Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KAJIAN BAHAN BERBAHAYA FORMALIN, BORAKS ,RHODAMIN B DAN METHALYN YELLOW PADA PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH DI BANJARBARU Sajiman Sajiman; Nurhamidi Nurhamidi; Mahpolah Mahpolah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 6 No 1 (2015): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.771 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v6i1.26

Abstract

Pangan jajanan bermanfaat terhadap penganekaragaman makanan dalam rangka peningkatan mutu gizi makanan yang dikonsumsi. Makanan jajanan memberikan kontribusi masing-masing sebesar 22,9%, dan 15,9% terhadap keseluruhan asupan energi dan protein anak sekolah dasar (Rahmi AA dan Muis SF, 2005). Namun demikian, keamanan jajanan tersebut baik dari segi mikrobiologis maupun kimiawi masih dipertanyakan.Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan Survei, penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar (SD) diwilayah Kota Banjarbaru. Populasi adalah pangan jajan  yang dijual oleh penjaja di lingkungan  SD di wilayah kota Banjarbaru. Sampel adalah pangan jajanan yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan berdasarkan uji kimia yang akan dilakukan. Data dikumpulkan dengan melakukan pemeriksaan secara laboraturium terhadap sampel pangan jajanan yang telah dikumpulkan.Hasil pemeriksaan terhadap sampel tidak ditemukan kandungan bahan berbahaya (Formalin, Boraks, Rodhamin B dan Methalyn Yellow) pada makanan jajanan yang dijual dilingkungan Sekolah Dasar di Kota Banjarbaru. Kata Kunci : Formalin, Boraks, Rodhamin B dan Methalyn Yellow
Pertumbuhan Dan Perkembangan Motorik Kasar Bayi Dengan Pemberian Asi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Ulin Banjarbaru sajiman sajiman; Nurhamidi nurhamidi; Mahpolah mahpolah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 1 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.436 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v7i1.168

Abstract

Proses pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi dan balita merupakan proses yang teramat penting dalam menentukan masa depan anak baik secara fisik, mental maupun perilaku.Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia bayi 6 bulan. Penelitiaan ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan motorik kasar bayi dengan pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Ulin Banjarbaru. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan design cross sectional.Populasi adalah semua bayi yang berada di wilayah kerja Puskesmas Seungai Ulin, sedangkan Sampel adalah bayi usia 3 - 6 bulan yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data pemberian ASI Ekslusif dengan menggunakan kuesioner, data pertumbuhan bayi diukur dengan metode antropometri dengan Indeks IMT/U dimana berat badan (BB) di ukur dengan alat timbang Dacin dan panjang badan (PB) diukur dengan alat pengukur panjang badan, sedangkan untuk mengukur perkembangan menggunakan instrument kuesioner pra-skrining perkembangan (KPSP). Analisis menggunan Mann Whitney U Test Hasil menunjukkan bahwa 63,3% bayi sudah tidak mendapatkan ASI Eksklusif, 80,0% bayi berkembang dengan normal dan selebihnya mengalami perkebangannya meragukan. Sebanyak 73,3% bayi tumbuh normal selebihnya mengalami pertumbuhan dengan kegemukan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan pertumbuhan antara bayi yang mendapat ASI ekslusif dan yang tidak mendapat ASI eksklusif (p=0,235), sedangkan bayi yang mendapat ASI eksklusif mengalami perkembangan yang berbeda dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif (p=0,040)
PENGARUH PIJAT TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI UMUR 0-6 BULAN DI KLINIK BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) “U” BANJARBARU Yayu Puji Rahayu; Nurhamidi Nurhamidi; Tria Amalia Astuti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.629 KB)

