Intan Asri Nurani
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI DI SMK IT RAFLESIA DEPOK Mutiara Ababil Zahra; Aisyiah Aisyiah; Intan Asri Nurani
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Volume 7, Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v7i1.5469

Abstract

Siklus menstruasi proses berulangnya kejadian menstruasi dari awal hingga menstruasi berikutnya. Penyebab gangguan siklus menstruasi adalah karena stress aktivitas fisik, status gizi dan usia menarche yang dapat menghambat GnRH jika faktor tersebut terganggu. Analisis ini bertujuan untuk memahami faktor yang dapat mengganggu siklus menstruasi. berdasarkan hubungan tingkat stres, aktivitas fisik, status gizi dan usia menarche pada siswi di SMK IT Raflesia Depok. Penelitian Deskripstif analitik menetapkan Cross Sectional sebagai metode penelitian. Sampel dalam penelitian ini ialah seluruh siswi SMK IT Raflesia berjumlah 98 siswi dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dan memakai kuesioner DASS 42, IPAQ dan Pengukuran Tinggi Badan. Hasil tes chi-square menyatakan bahwa adanya hubungan antara tingkat stres (Pvalue = 0,049 ) serta aktivitas fisik (Pvalue = 0,016 ) dengan siklus menstruasi (Pvalue < 0,05), serta tidak adanya hubungan antara status gizi (Pvalue = 0,309) serta usia menarche (Pvalue = 0,069) dengan siklus menstruasi (Pvalue > 0,05). Dinyatakan bahwa adanya hubungan mengenai tingkat stres dan aktivitas fisik dengan siklus menstruasi, sedangkan status gizi dan usia menarche tidak memiliki hubungan yang signifikan. Saran dalam penelitian ini agar siswi dapat meningkatkan kegiatan yang bertujuan melatih tingkat stress dan aktivitas fisik.
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEPATUHAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN RAGUNAN mirrayani khoirunissa; Naziyah naziyah; Intan Asri Nurani
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Volume 7, Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v7i1.5520

Abstract

Menurut Kementerian Kesehatan RI, 265 juta penduduk Indonesiaatau yang menderita hipertensi berusia di atas 18 tahun. Penderita hipertensi dapat mengontrol kondisinya dengan memantau tekanan darah, menurunkan berat badan, mengubah pola makan, mengurangi konsumsi garam, berolahraga, mengelola stres, berhenti merokok, dan minum obat sesuai dengan petunjuk dokter. Self Efficacy merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seberapa baik kepatuhan masyarakat dalam menjalani pengobatan tekanan darah tinggi. Meningkatkan self-efficacy dapat membantu orang dengan hipertensi mematuhi rejimen perawatan diri mereka lebih dekat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Self efficacy dengan kepatuhan perawatan diri pada penderita hipertensi. Desain cross-sectional dan deskripsi kuantitatif. Tampilan bagian. Sembilan puluh empat pasien hipertensi dijadikan sampel dalam penelitian ini. Dalam metode ini, kami mengambil sampel dari seluruh populasi. Kepatuhan perawatan diri dan kuesioner self-efficacy digunakan sebagai instrumen penelitian. Alpha Cronbach untuk kuesioner ini berkisar antara 0,924 hingga 0,999, menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Statistik deskriptif dan uji chi-square digunakan untuk menilai data. Menunjukan Self efficacy setengahnya responden dalam kategori tinggi (51,1%). Kepatuhan perawatan diri hipertensi diperoleh setengahnya responden dalam kategori patuh (54,3%). Berdasarkan uji statistic chi-square menunjukan ada hubungan antara Self Efficacy dengan Kepatuhan Perawatan Diri Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Ragunan Provinsi DKI Jakarta. ρ-value=0,000 (<0,05). Self Efficacy berhubungan dengan Kepatuhan Perawatan Diri Pada Penderita Hipertensi. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian dalam bentuk desain experimen dan jumlah sampel yang lebih banyak agar dapat diperoleh hasil yang akurat.
Hubungan Dukungan Keluarga dan Pengetahuan dengan Perilaku Perawatan Gigi pada Siswa di MI Taufiqurrahman II Depok Ratna Dila Astuti Arifin; Milla Evelianti Saputri; Intan Asri Nurani
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 7 (2023): Volume 5 Nomor 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i7.9049

