Indira Ratih
Program Studi Magister Biomedik/Program studi Pendidikan Dokter Spesialis Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Imunoterapi, Probiotik dan Jinten Hitam terhadap CD4+IFNγ, Eosinofil, dan Skor Asma Ratih, Indira; Kusuma, HMS Chandra; Barlianto, Wisnu; Olivianto, Ery
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.744 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.03.5

Abstract

Mekanisme patofisiologi asma terjadi berdasarkan proses inflamasi jalan nafas yang dipicu oleh limfosit T, dan berhubungan dengan berlebihnya produksi sitokin tipe 2 relatif terhadap sitokin tipe 1. Interferon-γ yang diproduksi oleh sel CD4+ merupakan antagonis IL-4 dan IL-5 yang berperan dalam patofisiologi asma. Pada asma juga terjadi eosinofilia bronkial yang merupakan penanda terjadinya proses inflamasi pada asma. Imunoterapi merupakan salah satu pengobatan pada asma yang menyebabkan pergeseran Th2 ke Th1 tetapi masih memliki beberapa keterbatasan, sehingga perlu penelitian baru mengenai ajuvan seperti probiotik dan jinten hitam untuk meningkatkan efektivitas dari imunoterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik dan jinten hitam terhadap jumlah CD4+IFNγ, eosinofil dan perbaikan klinis pada anak asma yang mendapatkan imunoterapi fase rumatan. Penelitian ini merupakan penelitian randomized clinical trial. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok (imunoterapi dan plasebo, imunoterapi dan probiotik, imunoterapi dan jinten hitam, serta imunoterapi, probiotik dan jinten hitam). Parameter imunologis diperiksa menggunakan flowcytometry dan perbaikan klinis dinilai menggunakan skor ACT. Penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna dari CD4+IFNγ dan eosinofil darah jika dibandingkan antar 4 kelompok. Skor ACT menunjukkan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah perlakuan pada semua kelompok. Dengan demikian, pemberian adjuvan probiotik atau jinten hitam, maupun kombinasi keduanya dapat meningkatkan perbaikan klinis pada penderita asma ringan, namun tidak menunjukkan perbedaan parameter imunologis antara lain CD4+IFNγ dan eosinofil.Kata Kunci: ACT, asma, CD4+IFNγ, eosinofil, imunoterapi, jinten hitam, probiotik