Sakundarno Adi
Universitas Diponegoro semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU: LITERATUR REVIEW Emilia Yunritati Rehing; Antono Suryoputro; Sakundarno Adi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 2 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i2.1003

Abstract

AbstrakPosyandu merupakan suatu kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat yang dikelola bersama sebagai upaya dalam peningkatan kesehatan. Kegiatan posyandu salah satunya yakni untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita. Posyandu balita dilakukan secara rutin sesuai dengan yang jadwalkan dan perlunya peran aktif ibu yang memiliki anak balita untuk melakukan kunjungan guna mendapat penyuluhan terkait kesehatan, pemantauan tumbuh kembang anak, pemberian vitamin, dan imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita ke Posyandu. Hasil penelitian menunjukan factor kunjungan posyandu antara lain pengetahuan, pekerjaan ibu, peran kader dan petugas kesehatan, dukungan keluarga, jarak posyandu, pendidikan ibu, sikap, motivasi, kepemilikan KMS. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan literature riview yaitu sebanyak 10 artikel dan dipublikasikan 5 tahun terakhir yaitu tahun 2017-2021. Pencarian artikel dengan menggunakan google scolar dan science direct. Kata Kunci: Kunjungan Posyandu, Ibu, Balita Abstract Posyandu is a community health service activity that is jointly managed as an effort to improve health. One of the posyandu activities is for the growth and development of children under five. Posyandu for toddlers are carried out regularly as scheduled and the need for an active role for mothers with children under five to make visits to get health-related education, warnings on child development, offer vitamins, and immunization. This study aims to determine the factors associated with under-five visits to Posyandu. The results showed that the posyandu visit factors included knowledge, maternal occupation, the role of cadres and health workers, family support, distance of posyandu, mother's education, attitudes, motivation, ownership of KMS. This research was conducted using a literature review of 10 articles and published in the last 5 years, namely 2017-2021. Search for articles using google scolar and science direct. Keywords: Posyandu visits, mothers, toddlers
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU (Hygiene Personal) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KUSTA (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Caile Kabupaten Bulukumba Tahun 2022) Evi Evi; Sakundarno Adi; Henry Setyawan
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 4: Nopember 2022
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.513 KB) | DOI: 10.33578/mbi.v17i4.177

Abstract

Penyakit kusta yang biasa disebut dengan lepra dengan nama ilmiahnya Morbus Hansen (MH). Penyakit Kusta ini ditularkan oeh bakteri Mycobacterium leprae (M.leprae). Penelitian ini menganalisis faktor perilaku hygiene personal pada penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Caile. Pendalaman pada penelitian ini menggunakan analitik observasional mengkaji penyebab dan bagaimana fenomena itu terjadi tanpa intervensi pada subjek terkait. Desain penelitian menggunakan case control dengan pengelompokan individu-individu pada kelompok kasus dan kelompok control untuk menilai hubungan paparan dengan penyakit. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan kuantitatif.      Uji bivariat yang dilakukan yaitu uji Chi-square dengan nilai p-value ≤0,000 yang artinya adanya hubungan kebiasaan mandi pada angka kejadian kasus kusta dengan nilai OR (24,182) CI 95% (9,056). Kebersihan handuk yaitu uji Chi-square dengan nilai p-value ≥0,228 yang artinya tidak adanya hubungan kebersihan handuk pada angka kejadian kasus kusta dengan nilai OR (1,519) CI 95% (3,003). Kebersihan kuku yaitu uji Chi-square dengan nilai p-value ≤0,000 yang artinya adanya hubungan kebersihan kuku pada angka kejadian kasus kusta dengan nilai OR (5,524) CI 95% (10,379).Kebiasaan mengganti pakaian yaitu uji Chi-square dengan nilai p-value ≤0,001 yang artinya adanya hubungan kebiasaan mengganti pakaian pada angka kejadian kasus kusta dengan nilai OR (3,305) CI 95% (7,073). Kebiasaan membersihkan tempat tidur yaitu uji Chi-square dengan nilai p-value ≤0,000 yang artinya adanya hubungan kebiasaan membersihkan tempat tidur pada angka kejadian kasus kusta dengan nilai OR (3,915) CI 95% (7,284). Kesimpulan pada penelitian ini menyatakan bahwa kebiasaan mandi berhubungan dengan kejadian kusta, kebiasaan membersihkan handuk tidak berhubungan dengan kejadian kusta, kebiasaan memotong kuku berhubungan dengan kejadian kusta, kebiasaan menganti pakaian berhubungan dengan kejadian kusta, kebiasaan membersihkan tempat tidur berhubungan dengan kejadian kusta