Reni Wijayanti
Program Studi Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta 57126, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA INDUSTRI TEKSTIL Galuh Larasati; Rizka Fitri Ardiani; Aprilia Kusuma Dewi; Reni Wijayanti; Sumardiyono Sumardiyono; Susilowati Susilowati
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.643 KB)

Abstract

Selain memiliki dampak positif, industri tekstil juga dapat berdampak negatif, seperti timbulnya debu kapas di lingkungan kerja yang dapat menyebabkan gangguan fungsi paru ketika terhirup tenaga kerja. Gangguan fungsi paru akibat kerja pada umumnya memiliki gejala utama sesak nafas. Gangguan fungsi paru sebanyak 10-30% dari kasus penyakit akibat kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari penyebab gangguan fungsi paru pada pekerja industri tekstil. Metode penelitian yang di gunakan adalah studi literature dari berbagai jurnal penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya untuk mengkaji faktor penyebab gangguan fungsi paru pada pekerja industri tekstil. Dari hasil studi literatur didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi paru pada pekerja industri tekstil yaitu masa keja, kedisiplinan memakai alat pelindung diri, dan usia. Kata kunci : debu kapas, gangguan fungsi paru, pekerja, industri tektil
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN PENGLIHATAN PADA PEKERJAAN PENGELASAN Rizka Fitri Ardiani; Aprilia Kusuma Dewi; Galuh Larasati; Reni Wijayanti; Sumardiyono Sumardiyono; Susilowati Susilowati
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.276 KB)

Abstract

Pekerjaan pengelasan memiliki potensi bahaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Salah satu potensi bahaya adalah sinar ultraviolet ataupun inframerah yang dihasilkan oleh proses pengelasan. Salah satu dampak sinar las pada organ tubuh adalah pada indra penglihatan. Timbulnya dampak tersebut antara lain disebabkan karena saat melakukan pekerjaan pegelasan, pekerja tidak menggunakan alat pelindung mata (safety glass). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan keluhan gangguan penglihatan pada pekerja pengelasan. Metode penelitian mengggunakan study literature yang bersumber dari jurnal hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja pekerjaan pengelasan, yang selanjutnya dilakukan review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab keluhan mata pada pekerjaan pengelasan adalah umur; intensitas cahaya las; lama paparan; masa kerja; serta pengetahuan, sikap dan kedisiplinan pemakaian alat pelindung mata. Kata kunci : keluhan gangguan penglihatan, pekerja, pekerjaan pengelasan
FAKTOR RISIKO KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PEMBATIK TULIS Sumardiyono Sumardiyono; Reni Wijayanti; Ari Probandari; Galuh Larasati; Aprilia Kusuma Dewi; Rizka Fitri Ardiani
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.663 KB)

Abstract

Setiap pekerjaan memiliki risiko terhadap kesehatan pekerja, termasuk juga pekerja pembatik tulis. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko yang menyebabkan gangguan muskuloskeletal pada kesehatan kerja pembatik tulis. Penelitian dilakukan di perusahaan batik Mahkota dan Merak Manis di kawasan Kampung Batik Laweyan Surakarta. Subjek penelitian ditentukan purposive sampling dari populasi sebanyak 30 orang, dengan kriteria inklusi bekerja sebagai pembatik tulis dan posisi kerja duduk mengunakan “dingklik”, diberoleh 21 orang sebagai subjek penelitian. Posisi kerja dinilai menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment dan gangguan muskuloskeletal dinilai dengan kuesioner Nordic Body Map. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko gangguan muskuloskeletal adalah jenis kelamin, umur, dan indeks massa tubuh. Kata kunci : gangguan muskuloskeletal, pembatik tulis, risiko kesehatan kerja
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO BAHAYA DI PABRIK TAHU Aprilia Kusuma Dewi; Galuh Larasati; Rizka Fitri Ardiani; Sumardiyono Sumardiyono; Reni Wijayanti; Susilowati Susilowati
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.481 KB)

