Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HIGIENE SANITASI PEDAGANG DAN KANDUNGAN BORAK SERTA CEMARAN MIKROBA PADA PENTOL CELUP DI KOTA BANJARBARU Zulfiana Dewi; Meilla Dwi Andrestian; Netty Netty
Jurnal Skala Kesehatan Vol 6 No 1 (2015): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.945 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v6i1.33

Abstract

Prevalensi diare juga masih menjadi persoalan serius di Provinsi Kalimantan Selatan.Berdasarkan Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011 kasus diare yang ditangani di provinsi Kalimantan Selatan sebesar 146.139 kasus.  Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007 di Kota Banjarbaru prevalensi diare 3,2%.  Perilaku tidak sehat merupakan penyebab utama dari tingginya kasus diare di Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya di Kota Banjarbaru.Penelitian ini akan dilaksanakan di Kota Banjarbaru dan Laboratorium Kimia dan Mikrobiologi Pangan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan desain penelitian studi eksplorasi.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penjual pentol celup di Kota Banjarbaru.Pengambilan sampel menggunakan metode purposive (sengaja) sejumlah minimal 27 pedagang pentol yang mewakili lima kecamatan di Kota Banjarbaru.  Pengambilan data dilakukan selama bulan Juli dan Agustus 2014.Pengambilan data perilaku dilakukan dengan teknik wawancara dengan bantuan kuesioner, kandungan boraks ditentukan perubahan warna pada standar kit, kandungan mikroba ditunjukkan oleh angka lempeng total pada saus pentol celup. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan uji statistik Chi Square.Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah perilaku higiene dan sanitasi pedagang dengan katagori baik 18,5%, cukup 81,5% dan kurang 0%. Cemaran mikroba pada saos celup 37% sesuai dengan standar SNI dan 63% melebihi standar SNI, sedangkan kandungan boraks tidak ditemukan pada semua pentol yang diperiksa. Perilaku higiene dan sanitasi pedagang dengan cemaran mikroba dan kandungan boraks tidak menunjukan hubungan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Higiene dan sanitasi pedagang bukan faktor yang berhubungan dengan cemaran mikroba dan kandungan boraks. Kata Kunci : Higiene dan sanitasi, cemaran mikroba, kandungan boraks
Kandungan Indeks Glikemik Dan Beban Glikemik Beras Lokal Hanyar Dan Usang zulfiana dewi; sajiman sajiman
Jurnal Skala Kesehatan Vol 12 No 2 (2021): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jsk.v12i2.318

Abstract

The prevalence of Diabetes Mellitus (DM) in South Kalimantan Province increased from 1.0% in 2007 to 1.4% in 2013. Low Glycemic Index (IG) foods can improve insulin sensitivity and also increase sugar efficiency, and increase DM efficiency. The purpose of this study is to publicize the differences between the Glycemic Index and the Glycemic Load in local rice. This type of experiment research. The expected data obtained is the value of the Glycemic Index and Glycemic Load. The design in this study is Post-only Control Group Design using controls without random assignment. The results of the glycemic index test obtained the highest IG value in rice from karang dukuh usang by 120.31%, and the lowest in rice from Unus Hanyar rice is equal to 87.15%. The results of glycemic load obtained the highest BG value in rice from karang dukuh usang rice is equal to 25.75%, and the lowest in rice from karang dukuh hanyar rice that is equal to 19.26. The conclusion in this study is the difference in the glycemic index and the glycemic load on rice from floating and obsolete local rice Keyword : Glycemic Index; Glycemic load; Local Usang Rice; Local Hanyar Rice.
Penambahan starter terhadap ketebalan dan kadar serat kasar pada nata de cassava Zulfiana Dewi; Adrian Fascal
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 1 No 1 (2018): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.964 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i1.23