Abstract

ABSTRACT  Oral health refers to the absence of contamination in one’s mouth, such as plaque and tartar. The resut of the 2018 Basic Health Research Broken/ perforated teeth are said to be the cause of 45,3% of all dental problems in Indonesia. Based on UKGS data on elementary/ MI children still need dental care with a tooth extraction ratio of 2,80% in Depok city. To identify the relationship between family support, knowledge, and dental care behavior among elementary student. A cross-sectional study with a descriptive correlative design was used in this study. Total sampling was used to select 92 respondent who became the research sample. The research instrument used and adapted a questionnaire from previous research that had been validated and processed using the chi-square test. This study states that there is a relationship between family support, and knowledge with dental care behavior in students at MI Taufiqurrahman II Depok, with a p value of 0.001 (p <0.05). Family support does not support and moderate knowledge has a relationship with dental care behavior. It is expected that schools can active UKGS through counselling activities by involving parents Keywords: Oral Health, Family Support, Knowledge, Dental Care Behavior  ABSTRAK Kesehatan gigi dan mulut mengacu pada tidak adanya kontaminasi pada mulut seseorang, seperti plak dan karang gigi. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 Gigi patah/berlubang dikatakan sebagai penyebab 45,3% dari seluruh masalah gigi di Indonesia. Berdasarkan data UKGS pada anak SD/MI di Kukusan, Beji Kota Depok sebanyak 137 anak masih perlu melakukan perawatan gigi dengan rasio pencabutan gigi sebanyak 2,80% di kota Depok. Maksud dari riset ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara dukungan keluarga, pengetahuan dengan perilaku perawatan gigi pada siswa sekolah dasar. Metode penelitian cross-sectional dengan desain deskriptif korelatif digunakan dalam penelitian ini. Total sampling digunakan untuk memilih 92 responden yang menjadi sampel penelitian. Instrumen penelitian menggunakan dan mengadaptasi kuesioner dari penelitian terdahulu yang telah di validasi dan di olah menggunakan uji chi-square. Penelitian ini menyatakan terdapat ikatan antara dukungan keluarga serta pengetahuan dengan perilaku perawatan gigi pada siswa di MI. Taufiqurrahman II Depok, tertuju dengan angka p value 0, 001( p<0, 05). Dalam keseluruhan penelitian ini, dukungan keluarga tidak mendukung dan pengetahuan sedang memiliki hubungan dengan perilaku perawatan gigi. Kata Kunci: Kesehatan Gigi, Dukungan Keluarga, Pengetahuan, Perilaku Perawatan Gigi
Hubungan Body Image dan Komparasi Sosial dengan Kecemasan Sosial pada Remaja di SMK Kesehatan Mulia Karya Husada Jakarta Selatan Luthfi Octaviani Arrafi; Milla Evelianti Saputri; Intan Asri Nurani
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 7 (2023): Volume 5 Nomor 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i7.9051

Abstract

ABSTRACT Body image is a person's mental picture of body shape, judgment and perception of himself. Body image can be affected by social comparison or social comparison. This can help adolescent feel inferior and protect against anxiety. Based on the results of data according to the World Health Organization (2012) there are 350 million adolescent blood vessels suffering from social anxiety disorder, which has an impact on depression and suicide. Data for 2016 according to the World Health Organization (WHO) in Indonesia shows that 4.3 per 100,000 people decide to end their lives because they experience social anxiety. Based on data from the Ministry of Health for 2019, anxiety disorders rank second as mental disorders in Indonesia. The purpose of this study was to determine the relationship between body image and social comparisons with social anxiety in adolescents at Mulia Karya Husada Health Vocational School in South Jakarta.  This research uses correlational quantitative with cross sectional approach method. Sampling using total sampling technique with a total sample of 97 respondents. The instruments used were the MBSRQ-AS, UDACS and SAS-A questionnaires using Chi-Square analysis to determine the relationship between variables. The results showed that the two variables, namely Body Image (P Value = 0.008) and social comparison relations (P Value = 0.025) had a significant relationship with social anxiety. In the conclusion of this study, positive body image and low social comparison have a relationship with social anxiety in adolescents. It is hoped that the results of this study will allow adolescents to be more confident and not self-esteem with body shape and size which can cause social anxiety. Keyword : Body Image, Social Comparison, Social Anxiety, Adolescent  ABSTRAK Body image adalah gambaran mental seseorang tentang bentuk tubuhnya, penilaian dan persepsi terhadap dirinya. Body image dapat dipengaruhi oleh perbandingan sosial atau komparasi sosial. Hal ini dapat membantu remaja merasa rendah diri dan pada gilirannya berdampak pada kecemasan. Berdasarkan hasil data menurut World Health Organization (2012) ada 350 juta remaja perkotaan menderita gangguan kecemasan sosial, yang berdampak terjadinya depresi dan perbuatan bunuh diri. Data tahun 2016 menurut World Health Organization (WHO) di Indonesia menunjukkan bahwa 4.3 per 100.000 orang memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka karena mengalami kecemasan sosial. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2019, gangguan kecemasan menempati urutan kedua gangguan mental di Indonesia. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan body image dan komparasi sosial dengan kecemasan sosial pada remaja di SMK Kesehatan Mulia Karya Husada di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan kuantitatif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Pengambilan sempel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 97 responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner MBSRQ- AS, UDACS dan SAS-A dengan menggunakan analisis Uji Chi-Square digunakan untuk megetahui hubungan antara variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel yaitu Body Image ( P Value = 0,008) dan hubungan komparasi sosial ( P Value = 0,025)  memiliki hubungan yang signifikan dengan kecemasan sosial. Kesimpulan penelitian ini, body image positif dan komparasi sosial rendah memiliki hubungan dengan kecemasan sosial pada remaja. Diharapkan hasil penelitian ini remaja dapat lebih percaya diri serta tidak melakukan membandingkan diri sendiri dengan bentuk dan ukuran tubuh yang bisa menyebabkan kecemasan sosial. Kata Kunci: Body Image, Komparasi Sosial, Kecemasan Sosial, Remaja