Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Analisis Kerusakan Katup pada Mesin Diesel 9 L21/31 Internal Combustion Engine Usman, Ridwan
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 1
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusakan katup buang (exhaust valve), pada mesin diesel L9 21/31. Unit 9 silinder 3 akibat proses pembakaran tidak sempurna, pembebanan termal, peningkatan panas berlebih (overheated) dan kelelahan material yang mengakibatkan patahan, retakan serta pengendapan deposite di daerah piringan katup. Untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan beberapa pengujian dilakukan seperti pengamatan visual makro, analisis komposisi kimia, kekerasan mikro dengan vickers, fraktografi, metalografi, patahan dengan SEM dan analisis kualitatif deposit dengan EDX. Hasil analisis komposisi kimia unsur pada material dasar katup (valve) terbuat dari baja Martensitic paduan Cr-Si. Dipengaruhi adanya kandungan Karbon berlebih dan perbedaan kekerasan antara lapisan dan material dasar HAZ katup buang (exhaust valve) akan bersifat rapuh dan tidak tahan terhadap temperatur tinggi.
WORKSHOP PENERAPAN METODE FIFO PADA GUDANG PERSEDIAAN BARANG DI TOKO KEMANGGISAN Ridwan Usman; Rimsa Rusmiland; Muhammad Fidiandri Putra
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i3.27534

Abstract

Persediaan merupakan salah satu perkiraan yang terpenting dalam sebuah perusahaan. Bagi perusahaan, persediaan merupakan asset yang cukup besar nilainya. Konsep penyimpanan diperlukan untuk pemenuhan keberlangsungan usaha. Toko Kemanggisan merupakan unit usaha mini market, toko serba ada menyediakan kebutuhan bahan pokok, peralatan kantor serta perabotan rumah tangga, terutama untuk memenuhi kebutuhkan warga sekitar. Lokasi gudang penyimpanan yang bersebelahan dengan Toko Kemanggisan, saat ini sistem penyimpanan barang di Toko Kemanggisan belum menerapkan konsep penyimpanan salah satunya metode FIFO (First In First Out). Kegiatan pengabdian masyarakat di Toko Kemanggisan. Diawali wawancara untuk penentuan kebutuhan mitra, peserta workshop adalah bagian persediaan yaitu staff administrasi dari  supplier, staff gudang dan manager operasional, workshop pemahaman, materi penerapan praktik penyimpanan barang dan metode FIFO (First In First Out). Workshop ini menambah ilmu, pengetahuan cara menyimpan barang yang efektif, kemudahan akses pengambilan barang lebih yang cepat dan penyimpanannya lebih teratur.  
Pengabdian Kepada Masyarakat Anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga di Kelurahan Cinere dan Kelurahan Gandul Depok Jawa Barat Didi Zainuddin; Elfitria Wiratmani; Ridwan Usman
Abdimas Universal Vol. 1 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.31 KB) | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v1i2.28

Abstract

PKM members of PKK in Cinere and Gandul sub-districts of Depok West Java were conducted by Didi Zainuddin, Elfitria Wiratmani, Ridwan Usman from the Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering and Computer Science, PT Indraprasta University. Jakarta tel (021) 7818718-78835253 with Email: didiza.gadept@gmail.com1, elfitriaw@gmail.com2, ridwansmn@gmail.com Considering the current very tight competition and market conditions in the field of designing new products is something that must be done by the company to maintain its existence. Through the PKK organization we introduce members' creativity development skills, especially how to package products to be sold, especially traditional foods or regional specialties. The problem faced by the PKK members of Cinere and Jakarta City barren is the lack of packaging of cakes, fried foods and snacks, so that the effect on the lack of maximum sales. The implementation of this community service activity is carried out through the observation stage of determining the material needed from product development and marketing itself. Community service with PKK cinere and barren members conducts workshops on understanding and product development materials in packaging and marketing. with the large number of participants present from surrounding residents and members of the PKK Organization activities adding skills, knowledge and results are very useful especially how to present products that appeal to consumers according to their wants and needs.
GAP Analysis Persiapan Implementasi ISO 9001:2015 Pada PT. Trans Power Marine, Tbk Muhammad Fidiandri Putra; Endang Suhendar; Ridwan Usman
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 2 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.929 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2019.v13i2.004