Abstract

Latar Belakang: Anak mempunyai pola tidur yang normal, tetapi 15-30% anak mengalami masalah tidur pada periode bayi. Seringkali gangguan tidur pada bayi tidak terdeteksi oleh orang tua dan tidak ditangani dengan benar. Menjaga kualitas tidur bayi dapat dilakukan dengan cara pemijatan.Tujuan: Untuk Menganalisis pengaruh pijat terhadap kualitas tidur bayi umur 0-6 bulan di Bidan Praktik Mandiri (BPM) “U” Banjarbaru.Metode: Penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasy-experiment). Populasi adalah seluruh ibu dari bayi umur 0-6 bulan di Klinik Bidan Praktik Mandiri (BPM) “U” Banjarbaru pada bulan Desember 2014 – Februari 2015 yang berjumlah 312 orang dan sampel sebagian dari populasi yang berjumlah 20 orang terbagi 10 orang kelompok kasus dan 10 orang kelompok kontrol, diambil dengan teknik pengambilan porpusive sampling. Pengumpulan data melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Bayi sebagian besar memiliki kualitas tidur yang sedang, pada pengukuran awal kelompok intervensi berjumlah 4 orang dari 10 orang dan kelompok kontrol 7 orang dari 10 orang. Sedangkan pada pengukuran akhir kelompok intervensi berjumlah 9 orang dari 10 orang, sedangkan dari kelompok kontrol berjumlah 8 orang dari 10 orang. Hasil analisis statistik uji Wilcoxon didapatkanp=0,014 dengan hasil r=0,632 yang bermakna ada pengaruh pijat terhadap kualitas tidur bayi umur0-6 bulan.Simpulan: Ada pengaruh pijat terhadap kualitas tidur bayi. Tenaga kesehatan meningkatkan promosi pijat bagi bayi kepada ibu-ibu dengan memberikan informasi yang berkaitan dengan manfaat pijat bayiKata Kunci: Pijat, Kualitas Tidur, Bayi
FAKTOR KONVERSI MENTAH KE MASAK BERBAGAI JENIS BERAS LOKAL sajiman sajiman; nurhamidi nurhamidi
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 1 No 1 (2018): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.118 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i1.5

Abstract

Mengetahui tingkat penyerapan air dan Pengembangan volume nasi dari berbagai jenis beras sangat penting dalam rangka survey untuk mengetahui konsumsi pangan seseorang atau kelompok orang. Dari pengembangan volume dan penyerapan air dapat diketahui nilai konversi dari beras menjadi nasi. Kesalahan menggunakan nilai konversi dapat berakibat pada kesalahan penilaian konsumsi pangan dan gizi, yang pada akhirnya terjadi kesalahan dalam penentuan status gizi. Karena beras yang dikonsumsi oleh masyarakat Kalimantan Selatan bermacam-macam dan mempunyai kandungan amilosa yang berbeda, maka perlu diketahui pengembangan volume dan rasio penyerapan air berbagai jenis beras lokal untuk menentukan factor konversi beras mentah masak. Penelitian ini bersifat ekperimen , Populasi adalah beras lokal yang beredar dipasaran di kota Banjarmasin dan Banjarbaru dan sampel diambil dari populasi yang ada. Data dikumpulkan melalui pengujian penyerapan air dan pengembangan volume dilaboraturium. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan dengan teori dan hasil penelitian terkait Terdapat 13 jenis beras lokal yang ditemukan umumnya jenis beras siam dan beras unus. Rerata penyerapan air beras lokal adalah 1.59, dimana penyerapan air terendah adalah pada beras jenis cihirang dan siam pandak, yaitu 1.54, sedangkan penyerapan air tertinggi pada beras unus mayang usang, yaitu 1.71, sedangkan Rerata pengembangan volume beras lokal adalan 2.97, dimana pengembangan terkecil adalah beras cihirang dan siam gambut hanyar, yaitu 2.5, sedangkan pengembangan tertinggi terjadi pada beras unus mutiara usang yaitu 3.5. factor koversi mentah kemasak beras lokal antara 0.37 – 0.39. Adanya perbedaan rasio penyerpan air dan pengembangan volume dari berbagai beras lokal yang mungkin disebabkan oleh perbedaan kandungan amilosanya, maka disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan kandungan amilosa berbagai jenis beras lokal.
Faktor Penyebab Remaja Putri Menderita Anemia Diani Islamiati; Nurhamidi Nurhamidi; Zulfiana Dewi
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Volume 3 Nomor 1 Maret 2021
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v3i1.87