Abstract

Pabrik Tahu merupakan salah satu industri nonformal yang mempunyai berbagai risiko bahaya dalam setiap tahapan proses produksinya. Oleh karena itu aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu dijadikan perhatian industri nonfomal ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya serta menilai risiko bahaya di Pabrik Tahu X Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan observasi secara langsung dan didukung dengan studi literatur. Metode penelitian yang digunakan adalah semi kuantitatif.  Identifikasi bahaya dilakukan dengan pengamatan secara langsung pada setiap tahapan proses pembuatan tahu, selanjutnya dilakukan penilaian risiko melalui fungsi perkalian antara probability dan severity yang menghasilkan tingkat risiko. Dari hasil penilaian risiko tersebut dapat dilakukan pengendalian risiko secara teknik, administratif, dan pemakaian alat pelindung diri. Hasil penelitian ini menemukan potensi bahaya dipengaruhi oleh kondisi lantai, layout kerja, peralatan kerja yang digunakan dan lingkungan kerja, sebagian besar potensi bahaya adalah tingkat risiko medium, namun tingkat risiko paling tinggi pada kategori high yang ditemukan pada potensi meledaknya boiler. Kata kunci : indenfikasi bahaya, pabrik tahu, penilaian risiko, pengendalian risiko
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Penentuan Kontrol di Puskesmas Gambirsari Surakarta Hazard Identification, Risk Assesment and Determining Control in Gambirsari Public Health Center Surakarta Reni Wijayanti; Amalia Salim W2 - Universitas Sebelas Maret Surakarta
Indonesian Journal on Medical Science Vol 4 No 2 (2017): IJMS 2017
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Bhakti Mulial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.486 KB)

Abstract

Abstract: Public Health Center as a health service facility must prioritize the improvement of service quality to the community without neglecting Health and Safety effort for all workers, patients, and Public Health Center visitors. Potential hazards in Public Health Center include infectious diseases, accidents, radiation of hazardous chemicals, psychosocial disorders and ergonomics. The presence of potential hazards requires efforts to control and minimize and if possible negate them. Health and Safety in Public Health Center need to be managed properly through Hazard Identification risk management, Risk Assessment, and Determining Control (HIRADC). The research method used descriptive observational. Source of data used in the form of primary data. The data were collected by direct observation along with photo of observation result and interview with Public Health Center officer. Discussion with literature review related to the problems studied. The results of this study indicated the activities of health workers and patients are arranged according to the patient's service flow. Potential hazards in Gambirsari Public Health Center are: 1) Utilization of garbage not yet optimal, 2) Location of APAR less easy to reach, 3) Cable less well organized, 4) Cleaning fan not cleaned, 5) Poly Roof hole, 6) Which has been damaged, 7) Bathroom slippery and poorly maintained, 8) Use of excessive electrical current. All the results of the hazard risk assessment found are medium.Keywords: Hazard Identification, Risk Assesment, Determining Control, Public Health Center  Abstrak: Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tetap harus mengedepankan peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat tanpa mengabaikan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi seluruh pekerja, pasien, dan pengunjung Puskesmas. Potensi bahaya di Puskesmas antara lain penyakit-penyakit infeksi, kecelakaan, radiasi bahan-bahan kimia yang berbahaya, gangguan psikososial dan ergonomi. Adanya potensi bahaya diperlukan upaya untuk mengendalikan dan meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya. K3 di lingkungan puskesmas perlu dikelola dengan baik melalui manajemen risiko Hazard Identification, Risk Assesment, and Determining Control (HIRADC). Metode penelitian menggunakan observasional deskriptif. Sumber data yang digunakan berupa data primer. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi langsung disertai foto hasil observasi dan wawancara dengan petugas Puskesmas. Pembahasan dengan kajian literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas kegiatan petugas kesehatan dan pasien sudah tertata sesuai alur pelayanan pasien. Potensi bahaya di Puskesmas Gambirsari antara lain: 1) Pemanfaatan tempat sampah belum optimal, 2) Letak APAR kurang mudah dijangkau, 3) Kabel kurang tertata rapi, 4) Kipas angin belum terawat kebersihannya, 5) Atap Poli terdapat lubang, 6) Alas kursi yang sudah rusak, 7) Kamar mandi licin dan kurang terawat, 8) Penggunaan arus listrik berlebihan. Semua hasil penilaian risiko bahaya yang ditemukan adalah medium.Kata kunci: Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Kontrol, Puskesmas 
PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PEKERJA WANITA DI PERUSAHAAN KONVEKSI Reni Wijayanti
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 13 (2018): Suplemen Medika Respati Februari 2018 Vol 13
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.994 KB) | DOI: 10.35842/mr.v13i0.140