Abstract

AbstrakPersaingan ekonomi global dan permintaan pasar baik lokal maupun international mewajibkan perusahaan untuk membangun dan mengembangkan sistem manajemen internal yang sesuai dengan standar internasional. Karena persaingan ekonomi dunia yang semakin ketat, banyak organisasi mengadopsi dan mengimplementasi program peningkatan kualitas secara efektif. Program peningkatan kualitas tersebut terdapat dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM), SMM tersebut dikembangkan dalam sertifikasi standar ISO 9001:2015. ISO 9001:2015 adalah suatu standar yang berisi persyaratan sistem manajemen mutu yang diterbitkan oleh International Organization for Standarization (IOS). PT. Trans Power Marine, Tbk bergerak dalam bidang transportasi kapal tanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi PT. Trans Power Marine saat ini dan seberapa besar kesiapan PT. Trans Power Marine untuk persiapan sertifikasi ISO 9001:2015 dan memberikan rekomendasi dan menyusun dokumen mutu perusahaan sesuai dengan persyaratan ISO 9001 2015. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Gap Analysis. Perhitungan persentase analisis kesiapan dengan menggunakan GAP Analysis atau analisa kesenjangan menunjukan bahwa nilai terendah terdapat pada klausul 6 tentang Perencanaan dalam tindakan menghadapi resiko, yaitu sebesar 75%. Dari hal tersebut dapat disimpulkan untuk klausul perencanaan ini pelaksanaannya harus disusun berdasarkan aktivitas yang menimbulkan risiko dan peluang. Untuk persentase tertinggi terdapat pada klausul 7 tentang Support yaitu sebesar 90%. Rata-rata prosentasi dari pemenuhan klausul 4 s/d 10 sebesar 83,92 % artinya Organisasi siap untuk melengkapi QMS ISO 9001:2015 dan melakukan sertifikasi upgrading oleh URS IndonesiaKata kunci: Analisis GAP, ISO 9001:2015, Sistem Manajemen Mutu
GAP Analysis Implementasi ISO 14000 pada PT. Citra Abadi Sejati Anita Nurfida; Muhammad Fidiandri Putra; Ridwan Usman
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 14, No 2 (2020): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.335 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2020.v14i2.006

Abstract

Pertumbuhan industri yang semakin marak saat ini, membutuhkan komitmen dan tanggungjawab para pelaku industri untuk ikut serta menjaga lingkungan agar tetap lestari. PenerapanSistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14000, menjamin konsumen dan masyarakatakan komitmen industry tersebut. Persaingan pasar yang semakin kompetitif, menginisiasiPT. Citra Abadi Sejati untuk meningkatkan citra perusahaan dengan ISO 14000.Permasalahan yang ada yaitu belum mengetahui secara mendetail dokumen dan tahapanproses yang harus dilengkapi untuk memenuhi syarat pengajuan sertifikasi ISO 14000.Metode gap analysis merupakan metode yang paling tepat dalam mengidentifikasi danmengevaluasi kondisi perusahaan saat ini, sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikandalam implementasi ISO 14001. Berdasarkan hasil gap analysis secara menyeluruhdidapatkan nilai sebesar 15%, menunjukkan kesiapan PT. Citra Abadi Sejati dalampengimplementasian ISO 14001:2015 dan melakukan sertifikasi. Perlu dilakukan perbaikanterhadap 3 klausul yang belum terpenuhi dengan mengacu pada rekomendasi yang telahdiberikan yaitu klausul 4.1 ; klausul 4.2 dan klausul 9.1.2. The growth of the industry that is increasingly widespread now, requires commitment andresponsibility of industry players to participate in protecting the environment in order toremain sustainable. The application of ISO 14000's Environmental Management System(SML) guarantees consumers and the community the industry's commitment. Increasinglycompetitive market competition, initiated PT. Citra Abadi Sejati to improve company imagewith ISO 14000. The existing problem is not knowing in detail the documents and stages ofthe process that must be completed to meet the requirements for applying for ISO 14000certification. Gap analysis method is the most appropriate method in identifying andevaluating the company's current condition , so that corrective action can be taken inimplementing ISO 14001. Based on the results of the overall gap analysis, a value of 15% isobtained, indicating the readiness of PT. Citra Abadi Sejati in implementing ISO 14001:2015 and certifying. It is necessary to make improvements to the 3 clauses that have not beenfulfilled by referring to the recommendations that have been given, namely clause 4.1; clause4.2 and clause 9.1.2.
PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI PELAT DINDING DAN ATAP INSULATED PANEL SYSTEM PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC Ridwan Usman
Spektrum Industri Vol 17, No 1: April 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.239 KB) | DOI: 10.12928/si.v17i1.9360

