Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MOTIVASI WANITA PASANGAN USIA SUBUR DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DESA CANGKORAH BATUJAJAR Fathia Rizki
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 9 No 2 (2019): September
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.462 KB) | DOI: 10.54350/jkr.v9i2.32

Abstract

Latar Belakang: Penyakit kanker merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia. Setiap tahun 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia. Dalam upaya penanggulangan kanker pemerintah melaksanakan program khusus deteksi dini pada perempuan Indonesia untuk kanker leher rahim yaitu pemeriksaan IVA. Cakupan pemeriksaan IVA di Indonesia tahun 2016 yaitu 4,34% hal ini masih jauh dari target nasional yaitu 10%.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan motivasi dengan keikutsertaan melakukan deteksi dini kanker serviks metode IVA Tes di Wilayah Kerja Puskesmas Batujajar Desa Cangkorah Tahun 2018.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan desain Cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah wanita pasangan usia subur yang berada di desa Cangkorah sebanyak 285 orang dengan teknik stratified random sampling, di analisis secara bivariat menggunakan Chi Square.Hasil: Lebih dari setengah (59,6%) atau 170 orang memiliki motivasi yang rendah dalam pemeriksaan IVA Tes dan hanya sebagian kecil (9,1%) atau 26 orang yang pernah melakukan pemeriksaan IVA Tes.Simpulan: Terdapat hubungan antara motivasi wanita pasangan usia subur dan keikutsertaan melakukan deteksi dini kanker serviks metode IVA tes di wilayah kerja Puskesmas Batujajar Desa Cangkorah Tahun 2018.
Midwives Knowledge, Infrastructure Facilities, and Supervision-Monitoring of Immunization Management in West Bandung Regency Fathia Rizki; Adjat Sedjati Rasyad; Herry Garna
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.952 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v8i3.5395

Abstract

The midwife mostly carries out immunization activities in the health care unit. The midwife is an injection officer and responsible for planning, transportation, storage, and vaccine usage. This study aims to determine the effect of knowledge midwives on vaccine management, infrastructure availability, and immunization management supervision by midwives in the West Bandung regency. A total of 38 self-employed midwives who met the inclusion criteria were taken from the West Bandung regency from July 2017 to February 2018. This research was an observational analytical research with a cross-sectional design. Analysis of bivariate data using correlation regression. The multivariate correlation using multiple linear regression. The result showed that midwife knowledge about vaccine management influenced 33.3% (p=0.0001), infrastructure 54.2% (p=0.010), and the supervision 34.65% (p=0.010) to managing immunization. The linear regression test between the variables shows that the determinant factor in managing is the facilities' immunization availability (beta coefficient=0.615). In conclusion, midwife knowledge, infrastructure facilities, and supervision on immunization management in West Bandung regency affected the immunization processes. PENGETAHUAN BIDAN, SARANA PRASARANA, DAN SUPERVISI-PEMANTAUAN MANAJEMEN IMUNISASI DI KABUPATEN BANDUNG BARATKegiatan imunisasi sebagian besar dilakukan oleh bidan di unit pelayanan kesehatan. Bidan sebagai petugas injeksi bertanggung jawab atas perencanaan, pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaan vaksin. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pengetahuan bidan terhadap manajemen vaksin, ketersediaan sarana prasarana, dan supervisi manajemen imunisasi oleh bidan di Kabupaten Bandung Barat. Sebanyak 38 bidan wiraswasta yang memenuhi kriteria inklusi diambil dari Kabupaten Bandung Barat periode Juli 2017 hingga Februari 2018. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional. Analisis data bivariat menggunakan correlation regression. Korelasi multivariat menggunakan multiple linear regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan tentang pengelolaan vaksin berpengaruh sebesar 33,3% (p=0,0001), sarana prasarana 54,2% (p=0,010), dan supervisi 34,65% (p=0,010) terhadap pengelolaan imunisasi. Uji linear regression antarvariabel menunjukkan bahwa faktor determinan dalam pengelolaan adalah ketersediaan sarana prasarana imunisasi (koefisien beta=0,615). Simpulan, pengetahuan bidan, sarana prasarana, dan supervisi tentang manajemen imunisasi di Kabupaten Bandung Barat berpengaruh terhadap proses imunisasi.
The differences in the accuracy of various methods in calculating estimated fetal weight Fathia Rizki; Irma Mulyati
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 15 No. 1 (2021): July
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/kia.v15i1.919