Abstract

Latar Belakang : Anemia remaja putri saat ini masih tinggi, menurut Word Health Organization (WHO) (2015) prevalensi anemia berkisar 40-88%. Penyebab remaja putri memiliki risiko anemia karena haid setiap bulannya, serta cenderung menjaga penampilan untuk tetap kurus sehingga berdiet dan mengurangi asupannya. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengetahuan, konsumsi tablet tambah darah dan pola konsumsi (enhancer dan inhibitor) zat besi pada kelompok remaja putri anemia dan non-anemia di SMK Garuda Mahadhika Banjarbaru. Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan case-control. Sampel penelitian adalah sebagian siswi di SMK Garuda Mahadhika Banjarbaru sebanyak 36 sampel, dengan perbandingan 1:1 dengan teknik simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Mann Withney. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan bahwa ada perbedaan pengetahuan (p= 0,000), ada perbedaan konsumsi tablet tambah darah (p= 0,000), ada perbedaan konsumsi enhancer dan inhibitor (p= 0,000) pada kelompok remaja putri anemia dan non-anemia. Kesimpulan : Remaja putri diharapkan untuk lebih aktif mencari informasi tentang anemia, meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dan meningkatkan konsumsi enhancer serta mengurangi inhibitor demi mencegah anemia.
FAKTOR KONVERSI MENTAH KE MASAK BERBAGAI JENIS BERAS LOKAL sajiman sajiman; nurhamidi nurhamidi
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2018): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i1.5

Abstract

Mengetahui tingkat penyerapan air dan Pengembangan volume nasi dari berbagai jenis beras sangat penting dalam rangka survey untuk mengetahui konsumsi pangan seseorang atau kelompok orang. Dari pengembangan volume dan penyerapan air dapat diketahui nilai konversi dari beras menjadi nasi. Kesalahan menggunakan nilai konversi dapat berakibat pada kesalahan penilaian konsumsi pangan dan gizi, yang pada akhirnya terjadi kesalahan dalam penentuan status gizi. Karena beras yang dikonsumsi oleh masyarakat Kalimantan Selatan bermacam-macam dan mempunyai kandungan amilosa yang berbeda, maka perlu diketahui pengembangan volume dan rasio penyerapan air berbagai jenis beras lokal untuk menentukan factor konversi beras mentah masak. Penelitian ini bersifat ekperimen , Populasi adalah beras lokal yang beredar dipasaran di kota Banjarmasin dan Banjarbaru dan sampel diambil dari populasi yang ada. Data dikumpulkan melalui pengujian penyerapan air dan pengembangan volume dilaboraturium. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan dengan teori dan hasil penelitian terkait Terdapat 13 jenis beras lokal yang ditemukan umumnya jenis beras siam dan beras unus. Rerata penyerapan air beras lokal adalah 1.59, dimana penyerapan air terendah adalah pada beras jenis cihirang dan siam pandak, yaitu 1.54, sedangkan penyerapan air tertinggi pada beras unus mayang usang, yaitu 1.71, sedangkan Rerata pengembangan volume beras lokal adalan 2.97, dimana pengembangan terkecil adalah beras cihirang dan siam gambut hanyar, yaitu 2.5, sedangkan pengembangan tertinggi terjadi pada beras unus mutiara usang yaitu 3.5. factor koversi mentah kemasak beras lokal antara 0.37 – 0.39. Adanya perbedaan rasio penyerpan air dan pengembangan volume dari berbagai beras lokal yang mungkin disebabkan oleh perbedaan kandungan amilosanya, maka disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan kandungan amilosa berbagai jenis beras lokal.
Faktor Penyebab Remaja Putri Menderita Anemia Diani Islamiati; Nurhamidi Nurhamidi; Zulfiana Dewi
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 3 No. 1 (2021): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v3i1.87