Abstract

Indonesia memiliki jumlah penderita obesitas dan overweight yang besar namun jumlah tidak dapat ditentukan secara pasti, menurut Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI tahun 2000 sekitar 76,7 juta jiwa berstatus overweight dan 9,8 jiwa berstatus obesitas. Maka dari itu untuk dapat mengurangi berat badan diatas normal maka diciptakanlah makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dan energi rendah yaitu nata de cassava. Keunggulan nata de cassava selain bahan bakunya mudah didapat yaitu tingginya serat yang terkandung dalam nata sangat baik dikonsumsi terutama oleh mereka yang diet rendah kalori dan diet tinggi serat. Produksi onggok sebagai bahan baku nata untuk wilayah Kalimantan Sumatra dan Sulawesi mencapai 2,3 juta ton pertahun. Onggok mengandung karbohidrat mencapai 2,5%, glukosa 0,185 mg/L serta pH 5,5 sehingga cocok substrat membuat nata. Tujuan penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan starter terhadap ketebalan dan kadar serat pada nata de cassava. Jenis penelitian ini memakai metode pre eksperimen dengan desain one one group pra post test dimana dalam desain eksperimen ini subjek diberi perlakuan yaitu penambahan starter dengan 4 perlakuan yaitu P1 (5%), P2 (10%), P3 (15%) dan P4 (20%) dan 3 kali reflikasi lalu diukur ketebalan dan kadar seratnya. data uji ketebalan dan ketebalan menggunakan uji One Way Anova. Selanjutnya apabila dalam pengujian tersebut terdapat perbedaan, maka dilakukan uji pembanding ganda Metode Tuckey. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang nyata pada penambahan starter terhadap ketebalan dan kadar serat pada nata de casava. Penerimaan panelis yang terbanyak dari segi warna, aroma, tekstur, dan rasa yaitu pada perlakuan P2. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai cara menghilangkan aroma dan rasa yang tidak disukai dengan cara dicuci dan direbus beberapa kali.
Perbedaan Metode Penyuluhan Gizi Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu dan Tingkat Konsumsi Anak Usia Dini Dewi Deviyanty; zulfiana Dewi; Sajiman sajiman
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 1 No 1 (2018): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.274 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i1.24

Abstract

Balita BGM masih merupakan masalah kesehatan di Kabupaten Banjar. Setelah rutin dilakukan penyuluhan gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur, para ibu masih banyak yang belum mengetahui tentang gizi seimbang dan pola konsumsi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan metode penyuluhan gizi terhadap tingkat pengetahuan ibu dan tingkat konsumsi anak usia dini di PAUD Nuri dan An Najwa. Metode penelitian ini menggunakan quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan non-equivalent control group. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2017 di PAUD Nuri dan An Najwa, Martapura Timur. Populasi dalam penelitian ini ibu yang memiliki anak usia dini yang bersekolah di PAUD Nuri dan An Najwa sebanyak 72 orang. Sampel sebagian dari populasi sesuai kriteria inklusi sebanyak 20 orang. Pengambilan data dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Variabel penelitian yaitu tingkat pengetahuan ibu, tingkat konsumsi dan metode penyuluhan gizi. Analisis data dengan uji Mann Whitney dengan α = 0,05%. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik ibu dengan umur antara 17 sampai 35 tahun, rata-rata tingkat pendidikan dalam kategori rendah dan ibu tidak bekerja lebih banyak. Ada perbedaan metode penyuluhan gizi terhadap peningkatan pengetahuan ibu sedangkan dengan peningkatan konsumsi energi dan protein anak usia dini diketahui tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Disarankan kepada ibu untuk dapat menerapkan ke dalam kehidupan. Bagi puskesmas untuk melakukan pendidikan gizi menggunakan metode diskusi kelompok dan mengembangkan media yang sesuai dengan sasaran. Bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian dengan metode lain dan melakukan kelayakan media yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan konsumsi responden.
Asupan Zat Gizi dan Lamanya Menstruasi pada Kejadian Anemia Remaja Putri Nurmita Rahmalina Aminy; Zulfiana Dewi
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Volume 3 Nomor 2 September 2021
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.825 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i2.38

Abstract

Anemia in adolescent girls is still quite high. This is due to the blood loss caused by menstruation in adolescent girls every month and often consume fast food that has become a trend among adolescents is usually low of iron that will impact on decreased reproductive health, intelligence, learning concentration and growth process. The purpose of this study is to know the relationship between nutrient intake and duration of menstruation with the incidence of anemia in adolescent girls SMPN 4 Banjarbaru. The type of study is observational analytic with cross sectional design. The population are all students of class VII and VIII in SMPN 4 Banjarbaru in 2017. Samples are some of the population is 77 people determined by purposive sampling technique. Method of data collection using questionnaire and Food Recall 2 x 24 Hours. Analysis of data using statistical test of Rank Spearman Correlation Test with 90% confidence level. The result of this study that 64,9% energy intake of adolescent girls were classified as less, 80,5% protein intake were classified less, 97,4% of iron intake were classified less, 75,3% duration of menstruation on adolescent girls was normal and 54,5% classified as anemia. The results of statistical tests showed there is no correlation between energy and iron intake with the incidence of anemia on adolescent girls and there is a correlation between protein intake and duration of menstruation with incidence of anemia on adolescent girls. Suggestions for this study that staff of local health officials conduct the nutritional counseling about anemia in adolescent or activities of health promotion related to anemia so as to reduce the incidence of anemia in adolescent girls. Keywords: Anemia, Nutritional Intake, Duration Of Menstruation, Adolescent Literature: 71: 2006 - 2016
RELATIONSHIP RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION PATTERNS AND INSTANT BEVERAGES, VEGETABLE CONSUMPTION AND FRUIT, PHYSICAL ACTIVITIES, STRESS LEVELS WITH NUTRITIONAL STATUS OF HYPERTENSION PATIENTS (Study in Banjarbaru Sungai Besar Health Center Work Area) helda _ yanti; Zulfiana Dewi
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 2 No 1 (2019): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.703 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v2i1.55