Abstract

Uterus fundus height measurement can be used as an indicator in the assessment of estimated fetal weight. Ideally, the measurement of the estimated fetal weight is measured using sophisticated equipment. However, in Indonesia, many deliveries are still carried out in basic services so limited by authority, its necessary to develop reliable but straightforward measurement techniques. The purpose of this research is to determine the differences in the results of the simple formula, the dare formula, and the Johnson Toshack in calculating the estimated fetal weight. This research is an analytical survey research with a cross-sectional approach. There were 160 mothers involved as samples who gave birth in June-October 2020 at the Batujajar Public Health Center who met the inclusion and exclusion criteria. The data obtained were analyzed using the T-test and multiple linear regression. The results showed that there was no difference between the calculation of the simple formula (p-value=0.188) and the dare formula (p-value = 0.734) in calculating the estimated fetal weight. There is a difference between the Johnson-Toshack formula's calculation with the newborn's actual weight (p-value=0.001). The regression test results showed that the dare formula is more accurate with an r=0.999. In conclusion, the dare formula is more accurate in calculating the estimated fetal weight
Pengaruh Pengetahuan, Ketersediaan Sarana Prasarana, dan Supervisi-monitoring terhadap Penatalaksanaan Imunisasi oleh Bidan Fathia Rizki; Herry Garna; Adjat Sedjati Rasyad
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 10, No 4 (2020): November 2020
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik10404

Abstract

Immunization activities in the health care unit are mostly carried out by the midwife so that the midwife is not only an injection officer but also responsible for planning, transportation, storage and usage of vaccine. This study aims to determine the effect of knowledge midwife about vaccine management, availability of infrastructure, and supervision of immunization management by midwives in West Bandung District. A total of 38 self-employed midwives who met the inclusion criteria were taken from West Bandung District during July 2017 to February 2018. This research was an observational analytical research with cross sectional design. Analysis of bivariate using correlation regression test and multivariate correlation using multiple linear regression. The result showed that midwife knowledge about vaccine management influenced 33.3% (p=0.0001), infrastructure influenced 54.2% (p=0.010), and the supervision influenced 34.65% (p=0.010) to the management of immunization. The linear regression test between the variables shows the result determinant factor in the management of immunization availability of facilities (coefficient Beta=0.615). In conclusion there is effect of midwife knowledge, infrastructure facilities and supervision on immunization management by midwife in West Bandung District Keywords: immunization; infrastructure and facilities; knowledge; supervision-monitoring ABSTRAK Kegiatan imunisasi di unit pelayanan kesehatan sebagian besar dilaksanakan oleh bidan sehingga bidan tidak hanya sebagai petugas penyuntikan, tetapi bertanggung jawab dari mulai perencanaan, transportasi, penyimpanan hingga memberikan vaksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan bidan, ketersediaan sarana prasarana, dan supervisi-monitoring terhadap penatalaksanaan imunisasi oleh bidan. Sebanyak 38 orang bidan praktik mandiri yang memenuhi kriteria inklusi diambil dari wilayah Kabupaten Bandung Barat selama bulan Juli 2017 sampai dengan Februari 2018. Penelitian ini adalah penelitian analitik observatif dengan desain cross sectional. Analisis data bivariat menggunakan korelasi regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pendidikan terakhir DIII Kebidanan dan belum mengikuti pelatihan cold chain. Selain itu, 19 dari 38 bidan memiliki pengetahuan yang baik mengenai pengelolaan vaksin, lebih dari setengah responden tidak memiliki sarana rantai dingin vaksin, dan hanya 5 dari 38 orang bidan praktik mandiri yang menyatakan pernah disupervisi-monitoring. Penatalaksanaan imunisasi pada tahap penyimpanan setengahnya dari responden belum melakukannya sesuai prosedur. Hasil analisis didapat pengetahuan bidan mengenai pengelolaan vaksin berpengaruh 33,3% (p=0,0001), sarana prasarana berpengaruh 54,2% (p=0,001), dan supervisi-monitoring berpengaruh 34,6% (p=0,010) terhadap penatalaksanaan imunisasi. Simpulan, terdapat pengaruh pengetahuan bidan, ketersediaan sarana prasarana, dan supervisi-monitoring terhadap penatalaksanaan imunisasi oleh bidan di Kabupaten Bandung Barat Kata kunci: imunisasi; pengetahuan; sarana prasarana; supervisi-monitoring.
Hasil Perhitungan Formula Sederhana Dalam Menghitung Taksiran Berat Badan Janin Fathia Rizki
JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMU- ILMU KEPERAWATAN, KEBIDANAN, FARMASI DAN ANALIS KESEHATAN, SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS Vol. 6 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jurkes.v6i1.60

