Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Risiko Gangguan Pernapasan Pada Bayi Dengan Riwayat Kelahiran Prematur Ratnaningrum, Kanti; Santosa, Erwin
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Kelahiran bayi prematur masih menjadi salah satu kasus yang sangat tinggi di Indonesia. Insidensi prematur BBLR (BeratBadan Lahir Rendah) di Indonesia menurut World Health Organization (WHO) tahun 1990 adalah 14%. Prematur menyebabkanketidakmatangan organ sedangkan ketidakmatangan paru dapat menimbulkan gangguan pernapasan. Oleh karena itu penulis inginmengetahui apakah prematuritas dapat mengakibatkan gangguan pernapasan.Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan antara kelahiran prematur dengan risiko terjadinya gangguan pernapasan dan membandingkaninsidensi gangguan pernapasan antara bayi prematur sesuai masa kehamilan (SMK) dan prematur kecil masa kehamilan (KMK).Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode crossectional menggunakan data sekunder rekam medis.Hasil penelitian: Dari 86 sampel penelitian, 80 sampel yang memenuhi kriteria inklusi, diperoleh hasil 44 sampel (55%) mengalamigangguan napas dan 36 sampel (45%) tidak mengalami gangguan napas. Dari hasil analisis Chi Square Test, p = 0,442. Ini menunjukkantidak ada peningkatan gangguan pernapasan yang bermakna secara statistik (p>0,05) pada bayi dengan riwayat kelahiran prematur. 80sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu KMK dan SMK. Dari 14 sampel KMK diperoleh hasil 64,3% mengalami gangguannapas dan 35,7% tidak mengalami gangguan napas. 66 sampel SMK diperoleh hasil 53% mengalami gangguan napas dan 47% tidakgangguan napas. dari perhitungan OR yang diperoleh hasil bahwa insidensi gangguan napas pada KMK meningkat 1,594x (nilai OR standarsebesar 2) dibanding SMK. Ini menunjukkan tidak terdapat peningkatan insidensi ganggauan napas yang bermakna antara bayi prematurKMK dibanding bayi prematur SMK.Kesimpulan: pada kasus serial di RSUD Wates ditemukan bahwa tidak ada peningkatan risiko gangguan pernapasan pada bayi denganriwayat kelahiran prematur dan tidak ada perbedaan insidensi gangguan pernapasan yang bermakna antara bayi prematur SMK dan KMK.Kata kunci: prematur, gangguan napas, SMK, KMK
Hubungan Perilaku Perawatan Rambut Terhadap Kejadian Dermatitis Seboroik pada Siswi SMA Muhammadiyah 1 Semarang Ayu, Bevi; Indrastiti, Retno; Ratnaningrum, Kanti
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 4 (2018): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang :Dermatitis seboroik terjadi pada setengah populasi global remaja dan pasca-pubertas. Dermatitis seboroik menjadi salah satu masalah pada pengguna hijab, oleh karena itu peneliti ingin mengetahui perilaku perawatan rambut terhadap kejadian dermatitis seboroik pada siswi SMA Muhammadiyah 1 Semarang.Metode : Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan rumus slovin dengan teknik simpel random sampling. Populasi sampel merupakan Siswi SMA Muhammadiyah 1 Semarang kelas 2 dan kelas 3 dengan kriteria inklusi siswi yang konsisten menggunakan hijab selama berada di sekolah dan di kehidupan sehari - hari  , siswi berusia 15 - 17 tahun, sedangkan kriteria ekslusi meliputi siswi yang  menderita penyakit kulit bagian kepala seperti Tinea Capitis, Psoriasis, Alopecia Areata, dan Pedikulosis, serta siswi yang pernah mengalami post trauma pada kepala(Trikotilomania, Alopecia dan siswi yang mengalami post operasi pada kepala. Data penelitian menggunakan data primer dengan pemeriksaan fisik menggunakan loop dan wawancara dengan kuesioner.Uji statistik penelitian menggunakan uji chi-square dan regresi logistik.Hasil : Dari 66 siswi, didapatkan hasil bahwa 84,8% (50 siswi) mengalami dermatitis seboroik. Pengunaan handuk (p=0,016; ß=3,429), frekuensi mengganti handuk (p0,022; ß=2,678), dan cara menyimpan handuk(p=0,018; ß=2,829) berpengaruh pada kejadian dermatitis seboroikSimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku perawatan rambut terhadap dermatitis seboroik pada siswi SMA Muhammadiyah 1 Semarang.Kata kunci: dermatitis seboroik, higiene perorangan, perilaku perawatan rambut, tempat penyimpanan hijab.
ANALISIS LETAK SUMBER AIR RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN, SEMARANG TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI Ratnaningrum, Kanti; Anggraini, Merry Tiyas; Dahlan, Pujangga P.Y.
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Angka temuan kasus diare di wilayah kerja Puskesmas Mijen, Semarang masih relatif tinggi. Salah satupenyebab penyakit diare adalah kondisi air yang tercemar sumber pengotoran seperti dekatnya jarak sumber air denganseptic tank. Escherichia coli merupakan bakteri yang mungkin ditemukan pada air yang tercemar sumber pengotoran.Cakupan bidang kesehatan lingkungan dalam hal pengawasan dan pengendalian kualitas air di wilayah kerja PuskesmasMijen secara kseluruhan masih jauh dari capaian target, berdasarkan data tersebut maka perlu dilakukan penelitianmengenai analisis jarak septic tank dengan sumber air rumah tangga terhadap adanya bakteri Escherichia coli.Metode: Penelitian ini merupakan studi crossectional yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mijen. Pengambilansampel menggunakan metode systematic random sampling pada 10 kelurahan yang masuk dalam wilayah kerja denganpenentuan besaran sampel menggunakan rumus estimasi proporsi. Uji laboratorium kadar bakteri Escherichia colidalam air dilakukan di laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Data dianalisismenggunakan uji chi square.Hasil: Dari 36 sampel air di dapatkan hasil tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jarak septic tank dengansumber air rumah tangga terhadap adanya bakteri Escherichia coli (P-value = 0,2).Kesimpulan: Jarak septic tank dengan sumber air rumah tangga tidak berhubungan dengan temuan bakteri Escherichiacoli pada air rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Mijen.Kata kunci: air rumah tangga, septic tank, Escherichia coli
The Difference in Incidence of Scabies between Conventional and Modern Boarding School Ratnaningrum, Kanti; Avidah, Amanatum
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 20, No 1: January 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mm.200141

