skala nyeri punggung ibu hamil trimester III.
Penatalaksanaan Anemia Pada Ibu Nifas Melalui Terapi Pemberian Buah Naga di Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar Meti Sulastri; Heni Nurakilah; Lina Marlina; Deni Candra Ramadhan
Media Informasi Vol. 19 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.072 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v19i1.173

Abstract

Latar Belakang: Masa Nifas merupakan satu bagian penting dari proses kelahiran karena masa nifas ini merupakan proses memasuki peran baru bagi seorang wanita, yaitu sebagai seorang ibu. Ibu akan mengalami banyak perubahan fisik maupun psikologis. Mengingat pentingnya masa nifas, maka diperlukan asuhan kebidanan yang optimal. Masa nifas ini masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksaanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, mengingat setiap persalinan tidak pernah terlepas dari pendarahan sehingga dapat menimbulkan anemia, maka penanganan nya pun harus lebih diperhatikan. Tujuan: Dari penelitian ini adalah untuk menangani kasus anemia pada ibu nifas dengan pemberian buah naga dapat membuat ibu mengerti dan meningkatkan kadar HB pada ibu nifas. Metode: Metode yang digunakan pada studi eksperimen ini menggunakan strategi dan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus (case study) yang terdiri dari dua orang ibu yang dimaksud berarti dua orang ibu yang diberikan asuhan pada masa nifas menggunakan metode SOAP (Subyektif, Obyektif, Analisis, Penatalaksanaan). Hasil: Hasil yang didapatkan dari asuhan yang telah dilakukan pada Ny. S dengan anemia menunjukan peningkatan kadar HB dari 10,6 gr/dl menjadi 12,1 gr/dl dan pada Ny. R dengan anemia menunjukkan peningkatan kadar HB dari 10,1 menjadi 12,5 mg/dl setelah di berikan buah naga selama 7 hari sebanyak 100 gram/ hari sehingga keluhan yang dialami ibu teratasi dan masa nifas ibu dapat berjalan dengan lancar. Kesimpulan: Dengan melakukan KIE penanganan anemia pada ibu nifas dengan pemberian buah naga dapat membuat ibu mengerti dan meningkatkan kadar HB pada ibu nifas.
Efektivitas Baby LED Weaning Terhadap Kejadian Picky Eater pada Bayi Usia 7-12 Bulan Iis Sopiah Suryani; Lina Marlina; Rikky Gita Hilmawan
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 12 (2023): Volume 3 Nomor 12 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i12.12649

Abstract

ABSTRACT One indicator of achieving health development is the nutritional status of children under 5 years of age (toddlers). This phase is known as the golden period, where development and growth take place very rapidly, so that children's nutritional needs must be met. At this time, toddlers are very vulnerable to experiencing malnutrition, one of which is stunting.1 In Indonesia, stunting is a serious concern because according to RISKESDAS 2018, although the prevalence of stunting has reached the expected target in the 2019 RPJMN, namely 32%, it has not yet reached the target set by WHO of 20%. So the stunting rate in the province and in the city/district is still high. As the child gets older, the texture of the food given becomes rougher, such as chopped food or food that the child can hold (finger foods). To determine the effectiveness of the baby led weaning method for babies who are picky eaters. The method used in this research is a quasi experiment with one group pretest post test. Pre-post test one group design is a cause and effect relationship involving a control group. Researchers observe before the intervention is carried out, then observe again after the intervention. Causal testing is carried out by comparing the results of the pre-test and post-test.7. The intervention consists of feeding techniques for babies aged 7-12 months using baby-led weaning. After carrying out the Wilcoxon test, the result was P Value = 0.000, which means P Value < α (0.005). So it can be concluded that H1 is accepted, meaning that the BLW (Baby Led Weaning) method is effective in treating babies who are picky eaters. The Baby led weaning method is effective in overcoming baby eating problems, one of which is picky eaters. It is hoped that parents who are picky eaters will use the baby-led weaning method in feeding their babies Keywords : Baby Led Weaning, Picky Eater  ABSTRAK Salah satu indikator pencapaian pembangunan kesehatan merupakan status gizi anak usia dibawah 5 tahun (balita). Fase ini dikenal dengan periode emas (golden period) dimana perkembangan dan pertumbuhan sangat berlangsung dengan pesat, sehingga kebutuhan gizi anak harus terpenuhi. Pada masa ini, balita sangat rentan mengalami kekurangan gizi salah satunya stunting.1 Di Indonesia stunting menjadi perhatian yang serius karena menurut RISKESDAS 2018 Prevalensi stunting walaupun sudah mencapai target yang diharapkan pada RPJMN tahun 2019 yaitu 32% namun belum mencapai target yang ditetapkan oleh WHO sebesar 20%. Sehingga angka stunting di Provinsi maupun di Kota/Kabupaten juga masih tinggi. Seiring bertambahnya usia anak, tekstur makananyang diberikan menjadi lebih kasar seperti makanan yang dicincang atau makanan yang dapat dipegang oleh anak (finger foods).  Untuk mengatahui efektivitas metode baby led weaning terhadap bayi yang mengakami picky eater. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi exsperimen dengan one group pretest post test. Pre-post test one group design merupakan hubungan sebab akibat yang melibatkan satu kelompok control. Peneliti mengobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian dilakukan observasi lagi setelah intervesi. Pengujian sebab akibat dilakukan dengan cara membandingkan hasil pre test dan post test.7. Intervensi berupa teknik memberi makan kepada bayi usia 7-12 bulan dengan cara baby led weaning. Setelah dilakukan uji wilcoxon Didapatkan hasil P Value = 0,000 yang berarti P Value < α (0,005). Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, artinya Metode BLW (Baby Led Weaning) efektiv dalam menangani  bayi  yang mengalami picky eater. Metode Baby led weaning efektiv dalam mengatasimasalah makan bayi salah satunya yaitu picky eater. Bayi yang mengalami picky eater diharapkanpara orang tua menggunakan metode baby led weaning dalam memberi kan makan kepada bayi nya Kata Kunci: Baby Led Weaning , Picky Eater