Abstract

Perhitungan tugas berat badan janin merupakan salah satu indikator untuk mencegah terjadinya komplikasi pada ibu dan janin selama kehamilan. Oleh karena itu, perlu adanya ketelitian dan kecepatan dalam menghitung taksiran berat badan janin. Salah satu rumus yang dapat digunakan adalah rumus sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil perhitungan taksiran berat badan janin yang menggunakan rumus sederhana dengan berat badan bayi baru lahir di Puskesmas Batujajar. Sebanyak 39 ibu wiraswasta melahirkan usia kehamilan 40 minggu yang memenuhi kriteria inklusi selama bulan Maret-April 2019. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden adalah 20-35 tahun 59% dan multiparitas (30%) dengan perkiraan berat badan rata-rata 2.700 gram dan berat lahir aktual 3150 gram. Hasil perbedaan hasil perhitungan taksiran berat badan janin menggunakan rumus sederhana dengan berat badan bayi baru lahir memiliki nilai signifikansi 0,054 (?0,05) Kesimpulannya adalah Tidak ada perbedaan perhitungan taksiran berat janin yang menggunakan rumus sederhana dengan berat badan bayi baru lahir.
Application of antenatal care with a holistic approach in reducing anxiety: Fathia Rizki
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 16 No. 1 (2022): July
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/kia.v16i1.1148

Abstract

For pregnant women, anxiety often comes and gets heavier near labor, plus they now must live side by side with COVID-19. Therefore, holistic antenatal care, which is thorough physical, psychological, emotional, social, and spiritual care is needed. This research aims to determine the application of antenatal care with a holistic approach to reducing maternal anxiety. This research employs a mixed method. The sample for this quantitative research was pregnant women in their third trimester at the Sahabat Ibu dan Anak Cliniq in Bandung, totaling 80 women (case and control) who met the inclusion and exclusion criteria from June-September 2021. The data were collected using the HRS-A questionnaire. Meanwhile, the qualitative research sample was carried out by purposive random sampling. The results of qualitative data collection were given in a case report. The results showed that the application of antenatal care with a holistic approach had an effect in reducing maternal anxiety levels during the new normal with a p-value of 0.007<? (0.05). In addition, the results showed that pregnancy checks with a holistic approach made the mother's delivery experience better than those with the previous approach, made the mothers calmer and able to control emotions, and increased spiritual confidence. In conclusion, antenatal care with a holistic approach had an effect in reducing anxiety.
KAJIAN HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT) PADA PROSES PRODUKSI TAHU SUSU Jaka Rukmana; Yusman Taufik; Wildan Qoharisma Salam; Nur Faizah Latuconsina; Fathia Rizki
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.17965