Abstract

Prevalensi hipertensi masih tinggi di masyarakat Indonesia. Tahun 2001 prevalensi hipertensi 8,3% penduduk Indonesia meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2004. Bagi pekerja, prevalensi juga menjadi masalah penting yang berhubungan dengan kesehatan pada saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengnalisis pengaruh status gizi terhadap tekanan darah pada pekerja wanita di perusahaan konveksi. Jenis penelitian observasional analitik desain cross sectional. Populasi pekerja di perusahaan konveksi di Surakarta. Teknik sampling menggunakan purposive quota random sampling. Kriteria inklusi: wanita, masa kerja minimal 1 tahun, usia 20 – 40 tahun, paparan bising kurang dari nilai ambang batas. Besar sampel dihitung dengan rumus minimal sampel untuk estimasi proporsi, diperoleh sampel berjumlah 96 orang. Status gizi dinilai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT), tekanan darah diukur menggunakan sfigmomanometer dilengkapi manset dan alat pompa. Analisis data menggunakan uji Chi Square, Kontingensi Kooefisien, dan Odds Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi berpengaruh pada kejadian hipertensi pada wanita, dan yang paling berisiko mengalami hipertensi adalah pekerja kategori obesitas.Kata kunci : Status gizi, Tekanan Darah, Pekerja Wanita
Penguatan Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi Jawa Barat Melalui Pendampingan Inkubator Bisnis Politeknik Stia Lan Bandung (Strengthen Technology-Based Startup Entrepreneurs In West Java Through Assistance Activities By Politeknik Stia Lan Bandung’s Business Incubator) Siti Widharetno Mursalim; Nanda Ravenska; Reni Wijayanti
Setia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): Vol. 1, No.1, Juni 2020
Publisher : Politeknik STIA LAN Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/setiamengabdi.v1i1.1

Abstract

Business failure is feared by entrepreneurs, including new entrepreneurs. The existence of a business incubator can actually contribute to the development of new businesses so it can provide added value to the Indonesian economy. During 2019, the Business Incubator Center (Bicube) Politeknik STIA LAN Bandung as one of the technology business incubators has conducted several assistance activities for technology-based startup entrepreneurs in West Java. The activities are assistance in making Business Model Canvas (BMC), funding proposals, marketing strategies, and facilitating network expansion through the implementation of Business Matching. The activities begin with a selection process that generates 20 technology-based startup entrepreneurs who are domiciled in West Java. Furthermore, those 20 selected entrepreneurs have the right to participate in assistance activities carried out by Bicube. All of these assistance activities will provide new entrepreneurs with the knowledge and skills to strengthen business management so that they can develop and improve the competitiveness of their products and businesses.ABSTRAKKegagalan dalam usaha merupakan hal yang ditakutkan oleh para pengusaha, termasuk pengusaha pemula. Keberadaan inkubator bisnis sudah sejatinya dapat turut berkontribusi terhadap perkembangan usaha baru/pemula sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian di Indonesia. Selama tahun 2019, Business Incubator Center (Bicube) Politeknik STIA LAN Bandung sebagai salah satu inkubator bisnis teknologi telah melakukan beberapa kegiatan pendampingan terhadap pengusaha pemula berbasis teknologi di Jawa Barat. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah berupa pendampingan pembuatan Business Model Canvas (BMC), proposal pendanaan, strategi pemasaran, dan fasilitasi perluasan jejaring melalui pelaksanaan Business Matching. Metode pelaksanaan kegiatan diawali dengan proses seleksi yang menghasilkan 20 pengusaha pemula berbasis teknologi yang berdomisili di Jawa Barat. Selanjutnya, 20 pengusaha pemula yang telah lolos tersebut berhak mengikuti empat bentuk kegiatan pendampingan yang dilaksanakan oleh Bicube. Seluruh kegiatan pendampingan ini akan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan penguatan manajemen bisnis kepada pengusaha pemula sehingga mereka dapat berkembang serta meningkatkan daya saing produk dan usaha mereka.