Abstract

This research aims to identify, measure, and analyze process production of EPS (Expanded Polystyrene) Sandwich Panel produced by PT. BI. It also gave recommendation to improve the process production for increasing product quality. This products produced by PT. BI is still have high defects so that it need improvement  to decrease defect product. The approach used to solve this problem is Six Sigma method based on the stages of DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control). Identification for defect product consists of defects occurred in the process bending plate, gluing, press roll pressing and cutting. The results of previous research obtained DPMO (Defect Per Million Opportunities) value is 6500 and sigma level is 3.98. It has not reached the expected target of 6 sigma. Analysis using fishbone diagram and FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) show that there is need for corrective action to improve company's performance. Proposed quality improvement is conducted by installing plastic roll (laminating coating) and replacing broken roll press. The result of proposed improvement shows DPMO value is 3227 and the sigma level is 4.22.
KUALITAS PRODUKSI PLASTIC MOULDING DECORATIVE PRINTING METODE SIX SIGMA FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA) KEMASAN CAT PLASTIK Ridwan Usman; Nanang Nanang
Jurnal Teknologi Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.13.1.25-32

Abstract

Pengendalian kualitas dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan mengetahui kecacatan yang terdapat pada produk, sehingga apabila terdapat kecacatan produk dapat diantisipasi faktor cacat yang terjadi secara terus-menerus. Analisis cacat menggunakan metode peningkatan kualitas untuk mengetahui, faktor-faktor dominan apa saja yang mempengaruhi terjadinya cacat. PT.SG perusahaan yang memproduksi plastic packing produknya terdiri dari kemasan cat plastik terdiri dari ukuran 1, 2.5, 4, 10, 15, 18 dan 20 liter. Dalam penelitian ini metode yang diterapkan dalam pengendalian kualitas adalah Six Sigma dengan konsep DMAIC. Six Sigma digunakan sebagai pendekatan terhadap masalah yang terjadi dengan mengidentifikasi kecacatan produksi plastic moulding yang tinggi terutama terjadi pada kemasan cat plastik 4 liter. Terdapat jenis cacat label overlaping, terlipat, double dan hasil identifikasi jumlah cacat paling tinggi yaitu label miring 44%. Perusahaan menentukan kualitas apabila tercapainya kesesuaian antara hasil produksi yang dihasilkan dengan rencana target standar atau sasaran mutu yang ditetapkan pada setiap awal produksi. Penelitian mengidentifikasi masalah terhadap tingkat kecacatan dan perusahaan mengharapkan meningkatnya kualitas kinerja sehingga bisnis sukses, karena selalu berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
PELATIHAN MANAJEMEN BENGKEL DI SMK KESUMA BANGSA 1 KOTA DEPOK Ridwan Usman; Elfitria Wiratmani; Surya Perdana
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Jurnal PkM : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v4i2.6318