Abstract

Hipertensi merupakan PTM atau salah satu penyakit sistem kardiovaskuler yang paling banyak ditemui dibandingkan dengan penyakit sistem kardiovaskuler lain. Tujuan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi makanan dan minuman instan, sayur buah, aktivitas fisik, tingkat stres dengan status gizi pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru Tahun 2019. Metode ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua pasien hipertensi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru sebanyak 160 dan sampel sebanyak 62 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara dan pengukuran sedangkan data sekunder dengan cara pencatatan langsung arsip Puskesmas. Analisis data dengan uji Korelasi Rank Sperman dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) Hasil penelitian menjukkan 50% pada usia ≥ 36 tahun, 69,4% lebih banyak pada perempuan, 61,3% sering mengkonsumsi makanan dan minuman instan, 56,5% jarang mengkonsumsi sayur dan buah, 51,6% aktivitas ringan, 43,5% tingkat stres sedang, 38,7% status gizi gemuk. Ada hubungan yang bermakna antara pola konsumsi makanan dan minuman instan dengan status gizi, ada hubungan antara pola konsumsi sayur dan buah dengan status gizi, ada hubungan aktivitas fisik dengan staus gizi, dan tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan status gizi. Saran kepada responden agar mengurangi konsumsi makanan dan minuman instan diganti dengan makanan yang bergizi seimbang dan perbanyak buah dan sayur serta berolahraga secara rutin. Bagi Puskesmas diharapkan agar meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya bagi penderita hipertensi
Penambahan starter terhadap ketebalan dan kadar serat kasar pada nata de cassava Zulfiana Dewi; Adrian Fascal
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2018): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i1.23

Abstract

Indonesia memiliki jumlah penderita obesitas dan overweight yang besar namun jumlah tidak dapat ditentukan secara pasti, menurut Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI tahun 2000 sekitar 76,7 juta jiwa berstatus overweight dan 9,8 jiwa berstatus obesitas. Maka dari itu untuk dapat mengurangi berat badan diatas normal maka diciptakanlah makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dan energi rendah yaitu nata de cassava. Keunggulan nata de cassava selain bahan bakunya mudah didapat yaitu tingginya serat yang terkandung dalam nata sangat baik dikonsumsi terutama oleh mereka yang diet rendah kalori dan diet tinggi serat. Produksi onggok sebagai bahan baku nata untuk wilayah Kalimantan Sumatra dan Sulawesi mencapai 2,3 juta ton pertahun. Onggok mengandung karbohidrat mencapai 2,5%, glukosa 0,185 mg/L serta pH 5,5 sehingga cocok substrat membuat nata. Tujuan penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan starter terhadap ketebalan dan kadar serat pada nata de cassava. Jenis penelitian ini memakai metode pre eksperimen dengan desain one one group pra post test dimana dalam desain eksperimen ini subjek diberi perlakuan yaitu penambahan starter dengan 4 perlakuan yaitu P1 (5%), P2 (10%), P3 (15%) dan P4 (20%) dan 3 kali reflikasi lalu diukur ketebalan dan kadar seratnya. data uji ketebalan dan ketebalan menggunakan uji One Way Anova. Selanjutnya apabila dalam pengujian tersebut terdapat perbedaan, maka dilakukan uji pembanding ganda Metode Tuckey. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang nyata pada penambahan starter terhadap ketebalan dan kadar serat pada nata de casava. Penerimaan panelis yang terbanyak dari segi warna, aroma, tekstur, dan rasa yaitu pada perlakuan P2. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai cara menghilangkan aroma dan rasa yang tidak disukai dengan cara dicuci dan direbus beberapa kali.
Perbedaan Metode Penyuluhan Gizi Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu dan Tingkat Konsumsi Anak Usia Dini Dewi Deviyanty; zulfiana Dewi; Sajiman sajiman
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2018): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i1.24