Abstract

The prevalence of scabies in children is still high in Indonesia, especially in children who live in dormitories such as Islamic boarding schools. Rise of modern boarding school that is claimed to be better than conventional boarding school makes researchers moved to find out whether there are differences in the occurrence of scabies in conventional boarding school and modern boarding school. This study is a descriptive observational study. The sample used was 95 respondents in each boarding schools that obtained by a simple random sampling technique. Research data were collected in the form of questionnaires and examination of the diagnosis of scabies using a dermoscope. The data was analyzed using data tabulation. From 190 respondents, most of the samples were in the age range of 14-16 years (46.8%). Scabies occurred in conventional boarding school were 35.3% (46 respondents), and 9.8% (5 respondents) occurred in modern boarding school. It can be concluded that the occurrence of scabies in modern boarding school is less than in conventional boarding school.
Effect of Mindi Leaf Powder (Melia azedarach L) on Mortality of Anopheles aconitus Instar III Larvae Atmaja, Tajudin Rahmat Surya; Ratnaningrum, Kanti; Tursinawati, Yanuarita
MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 3 (2016): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.432 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.1.3.2016.58-63

Abstract

Background: Malaria is a disease caused by Plasmodium parasite infection wwhich is transmitted through bite of an Anopheles mosquito. Efforts to control malaria can be carried out in various ways, starting from treatment, prevention, to breaking the transmission chain through vectors, both mosquitoes and larvae. Mindi tree contains Azadiractin compounds which are larvicides. Study aims to determine effect of mindi leaf powder (Melia azedarach L) on mortality of Anopheles aconitus instar III larvae.Methods: A true experimental study with a post test only control group design, the object of research was Anopheles aconitus Instar III larvae. The research was conducted at Laboratory of Parasitology, Faculty of Medicine, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. 20 larvae / 100 ml were used. Air temperature and water pH were controlled during observation. Assessment by counting number of mortality larvae and the number of live larvae from each treatment was compared to the control. The data obtained were analyzed by the Kruskal-Wallis statistical test. The LD50 and LD90 were analyzed using Probit analysis.Results: The dose of 0.2 g/100 ml was the minimum dose that killed 100% of larvae of Anopheles aconitus (p = 0.01). In the probit test, LD50 was 0.01 g/100 ml of aquades, while LD90 was 0.06 gram/ 100 ml of aquades.Conclusion: Dose can served as larvicidal (LD90 )was 0.06 g/100 ml of aquades., while LD50 was 0.01 g/100 ml of aquades.
The Risk Factors occurrence of contact dermatitis: a cross sectional study Cynthia ayuningtias; Eko Krisnarto; Kanti Ratnaningrum
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2016: Proceeding of International Seminar on Education Technology (ISET) 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.793 KB)

Abstract

Abstract.Contact dermatitis is a disease that is most often found in the majority of cases dermatology. Several factors can be act as cause of contact dermatitis, therefore the researchers wanted to know the risk factors that contribute to the incidence of contact dermatitis.This work is an analytic observational studies conducted in RSUD Tugurejo hospitals of Semarang with cross sectional approach using total sampling method. In this work, primary data were taken from direct interviews and secondary data were derived from medical records. Data analysis using chi square test. Analysis of the 65 samples showed that there are a relationship between age (p = 0.004), gender (p = 0.002), history of atopic (p = 0.004), irritants (p = 0.000), duration of contact (p = 0.000), and the location lesions (p = 0.000) on the incidence of contact dermatitis. It can be concluded that there is a relationship between age, sex, history of atopic, irritants, contact time and location of the lesions on the incidence of contact dermatitis in Tugurejo hospitals of Semarang.
STUDY OF INSOMNIA AT PRECLINICAL AND CLINICAL STUDENTS, FACULTY OF MEDICINE Pramudita Probosiwi; Rihadini -; Kanti Ratnaningrum
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Proceeding International Seminar of Occupational Health and Medical Sciences (I-SOCMED) 2017 “
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.207 KB)