Abstract

Tahu susu merupakan produk diversifikasi pangan dari produk tahu dengan adanya penambahan susu sapi murni dalam proses pengolahannya. Di Indonesia produksi tahu susu sebagian besar masih dikelola oleh Industri skala kecil dan menengah dimana aspek keamanan pangan masih sering terabaikan. Kondisi ini diakibatkan karena rendahnya kesadaran dan pengetahuan produsen akan pentingnya keamanan pangan. Kurang perhatiannya produsen tentang keamanan pangan dapat memicu potensi bahaya selama proses produksi seperti kontaminasi fisik, kimia dan mikrobiologis yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Pengumpulan data dilakukan melalui hasil observasi di lapangan dan didukung oleh data sekunder berupa studi pustaka. Pengolahan data menggunakan sistem HACCP berdasarkan panduan dari SNI CXC 1:1969 tentang “Prinsip Umum Higiene Pangan” revisi 2020. CCP pada proses produksi tahu susu adalah perebusan I, penggumpalan, perebusan II, dan pengemasan. Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan pada tiap proses diantaranya perebusan I pada suhu 95°C dengan waktu 30 menit, perebusan II pada suhu 90°C dengan waktu 20 menit, penggumpalan pada suhu optimum 72°C dengan menggunakan whey pH optimum 4,5 dan untuk proses pengemasan pekerja wajib memakai APD lengkap, serta memperhatikan higiene dan sanitasi lingkungan kerja.
Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum dan Sesudah Pemberian Jus Jambu Biji Merah Pada Ibu Hamil Trimester III di Desa Cibunarjaya Kabupaten Sukabumi Yuliana Yuliana; Fathia Rizki; Irma Suryani
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 11 (2023): Volume 3 Nomor 11 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i11.11349

Abstract

ABSTRACT Anemia is a condition of deficiency in hemoglobin levels mainly caused by a lack of absorption of iron. In Indonesia, 2018 stated that 48.9% of pregnant women had anemia, West Java province, namely 63.25%. Sukabumi Regency is 11.2%, and in the village of Cibunar Jaya in 2021 it is 33.9%. Efforts made to prevent anemia, namely consuming Fe tablets, can also be given non-pharmacological therapy, namely red guava juice. To determine differences in hemoglobin levels before and after administration of red guava juice in third trimester pregnant women. This study uses a pre-experimental design, One-Group Pretest-Postest design within 7 days. A sample of 30 pregnant women in the third trimester of gestational age 33 weeks – 35 weeks met the inclusion and exclusion criteria using purposive sampling technique. This study was conducted for 1 month with primary data from checking hemoglobin using a digital HB meter before and after giving red guava juice. The average hemoglobin level before giving red guava juice was 10.823gr/dl. After giving red guava juice for 7 days, the average hemoglobin level was 13.993gr/dl. The results of the study with the parried T test p-0.001 so that the value of p<0.05. There are differences in hemoglobin levels before and after administration of red guava juice in third trimester pregnant women. Keywords: Anemia, Red Guava Juice, Hemoglobin Levels  ABSTRAK Anemia adalah suatu keadaan kekurangan kadar hemoglobin terutama disebabkan oleh kurangnya penyerapan zat besi. Di Indonesia 2018 menyatakan 48,9% ibu hamil mengalami anemia, provinsi Jawa Barat yaitu 63,25%. Kabupaten Sukabumi sebesar 11,2%, dan di desa Cibunar jaya tahun 2021 sebanyak 33,9%. Upaya yang dilakukan dalam pencegahan anemia yaitu mengkonsumsi tablet Fe, dapat juga diberikan terapi non farmakologi yaitu pembeian jus Jambu biji merah. Untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian jus jambu biji merah pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan rancangan Pre-eksperimetal, designs One-Group Pretes-Postest dalam waktu 7 hari. Sampel 30 orang ibu hamil trimester III usia kehamilan 33 mgg – 35 minggu yang memenuhi kriteria  inklusi dan eksklusi dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan dengan data primer dari memeriksa hemoglobin menggunakan HB meter digital sebelum dan sesudah pemeberian jus jambu biji merah.Rata-rata kadar Hemoglobin sebelum pemberian jus jambu biji merah adalah 10,823gr/dl. Setelah pemberian jus jambu biji merah selama 7 hari kadar Hemoglobin rata rata 13,993gr/dl. Hasil penelitian dengan paried T test p-0,001 sehinga nilai p<0,05. Ada perbedaan kadar Hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian jus jambu biji merah pada ibu hamil Trimester III. Kata Kunci: Anemia, Jus Jambu Biji Merah, Kadar Hemoglobin