Abstract

Balita BGM masih merupakan masalah kesehatan di Kabupaten Banjar. Setelah rutin dilakukan penyuluhan gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur, para ibu masih banyak yang belum mengetahui tentang gizi seimbang dan pola konsumsi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan metode penyuluhan gizi terhadap tingkat pengetahuan ibu dan tingkat konsumsi anak usia dini di PAUD Nuri dan An Najwa. Metode penelitian ini menggunakan quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan non-equivalent control group. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2017 di PAUD Nuri dan An Najwa, Martapura Timur. Populasi dalam penelitian ini ibu yang memiliki anak usia dini yang bersekolah di PAUD Nuri dan An Najwa sebanyak 72 orang. Sampel sebagian dari populasi sesuai kriteria inklusi sebanyak 20 orang. Pengambilan data dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Variabel penelitian yaitu tingkat pengetahuan ibu, tingkat konsumsi dan metode penyuluhan gizi. Analisis data dengan uji Mann Whitney dengan α = 0,05%. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik ibu dengan umur antara 17 sampai 35 tahun, rata-rata tingkat pendidikan dalam kategori rendah dan ibu tidak bekerja lebih banyak. Ada perbedaan metode penyuluhan gizi terhadap peningkatan pengetahuan ibu sedangkan dengan peningkatan konsumsi energi dan protein anak usia dini diketahui tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Disarankan kepada ibu untuk dapat menerapkan ke dalam kehidupan. Bagi puskesmas untuk melakukan pendidikan gizi menggunakan metode diskusi kelompok dan mengembangkan media yang sesuai dengan sasaran. Bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian dengan metode lain dan melakukan kelayakan media yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan konsumsi responden.
Asupan Zat Gizi dan Lamanya Menstruasi pada Kejadian Anemia Remaja Putri Nurmita Rahmalina Aminy; Zulfiana Dewi
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 3 No. 2 (2021): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i2.38

Abstract

Anemia in adolescent girls is still quite high. This is due to the blood loss caused by menstruation in adolescent girls every month and often consume fast food that has become a trend among adolescents is usually low of iron that will impact on decreased reproductive health, intelligence, learning concentration and growth process. The purpose of this study is to know the relationship between nutrient intake and duration of menstruation with the incidence of anemia in adolescent girls SMPN 4 Banjarbaru. The type of study is observational analytic with cross sectional design. The population are all students of class VII and VIII in SMPN 4 Banjarbaru in 2017. Samples are some of the population is 77 people determined by purposive sampling technique. Method of data collection using questionnaire and Food Recall 2 x 24 Hours. Analysis of data using statistical test of Rank Spearman Correlation Test with 90% confidence level. The result of this study that 64,9% energy intake of adolescent girls were classified as less, 80,5% protein intake were classified less, 97,4% of iron intake were classified less, 75,3% duration of menstruation on adolescent girls was normal and 54,5% classified as anemia. The results of statistical tests showed there is no correlation between energy and iron intake with the incidence of anemia on adolescent girls and there is a correlation between protein intake and duration of menstruation with incidence of anemia on adolescent girls. Suggestions for this study that staff of local health officials conduct the nutritional counseling about anemia in adolescent or activities of health promotion related to anemia so as to reduce the incidence of anemia in adolescent girls. Keywords: Anemia, Nutritional Intake, Duration Of Menstruation, Adolescent Literature: 71: 2006 - 2016
RELATIONSHIP RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION PATTERNS AND INSTANT BEVERAGES, VEGETABLE CONSUMPTION AND FRUIT, PHYSICAL ACTIVITIES, STRESS LEVELS WITH NUTRITIONAL STATUS OF HYPERTENSION PATIENTS (Study in Banjarbaru Sungai Besar Health Center Work Area) Helda Yanti; Zulfiana Dewi
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 2 No. 1 (2019): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v2i1.55

Abstract

Hipertensi merupakan PTM atau salah satu penyakit sistem kardiovaskuler yang paling banyak ditemui dibandingkan dengan penyakit sistem kardiovaskuler lain. Tujuan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi makanan dan minuman instan, sayur buah, aktivitas fisik, tingkat stres dengan status gizi pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru Tahun 2019. Metode ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua pasien hipertensi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru sebanyak 160 dan sampel sebanyak 62 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara dan pengukuran sedangkan data sekunder dengan cara pencatatan langsung arsip Puskesmas. Analisis data dengan uji Korelasi Rank Sperman dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) Hasil penelitian menjukkan 50% pada usia ≥ 36 tahun, 69,4% lebih banyak pada perempuan, 61,3% sering mengkonsumsi makanan dan minuman instan, 56,5% jarang mengkonsumsi sayur dan buah, 51,6% aktivitas ringan, 43,5% tingkat stres sedang, 38,7% status gizi gemuk. Ada hubungan yang bermakna antara pola konsumsi makanan dan minuman instan dengan status gizi, ada hubungan antara pola konsumsi sayur dan buah dengan status gizi, ada hubungan aktivitas fisik dengan staus gizi, dan tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan status gizi. Saran kepada responden agar mengurangi konsumsi makanan dan minuman instan diganti dengan makanan yang bergizi seimbang dan perbanyak buah dan sayur serta berolahraga secara rutin. Bagi Puskesmas diharapkan agar meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya bagi penderita hipertensi