Abstract

Manajemen bengkel merupakan cara untuk mengatur segala sesuatu dan sumber daya yang ada pada bengkel secara efektif dan efisien. Dalam manajemen terdapat beberapa proses yaitu mulai dari perencanaan bengkel, pengorganisasian bengkel, penggerakan bengkel, serta pengawasan. Permasalahan yang dihadapi oleh para siswa dan guru-guru SMK Kesuma Bangsa, Depok di antaranya adalah SMK Kesuma Bangsa secara praktek manajemen bengkel sudah melakukannya, namun belum tertulis dengan jelas melalui SOP. SMK Kesuma Bangsa memiliki bengkel pengelasan dan bengkel kendaraan ringan sebagai praktikum, namun manajemen penggunaan material, penggunaan bahan baku, penjadwalan perawatan mesin-mesin, berita acara mesin rusak, dan pengolahan limbah belum berjalan dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka tim abdimas memberikan pelatihan kepada siswa dan guru-guru SMK Kesuma Bangsa mengenai Manajemen Bengkel. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah melalui beberapa tahap, yaitu: Observasi langsung, penyuluhan dan evaluasi. Dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini, dapat diketahui materi yang telah disampaikan dimengerti dan bermanfaat bagi siswa dan guru-guru SMK Kesuma Bangsa 1 Kota Depok melalui nilai yang dihasilkan saat menjawab pertanyaan. Sehingga dapat diketahui kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, pengalaman dan motivasi siswa dan guru-guru untuk mengatur segala sesuatu dan sumber daya yang ada pada bengkel secara efektif dan efisien.
Lessons from Brazil: Opportunities of Bioethanol Biofuel in Indonesia Ibham Veza; Djati Wibowo Djamari; Nur Hamzah; Noreffendy Tamaldin; Mairizal Mairizal; Handi Handi; Yusrizal Yusrizal; Ridwan Usman
Indonesian Journal of Computing, Engineering and Design (IJoCED) Vol 4 No 1 (2022): IJoCED
Publisher : Faculty of Engineering and Technology, Sampoerna University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.991 KB) | DOI: 10.35806/ijoced.v4i1.239

Abstract

Brazil has a long tradition of bioethanol production from sugarcane. Following the Middle East crisis in the 1970s, the oil price increased twofold, doubling Brazil’s spending on oil imports. As a result, the country had to find an alternative type of fuel to reduce its expenditure on conventional petrol fuels. With its vast tropical land conditions, the Brazilian government then put massive effort to establish the infrastructure and research of bioethanol from 1975 and 1989. Research plays a pivotal role in the success of Brazil’s ethanol industry. The country was heavily criticised at the beginning of the programme, but today, Brazil is the second-largest ethanol producer after the USA. Brazil produces the cheapest ethanol in the world and does not depend on fossil fuel to supply its energy demand. Indonesia and Brazil share the same landscape and geographical advantages. This paper aims to discuss the success of the Brazilian bioethanol industry and draw important lessons from it. In a nutshell, Indonesia should increase bioethanol production from renewable sources. Also, the modernization of distilleries facilities, the establishment of new production plants, the introduction of subsidies and the reduction of taxes for ethanol producers are needed. In summary, apart from massive research and development, we concluded that effective and strong long-term government commitment play important role in shaping the future of the Indonesian bioethanol industry.
PKM Education on Occupational Safety and Health in the COVID 19 Pandemic to Employees of PT. Astamukti Airtech Nusatama Galuh Krisna Dewanti; Elfitria Wiratmani; Ridwan Usman
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.835 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i2.1111

Abstract

The Covid-19 pandemic has changed the order of society, it is recommended that they are even forced to stay at home, go to school, work and even worship at home. Almost all countries urge their citizens not to move outside the home if there is no urgent need. Informal workers because around 61 percent of the global workforce are particularly vulnerable during the pandemic, have to face higher OSH risks, and lack adequate protection. Occupational Health and Safety (K3) is a thought and effort to ensure the integrity and perfection of both the physical and spiritual workforce, in particular, the implementation of Community Service (PKM) in the Covid-19 pandemic to employees of PT. Astamukti Airtech Nusatama. The results of the socialization and education of K3 employees better understand and realize the importance of the OHS system and the implementation of the Covid-19 pandemic health protocol in the workplace, the importance of management support that continuously provides understanding through discussion and training so that they are aware, understand and be able to consistently apply K3 and health protocols continuously in the corporate environment.