Abstract

Insomnia is one of sleep disorder. Prevalence of insomnia in health students group is higher than nonhealth students group. This study aims to compare of insomnia level at preclinical and clinical students faculty of medicine. A cross sectional study was conducted on medical students, Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Semarang (Unimus). Determination of sample using Slovin formula withsimple random sampling technique. students did not have problems such as had stopped in the previous semester, college not because of his wishes, was not being sad condition, and not smoking were included in study. Insomnia level was measured using Insomnia Severity Index (ISI questionnaire) and analyzed using chi-square test. Among 86 samples divided into 2 groups (preclinical and clinical stage), there is a significant difference insomnia level (p = 0.006) at preclinical and clinical students. Insomnia level ofclinical students is higher than preclinical students in Faculty of Medicine. Keywords : insomnia, preclinical student, clinical student
Kista endometriosis meningkatkan risiko terhadap terjadinya infertilitas pada wanita usia reproduktif Kanti Ratnaningrum; Diana Handaria; Amalia Octavianny
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.193 KB)

Abstract

Latar Belakang: Endometriosis adalah kelainan ginekologis yang biasanya terjadi pada wanita usia reproduktif dan merupakan salah satupenyebab infertilitas. Masih banyaknya kejadian kista endometriosis menyebabkan peneliti ingin mengetahui hubungan kista endometriosisdengan kejadian infertilitasMetode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan teknik konsekutif sampling.Sampel diambil dari data sekunder di RSUD Tugurejo Semarang dan RSUD Kota Semarang pada periode Januari 2011 Desember 2013.Data dianalisis menggunakan uji korelasi chi squareHasil: Dari 100 sampel, terdapat hubungan yang signifikan antara kista endometriosis dengan kejadian infertilitas (p=0,00) dan pasien yangmengalami kista endometriosis mempunyai risiko 8,08 kali lebih besar terhadap kejadian infertilitas dibanding yang tidak mengalami kistaendometriosis.Simpulan: Penelitian ini menyatakan ada hubungan antara kista endometriosis dengan kejadian infertilitasKata kunci: kista endometriosis, infertlitas, wanita reproduktif.
Pengaruh Reseptor Estrogen dengan Derajat Diferensiasi Pasien Karsinoma Mammae Jenis Duktus Invasif di RSUP Dr. Kariadi Noor Yazid; Kanti Ratnaningrum; Muhammad Ainul Yaqin
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.427 KB)

Abstract

Latar Belakang : Karsinoma mammae merupakan salah satu jenis karsinoma yang banyak di derita perempuan di Indonesia. estrogen merupakan hormone yang menjadi factor pemicu karsinogen karena menstimulasi pertumbuhan dan diferensiasi jaringan epithelium mammae. dari data tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan antara derajat differensiasi reseptor estrogen pada karsinoma mammae.Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan pendekatan crossectional menggunakan metode total sampling pada pasien karsinoma mammae jenis duktus invasif yang melakukan pemeriksaan immunohistokimia. data dianalaisis menggunakan uji Rank-Spearman.Hasil : Dari 161 sampel didapatkan reseptor estrogen tidak signifikan berkorelasi dengan derajat diferensiasi pasien karsinoma mammae jenis duktus invasif dengan koefesien korelasi -0,052 (p-value 0,509) Simpulan : Reseptor estrogen tidak berkorelasi dengan derajat diferensiasi pasien karsinoma mammae jenis duktus invasif.Kata Kunci : Karsinoma Mammae, estrogen, duktus invasif, diferensiasi
Merokok berperan pada kejadian andropouse Kanti Ratnaningrum; Muh. Sudiat; Ray Subandriya
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 4 (2015): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.001 KB)

Abstract

Latar Belakang: Merokok menyebabkan kadar Sex Binding Hormon Globulin (SHBG) meningkat dan bioavailabilitas testosteron dalam darah menurun dan penurunan hormon testosteron dapat menpercepat andropouse. Sedangkan kondisi obesitas menyebabkan penumpukan lemak yang merubah hormon testosteron menjadi esterogen. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko merokok dan obesitas dengan kejadian andropause.Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel adalah laki-laki usia >40 tahun yang bertempat tinggal di Desa kembang, kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Kriteria eksklusi meliputi kebiasaan konsumsi alkohol, riwayat penyakit diabetes mellitus/ kardiovaskuler, pernah atau sedang menjalani terapi radiasi. Data merupakan data primer dan sekunder menggunakan kuisioner dan wawancara. Data dianalisis menggunakan uji chi square.Hasil: Dari 138 sampel, di dapatkan hasil adanya hubungan antara kebiasaan merokok dan obesitas dengan kejadian andropause (p-value=0,000; p-value=0,035) sedangkan usia, jumlah anak, tingkat pendidikan, dan pekerjaan bukan merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian andropouse.Simpulan: merokok dan obesitas berhubungan dengan kejadian Andropause.Kata kunci : Andropause , rokok, obesitas