Abstract

Latar Belakang : Anemia remaja putri saat ini masih tinggi, menurut Word Health Organization (WHO) (2015) prevalensi anemia berkisar 40-88%. Penyebab remaja putri memiliki risiko anemia karena haid setiap bulannya, serta cenderung menjaga penampilan untuk tetap kurus sehingga berdiet dan mengurangi asupannya. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengetahuan, konsumsi tablet tambah darah dan pola konsumsi (enhancer dan inhibitor) zat besi pada kelompok remaja putri anemia dan non-anemia di SMK Garuda Mahadhika Banjarbaru. Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan case-control. Sampel penelitian adalah sebagian siswi di SMK Garuda Mahadhika Banjarbaru sebanyak 36 sampel, dengan perbandingan 1:1 dengan teknik simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Mann Withney. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan bahwa ada perbedaan pengetahuan (p= 0,000), ada perbedaan konsumsi tablet tambah darah (p= 0,000), ada perbedaan konsumsi enhancer dan inhibitor (p= 0,000) pada kelompok remaja putri anemia dan non-anemia. Kesimpulan : Remaja putri diharapkan untuk lebih aktif mencari informasi tentang anemia, meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dan meningkatkan konsumsi enhancer serta mengurangi inhibitor demi mencegah anemia.
Correlation of Family History, Patterns Of Nutrition Consumption (Fat and Sodium) and Physical Activity With The Incidence of Hypertension Nurhamidi Nurhamidi; Raissa Kamelia
Journal of Local Therapy Vol 2 No 1 (2023): Journal Local Therapy
Publisher : Pusat Unggulan IPTEK POLTEKKES KEMENKES Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jlt.v2i1.3396

Abstract

Abstract: Hypertension is a common blood vessel disease suffered by the community, characterized by an increase in systolic blood pressure above 140 mmHg and diastolic blood pressure above 90 mmHg. Objective: This study aimed to found out the correlation between family history, consumption patterns of dietary fat and sodium and physical activity with the incidence of hypertension in the work area of ??the Lolo Health Center, Paser Regency. Methods: This research is an analytic observational with a cross sectional design. The population is the entire population aged 35-59 years. Samples were taken as many as 48 people with accidental sampling technique. Data collection was collected through interviews with questionnaires. Results: based on the results of the study showed that there was a relationship between family history (p=0.018), dietary fat consumption patterns (p=0.001), physical activity (p=0.003) with the incidence of hypertension, and there was no relationship between consumption patterns of sodium with the incidence of hypertension (p=0.099). Conclusion: respondents are expected to check their blood pressure regularly, limit the consumption of foods that contain high fat and sodium by replacing increased consumption of fruits and vegetables and routinely doing physical activities.
Hubungan Pengetahuan Ibu, Pola Asuh dan Status Ketahanan Pangan Rumah Tangga dengan Kejadian Stunting Pada Baduta 6-23 Bulan (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Landasan Ulin Kota Banjarbaru) Raudhatul Jannah; Nurhamidi Nurhamidi
Journal of Local Therapy Vol 2 No 1 (2023): Journal Local Therapy
Publisher : Pusat Unggulan IPTEK POLTEKKES KEMENKES Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jlt.v2i1.3388

Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive due to malnutrition for a long time so that children are shorter than normal children their age. Stunting is not only caused by one factor but by many factors. The prevalence of stunting at the Landasan Ulin Health Center continued to increase from 2018 (16.0%), 2019 (21.89%) and 2020 (22.26%). Objective: To determine the relationship between maternal knowledge, parenting and household food security status with the incidence of stunting in children aged 6-23 months in the working area of the Landasan Ulin Health Center, Banjarbaru City. Methods: This type of research is an observational analytic study with a Cohort Retrospective design. The population of this study was all children aged 6-23 months in the working area of ??the Landasan Ulin Health Center and a sample of 92 children using the purposive sampling technique. Results: The knowledge of the mothers of children under two years was in the less category (47.8%), the parenting pattern for the children was in the sufficient category (39.1%), the household food security status was mostly classified as food insecure (42.4%) and the children who experienced stunting were less (40.2%) . Conclusions: There is a relationship between mother's knowledge, parenting, and household food security status with the incidence of stunting in children aged 6-23 months in the working area of ??the Landasan Ulin Health Center.